Sektor Informal KAJIAN PUSTAKA

Tenaga kerja dibedakan menjadi 3 yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja terdidik dan terlatih. Selain itu terdapt juga upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, yaitu pelatihan tenaga kerja, pemagangan, dan perbaikan gizi dan kesehatan.

2.4. Sektor Informal

Seperti yang telah kita lihat, banyak para ahli sektor informal berpendapat bahwa salah satu kriteria sektor informal adalah mudah masuk ke dalam aktivitas tersebut Sethuraman, 1975; Merrick,1976. Namun kalau kita lihat lebih jauh ke dalamnya, maka ada jaringan-jaringan sosial yang membaluti aktifitas ekonomi sektor informal. Sektor informal merupakan tempat pelarian dari kemiskinan. Jika sektor informal di identikkan dengan kemiskinan maka tidak ada yang pindah secara sukarela dari sektor modern ke sektor formal, karena kemiskinan berarti terkait dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup. Begitu juga terkait dengan masalah yang saya teliti, yang masyarakatnya melakukan pelarian profesi atau alih profesi dari buruh pabrik menjadi tukang becak agar dapat meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup Damsar: 1991. Menurut Manning dan Effendi 1985, memberikan ciri-ciri yang tergolong sebagai sektor informal, yaitu: 1 pada umumnya sektor informal berpendidikan rendah 2 sektor informal tidak termasuk dalam angkatan kerja; 3 kegiatan usaha umumnya sederhana; 4 skala usaha relatif kecil; 5 usaha sektor informal umumnya tidak mempunyai izin usaha; 6 untuk bekerja di sektor informal lebih mudah daripada di sektor informal; 7 tingkat pendapatan di sektor informal biasanya rendah; 8 ketertarikan sektor informal dengan usaha-usaha lain sangat kecil; dan 9 usaha-usaha di sektor informal sangat beraneka ragam. Usaha-usaha sektor informal yang dimaksud diantanya pedagang kaki lima, pedagang keliling, tukang warung, sebagi tukang cukur, tukang becak, sebagian tukang sepatu, tukang loak serta usaha rumah tangga seperti pembuat tempe, pembuat kue, pembuat es, pembuat barang anyaman dan lain-lain. Defenisi sektor informal sebagai pasaran tenaga kerja yang tidak dilindungi. Salah satu perbedaan antara sektor informal dan formal sering dipengaruhi oleh jam kerja yang tidak tetap dalam jangka waktu tertentu Manning dan Effendi, 1985. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya hubungan kontrak kerja jangka panjang dalam sektor informal, cara perhitungan upah berdasarkan hal atau jam kerja dan menonjolnya usaha mandiri. Bagitu halnya yang berkaitan dengan masalah penelitian saya, yang dimana sebagai profesi tukang becak yang tidak memiliki kontrak kerja dan merupakan tenaga kerja yang tidak dilindungi. Sementara buruh pabrik memiliki hubungan kontrak kerja, tenaga kerja yang dilindungi, dan memiliki jam kerja yang telah ditentukan oleh kebijakan pabrik.

BAB III METODE PENELITIAN