Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Linear Berganda 1. Uji F Uji secara serentak

2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov- Smirnov K-S. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.89252243 Most Extreme Differences Absolute .052 Positive .048 Negative -.052 Kolmogorov-Smirnov Z .443 Asymp. Sig. 2-tailed .989 Sumber : Hasil olahan SPSS 16.0 For Windows April, 2011 Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,989 dan di atas nilai signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Bila varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas sedangkan bila berbeda disebut heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1. Metode Grafik Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Sumber: Hasil olahan SPSS 16.0 For Windows April, 2011 Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.4 memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak Universitas Sumatera Utara dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian berdasarkan masukan variabel independennya. 2. Uji Glesjer Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel- variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Dimana residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi; dan absolut adalah nilai mutlaknya. Tabel 4.5 Uji Glesjer Sumber: Hasil olahan SPSS 16.0 For Windows April, 2011 Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Gejala Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.373 1.218 -.306 .760 KepercayaanPadaMerek .045 .078 .080 .579 .564 SikapAtasIklan .090 .094 .131 .957 .342 a. Dependent Variable: absut Universitas Sumatera Utara dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 8.502 1.991 4.270 .000 KepercayaanPada Merek .513 .127 .453 4.035 .000 .742 1.348 SikapAtasIklan .303 .154 .221 1.971 .053 .742 1.348 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber: Hasil olahan SPSS 16.0 For Windows April, 2011 Tabel 4.6 memperlihatkan semua nilai Tolerance variabel independen,yaitu kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 lebih dari 0,1 dan VIF 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.3. Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah pernyataan berupa 4 butir pernyataan untuk variabel Kepercayaan pada Merek X 1 , 3 butir pernyataan untuk variabel Sikap atas Iklan X 2 , dan 5 butir pertanyaan untuk variabel Keputusan Universitas Sumatera Utara Pembelian Y pasta gigi merek Pepsodent, sehingga jumlah seluruh pernyataan adalah 12 butir. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang kost di lingkungan Kampus USU, yang menggunakan pasta gigi merek Pepsodent minimal selama sebulan serta pernah melihat iklan tersebut Jumlah responden adalah 72 orang mahasiswa. Berikut dapat dilihat karateristik responden dilihat dari segi jenis kelamin dan usia Tabel 4.7 Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Wanita 45 62,5 Pria 27 37,5 Jumlah 72 100 Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner April,2011 Pada tabel 4.7 terlihat bahwa jumlah responden wanita berjumlah 45 orang 62,5 sedang responden pria berjumlah 27 orang 37,5. Ini berarti sebagian besar responden yang ditemui peneliti adalah wanita. Tabel 4.8 Karateristik Responden berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 18 4 5,5 19 11 15,3 ≥20 57 79,2 Jumlah 72 100 Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner April,2011 Pada tabel 4.8 terlihat bahwa jumlah responden yang berusia18 tahun sebanyak orang 4 orang5,5, 19 tahun sebanyak 11 orang 15,3 dan yang berusia 20 tahun ke atas sebanyak orang 79,2 Ini berarti sebagian besar responden yang ditemui peneliti berusia 20 tahun ke atas. Universitas Sumatera Utara Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan pendapat responden mengenai mengenai pengaruh kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent. Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan Pada Merek X 1 Pertanyaan Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 0 0 8 11.1 45 62.5 19 26.4 2 0 0 14 19.4 34 47.2 24 33.3 3 0 0 23 31.9 31 43.1 18 25 4 0 0 9 12.5 40 55.6 23 31.9 Rata-rata 18.73 52.1 29.15 Sumber:Data primer hasil penelitian 2011 data diolah peneliti Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa: 1. Untuk pernyataan no 1 Pepsodent adalah merek pasta gigi yang baik untuk kesehatan gigi dan tidak berbahaya, dari 72 responden terdapat 8 orang 11.1 menjawab kurang setuju, 44 orang 62,5 menjawab setuju dan selebihnya 19 orang 26,4 menjawab sangat setuju. 