akuntansi-firman. 228KB Jan 09 2011 11:47:25 PM

(1)

AN ALI SI S LAPORAN KEUAN GAN

FI RM AN SYARI F, SE, M SI , AK

Ju r u sa n Ak u n t a n si Fa k u lt a s Ek on om i Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB 2 . M EN YED I AKAN I N FORM ASI LAPORAN KEUAN GAN

1 . Pe n da h u lu a n

Fakt or desakan pasar dan desakan perat uran m em pengaruhi penyediaan inform asi keuangan kepada pihak luar perusahaan, dan m em pengaruhi isi m aupun m enyam paikan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan m anaj em en kepada pem egang saham unt uk m enj aw ab pert anyaan- pert anyaan m anaj em en m engenai keadaan perusahaan secara rinci. Berm uj la dari t anggapan lisan hingga t ert ulis yang j uga m eliput i m isalnya laporan produksi dan eksplorasi. Fakt or- fakt or yang m em pengaruhi pem berian inform asi kepada pihak luar m em pert im bangkan j uga keput usan perusahaan dan keput usan pihak lain m isalnya serikat indust ri dan dagang sert a pialang.

Manaj em en m em punyai kebij aksanaan dalam m engungkapkan isi m aupun w akt u penyam paian laporan keuangan t ersebut dengan cara bervariasi.

2 . Ke k u a t a n Pe r a t u r a n da n Ke t e r se dia a n I n for m a si La por a n Ke u a n ga n

Negara- negara sepert i Jerm an, Jepang, Swedia, I nggris dan Am erika Serikat dalam m engungkapkan laporan keuangannya t erikt dengan perat uran- perat uran sepert i perpaj akan, com paines act s, dan Securit yExchange Com m ision ( SEC) yang sangat berpengaruh dalam pem bent ukan perundang- undangan.

A. Ke r a n gk a I n st it u sion a l di Am e r ik a Se r ik a t

Di Am erika Serikat ada 4 pihak yang berperan m enent ukan laporan keuangan yait u pihak eksekut if, legislat if dan pihak pengadilan t ert inggi. Pada level kedua t erdapat Dpart em en Perbendaharaan, SEC dan perwakilan- perwakilan pem erint ah lainnya ( kedua level ini disebut inst it usi sekt or publik) . Pada level ket iga t erdapat FASB, AI CPA dan NYSE, ASE. Sedangkan pada level keem pat t erdiri dari FAF, FEL dan organisasi- organisasi yang berpengaryh lainnya ( kedua level ini disebut inst it usi sekt or swast a) . Level 1 m em berikan w ew enang kepada level 2 dan 3 unt uk m engum um kan st andar laporan keuangan perusahaan, t et api m em punyai kem am puan unt uk m em usat kan kem bali kekuasaannya. Misalnya pem berlakuan m et ode akunt ansi invest m ent t ax credit dan akunt ansi unt uk m inyak dan gas bu,i. SEC yang ada di Am erika Serikat t elah m engeluarkan ket ent uan- ket ent uan t ent ang isi m aupun kapan laporan keuangan it u dium um kan. FASB sudah banyak m engeluarkan at uran- at uran st andar laporan keuangan ant ara lain m engenai m et ode akunt ansi dan pengungkapan- pengungkapan yang dilaporkan perusahaan. Selanj ut nya NYSE m engeluarkan at uran m engenai perusahaan- perusahaan yang t erdaft ar di NYSE yang harus m engum um kan laporan keuangannya kepada m asyarakat , dan yang harus segera dium um kan ant ara lain dividen t ahunan, laba t ahunan m aupun dividen dan laba sem ent ara.

B. Pe n ga r u h Ke k u a t a n Pe r a t u r a n

Kekuat an perat uran m erupakan fakt or lain yang m em pengaruhi laporan keuangan m isalnya, SEC m em erint ahkan kepada para m anaj er unt uk m engungkapkan replacem ent - cost pada alporan t ahunanya, dem ikian j uga unt uk perusahaan m inyak dan gas bum i agar m anaj em en m enggunakan Reserve Recognit ion Account ing ( RRA) t erhadap cadangannya. Selanj ut nya FASB m engam anat kan agar para m anaj er Const ant - Dollar dan Current Cost . Hal- hal lain yang diam anat kan SEC ant ara lain


(2)

t ent ang perusahaan yang harus m elaporkan 10.k- nya dalam 90 hari set elah akhir t ahun fiskal. Dem ikian pula FASB m enginginkan perusahaan yang m ult i akt if unt uk m engungkapkan bagian dat a yang m enyinggung pendapat an dan laba. Kebij akan-kebij akan diat ur oleh pihak w ew enang inipun j uga berpengaruh t ent ang est im asi penyesuaian laba dari perusahaan asurani j iw a sudah t idak m enggunakan lagi prinsip lam anya.

3 . Bu k t i Pe n gu n gk a pa n ya n g t ida k dia t u r

Pada t ahun 1784, Bank Of New York m engeluarkan st at em ent of condit ion dari perusahaan dan t ahun 1874 t he At chison, Topeka dan Sant a Fe Railroad Co, m engeluarkan laporan t ahunan set ebal 48 halam an yang isinya berm acam - m acam , Days I nn of Am erica, I cn m erupakan perusahaan penginapan sej ak t ahun 1976 m engeluarkan laporan t ahunan yang dem ikian rincinya. Beberapa perusahaan m engum um kan laporan bulanan, beberapa perusahaan di Aust aralia, I nggris dan Am erika Serikat m engungkapkan nilai pasar t anah pada laporan t ahunannya yang sebenarnya sem ua hal diat as t idak dikehendaki oleh perat uran- perat uran.

