BAB IV PENYAJIAN DATA
4.1. Informan Penelitian
Seperti yang telah diuraikan dari bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana efektifitas pelaksanaan penerbitan Surat
Perjalanan Republik Indonesia SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan. Dengan demikian untuk mengetahui pelaksanaan penerbitan Surat Perjalanan
Republik Indonesia SPRI tersebut maka terlebih dahulu dikemukakan identitas
informan dalam penelitian ini.
Informan yang dijadikan objek dalam penelitian di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan diambil sebanyak 1 orang informan kunci Kepala Kantor, 1
orang Kepala Bagian Umum, 1 orang pegawai bagian loket dan 1 orang pegawai bagian input data sebagai informan utama dan 4 orang masyarakat sebagai
informan tambahan. Hal ini dilakukan untuk menjamin keabsahan dan informasi yang diperoleh selama penelitian.
4.2. Hasil Wawancara
Wawancara adalah proses yang tanya jawab yang dilakukan seseorang kepada informan untuk diminta keterangan atau informasi yang dibutuhkan untuk
tujuan tertentu. Kedudukan yang diwawancarai adalah sumber informasi, sedangkan pewawancara adalah penggali informasi. Dalam prakteknya ada
beberapa jenis wawancara yang dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara individual dimana wawancara yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan pertanyaan - pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya dan berstruktur.
Wawancara dilakukan dengan informasi kunci yaitu dengan Bapak Heriyanto, SE. SH. Msi selaku Kepala Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan
yaitu . Wawancara ini dilakukan pada hari Kamis, 2 April 2015 pukul 10.00 WIB di dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan judul
penelitian. Terkait dengan pelaksanaan penerbitan SPRI, penulis menanyakan
tentang Bagaimana tahapan atau prosedur yang dijalani dalam pengajuan SPRI. “Pemohon mengambil nomor antrian beserta diberikannya formulir yang
berfungsi menuliskan biodata pemohon. Pemohon menyerahkan dokumen asli maupun fotocopy untuk melakukan pengesahan dokumen yang dicek oleh petugas.
Setelah dokumen dicek, dokumen tersebut discan oleh petugas yang berfungsi untuk memasukkan ke dalam sistem. Setelah melakukan scan. Adapun berkas
yang harus disiapkan setiap pemohon yakni segala persyaratan mutlak seperti KTP, KK, akte lahirijazah yang difotocopy masing-masing 1 rangkap dan nomor
antrian ke loket permohonan. Setelah berkas diterima di loker permohonan, pemohon dapat langsung foto, sidik jari dan wawancara. Dan tahap terakhir
pemohon membayar biaya paspor ke bank BNI. Paspor bisa diambil empat hari ke depan.”
Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa informan menyatakan bahwa tahapan dalam penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I
Polonia Medan sama yaitu dimulai dari pengajuan permohonan lengkap dengan persyaratan yang diperlukan ke loket permohonan, foto, sidik jari dan wawancara.
Universitas Sumatera Utara
Tahap terakhir pemohon membayar biaya paspor ke bank BNI dan empat hari kemudian datang mengambil paspor.
Terkait sarana dan prasarana yang tersedia di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan. Penulis menanyakan seberapa baikkah sarana dan prasarana yang
tersedia guna menunjang pelaksanaan penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan.
“Untuk sarana dan prasarana maupun fasilitas yang tersedia di kantor, setiap tahunnya kita melakukan pengembangan dan perbaikan di tempat – tempat
yang dirasa memerlukan perbaikan serta pengembangan dan untuk saat ini sarana dan prasarana yang tersedia masih kurang dikarenakan meningkatnya
pelayanan yang harus diberikan sedangkan sarana dan prasarana belum ditingkatkan sehingga sistem harus ditambah seperti PC, printer, kamera, mesin
scan, dll.” Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa informan
menyatakan bahwa sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung tugas pelayanan penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan masih
kurang dan belum diimbangi dengan banyak permohonan dari masyarakat. Mengenai kemampuan dari masing – masing pegawai di Kantor Imigrasi
Klas I Polonia Medan, penulis menanyakan bagaimanakah kemampuan dari masing – masing pegawaitenaga pelaksana penerbitan SPRI pada Kantor Imigrasi
Klas I Polonia Medan. “Mengenai kemampuan yang dimiliki oleh para pegawaitenaga
pelaksanan penerbitan SPRI dapat dikatakan baik, hal ini terbukti dari rendahnya keluhan yang diberikan oleh masyarakat terkait proses pengajuan SPRI. Setiap
Universitas Sumatera Utara
tenaga pelaksanapegawai diberikan pelatihan dan pembelajaran terhadap tugas masing – masing sehingga ketika berhadapan dengan masyarakat langsung
mampu memberikan pelayanan yang maksimal dan memuaskan masyarakat.” Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan dapat
disimpulkan bahwa para pegawaitenaga pelaksana penerbitan SPRI sudah dibekali dengan kemampuan yang mampu menunjang kinerja dalam hal
pelayanan kepada masyarakat. Berikutnya penulis melakukan wawancara dengan informan utama yaitu
dengan Bapak Zulfan Basir Siregar selaku Kepala Urusan Umum Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan. Terkait sikap para pegawai dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Penulis menanyakan hal mengenai daya tanggap para pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam
penerbitan SPRI. “Setiap masyarakat yang hendak mengajukan penerbitan SPRI langsung
ditangani oleh para pegawai yang membidangi pelayanan tersebut, masyarakat harus antri dalam menerima giliran pengurusan penerbitan SPRI. Respon yang
pegawai berikan terkait pelayanan penerbitan SPRI dirasa cukup baik hal ini terbukti dengan sedikitnya keluhan – keluhan yang muncul dari masyarakat
mengenai tingkat pelayanan penerbitan SPRI pada Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan. Akan tetapi tetap harus ada perbaikan yang dilakukan agar
masyarakat yang mengajukan penerbitan SPRI benar – benar memperoleh pelayanan kelas satu dan yang terbaik dari para pegawai.”
