larutan didestruksi sampai berwarna jernih kemudian didinginkan. Setelah dingin campuran hasil destruksi disaring dengan kertas saring whatman. Pada saat
penyaringan, labu kjeldhal dan corong dibilas dengan air bebas ion sebanyak 4 kali. Volume hasil penyaringan ditera hingga 100 ml dan siap diukur pada AAS dengan
panjang gelombang 420 nm. ppm ca =
ca =
3.8 Pengolahan dan Analisis data
Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam peneltian ini dalah analisis deskriptif persentase, dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tiap-tiap
perlakuan maka digunakan analisis sidik ragam. Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk mengkaji reaksi panelis terhadap suatu bahan yang diujikan. Untuk
mengetahui tingkat kesukaan dari panelis dilakukan analisis deskriptif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis dahulu untuk dijadikan
data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase dirumuskan sebagai
berikut :
= x 100
Keterangan : = Skor Persentase
n =Jumlah skor yang diperoleh N =Skor ideal Skor ideal x jumlah panelis
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisisnya sama dengan analisis kualitatiif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai
berikut : Nilai tertinggi
: 3 suka Nilai terendah
: 1 tidak suka Jumlah kriteria yang ditentukan
: 3 kriteria Jumlah panelis
: 40 orang a. Skor maksimum
= jumlah panelis x nilai tertinggi = 40 x 3 = 120
b. Skor minimum = jumlah panelis x nilai terendah
= 40 x 1 = 40 c. Persentase maksimum
= x 100
= x 100 = 100
d. Persentase minimum =
x 100 =
x 100 = 33,3 e. Rentangan
= persentase maksimum – persentase minimum
= 100 - 33,3 = 66,7 f. Interval persentase
= rentangan : jumlah kriteria = 66,7 : 3 = 22,2 = 22
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat interval persentae dan kriteria kesukaaan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6. Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan Persentase
Kriteria Kesukaan
78 – 100
Suka 56
– 77,99 Kurang suka
34 – 55,99
Tidak suka
Untukmengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada organoleptik kerupuk dengan berbagai perlakuan jumlah penambahanikanpora-pora, maka dapat dilakukan
beberapa tahap uji, yaitu
:
1.UjiBarlet, ujiinidilakukanuntukmengujikesamaanvarians Adapunlangkah-langkah penggunaanujibarletyaitu :
1. Siapkan tabel penolong sedemikian rupa, dan tabel penolong ini juga akan
digunakan dalam analisis varians serta uji komparasi ganda
Tabel 3.7.Tabelpenolonguntukperhitunganujibarlet
SubjekPengamatan KelompokPerlakuan
1 2
…… K
1 x
11
x
12
…… x
1k
2 x
21
x
22
…… x
2k
… …
… ……
… …
… …
…… …
N x
n1
x
n2
…… x
nk
Jumlahpengamatan n
2
n
2
…… n
k
Jumlah data ……
Jumlahkuadrat data ……
Varians ragam ……
Rata-rata
2
……
Universitas Sumatera Utara
2. PasanganHipotesis
Ho : Data PopulasiHomogen
Ha : Sekurang-kurangnyaadaduavarianspopulasi yang tidaksama data
populasitidakhomogen 3.
SebaranBarlet
b
H
=
4. KoefisiensebaranBarlet
B
C
=
5. Daerah kritis : Tolak Ho, jikab
H
b
C
6. Kesimpulan :
a. Jikahasilanalisisstatistik menunjukkan H
o
diterima, artinyavarians data populasidarimana data sampelditarikseragam homogen.
b. Jikahasilanalisisstatistikmenunjukkan H
o
ditolak, artinyavarians data populasidarimana data sampelditariktidakseragam tidakhomogen.
Apabila kesimpulan menunjukkan Ho diterima maka dapat dilanjutkan ke analisis sidik ragam.
2. Uji Analisis Varians Anova, dengan Analisa Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Robert danjames, 1991
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.8. Daftar Analisa Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber
Keragaman Db
JK KT
F.Hitung F. Tabel
5 1
Perlakuan
Galat r-1 = V
1
rt-1-r-1 = V
2
JKP
JKG JKP
r-1 JKG
rt-1-r-1 KTP
KTG F V
1
, V
2
Total rt-1
JKT
Keterangan : db
: Derajat bebas JK
: Jumlah kuadrat KT
: Kuadrat total F
: Uji-F r
: Jumlah perlakuan t
: Jumlah panelis G
: Galat Rumus :
1. Derajat bebas db
a. db perlakuan = r
– 1 b. db galat
= rt – 1 – r – 1
c. db total = rt
– 1 2. Faktor Koreksi FK
∑Yij
2
Faktor Koreksi =
r x t
Universitas Sumatera Utara
3. Jumlah Kuadrat
a. Jumlah Kuadrat Total = ∑ Yij
2
– FK ∑ Yi
2
b. Jumlah Kuadrat perlakuan = - FK
r c. Jumlah Kuadrat galat
= jumlah kuadrat total – jumlah kuadrat perlakuan
4. Kuadrat Total
JK perlakuan a. KT perlakuan =
db perlakuan JK galat
b. KT galat =
db galat
5. F-Hitung
KT perlakuan F-Hitung =
KT galat Bandingkan F-Hitung dengan F-tabel
Lihat Tabel Anova, dimana : Pembilang
= db perlakuan Penyebut
= db galat Bila F-hit F-tabel
= H
o
ditolak, H
a
diterima Bila F-hit F-tabel = H
o
diterima, H
a
ditolak Dengan menggunakan derajat bebas α 5
Bila F-hitung F-tabel berarti ada pembedaan antara perlakuan-perlakuan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan
dengan Uji Ganda Duncan. Dengan Uji Ganda Duncan maka dapat diketahui
Universitas Sumatera Utara
perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan perlakuan lainnya.
KT galat Sy
= Jumlah Kelompok
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 5 dengan melihat
derajat bebas galat dimana akan diperoleh : LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Ikan Pora-Pora yang Digunakan dalam Pembuatan Kerupuk Ikan Pora-Pora
Dalam penelitian pembuatan kerupuk ikan pora-pora ini bahan yang digunakan salah satunya adalah ikan pora-pora segar, dengan ciri-ciri berwarna
hitam, memiliki sisik putih dan halus, panjang 10-12 cm dan memiliki ekor berwarna kuning. Berat utuh ikan pora-pora yang diperlukan dalam penelitian ini berkisar 300-
400 gram yang diperoleh dari Pasar Pancur Batu.
4.2 Karakteristik Kerupuk Ikan Pora-Pora
Berdasarkan ketiga perlakuan yang telah dilakukan terhadap kerupuk dengan penambahan ikan pora-pora maka dihasilkan kerupuk yang berbeda. Perbedaan
tersebut dapat dilihat pada gambar dan tabel 4.1 berikut ini :
P
1
P
2
P
3
Penambahan 5 ikan pora-pora Penambahan 10 ikan pora-pora Penambahan 15 ikan pora-pora
Gambar 4.1 Kerupuk Ikan Pora-Pora
Tabel 4.1. Karakteristik Kerupuk yang Dihasilkan
Karakteristik Kerupuk
P
1
P
2
P
3
Aroma Khas Kerupuk
Sedikit bearoma ikan pora-pora Khas ikan pora-pora
Tekstur Renyah
Sedikit keras Sedikit keras
Rasa Khas kerupuk
Sedikit ada rasa ikan pora-pora Khas ikan pora-pora
Warna Putih kekuningan
Kuning kecokelatan Kuning kecokelatan
Universitas Sumatera Utara