Identifikasi Masalah Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Dimana perlu adanya jaminan keamanan data pribadi nasabah bisa juga diartikan perlu adanya payung hukum untuk mengatur hal tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa teknologi komputer diakui telah meningkatkan kecemasan masyarakat dengan kemampuannya dalam hal mengolah informasi. Kemampuan komputer tersebut dapat saja disalahgunakan sehingga dirasakan kebutuhan akan suatu sistem checks and balances untuk mencegah penyalahgunaan kemampuan tersebut. Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet banking sekarang ini, perhatian akan perlunya perlindungan terhadap data nasabah. Oleh sebab itu, dapat penelitian ini dipilih judul “PERLINDUNGAN HUKUM DATA NASABAH DALAM INTERNET BANKING Tinjauan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.”

B. Identifikasi Masalah

1. Masalah perlindungan hukum nasabah internet banking 2. Masalah pengawas perbankan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dalam melindungi nasabah internet banking 3. Masalah mekanisme Otoritas Jasa Keuangan dalam penyelesaian masalah kerahasian data nasabah dalam transaksi internet banking 4. Masalah upaya perbankan untuk melindungi data nasabah dalam internet banking

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan mengenai data nasabah dalam internet banking maka penelitian ini hanya mengkaji bagaimana perlindungan data nasabah dalam internet banking berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Peraturan Bank Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran dan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana bentuk perlindungan hukum data nasabah dalam Internet Banking ? b. Bagaimana mekanisme perlindungan hukum data nasabah internet banking ? c. Upaya apa saja yang dilakukan Perbankan dalam melindungi nasabah dalam internet banking ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan tertentu dari hasil penelitian, penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui dan mengkaji perlindungan data nasabah pengguna internet banking menurut Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan, Perbankan, Perlindungan Konsumen dan Informasi Teknologi Elektronik. b. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana mekanisme pelaksanaan perlindungan hukum terhadap data nasabah internet banking. c. Untuk mengetahui dan memahami upaya apa saja yang dilakukan perbankan dalam melindungi data nasabah internet banking.

2. Manfaat Penelitian

Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai : Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai perlindungan data nasabah internet banking beserta penggunaan internet banking dengan baik. b. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan : 1 Bagi Akademis Dapat menambah pengetahuan mengenai perbankan beserta peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia khususnya dalam internet banking dan juga dapat sebagai suatu bentuk penambahan literatur perbankan. 2 Bagi Masyarakat Umum Dapat menjadi masukan bagi masyarakat apabila ingin melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan internet banking agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap penggunaan internet banking dimana saja. 3 Bagi Pemerintah Dapat memberi masukan kepada pemerintah untuk memperjelas peraturan mengenai perlindungan data nasabah pengguna jasa internet banking.

E. Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Dahulu pernah ada penelitian dengan internet banking yang ditulis oleh Siti Nurjanah, Prodi Muamalat Ekonomi Islam, Konsentrasi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah, 2010 yang berjudul “Respon Nasabah Bank BNI Syariah Terhadap Transaksi Melalui Layanan Internet Banking Studi kasus PT. BNI Syariah Cabang Jakarta Timur”. Penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan dan berupa data kuantitatif yang berisi kuosioner dan wawancara dan di penelitian ini hanya membahas terhadap hasil kepuasan terhadap layanan internet banking.Sedangkan yang membedakan skripsi ini yaitu disini peneliti membahas peraturan yang mengatur perlindungan data nasabah internet banking dilihat dari segi hukumnya dan peneliti disini menggunakan metode yuridis normatif yang menganalisis peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Skripsi Arief Hannany, Prodi Ilmu Hukum, Konsentrasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan Hukum,Uin Syarif Hidayatullah,2013 yang berjudul “Perlindungan Konsumen Perbankan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Studi Komparatif Perlindungan Konsumen Perbankan Oleh Bank Indonesia”. Penelitian tersebut lebih menjelaskan tentang kewenangan Otoritas Jasa Keuangan terhadap perlindungan konsumen perbankan secara menyeluruh oleh Bank Indonesia yang terkait tugasnya memberikan kredit atau pembiayaan bagi bank yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek. Yang membedakan dengan skripsi ini yaitu disini lebih spesifik terhadap masalah perbankan dalam perlindungan hukum data nasabah internet banking dari sisi Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia Penulisan skripsi ini penulis juga telah review buku yang terkait dengan penelitian seperti “Aspek Hukum Internet Banking” yang ditulis oleh Budi Agus Riswandi yang diterbitkan oleh PT RajaGrafindo Persada, yang membedakan buku tersebut dengan skripsi ini adalah buku tersebut lebih meninjau dari sudut hukum perbankan.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Tentang Peralihan Pengawasan Perbankan Dari Bank Indonesia Kepada Otoritas Jasa Keuangan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 4 71

DESKRIPSI KEDUDUKAN DAN WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

0 14 44

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

Tinjauan Hukum Peran Otoritas Jasa Keuangan Dalam Mengawasi Penerapan Klausula Baku Dalam Transaksi Kredit Sebagai Upaya Untuk Melindungi Nasabah Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

6 14 41

TINJAUAN YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL.

0 3 10

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH PERBANKAN DAN TINJAUAN ASAS KEADILAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN.

0 0 1

KEWENANGAN BANK INDONESIA SETELAH DISAHKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN.

0 0 16

INDEPENDENSI OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN PERBANKAN DI INDONESIA (BERDASARKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN).

0 0 13

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI HAK-HAK NASABAH BANK SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68