Metode Alokasi Metode Garis Lurus Metode Jumlah Angka Tahun

Muhammad Imran : Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Diskominfo Medan, 2010. dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut ikatan Akuntan Indonesia, 2004; 16.2 : “Alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat”

1. Metode Alokasi

Besar kecilnya penyusutan setiap periode ditentukan oleh tiga faktor yaitu : harga perolehan dari aktiva, taksiran nilai sisa dan taksiran umur aktiva. Harga perolehan adalah semua biaya untuk memperoleh aktiva sampai aktiva siap untuk dipergunakan. Ada beberapa metode dalam melakukan alokasi harga perolehan aktiva yaitu: a Berdasarkan waktu Metode alokasi ini adalah yang mendasarkan alokasinya berdasarkan umur dari aktiva. b Berdasarkan kegunaan Metode ini mendasarkan alokasinya pada banyak sedikitnya pengunaan dari aktiva. c Alokasi untuk kelompok-kelompok aktiva Metode ini adalah metode yang berdasarkan waktu tetapi dipergunakan untuk menyusutkan sekelompok aktiva secara bersama-sama.

2. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah metode alokasi harga perolehan yang mendasarkan alokasinya pada waktu pemakaian, dalam metode ini beban penyusutan dari waktu kewaktu sama besarnya. Menghitung beban penyusutan Muhammad Imran : Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Diskominfo Medan, 2010. per periodik dengan cara membagi harga perolehan yang disusutkan dengan taksiran umurnya. Cara menghitung besarnya penyusutan untuk tiap priode adalah : n Ns - Hp D = Dimana : D = Besar deprisiasi untuk suatu priode Hp = Harga perolehan Ns = Nilai sisa n = Taksiran umur manfaat Contoh : Sebuah mesin dibeli dengan harga perolehan Rp.10.000.000,- nalai sisa diperkirakan Rp.5.000.000,- dan taksiran umur 10 tahun. Penyusutan aktiva tersebut adalah : n Ns - Hp D = 10 5.000.000 Rp. - 10.000.000 Rp. = D = Rp.500.000 Tahun

3. Metode Jumlah Angka Tahun

Metode ini mengalokasikan harga perolehan dari priode ke priode semakin menurun. Alokasi ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa alokasi semakin lama semakin turun daya layannya. Sedangkan biaya reparasi dan pemeliharaannya semakin besar. Muhammad Imran : Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Diskominfo Medan, 2010. Contoh : Pada tanggal 2 februari 2007 dibeli mesin seharga Rp.50.000, umur mesin 5 tahun, dan nilai sisa 0. Tabel 3. 1 Penyusutan Mesin dengan Metode Jumlah Angka Tahun Tahun Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Rp.50.000 Rp.16.666,67 Rp. 16.666,67 Rp. 33.333,33 2 Rp.50.000 Rp. 13.333,33 Rp. 30.000 Rp. 20.000 3 Rp.50.000 Rp. 10.000 Rp. 40.000 Rp. 10.000 4 Rp.50.000 Rp. 6.666,67 Rp. 46.666,67 Rp. 3.333.33 5 Rp.50.000 Rp. 3.333,33 Rp. 50.000 Rp. 0 Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika Diskominfo Medan Keterangan : 1. 515 x Rp.50.000 = Rp.16.666,67 2. 415 x Rp.50.000 = Rp.13.333,33 3. 315 x Rp.50.000 = Rp.10.000 4. 215 x Rp.50.000 = Rp. 6.666,67 5. 115 x Rp.50.000 = Rp. 3.333,3

C. Manual Prosedur Penyusutan Aktiva Tetap