4 . Ke k u a t a n Pa sa r da n Pe n ye dia a n I n for m a si La por a n Ke u a n ga n A. Ke k u a t a n Pa sa r M oda l

Perusahaan- perusahaan yang bersaing di pasar m odal, dapat dilihat dari berbagai dim ensi sepert i pinj am an bank. saham ist im ew a, t ingkat bunga pinj am an, paj ak pem bayaran dividen, hut ang yang dapat dikonversi, yang akan m endesak perusahaan unt uk m enyaj ikan inform asi keuangan yang berhubungan dengan fakt or-fakt oe yang dij elaskan sebelum nya.

Ada dua hal yang pent ing m engenai padar m odal ; ( 1) ket idakpast ian t ent ang m ut u suat u produk, cont ohnya ada perusahaan yang m engeluarkan obligasi, t et api selanj ut nya t idak m am pu m em bayar pokok dan bunganya; ( 2) Ada biaya unt uk m em bayar t ingkat bunga yang t inggi at as pinj am an bank.

Dari keadaan diat as, perusahaan m em punyai dorongan unt uk m enyediakan inform asi yang diyakini dapat m enaikkan m odal. Ada 4 m ekanism e unt uk m engurangi kem ungkinan kesalahan penyaj ian laporan keuangan yait u ; ( 1) nam a baik poerusahaan; ( 2) nam a baik m anaj em en; ( 3) j am inan pihak ket iga; ( 4) hukum an at au denda.

B. Ke k u a t a n Pa sa r Te n a ga Ke r j a

Manaj er dapat m engurangu kom ponen hut ang perusahaan dengan cara m enj ual sem ua asset selanj ut nya m enyelesaikan hut angnya, m enginvest asikan kem bali sem ua asset perusahaan dalam j um lah t inggi dan m em bayar gaj i t inggi, dan m engurangi nilai kom ponen hut ang. Para m anaj er yang m erasa m am pu unt uk m enaikkan nilai perusahaannya, dapat m enerim a suat u kont rak unt uk m em peroleh kebebasan kom pensasi. Unt uk m em onit or kinerj a m anaj em en dapat dilihat dapri laporan keuangan. Mut u m anaj em en dapat dilihat dari kesim pulan yang dit arik dari laporan keuangan t ersebut .

C. D e sa k a n pa sa r u n t u k m e n ge n da lik a n pe r u sa h a a n

Para m anej er berusaha unt uk m engendalikan perusahaannya t erhadap kegiat an pendanaan, invest asi dan operasi dan ada usaha- usaha pihak ket iga unt uk m engendalikan ini t api m enem ui kekakuan. Terdapat perset eruan ant ara para m anej er dengan pihak- pihak t ert eb\ nt u lainnya. Unt uk m enguasai ini, m aka m ereka berusaha unt uk m enguasai pengendalian di perusahaan.

5 . Bia ya - bia ya dih u bu n gk a n de n ga n pe n gu n gk a pa n, m eliput i : ( a) biaya- biaya pengum pulan dan pem rosesan ( b) biaya- biaya proses pengadilan; ( c) Biaya polit ik; ( d) biaya- biaya kerugian bersaing; ( e) desakan kepada m anaj er.


(3)

1. Beberapa perbedaan pendapat m engenai perat uran- perat uran laporan keuangan adalah dari penelit ian ( a) Arrow ( 1962) , Gonedes dan Dopuch ( 1974) ; ( b) Burt on ( 1974) ; ( c) Wat t s dan Zim m erm an ( 1978) , Pat ell dan Wolfson ( 1982) .

2. Terdapat pengakuan bahw a perusahaan yang m engungkapkan it em - it em yang t idak dianj urkan bukan suat u sam pel yang random , m isalnya dari penelit ian : ( a) Ant on ( 1954) ; m elaporkan bahw a 1 dari 3 perusahaan pasar m enyaj ikan Fund St at em ent secara t erat ur kepada pem egang saham ; ( b) Ruland ( 1979) m elaporkan bahw a variabel laba dalah lebih rendah unt uk perubahan yang m elaporkan labanya sebaliknya lebih t inggi unt u perusahaan yang t idak m elaporkan labanya; ( c) P. Salm on dan Dhaliwal ( 1980) m enem ukan bahw a beberapa perusahaan yang m engungkapkan segm en penj ualan dan dat a laba secara signifikasi lebih besar dibandingkan perusahaan yang t idak m engungkapkan dat a t ersebut . Hal ini berkait an dengan pengungkapan line f business issue- issue yang belum t erpecahkan sam pai saat ini adalah m engenai penelit ian ukuran perusahaan yang dikait kan dengan biaya polit ik.


(4)

BAB 3 . AN ALI SI S LAPORAN KEUAN GAN : TEH N I K- TEH BI K D ASAR

1 . Pe n da h u lu a n

Analisis laporan keuangan adalah st udi m engenai hubungan laporan keuangan pada saat it u (at a point in t im e) dan dengan kecenderungan w akt u yang sudah berlalu (over t im e).

2 . Te h n ik - t e h n ik Cr oss- se ct ion a l A. Com m on - Siz e St a t e m e n s

Salah sat u dorongan unt uk m engem bangkan Com m ons- Size St at em ent adalah m asalah m em bandingkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda ukurannya berdasarkan persent ase t ert ent u. Misalnya : PT A m em punyai hut ang j angka panj ang $ 95.719 j ut a, PT B $ 76.810 j ut a. I ni bukan berart i bahw a PT A m em punyai leverage yang lebih t inggi dari PT B. St at em en yang diperoleh m em bent uk com m on- size st at em ent. Cont oh : PT A m em punyai t ot al asset = $530.301 j ut a, m aka hut ang j angka panj ang

95719 76810

PTA= x 100 % = 18 % , PTB = x 100 % = 31,5 %

530301 243,915

Present ase- present ase pada neraca m aupun laba rugi it u m encerm inkan suat u m et ode akunt ansi (hist orical cost) dari m asing- m asing perusahaan yang diperbandingkan invest asi dan operasinya t ent u berbeda.

