Muh. Kailani , S M 4. Kronologi Putusan Perceraian No.0131Pdt.G2008PAJS

5. Struktur Organisasi 79 K E T U A Drs. H. Ahsin A. Hamid , SH. WAKIL KETUA Drs. Yasardin , SH. MH. H A K I M H A K I M 1. Dra. Hj. Noor Jannah A , MH. 2. Dra. Hj. Ai Zainab , SH. 3. H. Muh. Kailani , SH. MH. 4. Dra. Muhayah , SH. 5. Drs. Harum Rendeng 6. Drs. Muslim , SH. M.Si. 7. Drs. H. Saefuddin T. MH. 8. Drs. Agus Yunih , SH. M.Hi. 9. Drs. Nurhafizal , SH. MH. PANITERA SEKRETARIS Dra. Hj. A m i n a h 10. Dra. Hj. Ida Nursa’adah, SH. MH. 11. Dra. Hj. Farchanah M. M. Hum. 12. Drs. Abdurrahim, MH. 13. Drs. Chotman Jauhari, MH. 14. Drs. Sohel, SH. 15. Dra. Hj. Tuti Ulwiyah,MH. 16. T a m a h, SH. 17. Shafwah, SH. MH. 18. Drs. Kamaluddin, MH. WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS Hj. Gh izar Fau’ah , SH. Dwiarti Yuliani , SH.

