Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Pemenuhan Modal Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Perputaran Siklus Modal Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Kesulitan Pengembalian Modal

5.4. Kondisi Mitra Binaan 5.4.1. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Kesulitan Penyediaan Modal Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang menjawab mengalami kesulitan dalam penyediaan modal yaitu sebanyak 32 orang responden 64. Sedangkan lainnya menjawab sangat sulit dalam penyediaan modal yaitu 1 orang responden 2. Kesulitan dalam hal modal sangat sering terjadi kepada pemilik usaha, terlebih lagi usaha kecil menengah, tersendatnya perputaran modal membuat usaha pun menjadi tidak lancar, banyak hal yang bisa membuat modal tidak berputar, seperti hasil penjualan yang tidak masuk ke dalam kas ataupun pembukuan keuangan, mencampur antara uang dagang dengan uang kebutuhan pokok sehari-hari, menghutangkan kepada orang lain dan hutang tidak di bayar-bayar sesuai dengan kesepakatan dan lain sebagainya. Data mengenai distribusi responden berdasarkan kesulitan penyediaan modal, disajikan dalam tabel 5.17 berikut ini: Tabel 5.17 Kesulitan Penyediaan Modal No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Sangat sulit Sulit Biasa saja Tidak sulit 1 32 10 7 2 64 20 14 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014

5.4.2. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Pemenuhan Modal

Universitas Sumatera Utara Data mengenai distribusi responden berdasarkan pemenuhan modal responden, disajikan dalam tabel 5.18 berikut ini: Tabel 5.18 Pemenuhan Modal No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Sangat terpenuhi Terpenuhi Biasa saja Tidak terpenuhi 2 45 2 1 4 90 4 2 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mei 2014 Berdasarkan data yang disajikan dalam tebel 5.18 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yakni sebanyak 45 orang responden 90 menjawab setelah menjadi mitra binaan telkom modal yang diperlukan terpenuhi. Minoritas responden yaitu 1 orang responden 2 mengatakan modal tidak terpenuhi, berdasarkan hasil angket menunjukkan alasan tidak terpenuhinya modal yang diperlukan responden adalah karena pinjaman yang dimohonkan kepada telkom tidak diberikan sesuai dengan permohonan responden, hal tersebut menunjukkan bahwa pinjaman yang dimohonkan tidak sesuai dengan jenis usaha dan potensi pengembalian yang dimiliki responden.

5.4.3. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Perputaran Siklus Modal

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, dapat diketahui bahwa seluruh responden yaitu sebanyak 50 orang responden 100 menjawab bahwa siklus modal yang dimiliki oleh responden berputar seperti seharusnya. Universitas Sumatera Utara Responden memberikan alasan bahwa semenjak telkom memberikan pengarahan bagaimana cara mengatur modal yang baik dan benar, responden tidak kesulitan lagi dalam mengatasi permodalan yang sering tersendat-sendat seperti sebelumnya ketika belum menjadi mitra binaan telkom.

5.4.4. Kondisi Mitra Binaan Berdasarkan Kesulitan Pengembalian Modal

Data mengenai distribusi responden berdasarkan kesulitan pengembalian modal responden, disajikan dalam tabel 5.19 berikut ini: Tabel 5.19 Kesulitan Pengembalian Modal No Jawaban Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya Tidak 9 41 18 82 Jumlah 50 100 Sumber: Data Primer,Mey 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menjawab tidak ada kesulitan dalam pengembalian modal yakni sebanyak 41 orang responden 82. Minoritas responden menjawab mengalami kesulitan dalam mengembalikan modal yakni sebanyak 9 orang responden 18. Hal tersebut dikarenakan responden belum menerapkan metode- metode yang diajarkan oleh telkom agar modal dapat berputar dan mudah untuk mengembalikan modal dagang kembali. Faktor sulitnya pengembalian modal juga salah satunya dikarenakan omzet usaha yang kurang dan frekuensi memberikan hutang kepada orang lain dengan pengembalian yang kurang lancar yang menyebabkan sulitnya mengembalikan modal menjadi dagangan kembali. Universitas Sumatera Utara

5.4.5. Pelaksanaan Manajerial Berdasarkan Pengelolaan Manajemen Keuangan