13
informasi freedom of information. Pemerintahan yang terbuka di sini juga didefinisikan sebagai pemerintahan yang transparan, terbuka dan partisipatoris.
Tim Lembaga Studi Pers dan Pembangunan LSPP 2005 Menurut Achmad Santosa yang dikutip oleh
Suranto 2005, 18 manyatakan bahwa pemerintahan yang terbuka mensyaratkan adanya jaminan atas
lima hal, yaitu: 1. Hak untuk memantau perilaku pejabat publik dalam menjalankan peran
publiknya right to observe. 2. Hak untuk memperoleh informasi right to information.
3. Hak untuk terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembentukan kebijakan publik right to participate.
4. Kebebasan berekspresi, yang salah satunya diwujudkan dalam kebebasan pers.
5. Hak untuk mengajukan keberatan terhadap penolakan dari pelaksanaan hak-hak tersebut.
Besarnya kasus-kasus korupsi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia menjadi alasan utama mengapa saat ini dibutuhkan adanya UU kebebasan memperoleh
informasi. Disini media bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi yang dianggap sesitif dan juga sekaligus membongkar kultur birokrasi
yang selama ini dianggap sangat tertutup. Inilah arti penting media, terutama media lokal untuk ikut berpartisipasi
menghasilkan pemerintahan yang lebih terbuka, lebih bertanggungjawab dan membuka partisipasi pembuatan kebijakan kepada masyarakat.
2.4 Dampak- dampak Terhadap Media
Media sama seperti industri lainya yang mengalami perubahan akibat perkembangan demokrasi, revolusi industri dan teknologi, serta kemunculan kota-
kota. Arus imigran dan berkembangnya pendidikan turut memperbesar khalayak media. Revolusi teknologi mengubah pers dari kegiatan sambilan menjadi industri
besar. Aneka instrumen baru, seperti clattering linotypes dan photoengraving digunakan untuk menopang laju perkembangan media cetak dalam melayani pasar
massal Rivers, Jensen dan Theodore 2008, 51-52. Rivers, dkk juga menjelaskan tentang demokratisasi isi sebagai salah satu
dampak dari media. Koran, majalah dan buku semula hanya ditujukan ke
Universitas Sumatera Utara
14
kalangan tertentu mapan, berpendidikan. Namun, setelah pendidikan dan kemakmuran menyebar dari elite ke kalangan kebanyakan, maka sasaran media
pun meluas. Ini membuat media pun menyesuaikan isinya, yakni yang sekiranya bisa diterima oleh berbagai pihak. Film, radio dan televisi juga melakukan hal
yang serupa. Selera dan kepentingan mayoritas menentukan isi dan cara penyampaian media.
Untuk lebih jelasnya, selengkapnya akan dijelaskan dampak positif dan negatif dari media.
2.5.1 Dampak Positif Media
Media cetak memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat. Mayoritas orang-orang membaca surat kabar setiap paginya. Media elektronik dalam segala
bentuk adalah sebuah sumber yang besar dari komunikasi massa. Ini menghasilkan efek langsung terhadap cara berpikir manusia dan ini adalah sumber
yang besar untuk menyajikan sebaik-baiknya hiburan. Dampak dan pengaruh dari elektronik, satelit dan cable transmission sangatlah besar. Media elektronik dalam
bentuk transmisi satelit, internet, jaringan kabel mempunyai banyak manfaat. Ini bisa membantu memberikan informasi mengenai budaya-budaya yang berbeda,
sistem politik dan sosial dari seluruh bagian di dunia. Ini memberikan berita terkini dan informasi tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Media elektronik
adalah sumber terbesar dari pengetahuan tentang fakta-fakta geografi dunia. Ini juga menyediakan informasi tentang penemuan terbaru. Media adalah sumber
yang luar biasa untuk mendapatkan ilmu tentang sains, semesta, samudra, sosiologi dan politik Irfanz 2012.
Media telah menjabat sebagai anugerah bagi umat manusia . Hal ini telah memberikan kita eksposur ke dunia luar dan mengakibatkan pertukaran
pandangan mengenai berbagai pengetahuan dari berbagai macam orang dari seluruh dunia, sehingga menyebabkan pertukaran informasi dan pengetahuan
global. Media massa telah memberi kita masing-masing platform untuk menyuarakan pendapat pada segala macam isu-isu sosial dan politik dan berbagi
informasi dengan satu sama lain. Berkat perkembangan teknologi, kita mampu
Universitas Sumatera Utara
15
untuk mendapatkan sebuah platform yang memungkinkan untuk menampilkan diri ke seluruh dunia Oak, 2011.