B. An a lisis Ra sion Ke u a n ga n

Ada 7 kelom pok rasio yang selalu disesuaikan dalam m enganalisis laporan keuangan dengan m enggunakan t ehnik cross- sect ional, yait u : ( 1) posisi kas, sem akin t inggi rasionya, sem akin t inggi pula sum ber- sum ber kas yang t ersedia diperusahaan; ( 2) Likuidit as adalah kem am puan perusahaan m em bayar kewaj iban j agka pendak, sem akin t inggi rasio perusahaan, sem akin t inggi pula posisi likuidit as nya; ( 3) Modal Kerj a/ Arus kas, sem akin t inggi rasionya, sem akin besar m odal kerj a at au arus kas yang dihasilkan perusahaan dalam operasinya; ( 4) St rukt ur Mddal, rasio st rukt ur m odal m enyediakan w aw asan penget ahuan yang luas di m ana nonequit y capit al digunakan unt uk m endanai asset perusahaan, sem akin t inggi rasio- rasio di at s, m aka sem akin t inggi pula bagian dari asset yang didanai oleh pihak- pihak yang bukan pem egang saham ; ( 5) Debt Sevice Coverage adalah kem am puan perusahaan unuk m em bayar bunga t as kegiat an perusahaan yang harus diunasi kepada inon equit y suppliers of capit al ( pem beri m odal) , sem akin t inggi rasionya, m aka sem akin t inggi pula kem am puan perusahaan unt uk m elunasi pem nbayaran bunga kepada pihak- pihak luar perusahaan. Rasio Debt Service Coverage dapat didasarkan pada pem bayaran bunga kepada pem beri m odal pinj am an ( pihak ekst ernal) ; ( 6) Profit abilit y adalah kem am puan perusahaan unt uk m enghasilkan pendapat an at as biaya, sem akin t inggi rasio ini, sem akin t inggi pula kem am pulabaan perusahaan; ( 7) Turn Over asset s, piut ang dagang dan persediaan.

3 . Te h n ik - t e h n ik t im e - Se r ie s

Tehnik- t ehnik ini digunakan unt uk m em peroleh w aw asan m engenai kinerj a perusahaan, m eliput i : ( a) Tend St at em ent digunakan dengan m em ilih t ahun t ert ent u sebagai t ahun dasar dan m enyat akan nilai t ahun berikut nya relat if t erhadap t ahun dasar dan m enyat akan nilai t ahun berit ut nya relat if t erhadap t ahun dasar. Berdasarkan kesepakat an, bahw a t ahun dasar diberi nilai 100; ( b) Analisis Rasio Keuangan adalah t ehnik lain yang digunakan dalam anaslisis laporan keuangan; ( c) Ukuran- ukuran Variabilit as yang rasionya adalah


(5)

Rasio Keuangan rat a- rat a

Bert uj uan unt uk m em perluas sat u t ahun fiskal pada inform asu yang dim iliki dalam sat u ukuran rasio t unggal.

4 . M e n gga bu n gk a n La por a n Ke u a n ga n de n ga n I n for m a si La por a n n on Ke u a n ga n .

A. I n for m a si - Pa sa r Pr odu k si

Analisis ini m em berikan wawasan pada pergeseran - Market Share dari cont oh yang bersifat t ehnis t erhadap perusahaan bir di Am erika Serikat , t erlihat adanya pergeseran- pergeseran m arket share, didasarkan pada j um lah yang dij ual inform asi laba operasi yang diungkapkan pada laporan t ahunan m erupakan inform asi lain yang digunakan selain penj ual per- barrelnya.

B. I n for m a si - Pa sa r M oda l

Pasar m odal akan m em berikan inform asi yang sangat luas dan dengan m enget ahui m arket capit alizat ion ( harga pasar per-equit y share x j um lah sham biasa yang beredar) akan diperoleh inform asi m engenai hungan ant ara Profit abilit y sekarang m aupun yang akan dat ang. Dalam analisis ini sering digunakan Price Earning Rat io ( PER) .

* Market Capiot alizat ion of Equit y Shares Net I ncom e Available t o Com m on

Sem akin t inggi PER, m aka sem akin t inggi pula pendapat an yang akan dat ang relat if t erhadap pendapat an yang dilaporkan sekarang. Variabel pasar m odal lainnya yang sering didiskusikan adalah dividend pay out rasio :

* Dividen yang dibayar

Laba Bersih

C. Be be r a pa Kom e n t a r - k om e n t a r Um u m . ant ara lain ( 1) Kecenderungan dalam laporan keuangan adalah m eningkat kan j um lah inform asi pada laporan t ahunan bukan pada laporan keuangan yang ut am a ; ( 2) I ssue- issue t ent ang pengelom pokan, pendefenisian saat m enghit ung rasio keuangan, m enem ui kesulit an bila m enghiot ung debt t o equit y rat io, sebab pem akai dapat m enggunakan pengklasifikasian yang berbeda; ( 3) Fakt or lain yang m eningkat kan ket idakj elasan adalah pada saat m enghit ung debt - t o- equit y rat io yait u adanya m et ode- m et ode off- balance- sheet financing yang berneda; ( 4) Rasio keuangan selalu dihubungkan dengan laporan t ahunan yang dit erbit kan pada t ahun 1982 Gibson m enelit i laporan t ahunan di Am erika Serikat yang hasilnya bahwa banyak perusahaan m elaporkan rasio keuangan dengan t idak konsist en; ( 5) Beberapa kuesioner yang disebarkan kepada para m anej er dalam penelit ian m enunuj ukkan bahw a m anaj er akan m elakukan pengam bilan keput usan yang bervariasi t erhadap rasio- rasio keuangan dan indikat or- indikat or keuangan lain yang diperolehnya; ( 6) Arus kas dikait kan dengan variabel- variabel lain adalah m erupakan suat u hal pokok t erhadap kepent ingan-kepent ingan m anaj em en dan pihak- pihak lain di luar perusahaan.


