2.7. Proses Produksi
Lateks merupakan bahan baku dalam proses produksi ribbed smoke sheet. Lateks adalah cairan berwarna putih dan kekuning-kuningan yang diperoleh
dengan cara penyadapan membuka pembuluh lateks pada kulit tanaman karet. Alur tahapan proses produksi ribbed smoke sheet oleh PT. Perkebunan Nusantara
III Kebun Rantau Prapat adalah sebagai berikut:
Penimbangan Penyaringan
Pengencencan
Sortasi dan Pengepakan Pengasapan
Penggilingan dan Penirisan Pembekuan
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat
Gambar 2.4. Alur Proses Pengolahan RSS
Uraian proses produksi ribbed smoke sheet oleh PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat adalah sebagai berikut:
1. Penimbangan
Lateks yang diangkut oleh LTT Lates Transport Tank ditimbang terlebih dahulu untuk diketahui berat lateks dan kompo yang dibawa dari afdeling.
Universitas Sumatera Utara
2. Penyaringan
Lateks yang diangkut oleh LTT dituang ke saringan 40 mesh dan dialirkan ke dalam talang penerimaan menuju bak pengenceran. Sampel lateks diambil
untuk dianalisa DRC Dry Rubber Content dan kadar amoniak NH
3
. 3.
Pengenceran Lateks yang telah ditampung di bak pengenceran kemudian ditambahkan
dengan air dan DRC sehingga lateks mengencer. Kemudian lateks dialirkan melalui talang dan dibagikan ke bak koagulasi 500-600 Liter yang
sebelumnya disaring dengan saringan 20 mesh. 4.
Pembekuan Petugas pembekuan melakukan penyisiran buih dan melakukan penyaringan
kembali dengan saringan 60060 mesh agar lateks benar-benar bersih dari kotoran. Untuk pembekuan lateks dilakukan pembubuhan formic acid yang
diencerkan menjadi 3-5 dengan dosis 10-20 liter air per 500-650 cc formic acid. Setelah itu dilakukan pengadukan sebanyak 16-20 kali adukan agar
formic acid dapat tersebar merata. Petugas kemudian melakukan penyisiran buih yang terbenuk akibat adukan. Selanjutnya petugas melakukan
pemasangan plat skoten, dimulai dengan membagikan bak koagulasi menjadi 2 bagian yang sama, demikian seterusnya sampai semua plat terpasang. Bila
penggumpalan telah sempurna dibuthkan waktu 2-4 jam setelah pembubuhan asam bak koagulasi direndam air sampai melebihi permukaan dan plat
dicabut secara hati-hati oleh petugas.
Universitas Sumatera Utara
5. Penggilingan
Petugas penggilingan mencabut plat-plat skoten secara hati-hati dan menyusun plat tersebut di ujung bak koagulasi. Petugas penggilingan
mengambil koagulum dari bak koagulasi kemudian memasukkan ke talangan untuk ditransfer ke mesin giling sheeter machine six in one. Koagulum
masuk ke mesin sheeter yang memiliki 6 roll dan koagulumyang telah digiling memiliki ketebalan 2-4 mm jatuh ke bak pembilas.
Sheet yang telah digiling digantungkan di bamboo yang kemudiandisusun di rak trolly, penirisan dilakukan selama 2-4 jam sebelum masuk ke kamar asap
sambil dilakukan penyambretan agar sheet tidak lengket. 6.
Pengasapan Setelah penirisan, sheet yang berada di trolly dimasukkan ke kamar asap dan
dicatat tanggal masuk, nomor trolly, jumlah lembaran serta keterangan lain yang diperlukan. Pengasapan dilakukan selama 5 hari dengan norma
temperature yang berbeda-beda setiap harinya. 7.
Sortasi dan Pengepakan Setelah lembaran diasapkan selama 5 hari hingga bebas dari kandungan air,
lembaran sheet dibawa ke ruang sortasi. Lembaran sheet disortasi berdasarkan mutu, dikelompokkan ke dalam RSS I, RSS II, RSS III, dan
Cutting untuk selanjutnya disusun menjadi bandela. Bandela disusun dalam papan cetakan ukuran 50x50x50 cm, lalu di press dengan mesin Press
Electric Automatic Gydraulic menjadi loose ball dan dibiarkan selama 12-
Universitas Sumatera Utara
16 jam. Loose ball dikapur untuk mencegah jamur dan terhindar dari kotoran lain dan kemudian diberi label. Selanjutnya dilakukan deteksi terhadap
serpihan bahan metal dan loose ball disimpan di gudang penyimpanan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perawatanpemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang sama
dengan keadaan awalnya. Kegiatan ini juga dilakukan untuk menjaga agar peralatan tetap berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh penggunannya.
Proses produksi pada industri manufaktur sering mengalami gangguan dikarenakan mesin produksi mengalami kerusakan pada bagian komponen-
komponen mesin produksi. Berbagai dampak yang disebabkan oleh adanya gangguan kerusakan pada mesin produksi perusahaan kehilangan waktu proses
produksi, penurunan kapasitas produksi, dan biaya perbaikan yang lebih tinggi yang ditanggung oleh perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat adalah industri yang bergerak dalam produksi karet khususnya Ribbed Smoke Sheet RSS. Proses
produksi RSS dimulai dengan penampungan lateks di bak penampung dan dilanjutkan dengan pengencenceran lateks engan mesin pengaduk. Selanjutnya
dilakukan penggumpalan lateks dengan berbagai bahan campuran dan kemudian koagulan digiling menggunakan mesin Sheeter. Proses berikutnya yaitu
pengasapan terhadap lembaran-lembaran kering di dalam Housing Smoke selama 5 hari. Proses terakhir adalah penyortasian kualitas RSS yang telah jadi dan
dilakukan pengepakan dengan menggunakan mesin Press Balle. Proses produksi
Universitas Sumatera Utara