Media seperti telvisi, radio dan internet meningkatkan kesadaran keseluruhan massa. Mereka meningkatkan pengetahuan umum dengan
menyediakan informasi dari seluruh dunia. Koran, selain memperbarui kita dengan berita terbaru dan informasi baru, juga berkontribusi terhadap peningkatan
kosakata. Koran adalah pemula terbaik dalam mengembangkan kebiasaan membaca pada anak-anak. Media telah bertanggung jawab untuk membuat dunia
menjadi tempat yang lebih kecil untuk hidup Oak, 2011. Media bertanggung jawab untuk mempengaruhi bagian utama dari
kehidupan kita sehari-hari. Media berkontribusi terhadap transformasi dalam nilai-nilai budaya dan sosial dari massa. Media dapat membawa perubahan dalam
sikap dan keyakinan dari orang-orang biasa. Sifat persuasif dari konten yang disajikan atas media mempengaruhi pikiran dan perilaku masyarakat umum.
Media memiliki dampak langsung atas gaya hidup masyarakat.
2.5.2 Dampak negatif media
Dampak negatif dari media terhadap individu antara lain sebagai berikut Oak 2012:
1. Imitasi Buta. Maksudnya ketika ingin meniru gaya seorang artis glamor, apakah pernah
terpikirkan untuk apa melakukannya. Dampak media begitu hebat, sampai terkadang hal kecil bisa menjadi besar dan dirasakan oleh penonton. Pada
usia-usia tertentu penikmat media tertarik untuk apa pun yang mencolok dan apa pun yang bisa dijadikan berita.
2. Pesan yang salah Berita negatif disorot untuk membangkitkan pikiran orang tentang yang
diberitakan. Misalnya, efek negatif dari kecanduan digambarkan melalui iklan, tapi sayangnya terkadang pesan itu disalah artikan. Dalam hal ini
peran orang tua dan guru sangat penting untuk memilih apa yang harus dilihat dan tidak.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Kenegatifan Untuk beberapa hal media bertanggung jawab dalam menimbulkan
perasaan negatif bagi mereka pengkonsumsi media. Sebuah paparan awal film atau kekerasan, buku penerbitan konten dewasa dan berita yang
menggambarkan praktek-praktek jelek memiliki dampak yang mendalam pada pikiran muda dan meninggalkan bekas pada pikiran yang
dipengaruhi. Bukan hanya anak-anak yang akan berdampak, bahkan pikiran orang dewasa pun juga akan terpengaruh. Dampaknya bisa saja
menyerang alam bawah sadarnya seperti mimpi buruk setelah menonton film horor atau kekerasan.
4. Gaya hidup yang tidak sehat Media bertanggung jawab atas perubahan dalam kebiasaan makan remaja
dan gaya hidup yang tidak sehat yang mereka adopsi. Hal ini karena ada iklan junk food dimana-mana. Media mengekspos massa untuk produk
makanan cepat saji, makanan kaleng, diet, dan minuman energi. Hal ini menyebabkan remaja untuk mengadopsi kebiasaan makan yang tidak
sehat. Tidak ada yang menyebarkan pentingnya berolahraga untuk tetap fit. Tapi ada iklan peralatan olahraga yang mahal, dan program berat badan
dan kehilangan lemak. Menonton TV atau browsing web hingga larut malam dapat merusak kebiasaan tidur.
5. Ledakan informasi Media sendiri sangat adiktif. Misalnya, bila tidak menonton TV kita
berselancar di internet, ketika tidak di web, kita membaca surat kabar, ketika tidak membaca apa-apa, kita sedang mendengarkan sesuatu.
Dengan demikian, sepanjang waktu, kita terpaku pada beberapa bentuk media. Hal ini membombardir kita dengan konten, berita, informasi, gosip.
Beberapa hal yang diperlukan, beberapa tidak; beberapa hal penting, beberapa tidak. Media di mana-mana, yang mempengaruhi setiap aspek
kehidupan. 6. Ketergantungan media
Universitas Sumatera Utara
17
Anak-anak harus berinvestasi lebih banyak waktu membaca buku yang baik, belajar, bermain di luar dan berolahraga. Karena media begitu
memikat, sebagian besar waktu mereka dihabiskan terpaku pada televisi, membaca gosip selebriti, mendengarkan sesuatu yang sensasional atau
berkeliaran tanpa tujuan di Internet. Ini paling mempengaruhi anak-anak dan remaja, karena mereka terkena hal-hal yang mungkin menafsirkan
salah atau bahkan mungkin tidak mengerti pada usia itu. 7. Benci diri sendiri
Wanita dengan tubuh mungil dan perempuan dengan sosok barbie selalu terbukti lebih populer atau menarik sementara kelebihan berat badan yang
digambarkan sebagai kurang populer,tidak punya teman dan ditindas. Ketika pikiran ini mengatasi pikiran anak-anak dan remaja, mereka lebih
memilih jalan operasi atau diet ketat untuk mendapatkan tubuh yang sempurna.