(6)

BAB 4 . An gk a La por a n Ke u a n ga n : Be be r a pa I su D a n Bu k t i Em pir is

4 .1 . Pe n da h u lu a n

Bila m enggunakan angka laporan keuangan, m aka pent ing unt uk m engkui ( 1) asum si- asum si yang m endasari ukuran- ukurannya, sepert i dalam bent uk rasio- rasio; ( 2) Bukt i em piris dari ukuran dan rasio- rasio t ersebut .

Kegagalan m em pert im bangkan kedua isu di at as, penggunaan alat st at ist ik yang t idak t epat sert a pengum pulan dat a yang berlebih- lebihan dapat m enghasilkan penarikan kesim pulan yang salah.

4 .2 . Asu m si- a su m si a n a lisis r a sio

Dat a laporan keuangan biasanya diringkas dalam bent uk rasio. Mot ivasi unt uk m eringkas dat a ini adalah ( 1) unt uk m engont rol pengaruh perbedaan-perbedaan ukuran perusahaan; ( 2) supaya dat a t ersaj i dengan baik, dan m em udahkan unt uk analisis st at ist ik m isalnya analisis regresi dan alat - alat st at ist ik unt uk m engobat i gangguan- gangguan hom oskedast isit as; ( 3) Unt uk m enyelidiki bahw a t eori m engenai rasio adalah m erupakan variabel yang pent ing; ( 4) unt uk m em anfaat kan observasi em piris, m isalnya ant ara rasio keuangan dengan prediksi kebangkrut an.

Keem pat hal diat as dapat m em ot ivasi unt uk m enganalisis dat a dalam bent uk rasio- rasio. Suat u asum si yang pent ing dalam m enggunakan rasio- rasio t ersebut adalah adanya proporsi yang t egas ant ara num erat or dan denom inat or.

Pada alasan- alasan ekonom i m enganalisa laporan keuangan t idak dalam bent uk rasio- rasio, w alaupun asum si- asum sinya t epat , nam un penggunaan rasio keuangan dapat kehilangan inform asi yang pent ing.

4 .3 . I su e - isu e D a la m Pe r h it u ga n Ra sio A. D e n om in a t or N e ga t if

Dim isalkan PT. A m em punyai shareholders equit y yang negat if, m aka pada perhit ungan rasio earning- t o- shareholders dapat m enghasilkan rasio yang salah t afsir. Kem ungkinan yang t erj adi yait u : ( 1) m enghilangkan observasi sam ple; ( 2) m enyelidiki alasan- alasan m engapa denom inat ornya negat if dan selanj t nya m em buat penyesuaian- penyesuaian; ( 3) m enggunakan rasio alt ernat if yang dapat m enangkap beberapa aspek profit abilit y.

Dengan dat angnya kom put er yang dapat m enghit ung analisis rasio, analis dapat m enget ahui rasio it u, t et api t idak dapat m enelusuri kom ponen- kom ponennya. Oleh sebab it u diperlukan t am bahan pengecekan pada program kom put er it u.

B. Obse r va si Ou t lie r

Out lier adalah observasi yang m uncul t idak konsist en, ada beberapa langkah yang perlu dipert im bangkan bahw a observasi- observasi it u out lier.

Langkah pert am a m eliput i : ( 1) Apakaha da nilai yang berbeda dari suat u kesalahan pencat at an? Pendekat annya adalah dengan m elihat laporan t ahunan, kem udia m em bandingkannya dengan angka- angka yang m endasari perhit ungan rasio it u; ( 2) Apakah ada denom inat or dalam rasio it u m endekat i nol.

Langkah kedua m eliput i : ( 1) Menyelidiki account ing classificat ion, kem ungkinan pencant um an net incom e yang keliru dapat m enyebabkan out lier pada rasio earning-t o- sales; ( 2) Menyelidiki m eearning-t ode akunearning-t ansi, m isalnnya rasio earning-t im es inearning-t eresearning-t - earned yang kem ungkinan m elibat kan off- balance- sheet financing; ( 3) Menyelidiki hal yang berkait an dengan ekonom i, m isalnya perusahaan m enggunakan capit al int ensive dibandingkkan labor int ensive sehingga dengan volum e sales yang t inggi berpengaruh pada Rasio Profit Margin; ( 4) Menyelidiki perubahan st rukt ural, m isalnya m erger dapat m enyebabkan observasi out lier, khususnya rasio- rasio yang m em bandingkan neraca dan rugi laba post m erger dan pre m erger.


(7)

Kem ungkinan- kem ungkinan lain yang dilakukann para analis dalam m enghadapi obsernvasi yang ekst rim t ersebut m eliput i; ( 1) Menghilangkan observasi-observasi ekt rim sehingga m enyaj ikan suat u yang sesuai dengan karakt erist iknya; ( 2) Menahan observasi- observasi ekst rim sehingga m enyaj ikan suat u yang sesuai dengan karakt erist iknya; ( 3) Mem buat adj ust m ent - adj usm ent t erhadap fakt or- fakt or ekonom i dan akunt ansi yang m enyebabkan observasi ekt rim ; ( 4) Melakukan w insorizing t he sam ple, dengan m erubah nilai observasi yang t erdekat yang t idak m encurigakan; ( 5) Trim m ing t he sam ple dengan m enghilangkan observasi Top N dan Bot t om N.

4 .4 . Pe n dist r ibu sia n An gk a La por a n Ke u a n ga n A. Pe n t in gn ya bu k t i dist r ibu si

Beberapa cont oh m engenai pent ingnya pendist ribusian angka- angka pelaporan keuangan m eliput i : ( 1) Dalam m em ut uskan m em inj am uang di banh,s eorang analis akan m em pert im bangkan dist ribusi rasio keuangan pem inj am ; ( 2) Suat u keput usan st rat egi perusahaan, yang m em fokuskan kepada pergerakan rasio earning- t o- sales; ( 3) Keput usan unt uk m elakukan audit , dengan m erancang pendekat an sam pling, apakah dengan random sam pling approach aau st rat ified sam pling approach yang kesem uanya m enggunakan karakt erist ik- karakt erist ik populasi keuangan; ( 4) Suat u keput usan unt uk m enggunakan alat - alat st at ist ik dalam m enganalisis dat a laporan keuangan, m isalnya m enggunakan t - t est , probit , logit , pada sit uasi t ert ent u.

