Keterangan: n = ukuran sampel
N = jumlah seluruh populasi d
2
= tingkat presisi 10 Dengan demikian jumlah sampel yang diambil adalah 60 petani
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
Sugiyono, 2011: 68. Adapun dalam penelitian ini sampel yang diambil berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa populasi terbagi atas petani TRI Mitra
dan petani TRI Murni. Maka dari jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 petani, jumlah sampel untuk TRI Mitra sebanyak 30 petani dan jumlah sampel
untuk TRI Murni sebanyak 30 petani.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani berdasarkan daftar pertanyaan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya,
sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga terkait dengan substansi penelitian, seperti Badan Pusat Statistik BPS dan instansi lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Analisis Data
Untuk tujuan penelitian 1, yaitu mengetahui mekanisme pelaksanaan Tebu Rakyat Intensifikasi TRI di daerah penelitian dianalisis secara deskriptif dengan
mengumpulkan informasi dan wawancara langsung dengan petani.
Untuk tujuan penelitian 2, yaitu mengetahui besar perbedaan pendapatan masyarakat sistem TRI Mitra dengan sistem TRI Murni dianalisis dengan
menghitung selisih antara pendapatan petani TRI Mitra dengan pendapatan petani TRI Murni. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan seluruh
biaya dengan rumus: I = R
– TC Keterangan:
I = Pendapatan
R = Penerimaan Rp
TC = Biaya Total Rp
Soekartawi, 2006. Penerimaan merupakan perkalian antara volume produksi yang diperoleh dengan
harga jual dihitung dengan rumus: R = Y. Py
Keterangan: R = Penerimaan Rp
Y = Jumlah Produksi Kg Py = Harga RpKg
Soekartawi, 2006. Biaya Total dihitung dengan rumus:
TC = FC + VC
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: TC = Biaya Total Rp
FC = Biaya Tetap Rp VC = Baiaya Tidak Tetap Rp
Sudarsono, 1995. Selanjutnya untuk membandingkan pendapatan masyarakat sistem TRI Mitra
dengan sistem TRI Murni digunakan uji non parametris Kolmogorov Smirnov Test. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, apakah perbedaan tersebut bermakna secara statistik atau tidak.
Kriteria pengujian sebagai berikut: 1 Apabila nilai signifikansi taraf nyata 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha
diterima artinya pendapatan rata-rata petani dengan sistem TRI Mitra lebih tinggi daripada pendapatan rata-rata petani dengan sistem TRI Murni.
2 Apabila nilai signifikansi taraf nyata 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya pendapatan rata-rata petani dengan sistem TRI Mitra sama
dengan pendapatan rata-rata petani dengan sistem TRI Murni. Untuk melihat tingkat kelayakan usaha tani tebu dengan sistem TRI Mitra dan
Murni ini maka digunakan Return Cost Ratio atau RC ratio. RC ratio yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total biaya per usahatani. Suatu usaha
tani dikatakan layak jika RC 1 Suratiyah, 2008. Untuk tujuan penelitian 3 dan 4, yaitu menentukan strategi pengembangan
pengelolaan usaha tani tebu dengan sistem TRI Mitra dan sistem TRI Murni digunakan matriks SWOT. Matriks SWOT digunakan untuk menetapkan strategi
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi usaha
tani disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimilikinya untuk mendapatkan alternatif-alternatif strategi yang mungkin diterapkan. Melalui
Matriks SWOT akan dihasilkan empat tipe strategi yaitu Strategi SO menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal, Strategi
WO memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal, Strategi ST menggunakan kekuatan organisasi untuk menghindari atau mengurangi
dampak ancaman eksternal, serta Strategi WT mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal David, 2002.
Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini
Tabel 3. Matriks SWOT KEKUATAN S
Tentukan faktor-faktor kekuatan internal
KELEMAHAN W
Tentukan faktor-faktor kelemahan internal
PELUANG O
Tentukan faktor-faktor peluang eksternal
Strategi S-O
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi W-O
Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang
ANCAMAN T
Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal
Strategi S-T
Gunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi W-T
Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Langkah-langkah menyusun Matrik SWOT: 1. Membuat daftar peluang eksternal usaha tani
2. Membuat daftar ancaman eksternal usaha tani 3. Membuat daftar kekuatan internal usaha tani
4. Membuat daftar kelemahan internal usaha tani
Universitas Sumatera Utara
5. Mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi SO
6. Mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal mencatat hasilnya dalam strategi WO
7. Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi ST
8. Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi WT
3.5 Definisi dan Batasan Operasional