Dan pendapat tersebut didukung oleh pernyataan dari salah satu informan utama yaitu pegawai bagian loket seperti sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
“Masyarakat yang mengajukan penerbitan SPRI dilayani dengan baik di tiap – tiap loket yang tersedia dan dilayani dengan baik pula pada tiap – tiap
bagian yang berhubungan dengan penerbitan SPRI. Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi akan tetapi pelayanan yang diberikan
dirasa sudah cukup maksimal.” Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap
dan daya tanggap para pegawaitenaga pelaksana penerbitan SPRI sudah cukup maksimal dan memuaskan akan tetapi diperlukan pembenahan dibeberapa hal
agar ke depannya pelayanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Hasil wawancara dengan Kepala Urusan Umum Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan terkait apakah yang menjadi kendal ataupun faktor penghambat
dalam penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan. “Terlambatnya jaringan pada sistem pusat, terbatasnya saran dan
prasarana yang menunjang penerbitan SPRI yang belum mampu mengakomodasi seluruh masyarakat terutama disaat banyak masyarakat yang melakukan
pengajuan penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan” Sedangkan hasil wawancara yang diperoleh dari pegawai bagian input data
yaitu. “Jumlah pegawai yang masih terbatas ketika jumlah pemohon membludak
mengakibatkan proses menjadi lebih lama belum lagi ketidaksabaran dari pemohon dalam menunggu proses selesai dan tidak lengkapnya dokumen yang
diberikan pemohon menjadi kendala yang acap kali dihadapi oleh para tenaga pelaksana.”
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpukan bahwa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam proses pemberian pelayanan penerbitan Surat
Perjalanan Republik Indonesia SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan berasal dari internal Kantor Imigrasi itu sendiri yaitu kerusakanlambatnya sistem
jaringan dari pusat, terbatasnya sarana dan prasarana serta kurangnya jumlah pegawai. Sedangkan dari ekternal Kantor Imigrasi yaitu dari pihak pemohon
adalah dokumen yang dipersyaratkan untuk penerbitan SPRI tidak lengkap serta sebagian pemohon terlihat tidak sabar menunggu proses penerbitan SPRI
sehingga petugas kewalahan apalagi saat pengambilan sidik jari dan foto. Wawancara dengan Kepala Urusan Umum terkait apakah tenaga pelaksana
yang tersedia sudah cukup untuk memberikan pelayanan penerbitan SPRI kepada masyarakat.
“Jumlah petugas pelaksana pelayanan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan sudah mencukupi untuk pelayanan normal namun kadang kala
disaat jumlah pemohon banyakmembludak jadi tidak sebanding dengan jumlah petugas pelaksana yang ada hal inilah terkadang menjadi permasalahan yang
selalu muncul jika petugas pelaksana ditambah akan terjadi kelebihan tenaga pelaksaan terutama jika pemohon SPRI sedikit jumlahnya.”
Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara yang diperoleh dari pegawai bagian loket di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan yakni sebagai berikut.
“Jumlah petugas atau pelaksana pelayanan penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan sudah memenuhi kebutuhan namun tetap kurang
ketika permohonan banyakmembludak.”