B. Fok u s Pa da N or m a lit a s

Alasan Pert am a, adalah bahwa dist ribusio angka- angka laporan keuangan yang dianalisis, m enyelidiki bahw a dist ribusi norm al akan digunakan unt uk m enj elaskan angka- angka t ersebut . Alasannya adalah dist ribusi norm al m em punyai ket ert arikan dengan m ean dan st andar deviasi saj a yang cukup unt uk m engkarakt erist ikkan seluruh dist ribusi norm al.

Alasan Kedua, adalah bahwa banyak analisis dat a ,laporan keuangan m endasarkan asum si bahwa dat a t erdist ribusi norm al. Ahli- ahli st at ist ik dan ekonom om et ri m enem ukan suat u ket ert arikan bila bekerj a dengan dat a yang t erdist ribusi norm al. Disam ping perhat ian t ert uj u pada variable- variabel yang t erdist ribusi norm al, j ika proporsi yang t egas t idak ada ant ara num erat or dan denom inat or pada rasio keuangan, m aka dapat t erj adi skewness ( kem iringan) dalam dist ribusi sepert i riset yang dilakukan oleh Barnes 91982) .

Apabila diasum sikan bahwa suat u dist ribusi norm al adalah t idak valid unt uk dit elit i, m aka pilihan- pilihan yang t ersedia m eliput i : ( 1) Tent ukan norm alit as dat a, caranya adalah dengan m e- ranking observasi pada dat a yang dit elit i dan m engkonversi ranking ini pada angka dist ribusi norm al yang dit elit i dan m engkonversi ranking ini pada angj a dist ribusi norm al yangb t erst andrisir; ( 2) Usaha unt uk m ent ransform asi dat a; ( 3) Winsorizing dat a yait u usaha unt uk m enent ukan norm alit y dengan cara m enghim pun kem bali ( reset t ing) observasi- observasi ekst rim m enj adi lebih sedikit ; ( 4) Trim m ing t he sam ple m aksudnya adalah usaha unt uk m enent ukan norm alit y; ( 5) Mengakui non norm alit y t anpa m encoba unt uk m engindent ifikasi dist ribusi non norm al yang khusus, cont ohnya a) dengan dat a analisys m enyelidiki dist ribusi fract ile dan precent ile di sam ping hanya m em fokuskan m ean dan st andar deviasi; b) dengan m enggunakan pem ilihan alat st at ist ik, m eggunakan st at ist ik non param et rik yang disebut dist ribut ion free; c) m enarik kesim pulan, j ika alat - alat sepert i regresi ordinary least square digunakan, t idak m enarik kesim pulan- kesim pulan dari hasil-hasil yang kont ij en pada asum si norm alit y; ( 6) Mengident ifikasi bent uk dist ribusi non norm al yang khsusu, yang m engkarakt erist ikkan dat a. I dent ifikasi ini didasarkan pda a) suat u analisis dari bukt i sam pel; b) ket ersediaan bukt i sebelum nya; c) Suat u analisis ekonom i dari dist ribusi rasio.

C. Aspe k - a spe k D ist r ibu si, m eliput i : ( 1) Cent ral Tendency, diukur dengan beberapa st at ist ik, salah sat unya adalah m edian ( nilai t engah) ( yait u dihit ung


(8)

dengan m eranking observasi yang t ert inggi ke observasi yang t erendah dan m em ilih rasio nilai t engah dari dist ribusi it u; ( 2) Dispersi, St andard deviasi dan variance adalah suat u cont oh dispersi; ( 3) Skewness; ( 4) Kurt osis; ( 5) St udent ized Range; ( 6) Fract iles of t he Dist ribut ion

D . Bu k t i ya n g diu m u m k a n t e r h a da p pe n dist r ibu sia n

1. Deakin ( 1976) m enelit i dist ribusi 11 rasio keuangan di Am erika Serikat , pada perusahaan m anufakt ur sej ak 1953- 1973, hasilnya adalah bahw a akan m uncul asum si- asum si norm alit y unt uk rasio akunt ansi keuangan kecuali dalam kasus rasio debt t erhadap t ot al asset .

2. Ricket t dan St over ( 1978) m enelit i dist ribusi dari 11 rasio keuangan Bank- bank di Am erika Serikat pada periode 1965- 1974, hasilnya adalah suat u asum si norm alit y dapat dit olak unt uk sebagian besar rasio Bank kom ersial yang dit elit i.

3. Frecka dan Hopw ood ( 1983) , m enelit i 11 rasio keuangan sepert i yang dilakukan Deakin ( 1976) . Fokusnya adalah m engenai pengaruh out lier pada dist ribusi rasio keuangan, hasilnya adalah bahw a dengan m enghilangkan out lir, m aka norm alit y at au t aksiran norm alit y dapat diperoleh unt uk populasi dari indust ri m anufakt ur dan unt uk kelom pok indust ri yang khusus.

4. Bougen dan Druy ( 1980) , yang m enelit i dist ribusi dari 7 rasio keuangan di I nggris pada lebih dari 700 perusahaan pada t ahun 1975, hasilnya adalah bukt i di I nggris seolah- olah m enunj ukkkan bahw a non- norm alit y disebabkan oleh t ingkat yang bervariasi t erhadap skewness dan keberadaan dari out lier- out lier yang ekst rim . 5. Buij ink dan Jegers ( 1984) , yang m enelit i sifat - sifat dist ribusi dari 11 rasio keuangan unt uk suat u sam pel yang besar pada perusahaan- perusahaan di Belgia pada periode t ahun 1977- 1981, hasilnya adalah bahw a rasio- rasio yang diberikan m enunuukkan adanya keadaan yang t erus m enerus dalam aspek- aspek dist ribusinya m asing- m asing periode 1977- 1981.

