C. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan populasi dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian dan
keduanya merupakan sumber data penelitian. 1.
Populasi Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto 2006: 130 “populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi Kelas VII di SMP Negeri 1 Kebakkramat Tahun Ajaran 20092010
dengan jumlah 202 orang. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 5 Jumlah Populasi Penelitian
o. kelas VII
Jenis Kelamin umlah
laki-laki erempuan
1 15
19 34
2 14
20 34
3 12
21 33
4 17
16 33
5 12
22 34
6 12
22 34
Jumlah 82
120 202
2. Sampel
Suharsimi Arikunto 2002: 117 mengemukakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Mengingat jumlah populasi ada 202 orang,
maka peneliti hanya akan mengambil sebagian dari jumlah populasi yang menggunakan sampel. Penentuan besarnya sampel yang akan diambil dalam
penelitian ini, akan menggunakan acuan pendapatnya Suharsimi Arikunto 2002: 112 sebagai berikut:
Untuk sekedar ancer-ancer, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitinya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjek besarnya telah lebih dari 100 maka diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan data.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data. c.
Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sample lebih besar hasilnya akan lebih
baik. Sesuai dengan ketentuan tersebut maka penelitian ini mengambil sampel
20 dari populasi sebesar 202 siswa sehingga jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 lampiran 1 halaman 76.
3. Teknik Sampling
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel contoh yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat
menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau dengan kata lain, sampel harus representatif. Riduwan 2003:11 mengatakan bahwa teknik pengambilan sampel
atau teknik sampling adalah “Suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi”. Menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko 2004: 110 ada dua
macam teknik sampling yaitu: a.
Teknik Random Sampling 1.
Cara undian 2.
Cara ordinal 3.
Cara randomisasi dari table bilangan random b.Teknik Non Random Sampling
1. Proposional sampling
2. Stratified sampling
3. Purposive sampling
4. Quota sampling
5. Double sampling
6. Area sampling
7. Cluster sampling
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik Proportional Random Sampling. Tehnik sampling ini dilakukan
dengan mendasarkan pada sub-sub atau bagian-bagian yang ada dalam populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel secara random sebesar 20 dari jumlah
siswa sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 siswa .
Adapun pengambilan sampel dengan perhitungan sebagai berikut:
Kelas VII A sebanyak 34 x 40 : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7 Kelas VII B sebanyak 34 x 40 : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7
Kelas VII C sebanyak 33 x 40 : 200 = 6,5 dibulatkan menjadi 6 Kelas VII D sebanyak 33 x 40 : 200 = 6,5 dibulatkan menjadi 6
Kelas VII E sebanyak 34 x 40 : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7 Kelas VII F sebanyak 34 x 40 : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7
Jumlah keseluruhan dari tiap-tiap kelas = 39,8 dibulatkan menjadi 40
D. Tehnik Pengumpulan Data