Sampel yang telah ditimbang ± 100 g dan telah dikeringkan, lalu
ditambahkan 10 ml larutan baku besi konsentrasi 1000 µgml, kemudian dilanjutkan dengan prosedur dekstruksi kering seperti yang telah dilakukan
sebelumnya. Prosedur pengukuran uji perolehan kembali dilakukan sama dengan prosedur penetapan kadar sampel.
Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
Persen Perolehan Kembali =
�− � �
∗
�
Keterangan : C
A
= Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku mg100g
C
F
= Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku mg100g
C
A
= Kadar larutan baku yang ditambahkan mg100g
3.6.9 Simpangan Baku Relatif
Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi.
Keseksamaan atau presisi
merupakan ukuran
yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode
dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode
yang dilakukan Harmita, 2004. Menurut Harmita 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku
relatif adalah sebagai berikut: RSD =
100
X SD
Keterangan : X = Kadar rata-rata sampel
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
SD = Standar Deviasi
RSD = Relative Standard Deviation
3.6.10 Analisis data Secara Statistik
Menurut Gandjar dan Rohman 2007, kadar besi yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis secara statistik
dengan metode standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
SD =
1 -
n X
- Xi
2
Keterangan : Xi = Kadar sampel X = Kadar rata-rata sampel
n = jumlah pengulangan
Kadar besi yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing ke enam
larutan sampel, diuji secara statistik dengan uji Q.
Untuk mengetahui data ditolak atau diterima dilakukan dengan uji Q yang dapat dihitung dengan rumus:
Q
hitung
= terendah
Nilai tertinggi
Nilai terdekat
yang Nilai
dicurigai yang
Nilai
Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada Tabel 3.1, apabila Q
hitung
Q
kritis
maka data tersebut ditolak.
Tabel 3.1 Nilai Q
kritis
pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak Data
Nilai Q
kritis
4 0,831
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Menurut Sudjana 2005, untuk menentukan kadar besi di dalam sampel dengan interval
kepercayaan 95, = 0,05, dk = n-1, dapat digunakan rumus:
µ = X ± t
½ ,dk
x SD n
Keterangan : µ = interval kepercayaan X = kadar rata-rata sampel
t = harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 = tingkat kepercayaan
SD = standar deviasi n = jumlah perlakuan
3.6.11 Pengujian Beda Nilai Rata-rata