b. Spesifikasi Peralatan Quality Control Laboratorium
Peralatan yang digunakan di dalam Laboratorium PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk adalah sebagai berikut :
2 Buret : untuk menitrasi minyak
3 Moisture tester : untuk mengukur kadar air adonan mie kering,
mie basah, minyak, biskuit 4 Oven
: untuk mengoven bahan yang akan diuji 5 Desikator : untuk menyeimbangkan bahan yang dikeluarkan
dari oven dengan suhu ruang 6 Water bath
: untuk memanaskan air 7 Sohxlet
: untuk mengukur kadar lemak 8 Brook field
: untuk mengukur viskositas 9 Thicklock
: untuk mengukur tebal lembaran adonan mie 10 Timbangan analitik : untuk menimbang
11 pH meter : untuk mengukur pH
12 Jangka Sorong : untuk mengukur panjang, lebar, dan tebal mi
13 Blender : untuk memblender mie
14 Erlenmeyer : untuk tempat larutan
15 Tabung reaksi 16 Pengaduk
17 Mangkok
4. Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan proses akhir dalam suatu usaha. Pemasaran bertujuan untuk memasarkan produk akhir yang telah diproduksi. Pemasaran
dapat dilakukan dengan mempromosikan barang pada konsumen. Pemasaran bertujuan mendapat keuntungan dari produksi. Lokasi pemasaran mie instan
di pulau Jawa meliputi Bekasi, Bogor, Solo, Batu, Tegal, Tasik, Bandung, Pekalongan, Madura, Purwodadi, Jember, dan masih banyak lagi. Selain di
pulau Jawa juga dipasarkan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Selain itu di perusahaan juga mendirikan koperasi untuk melayani karyawan
yang akan membeli. Harga tiap kardus untuk jenis mie instan INHSAB Instant noodle ha ha mie special ayam bawang di koperasi dijual seharga
Rp 33.000,00 dan untuk dijual perbungkus Rp 900,00 , dalam satu kardus berisi 40 bungkus mie instan. Untuk mie Kremez Shorr dijual perkardus
seharga Rp 9.000,00 dan satu kardus berisi 25 bungkus.
G. Sanitasi dan Penanganan Limbah 1. Sanitasi Bangunan, Peralatan, dan Tenaga Kerja
Sanitasi perusahaan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi lingkungan produksi, bahan baku, peralatan, pekerja dan untuk
mencegah pencemaran pada hasil olahan, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen, serta mengusahakan lingkungan kerja yang bersih, aman,
dan nyaman. Dalam suatu industri terutama industri pangan, sanitasi merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian khusus karena
sanitasi bangunan berkaitan erat dengan kebersihan bangunan itu sendiri, meliputi lantai, dinding bangunan, atap bangunan, ventilasi dan penerangan.
Kriteria yang ditetapkan dalam merancang bangunan adalah sebagai berikut :
a. Bebas dari pencemaran yang berasal dari lingkungan, seperti pencemaran udara, tanah dan air sehingga dapat mencegah pengotoran maupun
pencemaran produk. b.
Konstruksi serta tata ruang yang memadai, misalnya tembok terbuat dari beton; lantai terbuat dari keramik atau ubin, ventilasi cukup ; penerangan
cukup sehingga mudah untuk pemeliharaan, pembersihan, sanitasi, dan pelaksanaan kerja serta dapat mencegah terjadinya kontaminasi antar
produk.
c. Lantai dan dinding hendaknya dibuat dari bahan kedap air, permukaan
rata dan halus, bebas dari keretakan. Pertemuan antara lantai dan dinding hendaknya rapat sehingga mudah untuk dibersihkan.
d. Dilengkapi penerangan dan ventilasi udara yang memadai sesuai untuk
kegiatan didalam bangunan tersebut. e.
Mempunyai fasilitas sanitasi yang terencana dan teratur berupa : Sarana penyediaan air bersih
Kamar kecil Tempat cuci tangan
Kamar ganti pakaian Tempat sampah
Sarana pembuangan air limbah
Bagian – bagian yang berkaitan dengan sanitasi adalah sebagai berikut:
a. Sanitasi Bangunan Sanitasi bangunan dalam perusahaan berfungsi untuk melindungi
karyawan serta peralatan dari faktor lingkungan, seperti panas dan hujan. Selain itu letak bangunan juga dipertimbangkan terhadap faktor kesehatan
dan keselamatan, baik pekerja maupun produk olahan, terutama letak perusahan harus jauh dari sumber kontaminasi. Dinding PT. Tiga Pilar
Sejahtera Food terbuat dari beton. Bahan atap yang digunakan terbuat dari asbes berbentuk gelombang.
Lantai di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food ada berbagai jenis, pada bagian kantor dan proses lantai terbuat dari keramik. Karena lantai
keramik memiliki keunggulan yaitu kuat tahan terhadap asam, dan kedap air. Lantai gudang bahan baku dan gudang barang jadi terbuat dari semen
dan tidak boleh terkena air, untuk menjaga kualitas bahan baku dan produk jadi. Untuk saluran pembuangan tidak hanya dipinggir bangunan
tetapi juga dibawah alat proses produksi, tujuannya adalah supaya air dari
pembersihan alat cepat terbuang ke selokan dan agar tidak menggenang di ruang produksi. Pembersihan selokan secara total dilakukan setelah
produksi selesai dengan menggunakan semprotan bertekanan tinggi yang berfungsi untuk membersihkan kotoran.
