11 aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung
jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
b. Komponen Utama dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 1 Penyajian Kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas. Biasanya dilakukan dengan pengajaran
langsung atau ceramah dan diskusi dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kelompok dan
pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2 Kelompok team
Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai lima orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik,
jenis kelamin, ras dan etnik. Fungsi kelompok adalah lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih
12 khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar berkerja
dengan baik dan optimal pada saat game.
3 Games
Games terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian
kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan games terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sederhana yang tidak dipersiapkan
sebelumnya.
4 Turnamen
Turnamen dilakukan pada akhir minggu atau setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja. Lalu guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa yang tertinggi prestasinya
dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya. Turnamen berjumlah dua sesi. Sesi pertama
guru hanya membacakan soal pertanyaan dan siswa menjawab secara rebutan. Sedangkan sesi ke dua guru membagikan soal
kepada tiap kelompok, lalu siswa berdiskusi untuk menjawab soal tersebut.
5 Team Recognize penghargaan kelompok
Tahapan terakhir dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah rekognisi tim. Pada tahap ini guru
dan peneliti berkolaborasi untuk menghitung nilai kelompok
13 dari turnamen pertama dan kedua. Turnamen pertama adalah
nilai awal sedangkan turnamen kedua adalah patokan untuk menentukan kelompok terbaik. Berikut ini cara untuk
menentukan rekognisi tim:
a Menghitung Skor Individu
Untuk menghitung skor individu Slavin 2008:159 membuat pedoman sebagai berikut:
Tabel 2. Perhitungan Perkembangan Skor Individu Kriteria SkorNilai
Poin Kemajuan
Kertas jawaban sempurna yaitu 100 tanpa melihat skor awal
30 Skor terkini meningkat 10 poin
diatas skor awal 30
Skor terkini meningkat antara 1- 10 poin diatas skor awal
20 Skor terkini menurun antara 1-10
poin dibawah skor awal 10
Skor terkini menurun poin dibawah skor awal
5 Skor yang tidak mengalami
peningkatan
b Menghitung Skor Kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok yaitu dengan
menjumlahkan semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok
tersebut. Menurut Rusman 2010: 216 untuk menghitung skor kelompok dapat digunakan pedoman sebagai berikut:
14
Tabel 3. Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok Kriteria Rata-rata Tim
Penghargaan
0 ≤ N ≤ 5 -
6 ≤ N ≤ 15 Tim Baik Good Team
16 ≤ N ≤ 20 Tim Sangat Baik Great Team
21 ≤ N ≤ 30 Tim Super Super Team
c Pemberian Hadiah dan Pengakuan Skor Kelompok
Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat tim, lalu guru memberikan hadiah kepada masing-
masing kelompok sesuai dengan prestasinya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa komponen utama pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai beikut:
1 Penyajian Kelas 2 Tim
3 Games 4 Turnamen
5 Rekognisi Tim
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe TGT 1 Persiapan TGT