Tambak Rawa-rawa Gambaran Kondisi Lingkungan Sekitar Penderita Malaria 1. Semak-semak

malaria. Nyamuk Anopheles lebih suka beristirahat di luar rumah yaitu di semak- semak dan tempat perindukannya. Ditjen PPM dan PLP, 2007. Menurut Junita 2010 ada hubungan antara semak-semak dengan kejadian malaria, dengan adanya semak-semak maka sinar matahari tidak dapat menembus tempat istirahat nyamuk, sehingga sangat disukai oleh nyamuk.

5.2.2. Tambak

Hasil observasi menunjukkan rumah penderita malaria yang berdekatan dengan tambak sebanyak 52,1. Tambak yang terdapat di tempat penelitian adalah bekas tambak udang yang tidak digunakan lagi, sehingga tambak tersebut kurang terpelihara. Tambak udang yang tidak terpelihara menyebabkan lingkungan tersebut menjadi tempat perindukan nyamuk, sebagian besar lingkungan sekitar penderita berdekatan dengan tambak udang yang tidak terpelihara sehingga dapat menjadi faktor resiko dalam kejadian malaria. Untuk mencegah kejadian malaria sebaiknya tambak udang dimanfaatkan kembali, dan penebaran ikan kepala timah dan ikan wader cetul untuk pemangsa jentik nyamuk Anopheles atau dengan melakukan pengeringan sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk. Adanya tambak udang dan ikan merupakan jenis habitat dari larva nyamuk Anopheles spp, petani dalam mengelola tambak udang dan ikan tidak terlepas adanya lahan yang terbengkalai maupun dikelola akan mengundang nyamuk, untuk berkembangbiak, karena tambak dengan rumput dan lumut sebagai habitat Anopheles subpictus Munif, 2010. Universitas Sumatera Utara

5.2.3. Rawa-rawa

Hasil observasi menunjukkan rumah penderita malaria yang berdekatan dengan rawa-rawa sebanyak 100. Rawa-rawa yang berada di Desa Bagan Dalam seluruhnya berdekatan dengan penderita malaria, dengan adanya rawa-rawa akan menjadikan tempat untuk tempat perindukan nyamuk dan populasi nyamuk menjadi meningkat, sehingga akan menjadi faktor risiko kejadian malaria. Untuk mencegah kejadian malaria perlu dilakukan larvaciding yang merupakan penyemprotan rawa-rawa, yang potensial sebagai tempat perindukan nyamuk dan pembuatan plumbing yaitu saluran pipa penghubung tempat perindukan seperti rawa-rawa dengan laut. Menurut Jaipatul 2007 ada hubungan antara keberadaan rawa-rawa disekitar rumah dengan kejadian malaria. Menurut Harijanto 2002 tempat peridukan air payau terdapat muara-muara sungai dan rawa-rawa yang tertutup hubungannya dengan laut cocok untuk tempat peridukan Anopheles sundaicus dan Anopheles subpictus.

5.2.4. Parit

Dokumen yang terkait

Memaknai Potensi Lompat Batu (Hombo Batu) Bagi Masyarakat Bawomataluo Nias Selatan Dari Budaya Tradisional Menjadi Budaya Wisata

10 116 132

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus: Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara)

3 25 88

PEMUKIMAN BAGAN- TANJUNG TIRAM BATU BARA.

0 13 21

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KETOSARI KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO.

0 1 111

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus: Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara)

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus: Desa Bagan Dalam, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara)

0 3 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Malaria - Kondisi Fisik Rumah Dan Lingkungan Sekitar Penderita Malaria di Desa Bagan Dalam Kecamatan Tanjung Tiran Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

0 0 33

Kondisi Fisik Rumah Dan Lingkungan Sekitar Penderita Malaria di Desa Bagan Dalam Kecamatan Tanjung Tiran Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

0 0 12

GAMBARAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN DAN KONDISI FISIK RUMAH PENDERITA MALARIA KLINIS DI KELURAHAN CAILE KECEMATAN UJUNGBULU KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012

0 0 107

Gambaran Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Penderita Malaria Klinis di Kelurahan Matekko Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba Tahun 2012 - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 166