1. Uji T Parsial
Pada penelitian ini hipótesis alternatif diuji dengan menggunakan uji–t t-test. Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen.
Hipotesis statistik yang diajukan adalah : H
a
: b
i
≠0: ada pengaruh
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipótesis dua arah adalah :
a. H
a
ditolak atau H diterima apabila
−t
tabel
t
hitung
+t
tabel
pada α = 2.5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05
b. H
a
diterima atau H ditolak apabila
−t
tabel
t
hitung
+t
tabel
pada α = 2.5 dan nilai probabilitas level of significant sebesar 0,05
Berikut ini adalah hasil analisi regresi berganda menggunakan uji -t.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji T Uji Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta 1
Constant 48.891 5.716
8.554 .000
LEVERAGEX1 9.052
7.676 .215
1.179 .246
LIKUIDITASX2 -.357
.788 -.077
-.453 .653
PROFITABILITAS X3
.052 .057
.134 .919
.364 PSPX4
.104 .067
.246 1.545
.131 UMURX5
.625 .301
.318 2.073
.045 a. Dependent Variable: KPLKY
Sumber output diolah penulis 2011
Hasil uji t terhadap variabel leverage memperoleh nilai t
hitung
sebesar 1.179 dengan nilai signifikansi =0,246, sedangkan besarnya nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 2.5 adalah 2.02809. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
yaitu 1.179 2.02809 dengan nilai signifikansi 0.246 taraf signifikansi
α 0.05, maka H diterima. Artinya leverage secara
statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Hasil uji t terhadap variabel likuiditas memperoleh nilai thitung sebesar -0.453 dengan nilai signifikansi =0,653, sedangkan besarnya
nilai t
hitung
pada taraf signifikansi 2.5 adalah 2.02809. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
yaitu -0.453 -2.02809 karena daerah kritis tidak
Universitas Sumatera Utara
terpengaruh adanya nilai negatif dengan nilai signifikansi 0.246 taraf signifikansi α 0.05, maka H0 diterima. Artinya likuiditas secara
statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Hasil uji t terhadap variabel profitabilitas memperoleh nilai t
hitung
sebesar 0.919 dengan nilai signifikansi =0,364, sedangkan besarnya nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 2.5 adalah 2.02809. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
yaitu 0.919 2.02809 dengan nilai signifikansi 0.246 taraf signifikansi
α 0.05, maka H0 diterima. Artinya profitabilitas secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Hasil uji t terhadap variabel porsi saham publik memperoleh nilai t
hitung
sebesar 1.545 dengan nilai signifikansi = 0.131, sedangkan besarnya nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 2.5 adalah 2.02809. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
yaitu 1.545 2.02809 dengan nilai signifikansi 0.131 taraf signifikansi
α 0.05, maka H0 diterima. Artinya porsi saham publik secara statistik tidak berpengaruh signifikan
terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan. Hasil uji t terhadap variabel umur prusahaan memperoleh nilai t
hitung
sebesar 2.073 dengan nilai signifikansi = 0.045, sedangkan besarnya nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 2.5 adalah 2.02809. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
yaitu 2.0732.02809 dengan nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi 0.045 taraf signifikansi α 0.05, maka H0 ditolak. Artinya
umur perusahaan secara statistik berpengaruh signifikan terhadap indeks kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan.
2. Uji F Simultan