Pemasaran Produk Proses produksi mie instan di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk SUNARTI 4369 2010

b. Spesifikasi Peralatan Quality Control Laboratorium

Peralatan yang digunakan di dalam Laboratorium PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk adalah sebagai berikut : 2 Buret : untuk menitrasi minyak 3 Moisture tester : untuk mengukur kadar air adonan mie kering, mie basah, minyak, biskuit 4 Oven : untuk mengoven bahan yang akan diuji 5 Desikator : untuk menyeimbangkan bahan yang dikeluarkan dari oven dengan suhu ruang 6 Water bath : untuk memanaskan air 7 Sohxlet : untuk mengukur kadar lemak 8 Brook field : untuk mengukur viskositas 9 Thicklock : untuk mengukur tebal lembaran adonan mie 10 Timbangan analitik : untuk menimbang 11 pH meter : untuk mengukur pH 12 Jangka Sorong : untuk mengukur panjang, lebar, dan tebal mi 13 Blender : untuk memblender mie 14 Erlenmeyer : untuk tempat larutan 15 Tabung reaksi 16 Pengaduk 17 Mangkok

4. Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan proses akhir dalam suatu usaha. Pemasaran bertujuan untuk memasarkan produk akhir yang telah diproduksi. Pemasaran dapat dilakukan dengan mempromosikan barang pada konsumen. Pemasaran bertujuan mendapat keuntungan dari produksi. Lokasi pemasaran mie instan di pulau Jawa meliputi Bekasi, Bogor, Solo, Batu, Tegal, Tasik, Bandung, Pekalongan, Madura, Purwodadi, Jember, dan masih banyak lagi. Selain di pulau Jawa juga dipasarkan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Selain itu di perusahaan juga mendirikan koperasi untuk melayani karyawan yang akan membeli. Harga tiap kardus untuk jenis mie instan INHSAB Instant noodle ha ha mie special ayam bawang di koperasi dijual seharga Rp 33.000,00 dan untuk dijual perbungkus Rp 900,00 , dalam satu kardus berisi 40 bungkus mie instan. Untuk mie Kremez Shorr dijual perkardus seharga Rp 9.000,00 dan satu kardus berisi 25 bungkus.