2. Untuk pernyataan no 2 Pepsodent adalah merek pasta gigi yang dapat diandalkan dan dapat menjamin kepuasan akan kebersihan dan kesehatan gigi, dari 72 responden terdapat 14 orang 19,4 menjawab kurang setuju, 34 orang 47,2 menjawab setuju dan selebihnya 24 orang 33,3 menjawab sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk pernyataan no 3 Pepsodent adalah merek pasta gigi yang jujur kepada konsumennya, dari 72 responden terdapat 23 orang 31,9 menjawab kurang setuju, 31 orang 43,1 menjawab setuju dan selebihnya 18 orang 25 menjawab sangat setuju. 4. Untuk pernyataan no 4 Pepsodent adalah merek pasta gigi yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumennya, dari 72 responden terdapat 9 orang 12,5 menjawab kurang setuju, 40 orang 55,6 menjawab setuju dan selebihnya 23 orang 31,9 menjawab sangat setuju. Berdasarkan penjelasan tersebut, rata- rata responden menyatakan setuju bahwa kepercayaan pada merek mempengaruhi keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata- rata hasil sebesar 52,1 pada skor empat Setuju dari total empat pertanyaan yang ada. Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap Atas Iklan X 2 Pertanyaan Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 1 1.4 15 20.8 33 45.8 23 31.9 2 10 13.9 38 52.8 24 33.3 3 15 20.8 43 59.7 14 19.4 Rata-rata 0.47 18.5 52.77 28.2 Sumber:Data primer hasil penelitian 2011 data diolah peneliti Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa: 1. Untuk pernyataan no 1 Anda menyukai Iklan pasta gigi Pepsodent , dari 72 responden terdapat 1 orang 1,4 menjawab tidak setuju, 15 orang 20,8 menjawab kurang setuju, 33 orang 45,8 menjawab setuju dan selebihnya 23 orang 31,9 menjawab sangat setuju. 2. Untuk pernyataan no 2 Iklan pasta gigi Pepsodent cukup kreatif, menarik dan mudah dipahami, dari 72 responden terdapat 10 orang 13,9 menjawab kurang setuju, 38 orang 52,8 menjawab setuju dan selebihnya 24 orang 33,3 menjawab sangat setuju. 3. Untuk pernyataan no 3 Iklan pasta gigi Pepsodent cukup informatif dan mampu menggambarkan manfaat dari merek tersebut, dari 72 responden terdapat 15 orang 20,8 kurang setuju, 43 orang 59,7 menjawab setuju, dan selebihnya 14 orang 19,4 menjawab sangat setuju. Berdasarkan penjelasan tersebut, rata- rata responden menyatakan setuju bahwa sikap atas iklan mempengaruhi keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata- rata hasil sebesar 52,77 pada skor empat Setuju dari total tiga pertanyaan yang ada. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Y Pertanyaan Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 6 8.3 37 51.4 29 40.3 2 3 4.2 14 19.4 33 45.8 22 30.6 3 11 15.3 43 59.7 18 25 4 1 1.4 13 18.1 41 56.9 17 23.6 5 1 1.4 16 22.2 25 34.7 30 41.7 Rata-rata 1.4 16.66 49.7 32.24 Sumber:Data primer hasil penelitian 2011 data diolah peneliti Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: 1. Untuk pernyataan no 1 Anda membutuhkan pasta gigi Pepsodent untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, dari 72 responden terdapat 6 orang 8,3 menjawab kurang setuju, 37 orang 51,4 menjawab setuju dan selebihnya 29 orang 40,3 menjawab sangat setuju. 2. Untuk pernyataan no 2 Informasi yang jelas mengenai pasta gigi Pepsodent mempengaruhi keputusan Anda membeli, dari 72 responden terdapat 3 orang 4,2 menjawab tidak setuju, 14 orang 19,4 menjawab kurang setuju, 33 orang 45,8 menjawab setuju dan selebihnya 22 orang 30,6 menjawab sangat setuju. 3. Untuk pernyataan no 3 Anda membeli pasta gigi Pepsodent karena kualitasnya bagus, dari 72 responden terdapat 11 orang 15,3 menjawab kurang setuju, 43 orang 59,7 menjawab setuju dan selebihnya 18 orang 25 menjawab sangat setuju. Universitas Sumatera Utara 4. Untuk pernyataan no 4 Anda membeli pasta gigi Pepsodent karena merek sudah dikenal, dari 72 responden terdapat 1 orang 1,4 menjawab tidak setuju, 13 orang 18,1 menjawab kurang setuju, 41 orang 56,9 menjawab setuju dan selebihnya 17 orang 23,6 menjawab sangat setuju. 5. Untuk pernyataan no 5 Merek pasta gigi Pepsodent merupakan merek yang pertama kali muncul dalam pikiran Anda, dari 72 responden terdapat 1 orang 1,4 menjawab tidak setuju, 16 orang 22,2 menjawab kurang setuju, 25 orang 34,7 menjawab setuju dan selebihnya 30 orang 41,7 menjawab sangat setuju. Berdasarkan penjelasan tersebut, rata-rata responden menyatakan setuju terhadap pernyataan dari variabel Y yang merupakan variabel keputusan pembelian pada pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata- rata hasil sebesar 49,7 pada skor empat Setuju dari total lima pertanyaan yang ada.