B. Kronologi Putusan Perceraian No.0131Pdt.G2008PAJS

1. Duduk perkara Tentang duduk perkara dalam surat gugatan tertanggal 22 januari 2008 yang terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Selatan pada Nomor: 131Pdt.G2008PAJS telah mengajukan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: 79 Arsip Computer Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Panitera Muda Hukum Panitera Muda Gugatan Panitera Muda Permohonan Ka. Sub. Kepegawaian Ka. Sub. Keuangan Ka. Sub. Umum a. Bahwa, pada tanggal 12 agustus 2005 telah dilangsungkan pernikahan antara Penggugat dan Tergugat, di Kantor Urusan Agama Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor: 93959VIII2005, tertanggal 12 agustus 2005, dan dari perkawinan ini belum dikaruniai anak; b. Bahwa, perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut terjadi tidak didasari karena cinta melainkan karena perjodohan yang dilakukan oleh orang tua Penggugat dan Tergugat, sehingga ketika Penggugat harus melaksanakan hubungan intim suami istri, Penggugat sangat merasa tidak ikhlas; c. Bahwa, setelah Penggugat dan Tergugat menikah, mereka tinggal di rumah orang tua Penggugat. Selama hidup bersama, antara Penggugat dan Tergugat sangat jarang berkomunikasi. Hal ini dikarenakan Penggugat tidak mempunyai rasa cinta dan rasa sayang pada Tergugat; d. Bahwa, selama tinggal serumah, Tergugat sering merendahkan Penggugat dengan mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan perasaan Tergugat, salah satunya adalah bahwa Tergugat menuduh Penggugat sudah tidak perawan lagi ketika menikah; e. Bahwa, sekitar akhir bulan Mei 2006, Tergugat pergi meninggalkan rumah Penggugat tanpa kabar berita, sehingga akhirnya pada tanggal 1 Juni 2006 Penggugat memutuskan untuk tinggal di Jakarta, dan sejak itu Penggugat hanya bertemu dengan Tergugat hanya sebanyak dua kali, dan itupun hanya diisi dengan pertengkaran. Tidak ada usaha sama sekali dari Tergugat maupun Penggugat untuk memperbaiki keutuhan rumah tangga; f. Bahwa, sudah sejak tanggal 1 Juni 2006 tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi berhubunggan suami istri dan sudah tidak melaksanakan hak serta kewajiban lahir batin; g. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sudah cukup bagi Penggugat untuk mengajukan perceraian terhadap diri Tergugat, sebagaimana diatur di dalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No.9 1975 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974. didalam pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah tersebut dinyatakan Bahwa: Perceraian dapat terjadi karena antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada lagi harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga; h. Bahwa, walaupun tidak terjadi pertengkaran seperti pada umumnya, tetapi antara Penggugat dan Tergugat sama sekali sudah tidak ada cinta dan lebih sering tidak berkomunikasi serta Penggugat merasa tertekan dengan kata-kata Tergugat yang sering merendahkan Penggugat. Dengan demikian tujuan perkawinan No. 1 tahun 1974 tidak pernah akan terwujud; i. Bahwa, pasal 33 Undang-Undang Perkawinan No.1 1974 di sebutkan Bahwa: Suami istri wajib mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. Kewajiban suami istri sebagaimana di maksud dalam Undang-Undang Perkawinan tersebut tidak pernah dilakukan sepenuhnya oleh Tergugat; 2. Para pihak a. Penggugat adalah Salbiah binti Muksin, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di jalan pejaten barat 1 No:36A Rt.00308 Kelurahan Pejaten Barat Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. b. Tergugat adalah Nalim bin Midi, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan, bertempat tinggal di Kampung Perigi Lama Rt.00406 Kelurahan Perigi Lama Pondok Aren, Tangerang. 3. Dasar Hukum Putusan Hakim Adapun dasar pertimbangan hukum putusan adalah bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar tidak bercerai dari Tergugat setiap kali persidangan namun tidak berhasil, Tergugat tidak pernah hadir di depan persidangan dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk menghadap ke depan persidangan, meskipun Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut oleh jurusita Pengadilan Agama Tigaraksa berdasarkan Berita Acara Surat Panggilan terakhir Nomor: 0131Pdt.G2008PAJS. Tertanggal 24 Maret 2008 dan Tergugat yang tidak pernah hadir di depan persidangan tersebut di atas harus dinyatakan tidak pernah hadir, dan berdasarkan pasal 125 ayat 1 HIR gugatan Penggugat dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat Verstek. Penggugat telah beruapaya membuktikan alasan cerai gugatannya dengan menghadapkan dua orang saksi keluarga atau dua orang dekat dengan Penggugat, dan kedua orang saksi tersebut telah memberikan kesaksian dibawah sumpahnya, melihat sendiri dan mendengar sendiri serta dengan pengetahuannya sendiri kedalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan telah pisah telah pisah tempat tinggal selama lebih kurang dua tahun lebih dan keterangan kedua saksi tersebut yang satu sama lain saling bersesuaian menguatkan alasan cerai gugat Penggugat. Kedua orang saksi tersebut secara formil dapat diterima karena telah memenuhi unsur pasal 76 ayat 1 Undang- Undang Nomor 7 tahun 1989, dan secara materil dapat dipertimbangkan karena telah mendukung alasan cerai gugat Penggugat sesuai dengan ketentuan pasal 171-172 HIR. Bahwa dari hasil pemeriksaan Majelis Hakim terhadap Penggugat dan saksi-saksi di depan persidangan maka Majelis Hakim telah menemukan fakta bahwa dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai bulan Mei 2006 sampai Juni 2006 telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus. 2. Bahwa Tergugat mulai dari 1 Juni 2006 sampai sekarang telah meninggalkan Penggugat tanpa nafkah lahir batin. 3. Bahwa perkawinan Penggugat dan tergugat dijodohkan kedua belah pihak. 4. Bahwa Penggugat berpendirian rumah tangganya dengan Tergugat sudah tidak mungkin lagi untuk dapat lagi dipertahankan. 5. Bahwa upaya Majelis Hakim menasehati Penggugat agar tidak bercerai dari Tergugat setiap kali persidangan telah dilakukan. Majelis Hakim menilai tujuan perkawinan untuk membina rumah tangga yang sakinah bagi Penggugat dan Tergugat sebagaimana dikehendaki oleh pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak tercapai. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa Perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin dapat dipertahankan. Oleh karenanya memutuskan tali perkawinan tersebut menurut Majelis Hakim lebih baik bagi kedua belah pihak dan keluarga masing-masing. Tergugat tidak pernah hadir didepan persidangan maka Majelis Hakim menganggap INKLUSIF, mengakui dan membenarkan Posita dan Petitum dalam surat gugatan Penggugat, sekaligus tidak mau menggunakan hak-haknya dan atau membela kepentingannya didepan persidangannya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas alasan cerai penggugat telah beralasan hukum sesuai ketentuan, pasal 9 huruf F Peraturan Pemerintah Nomor. 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf F Kompilasi Hukum Islam dan telah terbukti berdasarkan pembuktian didepan persidangan, oleh karenanya gugatan Penggugat relevan untuk dipertimbangkan dan dikabulkan. Berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang 1989 jo Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 serta SEMA Nomor : 28TUADA.AGX2002 tertanggal 22 Oktober 2002 Majelis Hakim, memerintahkan panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk mengirim satu salinan putusan ini tanpa bermaterai yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN tempat Penggugat dan Tergugat melaksanakan pernikahan sebagai mana tercantum dalam diktum amar putusan ini dan berdasarkan Pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989. maka Penggugat dibebankan untuk membayar biaya perkara sebanyak sebagaimana dicantumkan dalam amar putusan ini. Semua Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku dan hukum syara ’ yang terkait dengan perkara ini.

C. Analisis Putusan