8. Masalah kesehatan Media memiliki efek negatif pada kesejahteraan fisik dan psikologis
masyarakat. Orang-orang menghabiskan berjam-jam di depan televisi atau browsing. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan masalah obesitas.
Mereka siap untuk diet untuk menurunkan berat badan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kasus anoreksia
9. Mengubah tampilan Media dengan caranya sendiri, mengubah pandangan masyarakat terhadap
kehidupan. Media adalah antarmuka di mana jutaan melihat dunia luar, tapi tidak semua jenis media hanya menampilkan kebenaran. Dengan
maksud menekankan poin mereka atau untuk meraih perhatian yang lebih besar dari massa, media hypes atau melebih-lebihkan hal-hal untuk tingkat
tertentu. Tidak semua orang mampu menyaring elemen tersebut. Sebagian percaya semua menjadi nyata, terutama anak-anak dan remaja.
10. Kebingungan Fakta-Fantasy Vampir, manusia serigala, penyihir, hantu, peri, superhero, malaikat - di
mana mereka datang? Ini bukan hanya media yang akan disalahkan,
Universitas Sumatera Utara
18
karena karakter ini milik cerita rakyat. Namun media berperan dalam menyebarkan karakter ini dan membuat mereka tampak nyata. Karakter ini
memasuki dunia kita melalui buku-buku dan film. Fiksi lucu hanya sampai perbedaan jelas antara fakta dan fiksi.
11. Dilema benar atau salah Media begitu kuat sehingga massa akhirnya percaya segala sesuatu yang
dikatakan. Sumber-sumber media begitu banyak jumlahnya dan mereka semua begitu meyakinkan, sehingga sulit untuk membedakan antara benar
dan salah. Media terus membombardir kita dengan informasi. Seberapa jauh kita pergi untuk memeriksa keasliannya, bagaimana kritis kita menilai
realitas reality show dan kebenaran di balik kisah nyata. Dan itulah bagaimana media berdampak terhadap kita.
Sejumlah paparan media memperkenalkan diri ke dunia luar, akses yang tidak terkontrol dan keyakinan tanpa berpikir tidak akan membawa kita kemana
saja, hal itu hanya akan membawa pengaruh negatif.
2.5.3 Dampak Media Terhadap Perpustakaan
Dalam era globalisasi, pengaruh media cetak seperti buku keberadaannya di perpustakaan mempunyai peranan yang sangat besar, karena mampu bertahan
lama di samping koleksinya dapat dibaca berulang-ulang. Selain itu perpustakaan sering juga dijadikan tempat bertanya dan kegiatan belajar dan digunakan
semaksimal mungkin untuk mencari informasi baik sudah lama maupun yang masih baru H.Wijoyo 2008.
Bertitik tolak dari pengaruh media cetak maka tidak terlepas dengan adanya koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Hal ini biasa digambarkan pada
perpustakaan nasional bahwa sekitar 600.000 butir meliputi buku, majalah, Koran harian, penerbitan PBB dan peta. Bila dirinci terdapat sekitar 165.000 judul
monograf, 15.000 judul majalah, sekitar 20.000 lembar peta serta surat kabar sekitar 4.000 judul, koleksi-koleksi perpustakaan tersebut terutama lengkap
dengan terbitan dari zaman Hindia Belanda di Indonesia hingga tahun 1942, ini dilaporkan Sulistyo – Basuki 1994 pada buku Priodisasi Perpustakaan Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
19
Namun di era globalisasi semakin bertambah jumlah koleksinya serta semakin dibutuhkan tenaga pustakawan yang professional. Bahwa sebuah perpustakaan,
tidak hanya sekedar ruangan yang luas, terutama koleksi buku, serta ada yang menjaga perpustakaan. Tetapi perpustakaan itu selain dilengkapi hal tersebut di
atas juga pengelolanya harus betul-betul professional atau tenaga pustakawan. Karena dalam mengelola perpustakaan, ada beberapa konsep dasar yang harus
diketahui, dan kalau ini tidak ditangani oleh yang professional maka perpustakaan itu tidak bias berkembang sebagaimana yang diharapkan H.Wijoyo 2008.
2.5 Literasi Media