Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan

H. Salman : Analisis Determinan Pendapatan Usahakecil Di Kabupaten Langkat, 2009 USU Repository © 2008 4. Kegiatan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi. Konsekuensi keterlibatan pemerintah di bidang ekonomi menyebabkan pemerintah membutuhkan aparat, investasi, sarana dan prasarana yang berarti harus melakukan pengeluaran untuk mencapai tujuan pembangunan. Guna membiayai pengeluaran tersebut, maka pemerintah harus mencari sumber danapenerimaan. Rincian tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya akan nampak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Disamping itu melalui peran pemerintah sangat diharapkan untuk menciptakan distribusi pembagian pendapatan nasional yang lebih adil Basri,2003

2.3 Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan

Teori ekonomi keynes ialah kecenderungan mengkonsumsi yang menyoroti hubungan antara kecendrungan mengkonsumsi dan pendapatan. Bila pendapatan meningkat, konsumsi juga meningkat, tetapi kenaikan ini tidak sebanyak kenaikan pada pendapatan tersebut. Tingkah-laku konsumsi ini selanjutnya menjelaskan mengapa ketika pendapatan naik, tabungan juga naik. Di negara terbelakang hubungan antara pedapatan, konsumsi dan tabungan ini tidak ada. Rakyat sangat miskin dan jika pendapatan mereka meningkat, mereka mempergunakannya lebih banyak pada barang konsumsi karena mereka cenderung ingin memenuhi keinginan mereka yang tak terpenuhi. Kecenderungan marginal mengkonsumsi sangat tinggi di negara tersbut sedangkan kecenderungan marginal menabung sangat rendah. Pandangan Keynes ini menunjukan kepada kita bahwa H. Salman : Analisis Determinan Pendapatan Usahakecil Di Kabupaten Langkat, 2009 USU Repository © 2008 bilamana kecenderugan marginal mengkonsumsi tinggi, maka permintaan konsumsi, output dan pekerjaan meningkat dengan laju yang lebih cepat daripada kenaikan pendapatan.tetapi negara terbelakang tidak mungkin meningkatkan produksi barang konsumsi karena kekurangan faktor pendukung, walaupun konsumsi meningkat sebagai akibat kenaikan pendapatan. Akibatnya, harga naik sedangkan pekerjaan tidak naik. Sedangkan pada sisi tabungan, Keynes Dalam Jhingan; 2007 menganggap tabungan sebagai sifat sosial yang buruk karena kelebihan tabungan menyebabkan berkurangnya permintaan agregat. Sekali lagi, gagasan ini tidak dapat diterapkan pada negara terbelakang karena tabungan merupakan obat mujarab bagi keterbelakangan ekonomi mereka. Pembentukan modal adalah kunci pembangunan ekonomi, dan pembentukan modal dimungkinkan melalui tabungan masyarakat yang meningkat. Berbeda dengan pandangan keynes, negara terbelakang dapat berkembang dengan cara membatasai konsumsi dan meningkatkan tabungan. Bagi negara terbelakang, tabungan tidak merupakan hal yang buruk, tetapi merupakan sesuatu yang baik. Selanjutnya Keynesian menjelaskan pentingnya faktor penentu investasi adalah kecenderungan marginal dari modal. Terdapat hubungan terbalik antara investasi dan kecenderungan marginal dari modal. Bila investasi meningkat kecenderungan marginal modal turun dan bila investasi berkurang, kecenderungan marginal modal naik. Akan tetapi hubungan ini tidak dapat diterapkan di negara terbelakang. Dalam perekonomian seperti itu investasi berada pada tingkat yang H. Salman : Analisis Determinan Pendapatan Usahakecil Di Kabupaten Langkat, 2009 USU Repository © 2008 rendah dan kecenderungan marginal modal juga rendah. Hal yang paradoks ini disebabkan oleh kurangnya modal dan sumber lainnya, kecilnya pasar, rendahnya pendapatan, rendahnya permintaan, tingginya harga, terbelakangnya pasar uang dan modal, ketidakmenentuan, dan lain sebagainya.seluruh faktor ini membuat kecenderungan marginal modal harapan laba dan investasi pada tingkat yang rendah. Untuk memperjelas hal tersebut, Keynesian mengangkat sebuah contoh yaitu; misalkan 10.000 pekerja penganggur itu di gunakan pada 100 pabrik kebalikan dari 100 pekerja dalam 1 pabrik yang memproduksi bermacam-macam barang konsumsi dan para pekerja membelanjakan gaji mereka untuk membeli barang-barang tersebut. Produsen-produsen baru itu akan saling menjadi langganan satu sama lain dan ini menciptakan bagi barang-barang mereka. Saling melengkapi dalam permintaan mengurangi resiko dalam mendapatkan pasar dan meningkatkan rangsangan untunk investasi. Dengan kata lain, syarat mutlak minimal pada permintaan inilah yang memerlukan adanya suatu jumlah minimum investasi dalam industri yang berkaitan untuk mengatasi kecilnya pasar dan rendahnya dorongan berinvestasi di negara terbelakang. Selain itu Rosenstein Dalam Jhingan, 2007 menjelaskan tentang suatu jumlah minimum investasi membutuhkan suatu jumlah tertentu tabungan. Jumlah tabungan ini tidak mudah dicapai oleh negara terbelakang yang miskin karena sangat rendahnya tingkat pendapatan.untuk mengatasi hal ini, maka ketika pendapatan meningkat sebagai peningkatan investasi, tingkat tabungan marginal di usahakan agar H. Salman : Analisis Determinan Pendapatan Usahakecil Di Kabupaten Langkat, 2009 USU Repository © 2008 lebih tinggi dari pada tingkat rata-rata tabungan. Tapi tidak ada satu negarapun yang pernah mempunyai tabungan marginal yang lebih tinggi dari pada tingkat rata-rata tabungan sebelumnya.

2.4 Pasar Kredit serta Kredit Modal Kerja