15
bangsa yang kemudian dapat mensejahterahkan masyrakat Indonesia. Kedudukan pasal 34 ayat 1 UUD 1945 mengandung kekhususan bahwa pengelompokan anak-
anak yang terkategori sebagai anak terlantar dan kemudian dijadikan objek pembangunan, pembinaan, pemeliharaan dengan tujuan anak-anak Indonesia akan
dapat menjalani kehidupan yang layak dari suatu kehidupan yang layak dari suatu kehidupan yang penuh dengan kesejahteraan Wadong,2000:18.
2.2.2 Kebutuhan Anak
Sebagaimana manusia lainnya, setiap anak memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang menuntut untuk dipenuhi sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang
secara sehat dan wajar. Menurut Katz bahwa kebutuhan dasar yang sagat penting bagi anak adalah adanya hubungan orang tua dan anak yang sehat dimana kebutuhan
anak, seperti perhatian dan kasih sayang yang berkelanjutan, perlindungan, dorongan, dan pemeliharaaan harus dipenuhi oleh orang tua. Sedangkan Brown dan
Swanson mengatakan bahwa kebutuhan umum anak adalah perlindungan keamanan, kasih saying, pendekatanperhatian dan kesempatan untuk terlibat dalam
pengalaman positif yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kehidupan mental yang sehat. Sementara itu, Huttman dalam MuhifinHuraera,2003:3 merinci
kebutuhan anak adalah : 1.
Kasih sayang orang tua 2.
Stabilitas emosional 3.
Pengertian dan perhatian 4.
Pertumbuhan da kepribadian 5.
Dorongan kreatif 6.
Pembinaan kemampuan intektual dan keterampilan dasar 7.
Pemeliharaan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
16
8. Pemenuhan kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal yang sehat dan
memadai 9.
Aktivitas rekreasional yang konstruktif dan positif 10.
Pemeliharaan, perawatan, dan perlindungan Untuk menjamin pertumbuhan fisiknya, anak membutuhkan makanan yang
bergizi, pakaian, sanitasi, dan perawatan kesehatan. Semasa kecil, mereka memerlukan pemeliharaan dan perlindungan dari orang tua sebagai perantara dengan
dunia nyata. Untuk menjamin perkembangan psikis dan sosialnya, anak memerlukan kasih sayang, pemahaman, suasana kreatif, stimulasi kreatif, aktualisasi diri, dan
pengembangan intelektual. Sejak dini, mereka perlu pendidikan dan sosialisasi dasar, pengajaran tanggung jawab sosial, peran-peran sosial, dan keterampilan dasar agar
menjadi warga masyarakat yang bermanfaat. Kegagalan dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar tersebut akan
berdampak negative pada pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual, mental, dan sosial anak. Anak bukan saja akan mengalami kerentanan fisik akibat gizi dan
kualitas kesehatan yang buruk, melainkan juga mengalami hambatan mental, lemah daya nalar, dan bahkan perilaku-perilaku maladaptive, seperti : autis, nakal, sukar
diatur, yang kelak mendorong mereka menjadi manu sia”tidak normal, dan perilaku
kriminal. Pertumbuhan dan kesejateraan fisik, intelektual, emosional, dan sosial anak akan mengalami hambatan jika :
1. Kekurangan gizi dan tanpa perumahan yang layak
2. Tanpa bimbingan dan asuhan
3. Sakit dan tanpa perawatan medis yang tepat
4. Diperlakukan salah secara fisik
5. Diperlakukan salah dan diekssploitasi secara seksual
Universitas Sumatera Utara
17
6. Tidak memperoleh pengalaman normal yang menumbuhkan perasaan
dicintai, diinginkan, aman, dan bermartabat 7.
Terganggu secara emosional karena pertengkaran keluarga yang terus menerus, perceraian dan mempunyai orang tua yang menderita
gangguansakit jiwa. 8.
Dieksploitasi, bekerja berlebihan, terpengaruh oleh kondisi yang tidak sehat dan demoralisasi.
2.2.3 Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Anak