8
Keadaansifat air sumur bor: a.
Air jernih dan menyegarkan. b.
Pencemaran air tidak terjadisukar terjadi. c.
Jumlah bakteri jauh lebih kecil dari sumur gali. d.
Jumlah algae didalam air sumur bor jauh lebih bnyak dibandingkan dengan air sumur gali.
e. Posisi kedudukan permukaan air sumur bor:
1. Hasil pengeboran sumur terjadi kenaikan permukaan air
dibandingkan dengan sumur gali disebut air tertekan positif atau disebut air artesis positif.
2. Apabila hasil pengeboran sumur, ternyata permukaan air tetap atau
di bawah permukaan sumur gali disebut air artesis negatif. 3.
Hasil pengeboran sumur tampak ada kenaikan permukaan air disebut artesis positif.
Apabila air disedotdipompa keluar: a.
Ada penurunan permukaan air sekitar ½-1 meter, hasil pengeboran air dikatakan baikcukup baik.
b. Ada penurunan permukaan air sekitar 3 meter berarti hasil pengeboran
kurang dalam, perlu dibor kembali Gabriel, J. F. 1999.
2.3. Komponen Pencemar Air
Meskipun rumus kimia air murni di lingkungan laboratorium adalah H
2
O namun kenyataannyadi alam, rumus tersebut seolah-olah berubah menjadi H
2
O + X. Dalam hal ini, X merupakan komponen-komponen yang masuk atau dimasukkan
ke dalam badan air sehingga menyebabkan perairan menurun kualitasnya dan tidak sesuai dengan peruntukannya. Komponen tersebut dapat berupa komponen
non-biologis dan komponen biologis Nugroho,A.2006.
2.4. Dampak Pencemaran Air
Universitas Sumatera Utara
9
Air merupakan zat yang penting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia ini, dari hewan yang berspesies terendah sampai yang tertinggi, juga manusia dan
tanaman. Apabila air sudah tercemar logam-logam yang berbahaya akan mengakibatkan hal-hal yang buruk bagi kehidupan. Bermacam-macam kasus
pencemaran logam berat pernah dilaporkan baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Begitu pula akibat buruk terhadap penduduk yang
tinggal di sekitarnya.
Logam-logam berat yang sering dijumpai dalam lingkunagn perairan yang tercemar limbah industri adalah merkuri atau air merkuri Hg, Nikel Ni,
Kromium Cr, Kadmium Cd, Arsen As dan Timbal Pb. Logam-logam tersebut dapat mengumpul didalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam
jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi. Selanjutnya, menurut sifat toksisitasnya unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu :
a. Unsur-unsur yang tidak bersifat toksik, yaitu : Na, K, Mg, Ca, H, O, N, C, P, Fe, Cl, Br, F, Li, Rb, Sr, Al dan Si
b. Sangat toksik dan mudah dijumpai, yaitu : Be, Co, Ni, Cu, Zn, Sn, As, Te, Pd, Cd, Pt, Au, Ti, Pb, Jb dan Bi.
c. Sangat toksik tetapi tidak larut dan sukat dijumpai, yaitu : Ti, Ht, Zr, W, Nb, Ta, Re, Ga, La, Os, Rh, Ir, Ru, dan Br Nugroho,A.
2006.
2.4. Kekerasan Air
Kekerasan hardness atau kesadahan adalah banyaknya kandungan berbagai macam mineral Ca, Mg, Sr, Fe, dan Mn dalam air. Kandungan mineral yang
tinggi disebabkan oleh banyaknya kandungan kalsium karbonat. Tanah yang banyak mengandung kapur mengakibatkan air di sekitarnya mempunyai tingkat
kekerasan yang tinggi. Sementara, air yang terdapat di daerah gambit atau rawa- rawa biasanya memiliki pH rendah sehingga tingkat kekerasan airnya juga rendah.
Universitas Sumatera Utara
10
Dengan memperhatikan kandungan CaCO
3
dalam air, akhirnya orang membuat istilah untuk menyatakan tingkat kekerasan air. Satuan untuk
menyatakannya sangat bervariasi, tergantung pada negara pengguna. Amerika menggunakan derajat hardness, Inggris menggunakan derajat Clark, dan Jerman
menggunakan derajat dH. Indonesia juga biasa menggunakan derajat dH. Tingkat kekerasan air ditunjukkan pada tabel 2.1:
Tabel 2.1. Kadar CaCO
3
dan Derajat Kekerasan Air Kuncoro, E.B. 2008. Kadar CaCO
3
mgl Tingkat Kekerasan dH
Kategori 0-50
0-3 Lunak
50-100 3-6
Agak lunak 100-200
6-12 Sedang
200-300 12-16
Agak keras 300-450
16-25 Keras
450 .25
Sangat keras
Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation-kation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg, tetapi penyebab
utama dari kesadahan adalah kalsium Ca dan magnesium Mg. Kalsium dalam air mempunyai kemungkinan bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat, khlorida dan
nitrat, sementara itu magnesium dalam air kemungkinan bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat dan khlorida.
Kesadahan dibagi atas dua jenis kesadahan, yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Air yang mengandung kesadahan kalsium karbonat dan
magnesium karbonat disebut kesadahan karbonat atau kesadahan sementara, karena kesadahan tersebut dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau denga
cara pembubuhan kapur. Sementara itu Air yang mengandung kesadahan kalsium sulfat, kalsium khlorida, magnesium sulfat dan magnesium khlorida, disebut
kesadahan tetap karena tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, tetapi dapat dengan cara lain dan salah satunya adalah proses penukar ion.
Universitas Sumatera Utara
11
Tingkat kesadahan di berbagai tempat perairan berbeda-beda, pada umumnya air tanah mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi, hal ini terjadi
karena air tanah mengalami kontak dengan batuan kapur yang ada pada lapisan tanah yang dilalui air Marsidi, R. 2001.
Kadar kesadahan yang dianjurkan untuk air yang layak diminum adalah sebesar 10-300 mgL Depkes, 1990. Kadar kesadahan yang tinggi dapat
menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan misalnya penyakit batu ginjal dan karang gigi karena air sadah banyak mengandung ion logam Ca
2+
dan Mg
2+
. Kandungan maksimum kalsium dan magnesium yang diperbolehkan dalam air
minum masing-masing adalah 75-200 mgL dan 30-150 mgL Setyaningtyas dkk, 2008.
2.5. Metoda Penentuan Kesadahan