adalah prestasi belajar Administrasi Perkantoran. Hal hal yang dapat menentukan prestasi belajar tersebut di antaranya berkaitan dengan
komponen-komponen atau dasar kecakapan dari kecerdasan emosional itu sendiri, yaitu kemampuan mengenali emosi diri,
mengelola emosi, serta memotivasi diri sendiri.
3. Kreativitas Mengajar Guru a
Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Mohammad
Ali dan
Mohammad Asrori
2005: 42
mendefinisikan bahwa: kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi
dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sintetis yang mungkin melibatkan pembentukan
pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.
Kreativitas dalam menciptakan gagasan baru sangat penting terutama dalam hal menciptakan metode pembelajaran.
Kreativitas menurut Conny Semiawan 1987: 8 “...adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, atau melihat
hubungan-hubungan baru antar unsur, data, atau hal hal yang sudah ada sebelumnya”. Kemampuan mengkombinasi beberapa unsur
tersebut sangat penting dalam berhasilnya KBM. Daryanto 2009: 206 Kreativitas merupakan “Kemampuan mendapat ide dan simbol
baru, mengimprofisasi ide dan simbol yang telah mapan, menyusunnya kembali sehingga menjadi baru”. Kemampuan
mendapat ide baru sangat dibutuhkan seorang pendidik dalam menciptakan inovasi pembelajaran. Pengertian Kreativitas oleh
Sukarni Catur Utami Munandar 1999: 243 didefinisikan sebagai berikut:
Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim; memadukan informasi
yang nampaknya seperti tidak berhubungan dan mencetuskan ide- ide baru, yang menunjukkan kelancaran, kelenturan, dan
orisinalitas dalam berpikir.
Berdasarkan beberapa uraian definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya yang benar-benar baru maupun
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
b Pengertian Kreativitas Mengajar Guru
Kreativitas dalam proses belajar dan mengajar merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan
pendidik. Peranan kreativitas mengajar guru tidak sekedar membantu proses belajar dan mengajar dengan mencakup satu aspek dari dalam
diri manusia saja, akan tetapi mencakup aspek-aspek lainnya yaitu
kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara umum kreativitas
mengajar guru
memiliki fungsi
utama yaitu
membantu
menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Sukarni Catur Utami Munandar 1999: 250, mengemukakan fungsi utama
kreativitas mengajar guru dapat dispesifikasikan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Kreativitas mengajar guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran.
Produk kreativitas mengajar guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses pembelajaran.
Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang tinggi pada hal-hal yang asbtrak.
Verbalisme adalah hal yang sangat sulit sekali dan membosankan bagi siswa jika terus menerus dipacu di
sekolah. Penerapan produk kreativitas mengajar guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa
belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya
pada pelajaran.
2. Kreativitas mengajar guru akan merangsang kreativitas siswa.
Kreativitas mengajar guru dapat digunakan secara mandiri oleh
siswa, dimana
siswa dapat
mengembangkan kreativitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam
memahami materi yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan dalam
berpikir.
3. Kreativitas mengajar guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala
masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.
Produk Kreativitas mengajar guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah berupa langkah
rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil kreativitas mengajar guru akan merangsang siswa untuk membantu
siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data, pengolahan data serta perumusan hipotesis. Kegiatan
tersebut tidak hanya memperkuat ingatan terhadap informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai
pembentukan unsur kognitif yang menyangkut jenjang pemahaman.
Fungsi kreativitas mengajar guru tersebut sangat dibutuhkan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut Muhibbin Syah 2008: 219 pengertian mengajar adalah;
Secara kuantitaif mengajar berarti menyampaikan pengetahuan sebanyakbanyaknya. Secara institusional mengajar berarti
mengadaptasikan teknik mengajar sesuai bakat, kemampuan, dan kebutuhan siswa. Secara kualitatif mengajar berarti
membantu memudahkan siswa dalam membentuk makna dan pemahamannya sendiri.
Secara kuantitatif seorang guru harus memiliki pengetahuan serta khasanah ilmu yang luas untuk menciptakan suasana KBM yang
berkualitas. Secara kualitatif seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran yang bermakna dan mudah dipahami oleh
siswa. Muhibbin Syah, 2008: 183 mendefinisikan mengajar sebagai
“perbuatan yang dilakukan seseorang dalam hal ini guru dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain dalam hal ini siswa
melakukan kegiatan belajar.” Pendapat lain diungkapkan oleh Iskandar 2009: 107 yang berpendapat bahwa “mengajar adalah
aktivitas seorang guru dalam rangka mentransfer pengalaman belajar kepada siswa”.
Guru yang kreatif mengandung pengertian ganda, yaitu guru yang secara kreatif mampu menggunakan berbagai pendekatan
dalam proses pembelajaran, dan juga guru yang senang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dalam hidupnya. Sukarni Catur Utami
Munandar 1999: 147
berpendapat bahwa “karakteristik guru kreatif meliputi kepercayaan diri, minat luas, luwes fleksibilitas,
orisinalitas, tenggang rasa dan aktualisasi diri”. Mengacu karakteristik tersebut jelas sekali bahwa guru perlu memiliki
kreativitas agar mampu memberikan tantangan ketika mengajar, serta dapat pula mengembangkan kreativitas siswa.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kreativitas Mengajar Guru adalah sikap, kemampuan, dan