E. Be be r a pa bu k t i t a m ba la n

Pendekat an- pendekat an yang ada unt uk m engurangi sesuat u dari nrm alit y m eliput i a) Trim m ing t he sam ple yang secara subt ansial m engurangi sesuat u uang diobservasi dari norm alit y; b) Transform ing rasio- rasio keuangan yang biasanya digunakan unt uk suat u dist ribusi skewness posit if adalah 1) Tranform asi logarit m ic nat ural dan 2) Transform asi akar kuadrat . Kedua t ransform asi ini m engurangi sesuat u yang diobservasi dari norm alit y. Rasio- rsio CA/ CL, CA+ LTL/ shareholders equit y, sales/ A/ R m enyaj ikan sem ua observasi- observasi posit if unt uk m asing-m asing perusahaan dalaasing-m dist ribusi ini. Terhadap rasio- rasio yang lain, perusahan dengan observasi- observasi yang negat if akan dihilangkan, ket ika m enggunakan 2 t ransform asi.

4 .5 . Kole r a si da n Com e ve m e n t ( pe r ge r a k a n ) dia n t a r a a n gk a - a n gk a la por a n k e u a n ga n .

Angka rasio- rasio yang digunakan unt uk m enghit ung m asing- m asing kelom pok akan t ergant ung pada kont eks keput usan yangdipert im bangkan. Sat u fakt or yang pent ing adalah t ingkat an rasio yang m em berikan inform asi overlap. Suat u langkah aw al yang berm anfaat dalam m enelit i isue ini adalah pada m asing-m asing keloasing-m pok.

a) Kolerasi Cross- Sect ional

Kolerasi cross- sect ional ant ara rasio- rasio keuangan adalah pent ing bila m enggunakan rasio dalam suat u m odel st at ist ik, m isalkan adanya dua rasio yang m erupakan variabel independent dan dua rasio ini coliniear sem purna, m aka dalam hal ini, akan t idak dapat m enghiot ung est im asi koefisien- koefisien dari m odel it u. St at ist ik unt uk m enyelidiki kolerasi ant ara 2 variabel adalah 1) Pearson Mom ent Correlat ion st at ist ic, dan 2) t he Spearm en Rank Correlat rion st at ist ic. Pearson st at ist ic adalah t epat j ika dist ribusi unt uk 2 variabel dit aksir norm al, Spearm en t idak m engasum sikan dist ribusi unt uk 2 variabel t ert ent u.


(9)

b) Tim e- Series Com ovem ent

Rasio keuangan j uga digunakan unt uk m enaksir perubahan- perubahan liquidit y, profit abilit y, dan sebagainya. Sat u pendekat an unt uk m em peroleh bukt i at as isue t im e- series com ovem ent adalah dengan m enyelidiki t ingkat rasio keuangan yang bergerak bersam a.

c) Beberapa t am bahan bukt i

Dengan m enggunakan com pust ant t ape pada t ahun 1983, ( Text book t able 4.4) . Secara um um kolerasi dab pergerakan rasio- rasio pada m asing- m asing kat egori adalah lebih t inggi daripada kolerasi dan pergerakan dari rasio- rasio yang diwakilkan dan kat egori- kat egori yang berbed.


(10)

BAB 5

AN GKA LAPORAN KEUAN GAN D AN ALTERN ATI F M ETOD E AKUN TAN SI

5 .1 . Pe n da h u lu a n

Bab ini m em baahs : 1. Masalah- m asalah dan bukt i yang berhubungan dengan m et ode akunt ansi; 2. Pilihan- pilihan yang t ersedia bagi para analis bila m enghadapi perbedaan m et ode- m et ode akunt ansi. Banyaknya t ekana- t ekanan unt uk perubahan akunt ansi m enem pat kan pem aham an pem ilihan m et ode akunt ansi m enj adi lebih t inggi. Perusahaan sepert i Kabel Televisi m em punyai m asalah-m asalah ist iasalah-m ew a asalah-m easalah-m but uhkan asalah-m et ode akunt ansi t ert ent u.

5 .2 . An gk a ya n g dila por k a n da n M e t ode Ak u n t a n si

Suat u perspekt if int erakt if angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh fakt fakt or ekonom i, indust ri dan orient asiperusahaan. Fakt or-fakt r orient asi perusahaan m eliput i : 1) Cam puran bisnis t erpadu vert ikal, horizont al, bisnis yang berhubungan dengan t eknologi, at au bisnis konglom erat ?; 2) Keput usan perdanaa, cont ohnya, apakah pendanaan dinaikkan dengan equit y, pinj am an bank, hut ang kepada m asyarakat , leasing at au part ner riset dan pengem bangan? Apkah bunga pinj am an bank, t et ap at au berubah- ubah?; 3) Keput usan- keput usan operasi, cont ohnya, apakah produk cam puran akan dibuat , t ingkat upah bagaim ana yang akan dibayar, t ingkat r invent ory bagaim ana yang akan dilakukan, dan berapa biaya yang dikeluarkan unt uk penelit ian dan pengem bangan sert a eksplorasi?; 4) Met ode akunt ansi dan keput usan laporan keuangan yang lain, cont ohnya, at uran asset dan hut ang yang bagaim ana akan diadopsi, at uran- at ruan apa yang akan diadopsi unt uk pengakuan pendapat an dan beban, dan it em - it em apa saj a yang akan dikelom pokkan sebagai ext ra ordinary?.

Mengapa suat u perspekt if int erakt rif?