b. Analisis Regresi Linear Berganda 1. Uji F Uji secara serentak

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas, yaitu kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 yang dimasukkan dalam model, mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian Y. Model yang dipakai dalam uji F ini adalah: Universitas Sumatera Utara H :b1=b2=0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 terhadap variabel Keputusan Pembelian Y. H :b1 ≠b2≠0, Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 terhadap variabel Keputusan Pembelian Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.12 Uji F Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for Windows April,2011 Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai F hitung pada kolom F adalah sebesar 19,036 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada α 5 adalah 3,13. Oleh karena F hitung 19,036 F tabel 3,13 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas, yaitu kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas Iklan X 2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 140.315 2 70.157 19.036 .000 a Residual 254.297 69 3.685 Total 394.611 71 Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent pada mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU. Dengan kata lain, ini berarti H ditolak.

2. Uji t Uji secara parsial

Uji t dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 secara parsial terhadap keputusan pembelian Y. Model yang dipakai dalam uji t ini adalah: H :b 1 =0, Artinya variabel kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian Y. H :b 1 ≠0, Artinya variabel kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 secara parsial berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α =5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α =5 Tabel 4.13 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.502 1.991 4.270 .000 KepercayaanPadaMerek .513 .127 .453 4.035 .000 SikapAtasIklan .303 .154 .221 1.971 .053 Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for Windows April 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa: a. Variabel kepercayaan pada merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 dibawah lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung 4,035 t tabel 1,994 artinya jika ditingkatkan variabel kepercayaan pada merek sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent akan meningkat sebesar 0,513. b. Variabel sikap atas iklan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini terlihat dari nilai signifkansi 0,053 di atas lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung 1,971 t tabel 1,994 artinya walaupun ditingkatkan variabel sikap atas iklan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent tidak akan meningkat sebesar 0,303. c. Konstanta sebesar 8,502, artinya walaupun variabel kepercayaan pada merek dan sikap atas iklan benilai nol maka keputusan pembelian tetap sebesar 8,502 d. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah: Y = 8,502 + 0,513X 1 + 0,303X 2 + e Dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan pada merek dan sikap atas iklan secara parsial berpengaruh positif terhadap Universitas Sumatera Utara keputusan pembelian, dan variabel kepercayaan pada merek adalah yang paling dominan.

3. Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Range nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik. Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi R Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.0 for Windows April,2011 Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa: a. R = 0,596 berarti hubungan antara variabel kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi merek Pepsodent Y sebesar 59,6. Ini berarti hubungannya cukup erat. b. R 2 = 0,356 berarti 35,6 faktor-faktor keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi merek Pepsodent dapat dijelaskan oleh kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 , sedangkan sisanya 64,4 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .596 a .356 .337 1.91975 Universitas Sumatera Utara c. Adjusted R 2 = 0,337 berarti 33,7 faktor-faktor terciptanya keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi Pepsodent dapat dijelaskan oleh variabel kepercayaan pada merek X 1 dan sikap atas iklan X 2 , sedangkan sisanya 66,3 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. d. Standard Error of the Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of the Estimated juga biasa disebut standar deviasi. Standard Error of the Estimated pada penelitian ini adalah 1.91975, semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Fisip USU

2 110 81

Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedaap (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU)

3 37 86

Analisis persepsi konsumen tentang kepribadian merek induk dan merek-merek perluasan pepsodent; studi kasus pada merek pasta gigi, sikat gigi dan cairan pembersih mulut pepsodent di lingkungan mahasiswa UIN Jakarta

2 41 211

Analisis pengaruh pemanfaatan endoser, brand image, dan trust/kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk: ( studi kasus pada mahasiswa UIN Jakarta konsumen tolak angin cair )

1 4 160

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK PADA PASTA GIGI PEPSODENT (STUDI PADA ANAK KOST DI JALAN KOPI KELURAHAN GEDUNG MENENG KECAMATAN RAJABASA) Oleh ARISA WULANDASARI

4 30 62

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 9 123

Hubungan iklan produk pasta gigi pepsodent di televisi dengan loyalitas merek produk pasta gigi pepsodent pada konsumen.

0 3 134

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

0 0 2

Pengaruh Pemasaran Dari Mulut ke Mulut, Persepsi Kualitas, dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa FE USU

0 0 2

HUBUNGAN IKLAN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI TELEVISI DENGAN LOYALITAS MEREK PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT PADA KONSUMEN

0 0 132