Karakteristik umum Uraian Tanaman Pala

myristicae arillus atau macis. Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex Lutony, ddk, 2002. Tanaman pala diperbanyak dengan cara sistem penyemaian biji yang kemudian dipindahkan ke tanah yang mempenuhi syarat. Tanah yang paling baik adalah tanah yang berasal dari gunung berapi, pohon pala akan tumbuh subur pada daerah pantai. Pertumbuhan tanaman tersebut sangat baik pada pulau kecil. Pohon pala mulai berbuah pada umur 8-10 tahun, dan hasil maksimum diperoleh pada umur 25 tahun, dan dapat menghasilkan buah hingga umur 60 sampai 70 tahun. Pemanenan dapat dilakukan 3 kali setahun hasil 1000 buah dari pohon pala yang telah tua Assagaf, dkk, 2012. Iklim tropis yang panas dan curah hujan yang tinggi tanpa adanya periode kering yang nyata sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman pala. Rata-rata curah hujan yang terjadi di daerah asalnya Banda sekitar 2,656 mm\th dengan jumlah hari hujan 167 hari merata sepanjang tahun. Ketinggian 0-700 m diatas permukaan laut. Suhu bekisar anatar 18Cº-34ºC, suhu yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman pala antara 25ºC-30ºC Hapsoh, 2011. Tumbuhan ini berumah dua dioecious sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina, daunnya berbentuk elips. Bunga pala berwarna kuning pucat, lunak dan berbau harum. Buah pala berwarna kuning hijau, tekstur keras, diameter bervariasi antara 3-9 sentimeter. Buah masak daging buahnya akan terbuka, sehingga terlihat biji yang berwarna coklat dan tertutup oleh arilis berwarna merah cerah dan berbentuk seperti jala atau berlubang-lubang. Selaput merah ini jika telah kering akan disebut fuli mace Syukur, 2001.

2.1.4 Kandungan kimia

Biji buah pala mengandung minyak atsiri sampai 10, berisi miristin yang bersifat membius sekitar 4, pinen, 80 kamfer, 8 dipente, safrol 0,6, egenol, dan alkohol 6, minyak lemak sekitar 40, berupa gliserida dari asam miristinat, asam oleat dan asam linoleat, abu 4, zat putih telur 25 sampai 40, pati dan gula Kartasapoetra, 1992 dan Nurdjannah, 2007. Kandungan kimia ekstrak biji pala dalam bentuk minyak atsiri dan oleoresin telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang pangan sebagai flavor agent seperti pada pembuatan minuman berbahan dasar susu, makanan berbahan dasar daging hewan, maupun dalam bidang kesehatan dan kecantikan seperti aroma terapi, parfum, pasta gigi maupun dalam pengobatan tradisonal Assagaf, dkk, 2012.

2.1.5 Kegunaan dan manfaat

Minyak biji atau fuli pala mengandung unsur-unsur psikotropik yang dapat menimbulkan rasa berkhayal atau rasa halusinasi alias merasa memiliki kekuatan yang istimewa kalau di makan. Unsur yang dapat mengakibatkan timbulnya halusinasi tersebut, berdasarkan dugaan para ahli, disebabkan oleh senyawa yang bernama miristin. Minyak pala juga memiliki daya bunuh yang hebat dan jitu terhadap larva dan serangga yang dapat menyebabkan penyakit seperti nyamuk atau pun serangga hama tanaman Lutony, dkk, 2002. Minyak pala cocok untuk problem sirkulasi darah, otot, persendian, asam urat, guot, sakit dan nyeri otot, rematik, kembung, salah pencernaan, lemah pencernaan, mual, dan anti bakteri. Aktivitasnya seperti adrenal cortex sehingga dapat mendukung kelenjar adrenal untuk meningkatkan energi. Minyak pala juga dapat mendukung sistem saraf yang terganggu yang menyebabkan, impontensi, dan gangguan saraf Asyik, 2010.

2.2 Minyak atsiri

Minyak atsiri adalah zat berbau atau biasa disebut dengan minyak esential, karena minyak eteris pada suhu kamar mudah menguap di udara terbuka tanpa mengalami penguraian. Istilah esential atau minyak yang berbau wangi dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman penghasilnya. Keadaan murni dan segar biasanya minyak atsiri umumnya memiliki tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan dengan rasa dan bau yang khas berubah menjadi lebih gelap Hapsoh, 2001. Perkembangan dari hasil sintesis senyawa turunanan minyak atsiri dapat digunakan sebagai, antioksidan, aromaterapi, penjerap logam, sun screen block dan banyak lagi kegunaan lainnya. Pendidikan merupakan salah satu media strategis yang dapat digunakan untuk mempercepat transfer ilmu banyak disarankan dalam proses pembelajaran kimia Agusta, 2000 2 . Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap yang terdiri atas campuran zat yang mudah menguap dengan komposisi dan titik didih yang berbeda. Minyak atsiri sebagian besar diperoleh dengan cara penyulingan atau distilasi. Metode destilasi telah secara luas digunakan untuk mengambil minyak atsiri dari tanaman baik secara utuh atau merupakan bagian dari tanaman seperti batang kayu manis dan akar akar wangi Assagaf, dkk, 2012.