Positioning Strategi Pemasaran Marketing Strategy

seperti suku, agama, etnis, dan ritual spesifik seringkali membedakan intensitas, kepentingan, dan perilaku terhadap isu-isu politik. Keenam; sebab-akibat. Selain metode yang bersifat statis,metode ini mengelompokkan mesyarakat berdasarkan perilaku yang muncul dari isu-isu politik. Sebab-akibat ini melandaskan metode pengelompokkan berdasarkan perspektif pemilihvoters. 13 Positioning pada dasarnya adalah strategi untuk memasuki jendela otak konsumen dalam konjteks politik, konsumen adalah voters. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama partai politik yang bertarung dalam pemilu tidak banyak, dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning baru akan menjadi penting bila mana persaingannya sudah sangat sengit

1.5.2.2 Positioning

14 Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran calon voters, yakni menempatkan produk partai politik atau kandidat pada pikiran para calon voters. Dalam ungkapan konsultan strategi pemasaran, positioning adalah bagaimana anda membedakan diri anda sendiri dalam pikiran calon konsumen anda. Dengan melakukan positioning maka partai politik atau kandidat berusaha untuk menjaga fokus pikiran, orientasi, dan kesadaran voters atau masyarakat . Seperti sejumlah partai politik yang banyak dan memiliki idiologi serta basis pemilih hampir sama. Seperti PPP, PBR, dan PKB. Yang saling mengklaim sebagai partainnya wong cilik. dan ingkarnasi dari PNI. Pada situasi dan kondisi seperti tersebut diatas maka kemampuan partai politik untuk melakukan strategi positioning sangat menentukan keberhasilan partai tersebut dalam persaingan merangkul dan memenangkan pilihan dari voters. 13 Firmanzah 2007.Marketing Politik .jakarta:yayasan obor Indonesia.hal 193 14 Renald kasali.ibid,hal.49 Universitas Sumatera Utara untuk tetap mmengingat serta mengarahkan refrensi utama tentang partai politik atau kandidat yang akan mereka pilih. Adolf Hitler menerapkan positioning. Begitu pula procter dan gamble perusahaan terkemuka dunia-pendalam dunia bisnis, dan pelaku politik lainnya. 15 Positioning sebetulnya adalah kegiatan yang mengelola sisi psikologis manusia. Dalam konteks ini, tema sentral yang direkayasa adalah aspek persepsi. Proses terjadinya persepsi adalah dengan adanya tiga aktivitas, yaitu; seleksi, organisasi, dan interpretasi. Kegiatan seleksi mencakup proses mulainya diterimanya suatu sensasi yang dilanjutkan dengan adanya atensi, sedangkan kegiatan organisasi melekat pada proses interpretasi 16 . Sensasi adalah penerimaan stimulus lewat alat indra. Persepsi adalah penafsiran stimulus yang telah ada didalam otak atau dengan kata lain merupakan pengertian sekarang berdasarkan pengalaman dimasa lalu. Sensasi atau persepsi dapat kita analogikan seperti sebuah potert pemandangan sebagai sensasi dan lukisan pemandangan sebagai persepsi 17 . Persepsi adalah proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka agar memberi makna pada lingkungan mereka 18 Dalam komunikasi politik, persepsi menjadi kajian sentral karena hakikatnya semua pesan politik adalah produk politik yang lebih diarahkan pada menciptakan persepsi to create of perception dalam pikiran masyarakat voters. Bebagaimana yang diungkapkan seorang politikus senior’’dalam berpolitik’’kata 15 Al Ries jack trout,Positioning:The Bettle for Young Mind,salemba empat,2002,hal.3 16 Dedy mulyana.Ilmu Komunikasi ;Suatu Pengaantar,remaja roseda karya,edisi ke-4 2002,hal 169 17 M.dimyati mahmud, Psikologi Suatu Pengantar ,jilid.I,BPFE yogyakarta,1990,hal,41 18 Stephen P.Robbins,Perilaku Organisasi jilid I, bahasa Indonesia,PT.prenhallindo,1996,hal:124 Universitas Sumatera Utara john Lindsay,’’persepsi adalah realitas’’. 19 Targeting atau menetapkan sasaran adalah satu atau beberapa segmen yang akan dibidik untuk mencapai sasaran obyektif segmentasi dasar Salah satu konsultan strategi pemasaran terkenal selalu menekankan sebuah pelajaran yang berbunyi:’’jangan melawan persepsi dengan kenyataan. Persepsi saling menang’’.

1.5.2.3 Targeting politik