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil wawancara di atas, dapat dirangkum pada umumnya informan menyatakan bahwa jumlah tenaga pelaksana pelayanan penerbitan SPRI di Kantor
Imigrasi Klas I Polonia Medan sudah mencukupi bila pengajuan permohonan yang diterima normal. Tetapi bila permohonan banyak, jumlah petugas pelaksana
yang ada tidak seimbang. Selanjutnya penulis melakukan wawancara kepada masyarakat sebagai
pihak yang menerima pelayanan dari Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan terkait apakah yang harus dilakukan oleh pihak Kantor Imigrasi Klas I dalam
meningkatkan pelayanan terutama dalam penerbitan SPRI. Hasil wawancara yang diperoleh dari Ibu Nurul Hasanah sebagai
masyarakat yang mengajukan permohonan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI sebagai berikut.
“Sewaktu saya mengajukan permohonan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI saat ini sedang ramai sekali sehingga waktu saya
sedikit tersita dalam proses tersebut kalau dari segi pelayanan yang ada saya rasa sudah cukup baik tetapi rasanya perlu sedikit penambahan kapasitas
ruangan dan petugas terutama jika suasana sedang ramai, hal ini agar masyarakat yang mengajukan permohonan memperoleh kenyamanan pada saat
menunggu proses yang dijalani.” Hasil wawancara dengan ibu Anita sebagai masyarakat yang mengajukan
permohonan Surat Perjalanan Republik Indonesia diperoleh hasil sebagai berikut. “Jumlah petugas saya rasa perlu ditambah agar antrian pemohon dapat
diminimalisir dan jarak antara proses pembayaran online ke selesainya surat
Universitas Sumatera Utara
permohonan dirasa perlu dipersingkat agar memepercepat setiap proses permohonan.”
Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan kepada saudara Putra Satria sebagai pihak pemohon Surat Perjalanan Republik Indonesia diperoleh hasil
sebagai berikut. “Kebetulan saat saya mengajukan permohonan saat itu sedang terjadi
gangguan jaringan dari pusat sehingga mengganggu proses yang akan saya lakukan oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas sistem jaringan agar
proses yang sedang dilakukan tidak terhambat oleh permasalahan tersebut.” Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa secara
umum masih terdapat kekurangan dalam proses penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI terutama mengenai jaringan yang sering terganggu,
kurangnya petugas saat permohonan banyak hingga waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan yang bisa dipersingkat. Perbaikan dalam hal yang disebutkan
diatas menjadi saran yang umumnya diberikan masyarakat sebagai pemohon Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI.
Berikutnya penulis melakukan wawancara terhadap masyarakat sebagai pihak yang menerima pelayanan di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan terkait
bagaimanakah pelayanan yang diterima oleh masyarakat terutama pada saat mengajukan permohonan penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, berikut
hasilnya. Hasil wawancara dengan ibu Siti Yuliana sebagai masyarakat pemohon
Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI, diperoleh hasil wawancara sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
“Pelayanan yang saya peroleh sangat baik dari mulai mengambil antrian hingga foto, para petugas memperlakukan para pemohon atau masyarakat
dengan baik seluruh pemohon diperlakukan sama baiknya. Dan jangka waktu penyelesaian paspor ±4 hari setelah pemohon melakukan pembayaran di Bank
BNI yang sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.” Berikutnya hasil wawancara dengan saudari Dini Septika sebagai
pemohon Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI, diperoleh hasil wawancara sebagai berikut.
“Seluruh proses yang saya jalani sesuai dengan peraturan yang ada mulai dari memberikan berkas hingga pengambilan paspor sudah sesuai dengan apa
yang ada di peraturan. Dalam hal pelayanan pun saya merasa dilayani dengan baik oleh para petugas walaupun saya harus mengantri cukup lama, untuk itu
saya rasa perlu perbaikan agar antrian yang ada tidak terlalu panjang sehingga tidak memakan waktu yang lama.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum pelayanan yang diberikan oleh petugas Kantor Imigrasi Klas I Polonia
Medan tergolong baik, hal ini dibuktikan dengan rasa puas yang muncul dari para masyarakat yang melakukan permohonan penerbitas Surat Perjalanan Republik
Indonesia SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA
Dalam bab ini, penulis akan menganalisis seluruh data yang telah dikumpulkan dan disajikan pada bab sebelumnya. Seperti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif, dimana data dan fakta yang telah didapatkan di lapangan akan
dideskripsikan sebagaimana adanya serta menafsirkannya dengan analisis kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.
Penelitian ini berkaitan dengan efektivitas pelayanan publik melalui penerapan sistem penerbitan SPRI di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan yang
ditinjau dari hambatan yang dihadapi, tahapan prosedur pelayanan penerbitan SPRI, dukungan sarana, prasarana, danatau fasilitas, kompetensi pelaksana
pelayanan penerbitan SPRI, jumlah pelaksana pelayanan penerbitan SPRI, dan jangka waktu penyelesaian SPRI, akan dianalisis lebih dalam lagi sesuai dengan
data - data yang telah disajikan di bab sebelumnya.
5.1. Efektivitas Pelayanan Publik Mengenai Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI