17
3. Pemberian ASI atau makanan
Pemberian  makanan  selama  diare  berlangsung  bertujuan  untuk  memberikan  gizi pada  penderita  terutama  pada  anak  agar  tetap  kuat  dan  tumbuh  serta  mencegah
berkurangnya  berat  badan.  Anak  yang  masih  minum  ASI  harus  lebih  sering  diberi ASI.  Anak  yang  minum  susu  formula  diberikan  lebih  sering  dari  biasanya.  Anak  6
bulan atau lebih termasuk bayi  yang telah mendapat  makanan padat  harus diberikan makanan  yang  mudah  dicerna  sedikit-sedikit  tetapi  sering.  Setelah  diare  berhenti,
pemberian makanan  ekstra diteruskan selama 2  minggu untuk  membantu pemulihan berat badan anak.
Juffrie M dkk, 2010
4. Antibiotik jangan diberikan
Antibiotik  jangan  diberikan  kecuali  ada  indikasi  misalnya  diare  berdarah  atau kolera. Pemberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya
diare karena akan menganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile yang akan tumbuh dan akan menyebabkan diare sulit disembuhkan. Selain itu, pemberian
antibiotik yang tidak rasional akan mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik menambah biaya pengobatan yang tidak perlu.
Juffrie M dkk, 2010
5. Nasihat pada ibu atau pengasuh
Segera kembali jika demam, tinja berdarah, berulang, makan atau minum sedikit, sangat  haus,  diare  makin  sering,  atau  belum  membaik  dalam  tiga  hari.  Berikan
penjelasan  juga  kepada  ibu  atau  pengasuh  di  rumah  agar  mengamati  jika  sewaktu- waktu timbul gejala-gejala dehidrasi, seperti tidak ada air mata, mata tampak cekung,
anak  tampak  mengalami  penurunan  kesadaran  sehingga  penanganan  diare  dapat segera dilakukan. Juffrie M dkk, 2010
Probiotik
Akhir-akhir  ini  banyak  diteliti  tentang  peranan  probiotik  sebagai  pencegahan diare.  Probiotik  diberi  batas  sebagai  mikoroorganisme  hidup  dalam  makanan  yang
18 difermentasikan  yang  menunjang  kesehatan  melalui  terciptanya  keseimbangan
mikroflora  intestinal  yang  lebih  baik.  Pencegahan  diare  dapat  dilakukan  dengan pemberian  probiotik  dalam  waktu  jangka  panjang  terutama  bayi  yang  tidak  minum
ASI. Saavedra, dkk 1994 melakukan penelitian dengan menggunakan susu formula yang disuplementasi dengan Bifidobacterium lactis dan Streptococcus thermophylus
yang diberikan kepada bayi dan anak usia 5-24 bulan yang dirawat di Rumah Sakit. Susu  formula  yang  disuplemetasi  tersebut  dapat  menurunkan  angka  kejadian  diare
dari 31  menjadi 7 , infeksi rotavirus juga berkurang dari 39   pada kelompok placebo menjadi 10  pada kelompok probiotik.
Oberhelman RA, dkk 2002 melaporkan penggunaan Lactobacillus GG di Peru pada komunitas dengan resiko tinggi diare dapat menurunkan episode diare terutama
pada  anak-anak  usia  18-29  bulan  dibandingkan  dengan  placebo  4,7  v  5,9  episode anaktahun  dengan  p  =  0,0005.  Kemungkinan  mekanisme  probiotik  dalam
pencegahan  diare  melalui  :  perubahan  lingkungan  mikro  lumen  usus  pH,  oksigen, produksi  bahan  anti  mikroba  terhadap  beberapa  patogen  usus,  kompetisi  nutrien,
mencegah adhesi kuman patogen pada enterosit, modifikasi toksin atau reseptor efek trofik terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien dan imunomodulasi. Juffrie
M dkk, 2010
Tata laksana diare berdasarkan derajat dehidrasi 1.
Pengobatan diare tanpa dehidrasi
TRO Terapi Rehidrasi Oral Penderita diare tanpa dehidrasi harus segera diberi cairan rumah tangga untuk
mencegah dehidrasi, seperti air tajin, larutan gula garam, dan sebagainya. Jumlah cairan  yang diberikan adalah 10 mlkgBB atau untuk  usia  1 tahun adalah 50
– 100  ml,  1-5  tahun  adalah  100
– 200 ml, 5 – 12 tahun adalah 200 – 300 ml dan dewasa  adalah  300
–  400  ml  setiap  BAB.  Untuk  anak  di  bawah  umur  2  tahun cairan  harus  diberikan  dengan  sendok    dengan  cara  1  sendok  setiap  1  sampai  2
menit.  Bila  terjadi  muntah  hentikan  dulu  selama  10  menit  kemudian  mulai  lagi perlahan-lahan.  Pemberian  ini  dilanjutkan  sampai  diare  berhenti.  Selain  cairan
rumah tangga, ASI dan  makanan  yang biasa dimakan tetap harus diberikan. Bila
19 dengan  cara  pengobatan  ini  diare  tetap  berlangsung  atau  bertambah  berat  dan
keadaan anak bertambah berat serta jatuh dalam keadaan dehidrasi ringan-sedang, obati dengan cara pengobatan dehidrasi ringan-sedang. Juffrie M dkk, 2010
2. Pengobatan diare dehidrasi ringan-sedang