kematangan, atau keadaan temporer dari seseorang misalnya : keletihan, dan sebagainya
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu Hamalik, 2010 : a.
Perubahan terjadi secara sadar b.
Perubahan dalam belajar bersifat kontiniu dan fungsional c.
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif d.
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara e.
Perubahan dalam belajar bertujuan dan berarah f.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan tersebut meliputi :
a. Kemampuan kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu : pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi b.
Kemampuan afektif terdiri dari lima jenis perilaku yaitu : penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan
pola hidup c.
Kemampuan psikomotrik terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa dikatakan belajar jika terjadi perubahan secara sadar, sengaja, usaha, bersifat kontiniu, fungsional, positif dan
aktif, serta mempunyai tujuan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik Dimyati Mudjiono, 2006.
2.3 Pengertian Prestasi Belajar
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang akan menjadi tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan
kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Evaluasi hasil belajar adalah
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, hasil belajar tersebut dapat berupa prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar adalah hasil penilaian, hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf atau kalimat dan dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh sikap atau tingkah laku siswa Hamalik, 2009.
2.4 Variabel-variabel yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berikut ini merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1 Medan.
X
1
= Bakat
Bakat adalah benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika ia mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang Seorang siswa
yang berbakat adalah mereka yang istimewa dalam kemampuan berpikir, mengolah permasalahan yang abstrak, membuat generalisasi atas fakta-fakta
yang ada, memakai makna dan hubungan antara segala sesuatu dan memiliki keahlian-keahlian dalam bidang tertentu. Keahlian-keahlian tersebut bisa
dalam satu bidang, dua bidang atau beberapa bidang Poerbakawatja, 2004.
X
2
= Minat
Minat adalah sesuatu yang timbul karena keinginan sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain atau kecendrungan jiwa seseorang kepada sesuatu.
Minat meliputi partisipasi, pengalaman, keinginan, kebutuhan, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Apabila siswa memiliki minat pada satu pelajaran
tertentu biasanya cendrung untuk memperhatikannya dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata pelajaran akan memberi dampak yang baik
bagi prestasi siswa.
Universitas Sumatera Utara
X
3
= Motivasi siswa
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Dan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar disebut sebagai motivasi, yaitu dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar Dimyati Mudjiono, 2006.
Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut : a.
Mendororng timbulnya tingkah laku atau perbuatan, artinya tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan Oemar Hamalik, 2009.
X
4
= Motivasi Orang tua
Pengaruh yang paling utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah keluarga, karena keluarga merupakan orang terdekat bagi
seorang anak. Banyak sekali kesempatan dan waktu bagi seorang anak untuk bertemu dan berinteraksi dengan keluarga. Hubungan yang baik antara orang
tua dengan anak cendrung memberi stimulus dan respon yang baik. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah adanya motivasi dari
orang tua sebagai pendorong bagi siswa untuk lebih giat dalam belajar sehingga akan memperoleh prestasi yang optimal.
X
5
= Fasilitas belajar dirumah
Penyediaan fasilitas belajar di rumah oleh orang tua merupakan faktor eksternal yang juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Fasilitas belajar
yang lengkap dan tepat akan memudahkan siswa dalam menerima dan menguasai pelajaran, siswa yang memiliki fasilitas belajar yang memadai,
Universitas Sumatera Utara
akan mendukung hasil belajar dan termotivasi serta berminat untuk belajar di rumah dan hasil belajar yang di harapkan akan tercapai dengan baik. Fasilitas
belajar yang dibutuhkan siswa di rumah diantaranya ruang belajar yang kondusif yang dilengkapi dengan meja, kursi, penerangan, alat-alat tulis dan
sebagainya. Belajar membutuhkan fasilitas pendukung, baik di sekolah maupun di rumah dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal.
X
6
= Kualitas Pengajaran Guru
Upaya guru memberikan pengajaran kepada siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan
materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya
keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa jadi melemah atau
hilang Dimyati Mudjiono, 2006
X
7
= Fasilitas Sekolah
Salah satu faktor pendukung terjadinya kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah tersedianya fasilitas di sekolah, karena fasilitas yang digunakan oleh
guru pada waktu mengajar digunakan pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan, salah satu bentuk fasilitas tersebut adalah alat-alat pelajaran
yang lengkap dan tepat sehingga dapat memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran
dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
X
8
= Ekstrakulikuler
Siswa adalah suatu organisme hidup dan memiliki banyak kemungkinan atau potensi yang hidup dan sedang berkembang. Dalam diri masing-masing siswa
terdapat prinsip aktif yaitu keinginan berbuat dan bekerja sendiri, prinsip aktif mengendalikan tingkah lakunya. Lembaga pendidikan yaitu sekolah perlu
mengarahkan tingkah laku menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Potensi yang hidup perlu mendapat kesempatan berkembang ke arah tujuan
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi ataupun bakat siswa yaitu dengan adanya kegiatan ekstrakulikuler. Dengan mengikuti kegiatan
tersebut siswa dapat mengembangkan kreativitas dan menjadikannya lebih aktif tidak hanya dari segi akademik saja tteapi juga di lingkungannya.
X
9
= Les Tambahan
Les tambahan atau disebut juga dengan bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi siswa, mengingat pada saat ini siswa dituntut untuk bisa
berkompetensi. Manfaat dari bimbingan belajar adalah dapat membuat siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar-mengajar dan dapat meningkatkan
prestasinya di sekolah.
X
10
= Pergaulan Siswa
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang sangat berpengaruh terhadap siswa. Salah satu faktor nyata keberadaan siswa dalam lingkungan terhadap
prestasinya adalah pergaulan siswa dengan teman-temannya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan siswa memiliki teman bergaul
yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik juga. Pengaruh-pengaruh dan teman bergaul siswa lebih cepat masuk ke dalam jiwanya. Teman bergaul
yang tidak baik akan membawa siswa kepada tingkah laku yang tidak baik dan belajarnya juga akan berantakan, sebaliknya bergaul dengan teman yang baik
dalam tingkah laku dan memiliki semangat untuk belajar akan membawa pengaruh yang baik terhadap siswa sehingga dapat menjadi motivasi siswa
dalam meningkatkan prestasi belajarnya.
2.5 Populasi Penelitian