belajar matematika atau terus mempertahankan hasil yang diperoleh dengan maksimal.
Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan,
karena mata
pelajaran matematika
berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bilangan simbol. Matematika juga merupakan dasar dalam menguasai pelajaran lain. Tujuan
belajar matematika adalah untuk menpersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan ke depan melalui latihan atas dasar pemikiran secara
logis, rasional, kritis, cermat, efektif, dan koefisien. Untuk mencapai hasil belajar matematika, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Cara penyampaian belajar matematika Untuk menanamkan pemahaman akan konsep matematika perlu
model pembelajaran yang baik. Matematika bukan pelajaran yang sulit asalkan metode pembelajaran sesuai, dan guru harus menguasai materi yang
diajarkan agar tidak timbul kesalahpahaman persepsi dan bila persepsi pembelajaran matematika terjadi dengan lancar dan disampaikan secara
kontinu bertahap dan berurutan maka hasil belajar matematika dapat lebih baik.
2. Batas kemampuan siswa dalam menerima pelajaran matematika Dalam proses belajar mengajar, guru akan menghadapi siswa yang
berbeda dalam penyerapan pelajaran, sehingga guru harus mengetahui apakah siswa tersebut termasuk kategori cepat, sedang atau lambat.
4. Model Pembelajaran Kooperatif a. Pembelajaran Kooperatif
Erman Suherman, menyatakan bahwa pembelajarankooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah timuntuk menyelesaikan
sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.
21
Menurut Anita Lie, sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
21
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI. 2003, hal.218
tugas- tugas terstruktur disebut sebagaisistem “pembelajaran gotong royong” atau
pembelajaran kooperatif
22
. Posamentier
secara sederhana
menyebutkan cooverative learning atau belajar secara kooperatif adalah penempatan beberapa
siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas.
23
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dalam kelompok kecil
atau tim untuk salingmembantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi dalam menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan
sesuatu untukmencapai tujuan bersama dalam pembelajaran. Pengelompokan yang dikembangkan oleh Gabriele Rico adalah suatu cara memilah pemikiran-
pemikiran yang saling berkaitan dan menuangkannya.
24
kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif dapat memiliki ciri-cirisebagai berikut:
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, danrendah.
3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jeniskelamin berbeda-beda.
4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.Menurut Roger dan David Johson seperti yang dinyatakan oleh Anita Lie, bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajarankooperatif sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal perlu diterapkan limaunsur model
pembelajaran kooperatif, yaitu: a Saling ketergantungan positif, artinya keberhasilan kelompok
sangatdipengaruhi oleh usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompokkerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian
22
Anita Lie, Cooperative Learning mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas, Grasindo cet. 8, Jakarta 2008, hal. 12
23
Rachmadi Widdiharto, Model-model pembelajaran matematika SMP, disampaikan pada diklat instrukturpengembang matematika SMP jenjang dasar tanggal 10
–23 Oktober 2004.hal. 13
24
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan, Kaifa, Bandung 1999. hal. 180
rupa, sehinggasetiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang laindapat mencapai tujuan mereka.
b Tanggung jawab perseorangan, artinya setiap anggota kelompok harusmelaksanakan tugasnya dengan baik untuk keberhasilan
kelompok. c Tatap muka, artinya setiap kelompok harus diberikan kesempatan
untukbertemu dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan mendorong siswa untukmembentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota
kelompoknya. Intidari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, danmengisi kekurangan masing-masing.
d Komunikasi antar anggota, unsur ini menghendaki agar siswa dibekali denganberbagai ketrampilan berkomunikasi, karena keberhasilan
kelompok jugabergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dankemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat
mereka. e Evaluasi proses kelompok, guru perlu menjadwalkan waktu khusus
bagikelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja samamereka agar selanjutnya bisa bekerja sama secara efektif.
Menurut Muslimin Ibrahim, model pembelajaran kooperatifsetidak- tidaknya mempunyai tiga tujuan pembelajaran.
Tujuan yang pertama yaitu meningkatkan hasil belajar akademik di mana siswa dituntut untuk menyelesaikantugas-tugas akademik.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalammembantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang modelini
telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapatmeningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan
perubahan norma yangberhubungan dengan hasil belajar. Tujuan kedua yaitu pembelajaran kooperatifmemberi peluang pada
siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuksaling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melaluipenggunaan
struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu samalain.
Tujuan ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepadasiswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
Keterampilan ini penting untukdimiliki di dalam masyarakat di mana kerja orang dewasa sebagian besardilakukan dalam organisasi yang
saling bergantung satu sama lain.Terdapat enam langkah utama di dalam menggunakan pembelajarankooperatif.
Adapun Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif adalah: 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasisiswa
2 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajarantersebut dan memotivasi siswa belajar.
3 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswadengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
4 Mengorganisasikan siswa ke dalamkelompok-kelompok belajarGuru menjelaskan kepada siswa bagaimanacaranya membentuk kelompok
belajar danmembantu setiap kelompok agarmelakukan transisi secara efisien.
5 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok- kelompokbelajar pada saat mereka mengerjakantugas mereka.
6 Guru mengevaluasi hasil belajar tentangmateri yang telah dipelajari atau masingmasing
7 kelompok mempresentasikan hasilkerjanya. 8 Memberikan penghargaan.
b. Metode Course Review Horay
1. pengertian Course Review Horay