Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa H diterima
dan H
1
ditolak yang berarti tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan, karena nilai statistik Durbin-Watson yang diperoleh yaitu 1,874 yang mendekati
angka 2.
4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sudarmanto 2005: 147, uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian residual absolut sama atau tidak sama untuk semua
pengamatan. Adapun hipotesis yang akan diuji dinyatakan sebagai berikut.
H : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan
nilai mutlak dari residualnya. H
1
: Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya.
Kriteria Pengujian: Apabila koefien signifikansi Sig. α yang ditetapkan misalnya 0,05, maka
dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang berarti menerima H
, dan sebaliknya, apabila koefisien signifikansi Sig. α yang ditetapkan misalnya 0,05, maka dapat dinyatakan terjadi
heteroskedastisitas diantara data pengamatan, yang berarti menolak H .
Hasil analisis dengan pendekatan rank Spearman dari hasil olahan SPSS diperoleh
sebagai berikut
Tabel 26. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011 Dari hasil analisis dengan pendekatan rank Spearman dapat disimpulkan sebagai
berikut. Tabel 27. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas
Keterangan Signifikansi Alpha
Kondisi Simpulan
Motivasi Belajar – AX1
0,623 0,05
Sig Alpha Terima H Pemanfaatan Sarana Belajar di
Sekolah – AX2
0,369 0,05
Sig Alpha Terima H
Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011 Berdasarkan ringkasan hasil perhitungan pada Tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai probabilitas Sig. hubungan antara variabel bebas dengan residual absolutnya jauh lebih besar dari 0,05, oleh karena itu H
yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan residual absolutnya diterima.
Correlations
.063 .137
.623 .284
63 63
.170 -.115
.184 .369
63 63
1.000 .379
. .002
63 63
.379 1.000
.002 .
63 63
Correlation Coef ficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coef ficient
Sig. 2-tailed N
Correlation Coef ficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coef ficient
Sig. 2-tailed N
Motivasi Belajar Pemanf aatan Sarana
Belajar di Sekolah A X1
A X2 Spearmans rho
A X1 A X2
Correlation is s ignificant at the 0.01 level 2-tailed. .
G. Pengujian Hipotesis