Dinding di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food terbuat dari beton dan dicat dengan warna terang. Dengan adanya lapisan cat ini maka dinding
akan tahan terhadap air, tidak mudah ditumbuhi jamur, permukaan dinding rata, halus sehingga mudah dibersihkan.
Ventilasi berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan dengan udara luar ruangan. Ventilasi yang baik akan memberikan
kenyamanan karyawan yang sedang bekerja. Ventilasi seharusnya dilengkapi dengan kawat kasa yang dapat dilepas untuk memudahkan
dalam pembersihan. Selain itu ventilasi harus cukup sehingga udara segar selalu mengalir diruang produksi. Di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
ventilasi ada dibagian atas sehingga sirkulasi udara dapat menjamin peredaran
udara selama
proses produksi
berlangsung. Untuk
penerangannya dipasang lampu yang menempel diatap. Lampu penerangan dipilih yang tidak silau agar tidak mengganggu saat bekerja.
96
b. Sanitasi Peralatan Sanitasi peralatan sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan, oleh karena itu di PT.
Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk menerapkan sanitasi peralatan yaitu dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sanitasi Mesin dan Peralatan
No Nama alat
Frekuensi Cara pembersihan
Alat pembersih 1
Mixer a. bagian dalam
b. body luar c. lantai
Setiap 2-3 jam shif setiap saat per shif Setiap kotor
Setiap akhir shif Posisi mesin dalam keadaan off, sisa adonan
ditepi dikikis, sisa adonan yang terselip dikikis Agar sisa tepung terigu tidak menempel
Sapu semua lantai area mixing Scrub
Lab kering Sapu ijuk
2 Roll press
a. bagian luar
b. Bagian dalam Setiap kotor
Akhir mingguan cleaning rutin Sisa adonan yang menempel dikikis
Serpihan mie disapu bersih Dilap dengan kain
Seluruh mesin dalam keadaan off Disemprot dengan udara bertekanan
Sisa kerak dikikis Setiap bersih roll press diolesi minyak khusus
yang terbuat dari besi Oleh devisi tehnik
Scrub Sapu ijuk
Kain semi basah Kompresor
Scrub dan sapu ijuk Kuas dan minyak
3 Steamer
a. Body luar
b. Body dalam
Setiap kotor Setiap akhir shif
Akhir mingguan cleaning rutin Dilap dengan kain bersih
Sisa debu dan rumah laba-laba disapu Operasional mesin dalam keadaan berhenti
Tutup box dibuka pastikan semua kait sudah dibuka
Box diangkat secara bersamaan Konveyor dijalankan disemprot dengan air
bertekanan Sisa yang melekat disikat
Kain kering bersih Sapu ijuk
Semprotan air bertekanan
Sikat ijuk bulu lembut Sapu lidi
5 3
97
4 Shaping folder
a. Pisau
pemotong b.
Konveyor dan pan
diverting Setiap minggu
Akhir minggu cleaning rutin Oleh devisi tehnik
Konveyor dalam keadaan tanpa beban Disemprot dengan air bertekanan
Sisa kotoran yang tertinggal disikat Dilap dengan kain basah
Jet cleaner Sikat ijuk
Kain basah
5 Frying
a. Body luar b. Angsang fryer
c. Bak minyak Akhir mingguan cleaning rutin
Sebulan sekali Sebulan sekali
Dibersihkan dengan sapu Dilap kain basah untuk kotoran melekat
Direndam dengan soda api dan air hangat serta disikat
Direndam dengan soda api dan air hangat serta disikat
Sapu Kain basah
Soda api dan air hangat Soda api dan air hangat
6 Cooler
a. conveyor b. pan dibawah cooler
c. fan Setiap kotor
Akhir mingguan cleaning rutin Setiap kotor
Setiap minggu Disapu dan dikumpulkan
Mesin dalam keadaan off Kotoran yang terjemput diambil dengan
pengait tongkat kecil Disapu dan dikumpulkan
Oleh devisi tehnik dengan melepas fan dari rangka cooler kemudian dicuci dengan
deterjen dan dilap dengan kain kering Sapu ijuk
Sapu ijuk Tongkat kecil pengait
Sapu ijuk Deterjen
Air, kain kering
7 Packer
a. mesin packer Setiap kotor
Akhir mingguan cleaning rutin Dibersihkan dari kotoran etiket atau karton
Disikat dengan ijuk Disemprot dengan udara bertekanan
Sapu ijuk Sikat ijuk
Kompresor
5 4
20 c. Sanitasi Tenaga Kerja
Sanitasi tenaga kerja dalam industri sangat diutamakan karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil produksi. Sanitasi
pekerja meliputi kebersihan pekerja selama proses produksi berlangsung, maka semua karyawan dalam bekerja harus memakai
perlengkapan dalam bekerja, yaitu semua pekerja harus memakai topi dan rambut harus dimasukkan untuk menghindari jika ada rambut yang
rontok agar tidak mencemari produk, masker hidung, celemek, memakai seragam, tidak boleh memakai perhiasan atau aksesoris agar
tidak mencemari produk. Sebelum memasuki area karyawan wajib mencuci tangannya
dengan menggunakan sabun dan menyemprot dengan alkohol yang tersedia di setiap pintu masuk pabrik. Setelah dari kamar mandi juga
harus menyemprot tanggan dengan alkohol yang tersedia disetiap kamar mandi. Walau sudah diterapkan aturan seperti itu tetapi masih
ada karyawan yang tidak mematuhi aturan tersebut. Sanitasi tenaga kerja harus benar – benar diperhatikan dan dijalankan.
2. Sanitasi Selama Proses Produksi