Selanjutnya menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: Pengaruh X
1
dan X
2
terhadap Y secara parsial uji t a. Ho : = 0, artinya X
1
dan X
2
secara parsial sendiri-sendiri tidak ber- pengaruh signifikan terhadap Y
b. Ha : ≠ 0, artinya X
1
dan X
2
secara parsial sendiri-sendiri ber- pengaruh signifikan terhadap Y
Kaidah pengambilan keputusan: a. Jika Sig t
hitung
Sig t
tabel
maka Ho ditolak b. Jika Sig t
hitung
Sig t
tabel
maka Ho diterima
3.7.4.2 Persamaan Regresi Ganda Uji korelasi ganda atau persamaan regresi ganda digunakan untuk menguji
hipotesis ketiga. Teknik korelasi ganda yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang
berarti apabila kedua variabel bebas secara bersama-sama dikorelasikan dengan variabel terikatnya. Koefisien korelasi antara kriterium Y dengan
prediktor X
1
dan prediktor X
2
dapat diperoleh dengan rumus:
Keterangan: = Koefisien korelasi antara Y dengan X
1
dan X
2
= Jumlah produk antara X
1
dengan Y = Jumlah produk antara X
2
dengan Y = Jumlah kuadrat kriterium Y
= Koefisien prediktor menurut Sutrisno Hadi 2009:33
Untuk menguji apakah korelasi signifikan atau tidak digunakan rumus:
Dengan: N
= Cacah kasus m
= Cacah prediktor R
= Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-prediktor
kemudian dilanjutkan dengan menghitung persamaan regresi ganda dengan rumus:
Y = a + a
1
X
1
+ a
2
X
2
Dimana: Y
= Variabel kinerja guru X
1
= Variabel disiplin kerja X
2
= Variabel kepemimpinan kepala sekolah a
= Konstanta a1 dan a2
= Koefisien regresi yang dicari Agus Irianto, 2009:137 Kemudian dilanjutkan menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai
berikut: Pengaruh X
1
dan X
2
terhadap Y secara simultan uji F a. Ho :
= 0, artinya X
1
dan X
2
secara simultan bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Y
b. Ho : ≠ 0, artinya X
1
dan X
2
secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Y
Kaidah pengambilan keputusan: a. Jika Sig F
hitung
Sig F
tabel
maka Ho ditolak b. Jika Sig F
hitung
Sig F
tabel
maka Ho diterima
Untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh dapat dipergunakan untuk menarik kesimpulan pengaruh antara variabel bebas X
terhadap variabel terikat Y, maka dilakukan uji linieritas dan signifikansi regresi.
3.7.5 Uji Signifikansi Regresi
Pengujian tingkat keberartian regresi yang didapat, dilakukan dengan uji t untuk persamaan regresi linier sederhana dan uji F untuk persamaan regresi ganda.
Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah:
H : Persamaan regresi tidak signifikan
H
1
: Persamaan regresi signifikan Kriteria uji yang digunakan untuk uji t pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak H
jika nilai t
hitung
t
tabel
, dan dalam hal lain H diterima, menurut Purwanto 2007:
193-194. Sedangkan untuk uji F pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak H jika
nilai F
hitung
F
tabel
, dalam hal lain H diterima.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMP di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara”.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis
data penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja
guru mengandung arti bahwa semakin tinggi disiplin kerja seorang guru, maka semakin baik pula kinerjanya. Begitu juga sebaliknya semakin
rendah disiplin kerja guru maka semakin rendah kinerjanya.
5.1.2 Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru mengandung arti bahwa semakin baik persepsi seorang guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah, maka
semakin baik pula kinerjanya.
5.1.3 Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja dan kepemimpinan
kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Mengandung
arti bahwa semakin tinggi disiplin kerja seorang guru dan persepsinya mengenai kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin baik pula
kinerjanya. Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah lebih berpengaruh secara positif
dibandingkan variabel disiplin kerja, terhadap variabel kinerja guru.
5.2 Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas diketahui bahwa variabel bebas yang diteliti baik
secara parsial dan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikatnya. Penelitian ini telah memperkuat beberapa
teori bahwa kinerja guru sebagai variabel dependen dipengaruhi oleh berbagai variasi dari variabel independen yaitu disiplin kerja dan kepemimpinan kepala
sekolah, dalam kaitan ini hasil penelitian yang diperoleh konsisten dengan teori yang diajukan.
Hasil penelitian berupaya memaksimalkan kinerja guru perlu memperhatikan
ketiga variabel yang mempengaruhinya tersebut, yaitu disiplin kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini mengisyaratkan bahwa untuk
meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin kerja guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5.2.1 Implikasi yang Berkenaan dengan Disiplin Kerja
Seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas- tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa. Oleh karena itu,
kedisiplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada