“EFEKTIFITAS FACEBOOK SEBAGAI MEDIA CYBER MARKETING” (Studi Deskriptif Kualitatif pada Perspektif Pelanggan AfterGlow OnShop).

(1)

SKRIPSI

Oleh : Siti Hanifah NPM. 0742010024

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA 2010


(2)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Oleh : Siti Hanifah NPM. 0742010024

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA 2010


(3)

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Penentuan Interval Perawatan Mesin Percetakan dengan Metode Reliability Centered Maintenance II di PT. Riyadi Wiroto Santoso Surabaya“.

Penulisan laporan ini dilakukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Atas terselesainya pelaksanaan penelitian dan terselesainya penulisan laporan skripsi ini, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak DR. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono. MS, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. M. Tutuk Safirin, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM, selaku Sekertaris Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Ibu Ir. Sumiati, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs. Sartin, MPd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.


(4)

untuk menguji laporan skripsi dan memberikan petunjuk serta arahan dalam penulisan laporan.

7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Riyadi Wiroto Santoso yang telah banyak membantu selama penulis melaksanakan penelitian.

8. Kedua Orang Tua yang kucintai, serta kakak dan adikku yang selalu

senantiasa menasehati, membimbing, dan memberikan arahan yang baik serta selalu mendoakan saya.

9. Nyai Dika lisyane yang selalu memberi semangad dan masukan dalam proses

pengerjan laporan skripsi ini hingga selesai.

10.Nyai Etha yang selalu memberi semangad, perjuangan dan suka duka kita

selama proses perkuliahan hingga selesai.

11.Putu Andayani yang siap memberikan bantuan selama proses pengerjaan

skripsi hingga selesai.

12.Teman-temanku yang berada di UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya di

pararel B yang g’ bisa diucapin satu-satu namanya, q akan selalu mengenang kebersamaan kita selama ini, dan juga teman-temanku di luar kampus UPN, terima kasih atas semangat, doa dan bantuannya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

13.Seluruh Civitas Akademika UPN ”Veteran” Jawa Timur, terima kasih untuk

semua bantuan dan bimbingannya selama ini.

14.Pihak-pihak lain yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pembuatan atau penyelesaian laporan ini.


(5)

sempurna, baik isi maupun penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata semoga Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan semoga Ida Sang Hyang Widhi selalu memberikan rahmat dan berkat kepada kita semua. Terima Kasih.

Surabaya, Maret 2011


(6)

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAKSI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori... 8

2.1.1 Pemasaran ... 8

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.1.1.2 Konsep Pemasaran ... 9

2.1.1.3 Fungsi Pemasaran ... 10


(7)

2.1.3.1 Pengertian Promosi ... 14

2.1.3.2 Strategi Promosi ... 15

2.1.3.3 Tujuan Promosi ... 17

2.1.3.4 Bauran Promosi ... 21

2.1.4 Keputusan Konsumen ... 23

2.1.4.1 Tipe Pengambilan Keputusan ... 23

2.1.4.2 Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk ... 24

2.1.5 Pemasaran Online (Cyber Marketing) ... 26

2.1.5.1 Pengertian Pemasaran Online ... 26

2.1.5.2 Bauran Pemasaran Online ... 27

2.1.5.3 Segmentasi Pemasaran Online ... 28

2.1.5.4 Syarat Utama Pemasaran Online ... 28

2.1.5.5 Jenis Produk dalam Internet Marketing ... 30

2.1.6 Promosi Online ... 31

2.1.6.1 Pengertian Promosi Online ... 31

2.1.6.2 Alasan Promosi Melalui Internet ... 32

2.1.6.3 Media Dalam Promosi Online ... 36

2.1.7 Facebook ... 37

2.1.7.1 Gambaran Umum Facebook ... 37


(8)

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

3.1 Jenis Penelitian... 49

3.2 Lokasi penelitian ... 52

3.3 Definisi Operasional ... 53

3.4 Informan dan Teknik Penentuan Informan ... 54

3.4 Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil ... 58

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 58

4.1.1.1 Facebook ... 58

4.1.1.2 AfterGlow OnShop ... 61

4.1.1.3 Aplikasi Onlineshop di Facebook ... 63

4.1.2 Identitas Informan ... 65

4.1.3 Penyajian Data dan Analisis Data ... 71

4.1.3.1 Kesadaran Pengguna Facebook Terhadap Keberadaan Onlineshop di Facebook ... 76

4.1.3.2 Minat Pengguna Situs Jejaring Sosial Terhadap Onlineshop ... 81

4.1.3.3 Minat Pengguna Facebook Terhadap Onlineshop di Facebook ... 84


(9)

Facebook ... 93

4.2 Pembahasan... 102

4.2.1 Kesadaran Pengguna Facebook Terhadap Keberadaan Onlineshop di Facebook ... 102

4.2.2 Minat Pengguna Situs Jejaring Sosial Terhadap Onlineshop ... 103

4.2.3 Minat Pengguna Facebook Terhadap Onlineshop di Facebook ... 103

4.2.4 Tingkat Keinginan Pengguna Facebook Terhadap Onlineshop di Facebook ... 104

4.2.5 Pengambilan Keputusan Membeli Pengguna Facebook ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 109

5.1 Kesimpulan ... 109

5.2 Saran ... 110


(10)

Tabel 2.2 Rating Occurrence dalam FMEA ... 36

Tabel 2.3 Rating Detection dalam FMEA ... 37

Tabel 2.4 Informasi dalam Sistem Produksi dan Sistem Perawatan ... 43

Tabel 4.1 Persentase downtime pada Mesin Digital Printing Outdoor ... 63

Tabel 4.2 Persentase kerusakan pada Header ... 65

Tabel 4.3 Persentase kerusakan pada Body Mesin ... 66

Tabel 4.4 Persentase kerusakan pada Board Mesin ... 67

Tabel 4.5 Persentase kerusakan pada Motor ... 68

Tabel 4.6 Failure Modes and Effects Analysis pada Superheater ... 71

Tabel 4.7 RCM II Decision Worksheet pada Superheater ... 73

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Distribusi ... 76

Tabel 4.9 Tabel Nilai MTTR ... 77

Tabel 4.10 Biaya penggantian karena perawatan (CM) ... 78

Tabel 4.11 Biaya penggantian karena kerusakan (CF) ... 80

Tabel 4.12 Interval perawatan ... 81

Tabel 4.13 Biaya perawatan berdasarkan interval perawatan ... 83

Tabel 4.14 Efisiensi Biaya Perawatan ... 84

Tabel 4.15 Tabel Fungctional Failure, Failure mode dan failure effect ... 86

Table 4.16 Kegiatan dan Interval Perawatan Mesin boiler ... 87


(11)

Maintenance ... 10

Gambar 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan pemeliharaan 16 Gambar 2.3 Karakteristik Kegagalan komponen ... 18

Gambar 2.4 Kurva Bathub ... 22

Gambar 2.5 Failure Rate ... 23

Gambar 2.6 Diagram Pareto ... 29

Gambar 2.7 Kurva Total Cost of Maintenance ... 41

Gambar 2.8 Model Age Replacement ... 44

Gambar 2.9 Siklus dalam Model Age Replacement ... 45

Gambar 3.1 Diagram Alir ... 58

Gambar 4.1 Diagram pareto pada Mesin Boiler ... 64

Gambar 4.2 Diagram pareto pada Superheater ... 65

Gambar 4.3 Diagram pareto pada Blow down valve ... 66

Gambar 4.4 Diagram pareto pada Wall Tube ... 67

Gambar 4.5 Diagram pareto pada Ekonomizer ... 68


(12)

(Smart Advertising) berupa spanduk, umbul-umbul, banner, backdrop,baliho,billboard dan produk-produk periklanan yang lain.

Kegiatan perawatan yang dilakukan bagian produksi selama ini kebijakan maintenance yang dijalankan dengan interval perawatan tertentu, selama ini dilakukan didasarkan pada tingkat kekritisan mesin. Semakin kritas mesin tersebut semakin semakin sering perawatan yang dilakukan. Akan tetapi pihak maintenance sendiri masih belum bisa mendiskripsikan tingkat kekritisan mesin. Dengan interval perawatan yang diterapkan saat ini masih saja terdapat kerusakan pada mesin dan tak jarang pula menyebabkan terhentinya proses produksi

PT. Riyadi Wiroto Santoso (Smart Advertising) ingin mengetahui interval

perawatan mesin Digital Printing Outdoor pada produksi printing tetapi nilai keandalan mesin dapat ditingkatkan sehingga produksi dapat berjalan lancar. Mesin Digital Printing Outdoor digunakan untuk alat sebagai mesin pencetak produk – produk periklanan yang berada di luar ruangan / gedung.

Metode penelitian yang digunakan adalah Reliability Centered

Maintenance II dengan memadukan analisis kualitatif yang meliputi FMEA dan

RCM II Decision Worksheet. Metode Reliability Centered Maintenance II ini digunakan untuk menentukan kegiatan dan interval perawatan berdasarkan pada

RCM II Decision Worksheet sesuai dengan fungsi dan sistem dari mesin Digital Printing Outdoor dan FMEA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan serta efek yang ditimbulkan dari kegagalan tersebut.

Kegiatan dan interval perawatan berdasarkan RCM II Decision Worksheet

sub komponen yang memiliki kegagalan potensial diantaranya adalah conection print head dengan interval perawatan selama 45,03 jam dan biaya perawatan Rp 663.470,88; optic cable dengan interval perawatan selama 6,006 jam dan biaya perawatan Rp 230.689,70; feeder board dengan interval perawatan selama 11,035 jam dan biaya perawatan Rp 835.544,87; selenoid dengan interval perawatan selama 9,448 jam dan biaya perawatan Rp 631.701,39.

Kata Kunci : overhaul, replacement, corrective maintenance, kualitatif, RCM II Decision Worksheet, FMEA, effisiensi.


(13)

I.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berjalan dengan pesat. Hal ini dapat dirasakan diberbagai kegiatan dan bidang kehidupan, khususnya bidang industri manufaktur. Perubahan teknologi yang dipergunakan dapat menimbulkan perubahan dari komponen input yang digunakan serta output yang dihasilkan.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan produktivitas dan

penggunaan teknologi tinggi yang berupa mesin dan fasilitas produksi maka kebutuhan akan fungsi perawatan akan semakin bertambah besar. Dalam usaha untuk dapat terus menggunakan fasilitas produksi maka direncanakanlah kegiatan perawatan yang dapat menunjang keandalan suatu mesin atau fasilitas produksi. Keandalan mesin dan fasilitas produksi merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi serta produk yang dihasilkan.

PT. Riyadi Wiroto Santoso bergerak dibidang Percetakan (advertising) dengan hasil produksinya berupa barang-barang hasil percetakan yang berbentuk undangan,pamflet,banner dan sejenisnya . Untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, maka PT. Riyadi Wiroto Santoso senantiasa berupaya untuk melakukan perubahan dan peningkatan khususnya pada keandalan mesin. Dalam mempertahankan keandalan mesin, sehubungan dengan hal tersebut penentuan kegiatan perawatan yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mendukung terciptanya


(14)

maintenance yang menimbulkan adanya kemacetan atau berhentinya proses produksi serta biaya perawatan yang semakin besar sehingga menimbulkan kerugian yang cukup berarti bagi perusahaan. Kondisi mesin sendiri dalam dua tahun ini telah mengalami pergantian head sekali dan tingkat kerusakan sendiri juga tergantung dengan tingkat perawatan yang dilakukan oleh operator.

Berdasarkan pada uraian tersebut maka dalam penelitian ini digunakan metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) dimana Metode Reliability Centered Maintenance II ini merupakan serangkai proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa aset-aset fisik dapat berjalan dengan baik dalam menjalankan fungsi yang dikehendaki oleh pemakainya dalam hal ini adalah perusahaan. Dan juga adanya penerapan metode

Reliability Centered Maintenance II dimaksudkan untuk mendapatkan selang waktu perawatan yang ideal serta jenis kegiatan perawatan yang optimal apabila dikaitkan dengan adanya kebutuhan untuk mendapatkan sebuah sistem yang handal guna mendukung kegiatan proses produksi yang juga ditinjau dari aspek ekonomis.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana menentukan interval perawatan pada Mesin Digital Printing Outdoor


(15)

2. Menentukan biaya perawatan yang minimum.

1.4 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Penelitian dilakukan pada bagian produksi.

2. Peralatan yang menjadi obyek penelitian adalah mesin Digital Printing

Outdoor dan komponen – komponen kritis pada mesin tersebut.

3. Penyelesaian masalah dibatasi sampai pada penentuan perencanaan kegiatan

perawatan, penyebab kegagalan dan biaya perawatan berdasarkan interval

perawatan.

4. Data biaya yang diambil adalah tahun 2010.

1.5 Asumsi

Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tindakan correctif maintenance maupun preventif maintenance pada peralatan dapat memperlancar proses bekerjanya mesin sehingga dapat mengurangi biaya yang ditimbulkan akibat break down.

2. Proses produksi berada pada kondisi normal dan tidak terjadi perubahan saat pengambilan data


(16)

interval perawatan berdasarkan RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II Decision Worksheet serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dalam merencanakan manajemen perawatan.

2. Dengan diterapkannya metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II)

pada perawatan mesin percetakan diharapkan dapat menjaga sistem secara keseluruhan agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat performansi yang diinginkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai apa yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian serta permasalahan apa yang akan diteliti dan dibahas.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa literatur yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini dan menjadi acuan atau pedoman dalam melakukan penelitian agar benar-benar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.


(17)

untuk memecahkan masalah. Urutan langkah-langkah yang telah ditetapkan tersebut merupakan suatu kerangka yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian.

BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang pengolahan data dan analisanya sehingga didapat hasil perhitungan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi berikut dengan pembahasan dari hasil yang telah diperoleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari laporan secara keseluruhan dan saran-saran yang diberikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak instansi terkait.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran tidak hanya mencakup kegiatan pertukaran (jual – beli) barang atau jasa yang terjadi di dalam pasar, tetapi juga membahas semua sistematika yang menyangkut gerak dinamis dalam dunia usaha. Dimana untuk tujuan jangka pendeknya adalah perusahaan dapat menghasilkan produk untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dan untuk tujuan jangka panjangnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang diharapkan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sehingga pemasaran yang dulu dianggap sebagai salah satu “anggota tubuh” perusahaan, kini ditempatkan sebagai “jiwa” bagi perusahaan. Karena pemasaran bukan hanya monopoli fungsi pemasaran, melainkan menjiwai setiap orang dalam mengambil keputusan. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hany memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal.

Definisi pemasaran menurut Rismiati dan Suratno (2001 : 33) adalah suatu kegiatan untuk memuaskan kebutuhan manusia berdasarkan keinginan manusia.


(19)

Sedangkan definisi dari pemasaran menurut American Marketing Association dalam Marknesis (2009 : 1) adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku kepentingan.

2.1.1.2 Konsep Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut dengan konsep pemasaran. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Menurut Chandra G. (2002 : 2) mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan para pesaing.


(20)

Menurut Swastha (2003 : 17), konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2.1.1.3 Fungsi Pemasaran

Menurut Rismiati dan Suratno (2001 : 30-31) terdapat 3 fungsi pemasaran, yaitu:

1. Fungsi pertukaran

Kegiatan pemasaran memungkinkan terjadinya pertukaran antara pembeli dan penjual melalui kegiatan jual – beli, termasuk di dalamnya penentuan harga jual, pelayanan, potongan harga dan promosi produk. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari pemasaran karena semakin banyaknya transaksi jual – beli yang terjadi menunjukkan semakin berhasilnya kegiatan pemasaran yang dilakukan. Misalnya dengan adanya pemasaran, orang menjadi tertarik untuk membeli sepatu dengan memberikan uangnya kepada penjual.

2. Fungsi penyediaan fisik atau logistik

Kegiatan pemasaran melibatkan juga usaha untuk membuat konsumen merasa nyaman dan mendapat kemudahan untuk memperoleh produk tersebut. Jadi kegiatan transportasi dan distribusi memegang peranan penting di sini. Misalnya untuk memperoleh rokok, konsumen dapat dengan mudah membeli di warung terdekat, tidak perlu ke pusat


(21)

3. Fungsi pemberian fasilitas

Kegiatan pemasaran perlu mendapat dukungan dari pihak lain dalam bentuk penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik. Fungsi pemberian fasilitas ini diberikan kepada bagian pemasaran dalam perusahaan. Misalnya penyediaan dana, penyediaan informasi pasar, dan lain – lain.

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 2.1.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan faktor yang cukup penting dalam dunia usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan bagi suatu perusahaan, karena dalam pengambilan keputusan yang menyangkut di bidang pemasaran hampir selalu berkaitan dengan variabel – variabel bauran pemasaran.

Menurut Swastha (2003 : 35) marketing mix adalah pasar di mana kebutuhan pasar tersebut dipakai sebagai dasar untuk menentukan macam produknya, demikian pula keadaan pasar terhadap berbagai macam alternatif produk, harga, promosi, dan distribusi.

Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. (Alma, 2004 :162)


(22)

Sedangkan menurut Tandjung (2004 : 73), bauran pemasaran adalah salah satu cara untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa.

2.1.2.2 Variabel – Variabel Bauran Pemasaran

1. Produk

Menurut Alma (2004 : 80), menyatakan bahwa produk adalah hasil daripada suatu aktivitas proses produksi. Apapun hasil ini dapat berupa barang-barang industri atau jasa yang dinikmati dan dirasakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitasnya.

Menurut Swastha (2003 : 94), produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak, termasuk bungkus, harga, warna, prestise perusahaaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Harga

Harga suatu produk merupakan ukuran terhadap besar atau kecilnya nilai kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani membayar suatu produk dengan harga mahal apabila menilai kepuasan yang diharapkan terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi, dan sebaliknya apabila konsumen menilai kepuasan yang


(23)

diberikan terhadap produk itu rendah maka akan berpengaruh terhadap harga atau membuat harga akan menjadi murah.

Menurut Kotler (2005 : 340) dalam arti sempit, harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Sedangkan arti luasnya, harga adalah jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunaklan produk atau jasa.

Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), harga adalah jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. Harga haruslah sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Oleh karena itu harga merupakan alat bauran pemasaran yang penting.

3. Promosi

Menurut Swastha (2003 : 349), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Menurut Tjiptono (2001: 219), promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan omset penjualan. Dengan jalan mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), promosi meliputi semua kegiatan komunikasi yang bertujuan mempengaruhi orang lain agar menerima ide, konsep, dan hal lainnya.


(24)

4. Distribusi

Menurut Kotler dan Amstrong (2000 : 508), distribusi adalah sekumpulan organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses yang membuat produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan.

2.1.3 Promosi

2.1.3.1 Pengertian Promosi

Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai :”the coordination of all seller-iniated efforts to set up an idea” (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix , sebagian komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati. (Morissan, 2007 : 13)

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh suatu organisasi atau individu tertentu (Swastha,


(25)

2000: 234). Promosi dapat membantu pihak –pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.

Jadi, promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu: iklan, promosi penjualan, publikasi/humas, dan personal selling.

2.1.3.2 Strategi Promosi

Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan dan promosi penjualan. Ada enam strategi pokok dalam strategi promosi, yaitu (Tiptono, 2001 : 233) :

1. Strategi pengeluaran promosi

Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar.


(26)

2. Strategi bauran promosi

Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Tugas tersebut tidaklah mudah mengingat efektivitas masing-masing metode berbeda dan metode satu kadang - kadang tumpang tindih (overlap) dengan metode yang lain.

3. Strategi pemilihan media

Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan.

4. Strategi Copy periklanan

Copy adalah isi dari iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan memberi alasan kepada pembacanya mengapa harus membeli produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, bias dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca, dan persuasive. Oleh karena itu copy adalah sesuatu yang mewakili pesan yang ingin disampaikan pengiklan.

5. Strategi penjualan

Yang dimaksud dengan strategi penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka.


(27)

6. Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjualan

Wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan berbentuk finansial maupun nonfinansial. Motivasi finansial berwujud kompensasi uang, sedangkan motivasi nonfinansial biasanya dalam bentuk program evaluasi kerja., Penyeliaan diperlukan untuk memastikan bahwa sales people bekerja dengan baik, menempatkan sales people pada lokasi kerja yang tepat, memberi pelatihan, dan sebagai saluran komunikasi antara atasan dan bawahan.

2.1.3.3 Tujuan Promosi

Menurut Angipora (2002 : 337), tujuan dari promosi adalah sebagai berikut :

1. Modifikasi tingkah laku

Melakukan komunikasi dengan berbagai alasan, antara lain mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi pertolongan, memberikan informasi, mengemukakan pendapat dan ide-ide.

2. Memberi tahu atau menginformasikan

Promosi bertujuan untuk memberi tahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai hal yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat berupa: a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru


(28)

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga pada pasar

d. Menjelaskan cara kerja produk e. Meluruskan kesan yang salah

f. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli g. Membangun citra perusahaan

3. Mempengaruhi dan membujuk

Promosi yang bersifat membujuk pada umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun kenyataannya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah bersifat persuasif. Promosi demikian ini terutama diharapkan untuk mendorong pembeli. Hal ini dilakukan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.

Kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran dengan tujuan utama yaitu untuk :

a. Membentuk pilihan merek

b. Mengalihkan pilihan ke merek lain

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman 4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan suatu produk di hati masyarakat. Sehingga bisa


(29)

sebagai alternatif dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini dimilki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumen dimanapun mereka berada. Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan dapat terdiri dari :

a. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang akan menjual produk perusahaan

b. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye iklan

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

Tujuan akhir dari promosi adalah untuk mendapatkan seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa, dalam kasus organisasi nirlaba untuk mengambil beberapa tindakan. Model klasik untuk menjangkau tujuan promosi disebut dengan AIDA (Awareness Interest Desire Action). Menurut Lamb dan kawan-kawan (2001 : 160), konsep AIDA mengansumsikan bahwa promosi mendorong konsumen memasuki empat langkah berikut ini dalam proses keputusan pembelian :


(30)

1. Awareness (kesadaran)

Suatu perusahaan harus pertama kali mencapai kesadaran dengan target pasar dan sebuah perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika pasar tidak tahu barang atau jasa tersebut ada.

2. Interest (minat)

Kesadaran sederhana dari suatu merek jarang mengarah pada suatu penjualan. Sehingga langkah berikutnya adalah menciptakan minat pada produk. Iklan cetak atau televisi tidak dapat secara aktual memberitahukan apa yang konsumen sukai.

3. Desire (keinginan)

Walaupun konsumen menyukai suatu produk tertentu, mungkin tidak dapat melihat keunggulan dari merek yang bersaing khususnya jika konsumen itu adalah orang yang royal terhadap produk.

4. Action (tindakan)

Beberapa perusahaan pada target pasar ini mungkin sekarang yakin untuk membeli produk tetapi mereka masih harus membuat keputusan membeli.

Di bawah ini tabel yang akan menerangkan masing-masing dari konsep AIDA saat elemen-elemen promosi paling berguna yaitu sebagai berikut :


(31)

Tabel 2.1

Saat Elemen-Elemen Promosi Paling Berguna

Sumber : Lamb dan kawan-kawan (2001 : 160)

Konsep AIDA menyarankan bahwa efektifitas promosi dapat diukur sehubungan dengan tingkat kemajuan konsumen dari satu tahapan berikutnya.

2.1.3.4 Bauran Promosi (Promotional Mix)

Menurut Angipora (2002 : 338), promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Sedangkan menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 146), bauran promosi adalah kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan, hubungan masyarakat dan promosi penjualan yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi.

Adapun elemen-elemen dari bauran promosi sebagai berikut :

Kesadaran Minat Keinginan Tindakan Penjualan pribadi Agak efektif Sangat efektif Sangat efektif Agak efektif

Periklanan Sangat efektif Sangat efektif Agak efektif Tidak efektif Promosi penjualan Agak efektif Agak efektif Sangat efektif Sangat efektif

Hubungan masyarakat


(32)

1. Periklanan

Menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 147), periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi. Periklanan bertujuan untuk memberikan informasi tertentu kepada semua masyarakat dengan perantara melalui media massa dan media cetak supaya masyarakat dapat mengetahui secara langsung apa yang disimpulkan dalam perilaku tersebut.

2. Personal selling

Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. (Tjiptono, 2001 : 224)

3. Sales promotion

Menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 147), promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, di mana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dan harga yang rendah atau dengan kenaikan nilai tambah.

4. Hubungan masyrakat (public Relations) dan publisitas

Menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 148), hubungan masyarakat merupakan fungsi pemasaran yang mengevaluasi sikap publik, identifikasi area di dalam organisasi masyarakat yang mungkin tertarik


(33)

dan menjalankan suatu program tindakan untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan masyarakat. Sedangkan publisitas adalah informasi publik mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang tampil di media massa sebagai suatu jenis baru.

2.1.4 Keputusan Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk (Indriyono, 2002 : 289), keputusan adalah sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sedangkan menurut Setiadi (2003 : 415), pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya.

2.1.4.1 Tipe Pengambilan Keputusan

Menurut Schiffman dan Kanuk (Indriyono, 2002 : 292), menyebutkan tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu:

1. Pemecahan masalah yang diperluas

Maksudnya ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori tersebut, atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah yang mudah dievaluasi.


(34)

2. Pemecahan masalah yang terbatas

Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut, namun konsumen belum memiliki prestasi tentang merek tersebut. Konsumen hanya membutuhkan informasi untuk bisa membedakan antara berbagai merek tersebut.

3. Pemecahan masalah rutin

Konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya, dan telah memiliki standart untuk mengevaluasi merek. Konsumen seringkali hanya mereview apa yang telah diketahuinya dan konsumen hanya membutuhkan informasi yang singkat.

2.1.4.2 Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk

Keputusan minat beli konsumen yang diambil oleh pembeli itu sebenarnyamerupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyaisuatu struktur dalam pembelian tersebut sebanyak tujuh komponen.

Komponen-komponen tersebut antara lain : 1. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan membeli sebuah produk atau membeli beraneka ragam produk lain.


(35)

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli produk tertentu. Keputusan tersebut menyangkut berbagai aspek, seperti mutu, bentuk dan sebagainya.

3. Keputusan tentang merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli, setiap merek memiliki perbedaan tersendiri.

4. Keputusan tentang penjualnya

Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini para produsen, pedagang besar, maupun pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. 5. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.

6. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian produk barang atau jasa.

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau secara angsuran. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan penjual dan jumlah pembelinya.

Dalam suatu pembelian produk, keputusan yang diambil tidak berurutan seperti diatas. Pada suatu penyelesaian seperti extensif,


(36)

keputusan yang diambil dapat bermula dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentuk dan merek produk.

2.1.5 Pemasaran Online (Cyber Marketing)

2.1.5.1Pengertian Pemasaran online (Cyber Marketing)

Penjualan melalui internet atau pemasaran online merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada sebuah lokasi. (Sunarto, 2009 : 77)

Cyber marketing adalah kombinasi dari prinsip pemasaran

tradisional dan metode pemasaran interaktif yang diterapkan untuk memenuhi kebutuhan kastemer.com. (Julius, 2005 : 8)

Menurut Ellsworth dalam Sunarto (2009 : 77), konsep penjualan dalam internet mempunyai pengertian yang sedikit berbeda dengan penjualan pada umumnya di mana unsur place dan promotion menjadi fokus utama dalam penjualan melalui internet.

Internet marketing, juga disebut sebagai i-marketing, web marketing, pemasaran online, atau e-Marketing, adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media internet. Kata e dalam e-pemasaran ini berarti elektronik (electronic), yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud


(37)

dilaksanakan secara elektronik lewat internet atau jaringan cyber. (http://freddyferdian.com/definisi-internet-marketing/)

2.1.5.2 Bauran Pemasaran Online

Menurut Sunarto (2009 : 76-77) bauran pemasaran dalam dalam internet:

1. Product (produk)

Sesuatu yang dipasarkan berupa barang (good) atau jasa (service) pada web, produk disajikan dalam bentuk informasi, gambar dan file suara. 2. Price (harga)

Harga produk pada internet serupa dengan konsep harga pada penjualan konvensional, akan tetapi pada internet terdapat beberapa penghematan biaya penjualan karena menggunakan penjualan online sehingga produk tersebut disesuaikan dengan harga yang bersaing.

3. Place (tempat)

Metode yang diciptakan untuk menjadikan web sebagai media distribusi informasi produk dan dapat juga menjadi sasaran penjualan.

4. Promotion (promosi)

Promosi pada internet terdiri dari periklanan, penjualan produk, penjualan dan hubungan masyarakat.

Bauran pemasaran dapat mempengaruhi proses mengambil keputusan pengunjung website, di mana dalam internet marketing, aspek


(38)

place dan promotion merupakan unsur utama dalam mengambil sebuah keputusan.

2.1.5.3 Segmentasi Pemasaran Online

Dengan meledaknya pertumbuhan internet, dunia adalah sekelompok konsumen yang dapat dijumpai secara online dan bisa menjadi pasar. Untuk dapat mengidentifikasi segmen pasar yang baru ini, pemasar harus mengenal dan mengimplementasikan berbagai macam strategi dan teknik baru sebagai tambahan dari strategi konvensional. Oleh karena itu pemasar internet harus mengenal konsep strategi pemasaran konvensional. (Julius, 2005 : 7-8)

2.1.5.4 Syarat Utama Pemasaran online

Menurut Lasmadiarta (2002 : 8-11), syarat utama dalam internet marketing, yaitu:

1. Market yang spesifik

Apabila pemasar telah menentukan target market yang jelas maka pemasar dapat merencanakan strategi dan pendekatan yang lebih spesifik, lebih fokus pada sasaran. Pemasar harus mengetahui kepada siapa pemasar akan menawarkan produk atau jasa sesuai segmentasi pasar yang pemasar lakukan, kemudian bagaimana menyesuaikannya ke marketing online.


(39)

2. Produk yang menarik dan bermanfaat

Objek utama dalam kegiatan marketing adalah produk dan jasa. Apapun jenis bisnisnya, entah itu produk yang dibuat sendiri atau memasarkan produk yang lain.

Produk yang menarik artinya produk tersebut harus dapat memenuhi unsur ”want” (keinginan konsumen), dan bermanfaat harus dapat memenuhi unsur ”need” (kebutuhan konsumen) akan suatu permasalahan atau kebutuhan yang dapat diselesaikan atau dipenuhi oleh produk kita.

3. Website yang profesional dan fungsional

Website ibarat kantor di internet, tempat dimana konsumen bisa mengunjungi perusahaan secara online. Namun kantor virtual anda ini buka 24 jam dan 7 hari.

Yang fungsional dimaksudkan adalah sesuai dengan tujuan dari pembuatan situs tersebut. Konsep website untuk setiap produk juga berbeda tergantung dari tujuan pembuatan dan sifat produk yang ditawarkan, apakah website itu hanya menyediakan review produknya atau juga bisa menerima pemesanan melalui website. Ada juga website yang dirancang hanya mengumpulkan data konsumen yang tertarik akan produknya sehingga nanti bisa di-followup.

4. Trafik sangat deras


(40)

5. Kredibilitas sangat bisa dipercaya

Paling terakhir bukan berarti tidak penting, membangun kredibilitas adalah membangun kepercayaan sehingga orang percaya bahwa produk yang kita tawarkan bermanfaat untuk mereka karena mereka sangat membutuhkan produk yang kita jual.

2.1.5.5 Jenis Produk dalam Internet marketing

1. Direct product

Direct product adalah produk yang ketika dipasarkan melalui internet dapat melayani pembelian langsung melalui internet.

Contoh direct product adalah sebagai berikut:

a. Produk fisik: buku, DVD, aksesoris, dan lain sebagainya.

b. Produk digital: software, ebook, audio book, dan lain sebagainya. c. Jasa online: kursus online, pemasangan iklan, dan lain sebagainya. Jika produk yang dijual adalah produk fisik maka konsumen tinggal menunggu pengiriman barang yang sudah dipesan tersebut, namun jika produk tersebut berupa produk digital, konsumen tinggal menunggu akses untuk men-download produk yang sudah dibeli tersebut.

Direct product biasanya tidak terhambat oleh lokasi karena mudah dijangkau konsumen.

2. Undirect Product

Undirect product adalah produk atau jasa yang ketika dipasarkan melalui internet tidak dapat dibeli langsung oleh konsumen. Namun


(41)

konsumen harus melakukan pertemuan dulu dengan pihak yang menawarkan produk atau jasa tersebut. Jasa internet hanya mediasi saja antara produk atau jasa dengan calon konsumen.

Contoh dari undirect product adalah:

a. Produk fisik: mobil, motor, furniture, dan makanan.

b. Jasa offline: photography, event organizer, konsultan, salon, dan lain sebagainya.

Undirect product dengan demikian dibatasi oleh tempat karena harus bertemu dengan pelanggan. (Lasmadiarta, 2002 : 12 - 14)

2.1.6 Promosi Online

2.1.6.1 Pengertian Promosi Online

Promosi merupakan bagian terpenting dalam bauran pemasaran. Hal ini dikarenakan tanpa promosi sebaik, semurah dan sepenting apapun sebuah produk tidak akan dikenal baik oleh masyarakat. Menurut Salim (2010 : 20) promosi adalah cara untuk memperkenalkan sebuah produk kepada masyarakat, sedangkan promosi online adalah promosi yang menggunakan internet sebagai medianya.

Promosi (pertukaran informasi) & perdagangan (jual, beli, sewa, lelang) online yang efektif, yaitu:

1.Informasi/Promosi bisa diakses kapan saja & dimana saja.

2.Memperpendek rantai perdagangan, sehingga bisa mempertemukan langsung produsen dengan konsumen secara interaktif.


(42)

3.Menekan ongkos promosi serendah mungkin.

4.Mencakup target market yg luas . (http://promotioncamp.com/)

2.1.6.2 Alasan Promosi Melalui Internet

1.Siap sedia 24 jam

Promosi online melaui internet membuat pemasar tidak terbatas pada waktu, bahkan pemasar mampu bertemu pelanggan di mana saja dan kapan saja.

2.Menjangkau pangsa pasar yang tertarget

Melalui promosi online, kita bisa secara efektif memasarkan bisnis berdasarkan pangsa pasar yang ditargetkan, baik dari segi area, minat, kebutuhan pelanggan, bahasa dan lain-lain.

3.Mengangkat citra bisnis

Melalui penawaran secara online, citra bisnis akan terangkat dibandingkan dengan kompetitor dan bisa bersaing dengan perusahaan besar.

4.Biaya pemasaran yang lebih efektif dan efisien

Karena pemasaran melalui internet sangat dan biaya relatif lebih rendah dibanding pemasaran offline, maka biaya yang dikeluarkan untuk pemasarannya juga lebih efektif dan efisien.

5.Memosisikan bisnis di masa depan

Semakin hari semakin banyak bisnis yang hadir secara online. Demikian juga dengan kompetitor. Kalau tidak sekarang, kelak pun mereka akan


(43)

menghadirkan bisnisnya melalui internet. Karena itu, kehadiran situs bisnis di internet, setidaknya telah menolong memosisikan bisnis di masa depan.

6.Mempermudah dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan Karena internet adalah media yang interaktif , pemasar dengan mudah menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan, baik itu melalui newsletter, kotak saran, forum dan lain-lain. Dengan kelebihan macam-macam perangkat itu, pemasar bisa melayani banyak pelanggan dalam satu waktu. Lebih hemat waktu, tenaga dan biaya. 7.Sistem otomatisasi yang responsif

Melalui sistem otomatisasi, website mampu memberikan respons dengan cepat jika datang pesanan atau permintaan informasi perusahaan yang lebih lengkap dari pelanggan. Di zaman yang serba instan, kecepatan layanan adalah kemutlakan. (Rahmat, 2010 : 12-14)

Dalam dunia pasar online, namun, ini tidak ada kontes. Pemenangnya adalah: Blogging, Twitter, dan Facebook. Mereka adalah para pemimpin bentuk terbaru dari jaringan pemasaran dan salah satu yang paling efektif : Social Media Marketing.

Dikatakan efektif dikarenakan tiga alasan yang sangat menarik bagi usaha kecil dan pengusaha lainnya, yaitu: dampak rendah / faktor emosi, efektivitas biaya, dan penyebaran virus informasi.


(44)

1. Dampak rendah (dan karena itu faktor penolakan pun rendah)

Email menjadi norma untuk pengirim informasi karena lebih mudah (baik secara fisik dan emosional) daripada membuat panggilan telepon atau bertemu dengan seseorang secara pribadi. Sosial Media melakukan hal yang sama untuk pemasaran dengan membebaskan pemasar untuk berpromosi "dengan iklannya" kapan saja, sepanjang waktu, 24 jam selama 7 hari dalam seminggu, bukan ke beberapa kantor Advertising atau jadwal penerbit, sekaligus pemberian target kemampuan membaca / melihat dan / atau menghapus yang tidak sesuai, yang harus dibuang atau daur ulang publikasi, dan semua itu dapat dilakukan dengan harga yang rendah.

2.Efektifitas biaya

Social Media Marketing sangat murah dibanding media lainnya. Dengan biaya promosi sebesar beberapa juta rupiah saja, anda dapat bertahan beberapa bulan berpromosi lewat internet, daripada lewat media lain yang hanya sekali tampil dalam satu spot saja. Namun hasilnya “High Impact”. Dampaknya sangat terasa di kalangan pengguna internet. Dan yang paling utama adalah sangat “Targetted” atau langsung menuju sasaran. Ibaratnya, orang yang mencari produk anda adalah orang yang menghubungi anda. Atau anda memberikan segelas air es kepada orang yang sedang di padang gurun.


(45)

3.Penyebaran virus informasi

Melalui social media marketing informasi yang anda berikan mampu tersebar dengan sangat cepat, yaitu melalui update status atau men-tweet.

Salah satu cara yang paling ampuh dan efektif dalam mempromosikan bisnis adalah dengan metode artikel marketing. Bagaimanapun juga, sama seperti metode marketing lainnya, artikel marketing harus dilakukan dengan benar agar bisa berhasil. Langkah – langkah dalam membuat artikel marketing, yaitu dengan membuat ringkasan. Ringkasan dari artikel yang kita buat harus mencakup judul/headline, pembukaan/pendahuluan, isi, penutup dan sumber.

1.Judul

Tujuan dari judul adalah untuk mendapatkan perhatian (attention) dari pembaca, dan mendorong mereka untuk membaca artikel kita. Bila judul artikel tidak begitu baik, ada kemungkinan artikel kita hanya akan dilewati dan tidak terbaca. Banyak pembaca memutuskan untuk membaca suatu artikel atau tidak, hanya berdasarkan dari melihat seberapa menariknya judul dari suatu artikel.

2.Pembukaan/pendahuluan

Isi dari paragraf pendahuluan harus meneruskan apa yang tertinggal dari judul artikel. Jangan membuang waktu dari pembaca artikel kita dengan sesuatu yang tidak ada hubungannya.


(46)

3.Isi

Ini adalah tempat dimana kita menerangkan secara terperinci inti dari artikel ini.

4.Penutup

Beberapa ahli menyarankan untuk menutup suatu artikel dengan ringkasan singkat berisi hal yang penting, dan beberapa orang menyarankan untuk menutup artikel dengan panggilan untuk membuat suatu tindakan.

5.Sumber (resource box)

Inilah waktunya kita untuk mempromosikan bisnis usaha kita dengan menyantumkan contact info, seperti nama usaha bisnis, alamat, nomor telepon, website dan email address. Pastikan resource box ini berhubungan dengan tema dari artikel yang dibuat. .(www.InternetPromotionOnline.com)

2.1.6.3 Media Dalam Promosi Online

1.Search Engine Marketing

Berpromosi lewat Mesin Pencari. Perlu diketahui bahwa 85% orang mencari suatu informasi lewat Mesin Pencari seperti Google (terbesar), Yahoo, Bing, MSN dan sebagainya. Jadi jika anda berpromosi dan menduduki halaman pertama di Search Engine, maka anda sepertinya memberi es batu kepada orang yang kehausan.


(47)

2.Social Media Marketing

Berpromosi lewat Social Media seperti Facebook, Twitter, Myspace, Friendster dan sebagainya. Berpromosi bisa dengan memasang iklan maupun selalu mengupdate berita ke member, follower, teman dan sebagainya.

3. Mailing List

Banyak memakai media yang punya kesamaan seperti hobby, profesi, asal kota dan sebagainya. Mereka berkumpul dan saling sharing setiap waktu. Media ini sangat cocok untuk anda yang ingin langsung masuk ke sasaran tembak pangsa pasar anda. (www.InternetPromotionOnline.com)

2.1.7 Facebook

2.1.7.1 Gambaran Umum Facebook

Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard dan mantan murid Ardsley High School.

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang dapat

menggabungkan jaringan yang diorganisir oleh kota, tempat kerja, sekolah, dan daerah, serta saling berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain yang merujuk kepada suatu komunitas.


(48)

Berdasarkan informasi dari checkfacebook.com, pengguna Facebook mencapai 300 juta orang dan pertambahannya akan terus meningkat di setiap minggunya. Indonesia tergolong negara ke tujuh terbesar pengguna facebook, hampir mencapai 12 juta orang dan jumlah ini terus mengalami pertumbuhan rata-rata 6% per minggu (Juju dan Sulianta, 2010:7).

Dengan melihat data di atas, apabila Facebook dianalogikan sebagai “negara”, maka Facebook dapat menjadi “negara paling demokratis”. Setiap orang diperbolehkan menjadi warganya, dari anak kecil hingga orang dewasa, anak jalanan hingga professor, pangangguran sampai komisaris perusahaan. Semua orang dengan status dan lapisan sosial yang berbeda-beda dapat memasuki “Negara Facebook” dengan sangat bebas.

Facebook merupakan salah satu produk internet, namun menjadi lebih populer daripada internet itu sendiri. Banyak orang rela mengakses internet demi Facebook, padahal dahulunya internet bukan teknologi yang mudah bagi kebanyakan orang. Mereka dengan kelemahan latar belakang pendidikan, usia, dan status sosial atau ekonomi mau belajar internet demi mengekspresikan dirinya pada Facebook. Dahulunya, tukang sayur, office boy, pembantu rumah tangga, pedagang asongan, manula pada tahun 2003 tidak mengenal internet, namun kini mereka memiliki Facebook (Juju dan Sulianta, 2010:2).

Facebook mempunyai keunggulan lebih maju daripada media lain dalam menjangkau khalayaknya. Hal tersebut diungkapkan oleh J.D. Walt (www.asburyseminary.edu) :


(49)

”Radio membutuhkan waktu 38 tahun untuk menjangkau 50 juta pengguna, televisi membuthkan waktu 13 tahun untuk menjangkau 50 juta pengguna, internet membutuhkan waktu 4 tahun untuk menjangkau 50 juta pengguna, dalam waktu 3 tahun ipod telah mencapai 5 juta pengguna, tetapi Facebook telah mencapai 100 juta pengguna dalam tempo kurang dari 9 bulan.”

Facebook terletak pada kompleksitas dan simplisitas. Layanan Facebook hadir dengan berbagai macam fitur yang dapat dikatakan komplit. Semua ada di Facebook, mulai dari sekadar update status, berbagi link, berbagi gambar, berbagi video, berkirim pesan, blogging (note), chatting. Selain itu, Facebook juga menyediakan fitur undangan (Invitation), cause, quiz, group, dan lain-lain. Facebook seolah-olah menawarkan konsep “one-stop-visit” analogi dari konsep belanja “ one-stop-shopping”.

Sebuah riset menunjukkan, rata-rata pengguna Facebook menghabiskan sekitar 30 menit dalam satu hari hanya untuk melihat status teman jaringan mereka. Dilansir melalui AFP, Senin (16/2/2009), para pengguna Facebook telah menghabiskan waktu mem-browsing Facebook setidaknya selama 24 menit dalam satu hari melalui ponsel. Sedangkan saat menggunakan komputer, mereka mampu menghabiskan waktu 27,5 menit dalam sehari. (okezone.com)

Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung (real time), seperti chatting, tag photo, blog, game,


(50)

update status “what are you doing now”. Situs jejaring sosial ini telah membantu banyak orang tidak sekedar mencari teman baru, tetapi juga menemukan sahabat lama. (Tempo Interaktif)

2.1.7.2 Tujuan dari Facebook Marketing

Menurut Lasmadiarta (2002 : 15), Marketing terdiri dari 9 elemen marketing, yaitu:

1. Segmentation 2. Targeting 3. Positioning 4. Differentiation 5. Marketing Mix 6. Selling

7. Brand 8. Service 9. Process

Menurut Lasmadiarta (2002 :15), tujuan Facebook marketing yaitu: 1. Communitization

Communitization adalah pembentukan komunitas yang terdiri dari orang – orang yang memiliki kepentingan dan ketertarikan yang sama yang terkait dengan produk perusahaan atau lebih dikenal dengan prospek. Prospek inilah yang selanjutnya menjadi target market yang nantinya harus diubah menjadi costumer.


(51)

2. Clarification

Jika positioning adalah membentuk persepsi produk di benak konsumen, maka di Facebook pemasar tidak hanya dapat menyampaikan positioning tetapi juga dapat mengklarifikasinya. Sehingga dalam clarification perusahaan mampu menjawab dan memperjelas jika ada konsumen yang masih bingung atau memiliki persepsi yang berbeda.

3. Commercialization

Tujuan utama dari commercialization adalah terjadinya penjualan, namun bukan hanya sekedar berjualan saja, tetapi setelah terjadi penjualan kemudian membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen agar terjadi penjualan yang berkelanjutan. Selain itu, bersama – sama konsumen menciptakan produk yang benar-benar diinginkan pasar, dengan cara mendengarkan langsung bagaimana tanggapan konsumen setelah menggunakan produk atau jasa kita.

4. Connection

Connection adalah menjaga hubungan agar selalu dekat dengan

pelanggan, melalui kedekatan ini perusahaan menjaga agar pelanggan tidak meninggalkan mereka, jadi walaupun telah terjadi penjualan pelanggan tidak ditinggal begitu saja. Hal ini untuk menciptakan penjualan yang berkelanjutan, menjadikan pelanggan fans berat produk kita, mengingatkan pelanggan akan keberadaan kita sekaligus


(52)

memudahkan perusahaan dalam merespon feedback yang diberikan oleh pelanggan.

5. Characterization

Characterization adalah usaha perusahaan dalam meningkatkan brand awareness atau kesadaran terhadap brand sehingga konsumen dapat dengan mudah mengingat, mengenali, dan membedakan dengan jelas brand kita dengan yang lain.

6. Conversation

Conversation hampir sama dengan promosi hanya saja dalam

conversation tidak hanya promosi melainkan membentuk komunitas untuk membicarakan apa yang perusahaan lakukan sehingga konsumen ikut berperan serta dalam promosi tersebut.

7. Combination

Combination adalah gabungan dari dua atau lebih tujuan dari Facebook marketing.

2.1.7.3 Fitur – Fitur Facebook

Dari hari ke hari, Facebook semakin mengalami pengembangan yang menakjubkan. Tidak hanya sebagai tempat untuk berbagi kabar dan status, Facebook secara perlahan-lahan menambah fitur yang semakin memanjakan penggunanya. Sebut saja fitur profile yang semakin user friendly; fitur pengunggah foto dan pembuat album yang semakin simpel;


(53)

serta adanya fitur Facebook Groups, Facebook Events, Facebook Notes, dan Facebook Developers.

Facebook foto merupakan fitur yang menarik di dalam Facebook. Dalam sehari, Facebook bisa mengunggah foto hingga 1,5 juta foto untuk dishare. Seorang pengguna Facebook bisa mengunggah foto tidak terhingga dengan jumlah album yang tidak terhingga pula. Fitur ini merupakan salah satu fitur favorit di Facebook.

Facebook Groups dibuat untuk memfasilitasi para pengguna yang ingin berkumpul di dalam grup tertentu. Di fitur ini siapapun bisa mengundang dan diundang untuk bergabung di dalam grup tersebut. Facebook Events dibuat untuk memfasilitasi para pengguna dalam membuat suatu event tertentu. Di fitur ini juga siapapun bisa mengundang dan diundang untuk ikut berpartisipasi di dalam event tersebut.

Facebook Notes dibuat untuk memfasilitasi pengguna Facebook yang suka menulis catatan layaknya menulis di blog pribadi. Di Fitur ini, pengguna dapat men-tag siapapun yang dikehendaki untuk membaca catatan tersebut. Adapun fitur Facebook Developers dibuat di tahun 2006. Fitur ini menawarkan para pengguna untuk aktif di dalam pengembangan Facebook. Misalnya saja dalam member masukan terhadap Facebook dalam menambah atau mengurangi fitur-fitur tertentu.


(54)

Facebook kini juga bisa diakses tak hanya menggunakan web (komputer atau laptop) saja. Facebook dengan mudah bisa dibuka melalui telepon seluler. Penggunaannya sangat mudah dan simpel. Pengguna hanya cukup mengaktifkan link ke Facebook Mobile.

Bahasa yang digunakan Facebook kini mencapai 70 Bahasa. Tak hanya itu saja, Facebook juga melayani aplikasi games yang banyak pilihannya secara online. Misalnya saja, Zoo Paradise, Hello City, Happy Pets, FrontierVille, Zoo World, FarmVille, Hero World, Mahjong, JellyBombs, MindJolt Games, Social City, Tiki Resort, Treasure Isle, LivingSocial, Geo Challenge, Ninja Saga, Ameba Pico, UNO™, Restaurant City, City of Wonder, Three Kingdoms Online, Pokker, Mafia Wars, dan masih banyak yang lainnya.

Semakin kayanya layanan yang disajikan dalam Facebook membuat situs ini dari hari ke hari, penggunanya semakin banyak.

2.2 Kerangka Berpikir

Facebook sebagai situs jejaring sosial terpopuler di dunia menjadikan Facebook situs yang paling sering dikunjungi kedua setelah google. Facebook sangat memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan sebanyak – banyaknya teman – teman mereka, menemukan teman lama atau baru, berbagi cerita melalui foto dan video, serta


(55)

Penggunaan Facebook yang simpel dan mudah sangat memungkinkan siapa saja untuk menjadi penggunanya, sehingga pengguna Facebook tidak terbatas pada kalangan atau usia tertentu saja. Ditambah lagi dengan teknologi Facebook yang membuatnya tidak hanya bisa diakses melalui komputer atau laptop saja melainkan bisa juga diakses dengan mudah melalui perangkat bergerak seperti smartphone dan handphone.

Pemasaran adalah salah satu perangkat vital dari suatu bisnis, produk yang luar biasa pun biasanya didukung oleh sistem pemasaran yang baik. Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan aspek utama yang mempengaruhi pelanggan dalam proses pengambilan keputusan.

Terdapat banyak sekali media yang dapat digunakan dalam pemasaran salah satunya yaitu menggunakan media online atau media internet. Dan salah satu kendala dalam memasarkan produk atau jasa adalah biaya yang tidak sedikit, sehingga seorang pemasar perlu memanfaatkan tools yang cocok, salah satunya adalah memanfaatkan semua feature yang tersedia di jejaring sosial terbesar dunia yaitu Facebook.

Hampir semua feature Facebook dapat dimanfaatkan secara gratis, sehingga tidak hanya perusahaan besar namun perusahaan yang baru berkembang pun bisa memanfaatkan Facebook sebagai media pemasaran online-nya karena kekuatan Facebook adalah komunitas yang sangat besar.


(56)

Salah satu fokus dari pemasaran adalah promosi, yaitu cara yang digunakan dalam memperkenalkan produk ke masyarakat dengan melalui pemberian informasi, di mana diharapkan dari penyampaian informasi tersebut pasar menjadi tahu akan produk-produk perusahaan, memiliki ketertarikan terhadap produk, memiliki keinginan terhadap produk dan kemudian membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan suatu pemasaran online dapat dikatakan efektif jika pemasaran tersebut mampu menginformasikan mengenai perusahaan berikut produknya sehingga membuat pasar tahu akan keberadaan produk, tertarik atau berminat terhadap produk tersebut, memiliki keinginan terhadap produk tersebut dan membeli produk perusahaan tersebut.

Facebook yang memiliki komunitas yang sangat besar serta memiliki beragam fitur yang ia miliki sangat memungkinkan pemasar untuk bisa menginformasikan perusahaan dan produknya ke pasar yang cukup luas. Baik itu melalui fitur wall, news feed, update status, Personal Massanger (PM) ataupun melalui fitur yang lainnya. Dari penyampaian informasi ini diharapkan mampu membuat penerima informasi menyadari akan keberadaan perusahaan ataupun produknya. Jadi onlineshop akan memperkenalkan diri dan menambahkan banyak pengguna Facebook untuk menjadi temannya agar para pengguna Facebook tersebut tahu akan keberadaannya di Facebook. Menyadari akan keberadaannya berarti tahu bahwa di Facebook terdapat onlineshop yang bernama AfterGlow OnShop. Setelah menyadari akan keberadaan perusahaan dan produknya


(57)

diharapkan kemudian informasi yang diberikan juga mampu menimbulkan minat ataupun ketertarikan penerima informasi terhadap produk dan penawaran yang diberikan perusahaan, karena saat memperkenalkan diri tentunya onlineshop akan menunjukkan produk-produk apa saja yang ia jual dan apa saja penawaran yang ia berikan. Seperti AfterGlow OnShop yang awal perkenalannya yaitu memperkenalkan diri sebagai onlineshop dengan produk baju-baju perempuan yang easy wear dengan harga terjangkau yang ditujukan untuk perempuan berusia berkisar 18-29 tahun. Jika pengguna Facebook merasa tertarik atau berminat terhadapnya maka pengguna Facebook tersebut akan menambahkannya sebagai teman di akun Facebooknya. Selanjutnya diharapkan informasi tersebut akan membuat penerima informasi timbul keinginan untuk membeli produk tersebut dan kemudian benar-benar melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Namun adakalanya melalui pemberian informasi mampu membuat penerima informasi langsung merasa berminat mencoba produknya, langsung berkeinginan untuk membeli produknya atau bahkan langsung membuat penerima informasi melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Dikarenakan tidak semua pembelian bermula dari ketertarikan (minat) ataupun keinginan.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan untuk memudahkan analisis, serta untuk mendukung hasil penelitian, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan kerangka berfikir yaitu sebagai berikut :


(58)

Gambar 2. 1

Kerangka Berfikir

Efektifitas cyber marketing

Pemasaran

Online

Informasi

Awareness

(kesadaran)

Interest

(minat)

Action

(tindakan)

Desire


(59)

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Riyadi Wiroto Santoso (Smart Advertising) yang bertempat di Jl. Bratang Gede. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai selesai. Data Penelitian yang digunakan adalah data pada tahun 2010.

3.2 Identifikasi Variabel

Identifikasi variable merupakan bagian penelitian dengan cara menentukan variable-variabel yang ada dalam penelitian. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian adalah :

1. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini dapat tergantung dari variable independent

terhadap perubahan. Yang termasuk variabel terikat dalam penelitian ini

adalah biaya perawatan yang minimum.

2. Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab atau timbulnya variabel terikat. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data mesin dan komponennya

Variable ini merupakan data komponen – komponen kritis yang didapatkan dari mesin yang akan diteliti.


(60)

c. Waktu lama perbaikan

Variabel ini merupakan variable lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan pada setiap komponen.

d. Penyebab dan Efek kegagalan

Variabel ini meliputi penyebab terjadinya kegagalan suatu komponen yang menyebabkan system dalam kondisi yang tidak baik serta efek atau dampak yang disebabkan oleh failure function.

e. Biaya kegagalan

Variabel biaya ini meliputi biaya penggantian komponen yang timbul karena kerusakan dan perawatan seperti harga komponen pengganti, gaji atau upah tenaga kerja, biaya akibat mesin menganggur dan biaya keuntungan yang hilang akibat adanya perawatan.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam menunjang terlaksananya penelitian ini, maka dibutuhkan beberapa data untuk menganalisa masalah yang dihadapi. Data tersebut diperoleh melalui : 1. Studi Literatur

Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan mempelajari literature yang sesuai dengan pemasalahan yang dihadapi sehingga didapatkan referensi-referensi yang mendukung atau memperkuat hasil penelitian yang diperoleh.


(61)

yang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam studi lapangan ini adalah :

a. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan cara mempergunakan komunikasi langsung dengan karyawan atau operator yang berhubungan dengan obyek yang diteliti.

b. Observasi

Mengamati secara langsung dan mencatat arsip-arsip atau dokumen perusahaan atas segala sesuatu yang berhubungan dengan data yang diperlukan.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data mesin dan komponennya.

2. Data Downtime, waktu antar kerusakan

3. Waktu lama perbaikan.

4. Data penyebab kegagalan beserta efek yang ditimbulkan akibat adanya

kegagalan.

5. Biaya Kegagalan yang terdiri dari :

a. Biaya penggantian kerusakan komponen yaitu harga komponen, biaya

tenaga kerja dan biaya kerugian mesin akibat kerusakan.

b. Biaya penggantian karena program perawatan yaitu harga komponen, upah


(62)

penyelesaian dan pembahasan dari masalah yang sedang dianalisis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data, meliputi :

1. Penentuan komponen kritis pada mesin Digital Printing Outdoor

Penentuan komponen kritis ini dilakukan berdasarkan pada data downtime dengan frekuensi terbesar. Pemilihan komponen kritis ini menggunakan diagram pareto agar lebih memudahkan dalam menentukan frekuensi yang terbesar diantara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.

2. Functional Block Diagram

Funtional Block Diagram digunakan untuk mendeskripsikan system kerja dari mesin Digital Printing Outdoor seperti proses produksi dan komponen mesin yang terlibat di dalamnya.

3. Failure Modes and Effect Analysis

Penyusunan tabel FMEA dilakukan berdasarkan data fungsi komponen dan laporan perawatan yang kemudian dapat ditentukan berbagai penyebab kegagalan (failure mode) yang mengakibatkan kegagalan fungsi (failures functionl) serta efek atau dampak (failure effect) yang ditimbulkan dari kegagalan fungsi.

4. RCM Decision Worksheet

RCM Decision Worksheet digunakan untuk mencari jenis kegiatan perawatan (maintenance task) yang tepat dan memiliki kemungkinan untuk dapat mengatasi setiap failure mode. RCM Decision Worksheet ini meliputi :


(63)

b. Consequences evaluation terdiri dari H (Hidden failure), S (Safety), E (Environmental) dan O (Operational)

c. Proactive Task terdiri dari H1/S1/O1/N1 untuk mencatat apakah on condition task dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya failure mode, H2/S2/O2/N2 untuk mencatat apakah scheduled restoration task

dapat digunakan untuk mencegah failure dan H3/S3/O3/N3 untuk

mencatat apakah scheduled discard task dapat digunakan untuk mencegah

failure.

d. Default Action yang meliputi H4/H5/S4 untuk mencatat jawaban yang diperlukan pada default question.

e. Proposed Task yaitu kolom yang digunakan untuk mencatattindakan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan, terdiri dari scheduled restoration task, scheduled discard task dan scheduled on condition task.

f. Initial Interval digunakan untuk mencatat interval perawatan yang optimal dari masing-masing komponen.

g. Can be done by digunakan untuk mencatat siapakah yang berwenang dalam melakukan scheduled tersebut.

5. Penentuan distribusi waktu antar kerusakan dan distribusi waktu antar

perbaikan

Pemilihan distribusi yang mendasari data ini menggunakan software Minitab 14 dengan kriteria pemilihan adalah nilai statistik Anderson-Darling yang


(64)

Dalam menentukan interval perawatan yang optimal pada tiap komponen, maka diperlukan parameter distribusi selang waktu kerusakan yang sesuai,

biaya perbaikan dan biaya perawatan dari tiap komponen mesin Digital

Printing Outdoor . Rumus yang digunakan untuk menentukan interval perawatan adalah :

β β η 1 1 1 .     − = CM CF CM TM Dimana :

(

)

[

Biayaoperator +Biayamekanik ×

]

+Hargakomponen

= MTTR CM

(

)

[

]

komponen Harga downtime Biaya mekanik Biaya operator Biaya + × + + = MTTR CF

7. Penentuan Biaya perawatan

Biaya perawatan dihitung berdasarkan pada biaya langsung yaitu biaya tenaga kerja perawatan langsung, biaya masing-masing komponen dan biaya tak langsung yaitu biaya konsekuensi operasional untuk memperoleh biaya kerugian dan biaya perbaikan. Rumus yang digunakan adalah :

M M F T C TM C

TC = β β−1+

η


(65)

Kondisi awal Kondisi usulan

Studi Literatur Studi Lapangan

Identifikasi Variabel

RCM II Decision Worksheet

- Functions - Failure

Consequences - Functional Failures

- Proactive Tasks - Failure Modes

- Default Actions - Failure Effect

Failure Modes and Effects Analysis Functional Block Diagram

Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

Penentuan distribusi weibull waktu antar kerusakan dan distribusi weibull waktu antar perbaikan

Penentuan Interval Perawatan

Kesimpulan dan Saran Hasil Analisa dan Pembahasan

Pengumpulan Data - Data Mesin dan Komponennya

- Data Waktu antar Kerusakan (Downtime) - Data Waktu lama Perbaikan

- Penyebab dan Efek Kegagalan - Biaya Kegagalan

Penentuan komponen kritis

Metode Perawatan pada Perusahaan

Biaya perawatan metode perusahaan(TC1)

Biaya perawatan metode usulan (TC2)

TC2 < TC1 ?

Metode usulan diterima

ya


(66)

dengan melakukan studi lapangan berupa pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pihak-pihak terkait serta melakukan studi literature untuk mencari literature-literature yang dapat mendukung serta memperkuat hasil penelitian.

2. Tujuan Penelitian

Langkah kedua adalah menetapkan tujuan dari penelitian yang dilakukan berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat.

3. Identifikasi Variabel

Setelah menentukan perumusan masalah dan tujuan penelitian, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi variable-variabel yang mempengaruhi permasalahan tersebut.

4. Pengumpulan Data

Langkah keempat adalah mengumpulkan data-data penelitian yang dapat menunjang dalam penyelesaian permasalahan. Data tersebut meliputi data mesin dan komponennya, downtime, waktu antar kerusakan dan perbaikan, penyebab dan efek kegagalan dan biaya perawatan

5. Penentuan Komponen Kritis

Langkah kelima adalan menentukan komponen kritis berdasarkan pada data

downtime dengan frekuensi terbesar. Pemilihan komponen kritis ini menggunakan diagram pareto agar lebih memudahkan dalam menentukan


(67)

Langkah keenam, pembuatan Funtional Block Diagram yang bertujuan untuk mendeskripsikan system kerja dari mesin Digital Printing Outdoor seperti proses produksi dan komponen mesin yang terlibat di dalamnya.

7. Failure Modes and Effect Analysis

Langkah selanjutnya, penyusunan tabel FMEA dilakukan berdasarkan data fungsi komponen dan laporan perawatan yang kemudian dapat ditentukan berbagai penyebab kegagalan (failure mode) yang mengakibatkan kegagalan fungsi (functional failures) serta efek atau dampak (failure effect) yang ditimbulkan dari kegagalan fungsi.

8. RCM Decision Worksheet

RCM Decision Worksheet digunakan untuk mencari jenis kegiatan perawatan (maintenance task) yang tepat dan memiliki kemungkinan untuk dapat mengatasi setiap failure mode serta interval perawatan yang optimal bagi setiap komponennya.

9. Penentuan distribusi waktu antar kerusakan dan distribusi waktu antar

perbaikan

Pemilihan distribusi yang mendasari data ini menggunakan software Minitab 14 dengan kriteria pemilihan adalah nilai statistik Anderson-Darling yang paling kecil. Setelah diperoleh distribusi yang sesuai, kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai MTTR.


(68)

biaya perbaikan dan biaya perawatan dari tiap komponen mesin Digital Printing Outdoor.

11.Penentuan Biaya perawatan

Biaya perawatan dihitung berdasarkan pada biaya langsung yaitu biaya tenaga kerja perawatan langsung, biaya masing-masing komponen dan biaya tak langsung yaitu biaya konsekuensi operasional untuk memperoleh biaya kerugian dan biaya perbaikan.

12.Hasil Analisa dan Pembahasan

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh maka dapat dilakukan analisa dan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan metode pengolahan data.

13.Kesimpulan dan Saran

Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari keseluruhan langkah-langkah diatas serta memberikan saran-saran yang dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam merencanakan manajemen perawatan yang reliable.


(69)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1.1. Facebook

Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard dan mantan murid Ardsley High School.

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang dapat

menggabungkan jaringan yang diorganisir oleh kota, tempat kerja, sekolah, dan daerah, serta saling berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain yang merujuk kepada suatu komunitas.

Berdasarkan informasi dari checkfacebook.com, pengguna Facebook

mencapai 300 juta orang dan pertambahannya akan terus meningkat di setiap minggunya. Indonesia tergolong negara ke tujuh terbesar pengguna

facebook, hampir mencapai 12 juta orang dan jumlah ini terus mengalami pertumbuhan rata-rata 6% per minggu (Juju dan Sulianta, 2010:7).

Facebook merupakan salah satu produk internet, namun menjadi lebih populer daripada internet itu sendiri. Banyak orang rela mengakses


(1)

107

Onlineshop dengan media Facebook bisa dijadikan referensi usaha yang baik, karena dengan biaya yang minim onlineshop mampu memberikan keuntungan yang cukup besar. Facebook yang dapat dioperasionalkan melalui handphone menjadikan onlineshop mudah untuk dioperasionalkan kapan dan di mana saja. Selain itu onlineshop dengan menggunakan Facebook sebagai media pemasarannya memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan website, antara lain yaitu pengguna Facebook sebagai pasar sasaran dari onlineshop dapat menyimpan informasi mengenai produk onlineshop tersebut di akun pengguna Facebook itu sendiri. Karena onlineshop dapat mengirimkan informasi produknya melalui wall ataupun men-tag album foto koleksi produknya ke pengguna Facebook tersebut, sehingga informasi tersebut tersimpan di akun Facebook pelanggan onlineshop tersebut. Sedangkan pada website jika pengunjung menginginkan melihat informasi mengenai produknya maka pengunjung harus mengunjungi ke alamat website tersebut terlebih dahulu. Sehingga pengunjung harus mengingat-ingat alamat website tersebut atau harus mencarinya ke mesin pencari terlebih dahulu. Berbeda dengan website, onlineshop memungkinkan pemasar melakukan komunikasi dua arah kepada pelanggannya, seperti yang telah dilakukan oleh AfterGlow OnShop yaitu melalui fitur chat, comment coloumb, ataupun melalui Personal Massanger. Meskipun pada website juga dapat disambungkan dengan aplikasi Yahoo Massanger dan juga email, namun website berbeda dengan Facebook yang dapat


(2)

108

dioperasionalkan melalui handphone. Onlineshop tidak hanya dapat dijadikan sebagai usaha sampingan seperti yang dilakukan pemilik AfterGlow OnShop namun bisa juga dijadikan sebagai pekerjaan pokok. Karena AfterGlow OnShop yang hanya menyisihkan waktu 2-3 jam dalam sehari saja mampu mencapai omset sampai Rp 13 juta per bulannya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan metode RCM II Decision Worksheet dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Kegiatan dan interval perawatan berdasarkan RCM II Decision Worksheet a. Conection print head dengan scheduled discard task dan interval perawatan

selama 45,03 jam;

b. Print head support dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 41,178jam;

c. Optic cable dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 6,005jam;

d. Belt dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 8,336 jam;

e. Feeder board dengan On Condition Task dan interval perawatan selama

11,03jam;

f. Print board Seiko dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 22,08 jam;

g. Selenoid dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 9,45 jam;

h. Ink pump dengan scheduled restoration task dan interval perawatan selama 14,19 jam;

2. Berdasarkan pada Failure Modes and Effects Analysis dan nilai RPN tertinggi, maka diperoleh penyebab kegagalan potensial adalah tidak mampu menyemprotkan tinta pada bahan untuk diproses karena connection print


(4)

pada head tidak berfungsi dengan nilai RPN sebesar 90 dan data pada PCI tidak terbaca sebesar 90. Tidak mampu membantu jalannya mesin karena optic cable tidak berfungsi dengan nilai RPN 180 dan belt dalam keadaan kotor dengan nilai RPN 150. Tidak mampu mengatur jalannya mesinkarena komponen mengalami trouble disebabkan print board seiko tidak stabil dengan RPN sebesar 150. Dan tidak mampu menggerakkan mesin selama proses printing berlangsung disebabkan selenoid tidak berfungsi dengan nilai RPN sebesar 180 dan saluran pada ink pump tersumbat dengan nilai RPN sebesar 150.

3. Total biaya perawatan (TC) optimal berdasarkan pada interval perawatan pada komponen yang memiliki kegagalan potensial adalah conection print

head sebesar Rp. 663.470,88 perjam; print head support sebesar Rp. 724.331,07 perjam; optic cable sebesar Rp. 230.689,70 perjam; belt

sebesar Rp. 493.674,14 perjam; feeder board sebesar Rp. 835.544,87 perjam;

print board seiko sebesar Rp. 958.284,34 perjam ; selenoid sebesar Rp. 631.701,39 per jam dan ink pump sebesar Rp. 668.784,50 perjam.

5.2 Saran

1. Pihak perusahaan diharapkan mendata atau mengakses secara lengkapseluruh kerusakan yang terjadi pada mesin Digital Printing Outdoor sehingga dapat dibuatkan program tentang keandalan, jadwal perawatan, penggantian komponen, dan persediaan dengan tepat.

2. Untuk Komponen yang masih mengalami breakdown maintenance, diharapkan agar melakukan tindakan perawatan pencegahan secara intensif


(5)

untuk menghindari terjadinya kerusakan yang dapat mempengaruhi biaya perawatan dan perbaikan komponen.

3. Diperlukan pencatatan secara berkala pada setiap kegiatan perawatan yang dilakukan, baik scheduled on condition task, scheduled restoration task dan scheduled discard task. Pelaksanaan dari masing-masing scheduled tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan kondisi komponen serta biaya yang diperlukan untuk perbaikan maupun penggantian. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan potensial.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Dorothea Wahyu, 2004, “Pengendalian Kualitas Statistik”, Andi, Yogyakarta

Assauri, Sofjan, 2003, ”Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi Keempat”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Blanchard, Benjamin. S, 2003, “Maintanability : A Key to Effective Serviceability and Maintenance Management”, John Willey and Sons, New York.

Corder, Antony, 2004, “Teknik Manajemen Pemeliharaan”, Erlangga, Jakarta Ebeling, E. Charles, 2003, “Reliability and Maintanability Engineering”, The

McGraw-Hill Company Inc, New York

Finlay D, Teddy, 2004, “Penetapan Interval Perawatan Pencegahan yang Optimal pada Mesin Kiln & Coal Mill untuk Minimasi Biaya PT. Semen Gresik (Persero) Tbk”, Teknik Industri, UPN “Veteran” Jawa Timur

Hamsi, Alfian, 2004, ”Manajemen Pemeliharaan Pabrik”, Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara

Iriawan, Nur, 2006, ”Mengolah Data Statistik dengan Menggunakan Minitab 14”, Andi, Yogyakarta

Kister, Timoty C, 2006, “Maintenance Planning and Schedulling”, Elsevier Inc, USA

Nordstrom, Jakob, 2007, ”RCM-based maintenance plans for different operational conditions”, Lulea University of Technology

Sachbudi Abbas Ras, 2005, “Rekayasa Keandalan Produk”, Teknik Industri, Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta

Supandi, 1989, “Manajemen Perawatan Industri”, Ganeca Exact, Bandung

Tampubolon, Manahan P, 2004, “Manajemen Operasional”, Ghalia Indonesia, Jakarta

Windi Katika, Kadek, 2008 ” Perencanaan Manajemen Perawatan dengan metode RCM pada mesin Danner 1.3 di PT Philips Indonesia”, Tehnik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN BISNIS ONLINE (Studi pada Pelanggan Onlineshop Butik Jilbabers)

6 26 70

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

0 1 17

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

1 3 16

BAB1 Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography).

2 15 40

(Studii Deskripti Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 0 20

BAB 1 PENDAHULUAN Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 20 55

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

1 3 77

Fa Cyber Branding di Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi #IndonesiaTanpaJIL di Media Sosial Facebook, Twitter dan Youtube).

0 2 17

Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online).

13 66 104

Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Facebook sebagai Media Komunikasi Bisnis Online)

0 0 14