HASil riset Abdell- khalik ( 1981) m elaporkan m engenai konsekuensi ekonom ik pada FASB st at em ent no. 13 ( Akunt ansi unt uk leaing) . St at em ent ini m enguraikan t ent ang capit al lease dan opert ing lease. Tem uannya m enj elaskan bahw a m ayorit as perusahaan m em ilih lease cont ract unt uk m enghindari kapit alisasi, hal ini m eliput i kebij akan- kebij akan penm danaan perusahaan yang dipengaruhi oleh penyaj ian neraca.

bukt i riset yang dilakukan oleh Evans, Folks dan Jilling ( 1978) m enem ukan adanya suat u int eraksi ant ara FASB st at em ent No. 8 ( akunt ansi unt uk t ransaksi m at a uang asing) dan forward cont ract pada banyak negara.

Hasil riset Andrew ( 1983- 1984) j uga m elaporkan hasil yang sam a dan m enghasilkan FASB st at em ent No.52.

5 .3 . Fa k t or - fa k t or ya n g M e m pe n ga r u h i Pe m ilih a n M e t ode Ak u n t a n si A. Ke t a a t a n t e r h a da p pe r a t u r a n

Banyak perusahaan m enaat i st andar akunt ansi yang dikeluarkan oleh pem buat perat uran ket ika m enj elaskan perubahan dalam m et ode akunt ansinya ; Du pont m engadopsi SFAS No. 34 m engenai capit alizat ion of int erest cost , Mc Derm ot t sudah m engadopsi m et ode persent ase penyelesaian pengakuan pendapat an unt uk kont rak m onst ruksi kelaut an dan m ent aat i krit eria yang t ercant um pada The St at em ent of Posit ion Account ing for Perform ance of Const ruct ion- Type Cont ract yang dikeluarkan oleh AI CPA.

Perusahaan akan m em peroleh opini “ kulaifikasi” bila t idak but uh pada st andar yang diberikan oleh FASB.

B. Kon sist e n si de n ga n m ode l a k u n t a si

Sebagian besar segm en lit erat ur akunt ansi m enem pat kan pem ilihan m et ode akunt ansi alt ernat if harus didasarkan pada m odel akunt ansi sepert i m at ching cost wit h revenues, conservat ism dan obj ect ivit y.


(11)

St at em ent yang diberikan m anaj em en pada laporan t ahunannya t erhadap perubahan akunt ansi sebagai berikut ; Perubahan dari FI FO ke LI FO dilakukan unt uk m em peroleh kecocokan t erhadap current cost dengan revenue, Perubahan dari LI FO ke FI FO dilakukan karena pengaruh t eknologi dan hasil cost of invent ory dalam suat u kecocokan current cost dengan current yang m enggunakan FI FO.

C. Pr e se n t a si k e n ya t a a n e k on om i a t a u k e be n a r a n

Manaj em en selalu m enggunakan “ kenyat aan ekonom i” dan kebenaran biula m enj elaskan suat u perubahan akunt ansi. Dengan adopsi FASB st at em ent No. 52 dan No. 8, m aka ; kit a m eyakini bahw a adopsi FASB No. 52 akan m enghapuskan perubahan non ekonom i yang sudah m engganggu laporan earning perusahaan yang beroperasi secara int ernasional, laba secara lebih j elas m enyaj ikan suat u indikasi yang benar t erhadap kenyat aan operasi ekonom i perusahaan, perusahaan t elah m engadopsi st andar yang baru karena lebih t epat m erepleksikan kenyat aan ekonom i dari pengelolaan suat u perusahaan int ernasional.

D . M e m ba n din gk a n k e n ya t a a n e k on om i a t a u k e be n a r a n

Hal diat as m erupakan suat u fakt or yang pent ing dalam m em ilih m et ode akunt ansi m isalnya : perubahan yang dilakukan unt uk m encocokkan m et ode penyusut an yang okok dan digunakan oleh peruhahaan- perusahaan lain ( produksi gula dan real est at e) , unt uk m em peroleh perbandingan yang besar dengan prakt ek- prakt ek akunt ansi perusahaan- perusahaan indust ri yang lain, perusahaan m erubah m et ode akunt ansinya unt uk financial cost yang m endat angkan t ransfer piut ang dengan t anggung rent eng ( w it h resource) kepada perusahaan- perusahaan finance. Kom ent ar m anaj em en ant ara lain adalah karena adanya hubungan ant ara laba dengan harga saham .

E. Kon se k u e n si e k on om i t e r h a da p pe r u sa h a a n

Pem ilihan m et ode akunt ansi dapat m em pengaruhi nilai apsar at au suart - surat berharga ut ang perusahaan set idak- t idaknya ada 5; 1) Pengaruh beba paj ak, ada hubungan ant ara m et ode akunt ansi yang digunakan unt uk t uj uan akunt ansi dan unt uk t uj uan perpaj akan; 2) Pengaruh pengum pulan dat a dan biaya operasi. Pelaporan t anah dan bangunan berdasarkan hist orical cost lebih sedikit biayanya dibandingkan dengan nilai pasar yang w aj ar; 3) Pengaruh biaya pendanaan ( financing cost ) . Jika perj anj ian pinj am - m em inj am t idak m engkhususkan m et ode-m et ode akunt ansi t ert ent u, ode-m anaj eode-m en dapat ode-m eode-m buat perubahan akunt ansi unt uk m encegah adanya kecurangan t eknis; 4) Pengaruh polit ik dan biaya pem buat perat uran ( regulat ory) . Pem erint ah dan penyusun undang- undang m em punyai kekuasaan unt uk m ent ransfer kesej aht eraan dari perusahaan ke pihak- pihak lain dengan cara m engat ur pem ilihan m et ode akunt ansi; 5) Redist ribusi kekayaan diant ara para penunt ut . Angka laporan keuangan dapat dij adikan sebagai dasar unt uk m endist ribusikan kekayaan berbagai pihak.

