Pembatasan mengenai Peranan Dakwah Ustadzah Pipik Dian Penutup meliputi Kesimpulan Saran, Daftar Pustaka, dan

13 Sedangkan menurut Gross Masson dan A. W. Mc Eachern sebagaimana dikutip oleh David Barry mendefinisikan peran sebagai seperangkat harapan- harapan yang dikenalkan pada individu yang menempatkan kedudukan sosial tertentu. 5 Menurut David Berry harapan-harapan tersebut merupakan imbangan- imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan- peranan itu ditentukan oleh norma-norma masyarakat. Artinya diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaannya dan dalam pekerjaan-pekerjaan lainnya. Sarlito Wirawan juga mengemukakan hal yang sama bahwa “harapan tentang peran adalah harapan lain pada umumnya tentang perilaku-perilaku yang pantas yang seyogyanya ditentukan oleh seseorang yang mempunyai peran tertentu”. 6 Dari pengertian di atas dapat dikatakan, apabila seseorang atau kelompok berperan, telah menjalankan perannya ketika menduduki karakterisasi posisi dalam struktur sosial. Juga dikatakan menjalankan peranan manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya, seperti peranan seorang ibu terhadap anaknya, yaitu bagaimana seseorang yang berstatus sebagai ibu menjalankan hak dan kewajibannya antara lain bagaimana mengajari, membimbing, dan mengawasi anaknya. 5 N. Gross, W. S. Masson, A. W. Mc Eachern. Exploritation In Role Analiysis, dalam David Barry, Pokok-Pokok Pikiran Sosiologi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, cet. ke-3, h. 99. 6 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori Psikologi Sosial Jakarta: CV Rajawali, 1995, cet. ke-1, h. 235. 14

B. Pengertian Dakwah

Secara umum masyarakat mengartikan dakwah dikaitkan dengan agama Islam. Kata dakwah tersebut sesuai dengan arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa dakwah berarti penyiaran, propaganda. Penyiaran agama dikalangan masyarakat dan pengembangannya seruan untuk memeluk dan mempelajari dan mengamalkan ajaran agama. 7 Dengan demikian dakwah artinya seruan, ajakan, atau panggilan. Mendakwahkan sesuatu keyakinan artinya mempropogandakan sesuatu keyakinan. Sedangkan dakwah Islamiyah artinya menyampaikan umat manusia agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam. 8 Dakwah sendiri dapat ditinjau dari dua aspek, dari aspek etimologi dan aspek terminologis. Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab merupakan bentuk masdar dari kata kerja fi’il yaitu : da’a. yad’u, da’watan yang berarti menyeru, memanggil dan mengajak. 9 Kemudian kata jamak yaitu da’watan yang artinya ajakan, seruan, undangan atau panggilan. 10 Kata dakwah juga berarti do’a al-du’a, yakni harapan, permohonan kepada Allah SWT atau seruan al- mid’a. Doa atau seruan pada sesuatu berarti dorongan atau ajakan untuk mencapai sesuatu itu agar semuanya tercapai. Dakwah dalam arti do’a ini terbaca jelas dalam ayat ini 11 7 Departemen Pendidikan dan Budaya, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 181. 8 Isa Anshary, Mujahid Dakwah Bandung : CV. Diponegoro, 1991, h. 17. 9 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al- Qura’an, 1990, h. 127. 10 Ahmad Ghulusy, Al- Dakwahal-Islamiyah Kairo: Dar Al-Kitab, 1987, h. 9. 11 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Jakarta: PT. Penamadani Jakarta, 2008, cet. ke-2, h. 144.