G. Sanitasi dan Penanganan Limbah 1. Sanitasi Bangunan, Peralatan, dan Tenaga Kerja

Sanitasi perusahaan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk melindungi lingkungan produksi, bahan baku, peralatan, pekerja dan untuk mencegah pencemaran pada hasil olahan, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen, serta mengusahakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman. Dalam suatu industri terutama industri pangan, sanitasi merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian khusus karena sanitasi bangunan berkaitan erat dengan kebersihan bangunan itu sendiri, meliputi lantai, dinding bangunan, atap bangunan, ventilasi dan penerangan. Kriteria yang ditetapkan dalam merancang bangunan adalah sebagai berikut : a. Bebas dari pencemaran yang berasal dari lingkungan, seperti pencemaran udara, tanah dan air sehingga dapat mencegah pengotoran maupun pencemaran produk. b. Konstruksi serta tata ruang yang memadai, misalnya tembok terbuat dari beton; lantai terbuat dari keramik atau ubin, ventilasi cukup ; penerangan cukup sehingga mudah untuk pemeliharaan, pembersihan, sanitasi, dan pelaksanaan kerja serta dapat mencegah terjadinya kontaminasi antar produk. c. Lantai dan dinding hendaknya dibuat dari bahan kedap air, permukaan rata dan halus, bebas dari keretakan. Pertemuan antara lantai dan dinding hendaknya rapat sehingga mudah untuk dibersihkan. d. Dilengkapi penerangan dan ventilasi udara yang memadai sesuai untuk kegiatan didalam bangunan tersebut. e. Mempunyai fasilitas sanitasi yang terencana dan teratur berupa :  Sarana penyediaan air bersih  Kamar kecil  Tempat cuci tangan  Kamar ganti pakaian  Tempat sampah  Sarana pembuangan air limbah Bagian – bagian yang berkaitan dengan sanitasi adalah sebagai berikut: a. Sanitasi Bangunan Sanitasi bangunan dalam perusahaan berfungsi untuk melindungi karyawan serta peralatan dari faktor lingkungan, seperti panas dan hujan. Selain itu letak bangunan juga dipertimbangkan terhadap faktor kesehatan dan keselamatan, baik pekerja maupun produk olahan, terutama letak perusahan harus jauh dari sumber kontaminasi. Dinding PT. Tiga Pilar Sejahtera Food terbuat dari beton. Bahan atap yang digunakan terbuat dari asbes berbentuk gelombang. Lantai di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food ada berbagai jenis, pada bagian kantor dan proses lantai terbuat dari keramik. Karena lantai keramik memiliki keunggulan yaitu kuat tahan terhadap asam, dan kedap air. Lantai gudang bahan baku dan gudang barang jadi terbuat dari semen dan tidak boleh terkena air, untuk menjaga kualitas bahan baku dan produk jadi. Untuk saluran pembuangan tidak hanya dipinggir bangunan tetapi juga dibawah alat proses produksi, tujuannya adalah supaya air dari pembersihan alat cepat terbuang ke selokan dan agar tidak menggenang di ruang produksi. Pembersihan selokan secara total dilakukan setelah produksi selesai dengan menggunakan semprotan bertekanan tinggi yang berfungsi untuk membersihkan kotoran. Dinding di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food terbuat dari beton dan dicat dengan warna terang. Dengan adanya lapisan cat ini maka dinding akan tahan terhadap air, tidak mudah ditumbuhi jamur, permukaan dinding rata, halus sehingga mudah dibersihkan. Ventilasi berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan dengan udara luar ruangan. Ventilasi yang baik akan memberikan kenyamanan karyawan yang sedang bekerja. Ventilasi seharusnya dilengkapi dengan kawat kasa yang dapat dilepas untuk memudahkan dalam pembersihan. Selain itu ventilasi harus cukup sehingga udara segar selalu mengalir diruang produksi. Di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food ventilasi ada dibagian atas sehingga sirkulasi udara dapat menjamin peredaran udara selama proses produksi berlangsung. Untuk penerangannya dipasang lampu yang menempel diatap. Lampu penerangan dipilih yang tidak silau agar tidak mengganggu saat bekerja. 96 b. Sanitasi Peralatan Sanitasi peralatan sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan, oleh karena itu di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk menerapkan sanitasi peralatan yaitu dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sanitasi Mesin dan Peralatan No Nama alat Frekuensi Cara pembersihan Alat pembersih 1 Mixer a. bagian dalam b. body luar c. lantai Setiap 2-3 jam shif setiap saat per shif Setiap kotor Setiap akhir shif Posisi mesin dalam keadaan off, sisa adonan ditepi dikikis, sisa adonan yang terselip dikikis Agar sisa tepung terigu tidak menempel Sapu semua lantai area mixing Scrub Lab kering Sapu ijuk 2 Roll press a. bagian luar b. Bagian dalam Setiap kotor Akhir mingguan cleaning rutin Sisa adonan yang menempel dikikis Serpihan mie disapu bersih Dilap dengan kain Seluruh mesin dalam keadaan off Disemprot dengan udara bertekanan Sisa kerak dikikis Setiap bersih roll press diolesi minyak khusus yang terbuat dari besi Oleh devisi tehnik Scrub Sapu ijuk Kain semi basah Kompresor Scrub dan sapu ijuk Kuas dan minyak 3 Steamer a. Body luar b. Body dalam Setiap kotor Setiap akhir shif Akhir mingguan cleaning rutin Dilap dengan kain bersih Sisa debu dan rumah laba-laba disapu Operasional mesin dalam keadaan berhenti Tutup box dibuka pastikan semua kait sudah dibuka Box diangkat secara bersamaan Konveyor dijalankan disemprot dengan air bertekanan Sisa yang melekat disikat Kain kering bersih Sapu ijuk Semprotan air bertekanan Sikat ijuk bulu lembut Sapu lidi 5 3 97 4 Shaping folder a. Pisau pemotong b. Konveyor dan pan diverting Setiap minggu Akhir minggu cleaning rutin Oleh devisi tehnik Konveyor dalam keadaan tanpa beban Disemprot dengan air bertekanan Sisa kotoran yang tertinggal disikat Dilap dengan kain basah Jet cleaner Sikat ijuk Kain basah 5 Frying a. Body luar b. Angsang fryer c. Bak minyak Akhir mingguan cleaning rutin Sebulan sekali Sebulan sekali Dibersihkan dengan sapu Dilap kain basah untuk kotoran melekat Direndam dengan soda api dan air hangat serta disikat Direndam dengan soda api dan air hangat serta disikat Sapu Kain basah Soda api dan air hangat Soda api dan air hangat 6 Cooler a. conveyor b. pan dibawah cooler c. fan Setiap kotor Akhir mingguan cleaning rutin Setiap kotor Setiap minggu Disapu dan dikumpulkan Mesin dalam keadaan off Kotoran yang terjemput diambil dengan pengait tongkat kecil Disapu dan dikumpulkan Oleh devisi tehnik dengan melepas fan dari rangka cooler kemudian dicuci dengan deterjen dan dilap dengan kain kering Sapu ijuk Sapu ijuk Tongkat kecil pengait Sapu ijuk Deterjen Air, kain kering 7 Packer a. mesin packer Setiap kotor Akhir mingguan cleaning rutin Dibersihkan dari kotoran etiket atau karton Disikat dengan ijuk Disemprot dengan udara bertekanan Sapu ijuk Sikat ijuk Kompresor 5 4 20 c. Sanitasi Tenaga Kerja Sanitasi tenaga kerja dalam industri sangat diutamakan karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil produksi. Sanitasi pekerja meliputi kebersihan pekerja selama proses produksi berlangsung, maka semua karyawan dalam bekerja harus memakai perlengkapan dalam bekerja, yaitu semua pekerja harus memakai topi dan rambut harus dimasukkan untuk menghindari jika ada rambut yang rontok agar tidak mencemari produk, masker hidung, celemek, memakai seragam, tidak boleh memakai perhiasan atau aksesoris agar tidak mencemari produk. Sebelum memasuki area karyawan wajib mencuci tangannya dengan menggunakan sabun dan menyemprot dengan alkohol yang tersedia di setiap pintu masuk pabrik. Setelah dari kamar mandi juga harus menyemprot tanggan dengan alkohol yang tersedia disetiap kamar mandi. Walau sudah diterapkan aturan seperti itu tetapi masih ada karyawan yang tidak mematuhi aturan tersebut. Sanitasi tenaga kerja harus benar – benar diperhatikan dan dijalankan.

2. Sanitasi Selama Proses Produksi