penambahan pengetahuan hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.Agus Suprijno, 2009: 3
2. Konsep Keaktifan
a. Keaktifan
Keaktifan adalah kegiatan atau aktifitas dan segala sesuatau yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik
M. Mulyono, 2001: 26. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual
dan emosional. Keaktifan yang dimaksud disini penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif Sanjaya, 2007 : 101-106.
Keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala : 1 pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada peserta didik; 2
pendidik berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar; 3 tujuan keiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal peserta didik
kompetensi dasar ; 4 pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas peserta didik, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan
mencapai peserta didik yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep; dan 5 melakukan pengukuran secara kontinyu dalam berbagai aspek pengetahuan,
sikap dan ketrampilan. Raka Joni , 1992 :19-20 dan Martinis, 2007: 80-81
b. Jenis - Jenis Keaktifan Dalam Belajar
Menurut Paul D. Dierich dalam Oemar Hamalik 2001: 172 keaktifan belajar dapat diklasifikasikan dalam delapan kelompok, yaitu:
1 Kegiatan – kegiatan visual
Membaca, melihat, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain yang bekerja atau bermain.
2 Kegiatan – kegiatan lisan
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip,menghubungkan suatu tujuan, mengajukan
suatu pertanyaan,
memberi saran,
memberikan pendapat,wawancara, diskusi an interupsi.
3 Kegiatan – kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,mendengarkan
radio. 4
Kegiatan – kegiatan menulis
Menulis cerita, menuli laporan, membuat rngkuman, mengerjakan test. 5
Kegiatan –kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat
– alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
6 Kegiatan – kegiatan mental
Merenung, menginggat, memecahkan masalah, menganalisa faktor –
faktor, meliht hubungan – hubungan, dan mmbuat keputusan.
7 Kegiatan – kegiatan emosional.
Minat, membedakan,berani, tenang, dan lain-lain.
c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk
berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga dapat merekayasa sistem
pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktivan peserta didik dalam proses pembelajaran. Gagne dan Briggs dalam Martinis, 2007: 84 faktor-
faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu :
1 Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2 Menjelaskan tujuan intruksional kemampuan dasar kepada siswa. 3 Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4 Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari.
5 Memberi petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya. 6 Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. 7 Memberi umpan balik feed back
8 Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.
9 Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
3. Karakteristik Pembelajaran Demonstration dan Experiment