F. Kon se k w e n si e k on om i k e pa da m a n a j e m e n

Kesej aht eraan m anaj em en dapat dipengaruhi oleh pem ilihan m et ode akunt ansi . Pada beberapa cara m isalnya program pem berian bonus yang didasarkan pada persent ase laporan laba. Dalam kont eks ini m anaj em en berpot ensi unt uk m em ilih m et ode akunt ansi yang dapat m eningkat kan present value dari paket kom pensasinya.

5 .2 . Pe r be da a n - pe r be da a n M e t ode Ak u n t a n si: bu k t i da r i Ru m u sa n ya n g Sist e m a t is

A. Pr ofil Pe r u sa h a a n ya n g m e n ggu n a k a n a lt e r n a t if a k u n t a n si ya n g be r be da .

Keanggot aan indust ri adalah suat u variabel yang m enj elaskan perbedaan- perbedaan pada perusahaan yang m em ilih m et ode akunt ansinya. Pola indust ri j uga dipert im bangkan unt uk m engadopsi m et ode invent ory LI FO.


(12)

Fost er ( 1980) m enelit i profil perusahaan m inyak dan gas yang m enggunakan full cost dan succesful- effort s pada akunt ansi unt uk biaya eksplorasi. Perbedaan yang ut am a diant ara dua m et ode ini adalah luasnya cost cent er yang digunakan unt uk m engakum ulasikan biaya eksplorasi, akunt ansi full- cost y m enggunakan suat u cost cent er yang luas ( m isalnya di Am erika Serikat ) , sedangkan succesfull- effort m enggunakan suat u cost cent er yang sem pit ( m isalnya di Alaska) .

B. Pr ofil Pe r u sa h a a n ya n g m e m bu a t pe r u ba h a n a k u n t a n si

Ada beberapa penelit ian sehubungan dengan hal ini ant ara lain; 1) Ball ( 1972) m elaporkan bahw a lim a t ahun sebelum perubahan akunt ansi, suat u sam pel t erhadap 267 perusahaan yang m em baut perubahan m em punyai pengalam an penurunan harga surat - surat berharganya; 2) Brem ser ( 1975) m enj elaskan dari 80 perusahaan yang m ealaporkan kebebasan unt uk m em ilih perubahan akunt ansi m enyat akan adanya suat u pola yang lem ah at au t rend laba per lem bar saham dibandingkan dengan perusahaan yang t idak m elaporkan perubahan- perubahan akunt ansi selam a periode yang sam a; 3) Archibald ( 1976) m elaporkan adanya pengaruh yang posit if dari pergant uian laporan laba rugi dan m enj adi m ot ivasi m anaj em en unt uk m em perbaharui laporan labanya.

C. Bu k t i da r i pe r ba n din ga n I n t e r n a sion a l

Perbedaan pada negara- negara yang pent ing unt uk m em aham i berm acam - m acam m et ode akunt ansinya m encakup adanya peran pem erint ah dan penyusun perat uran sekt or publik, hubungan ant ara m et ode akunt ansi yang digunakan unt uk paj ak dan unt uk pelaporan keuangan dan luasnya pasar m odal.

5 .5 . An e k a Ra ga m M e t ode Ak u n t a n si da n Pe r ba n din ga n a n t a r Pe r u sa h a a n

Seorang analis harus m em pert im bangkan sedikit - dikit nya 3 pilihan yang dihadapi dengan aneka ragam m et ode akunt ansi.

Pilih a n 1 . Jangan m em buat penyesuaian- penyesuaian pada angka laporan keuangan. Ada beberapa m ot ivasi unt uk m engadopsi pilihan ini; a) Perusahaan secara nasional harus m em ilih m et ode akunt ansinya yang akan m em berikan yang t erbaik unt uk kebij aksanaan ekonom inya; b) I nform asi yang t idak cukup t ersedia unt uk m em buat penyeseuaian- penyeseuaian di m ana analis m em andangnya sebagai sesuat u yang dapat dipercaya; c) Kont eks keput usan t erhadap pem akaian angka akunt ansi adalah sebagai insent if t erhadap pem ilihan m et ode akunt ansi.

Pilih a n 2 . Mem buat penyesuaian- penyesuaian dengan m enggunakan inform asi yang t ersedia, oleh sebab it u sem ua perusahaan akan m em punyai m et ode akunt ansi yang seragam . I nform asi ini dapat berupa foot not e, diskusi m anaj em en dan sebagainya.

Pilih a n 3 . Mem buat penyesuaian- penyesuaian m enggunakan t ehnik- t eh nik approxim asi, oleh sebab it u sem ua perusahaan m em punyai m et ode akunt ansi yang seragam .

A. Pe n ye su a ia n ya n g digu n a k a n pe r u sa h a a n be r da sa r k a n pa da t a k sir a n .

Dalam beberapa hal, inform asi disediakan kepada para analis ekst ernal unt uk m enggunakan sekum pulan m et ode akunt ansi.

FASB st at em ent No. 33 yang m em berikan wewenang kepada perusahaan-perusahaan di Am erika Serikat m elaporkan t am bahan inform asi current cost . Perusahaan yang m enggunakan m et ode invent ory yang berbeda pada laporan ut am anya sem ua m enggunakan m et ode yang seragam ( current cost ) .

B. Pe n ye su a ia n - pe n ye su a ia n ya n g m e n ggu n a k a n t e k n ik - t e k n ik a pr ok sim a si.

FASB st at em ent No. 33 m engungkapkan banyaknya perusahaan yang m endasarkan pada t eknik- t eknik aproksim asi. USAha unt uk m engevaluasi m anfaat t eknik yang ut am a dengan m elihat alasan dari asum si- asum si sederhananya, m engabaikan pent ingnya penyelidikan dalam kont eks keput usan t eknik- t eknik penyesuaian.


(13)

Ada 2 m asalah yang berhubungan dengan pengaruh m et ode akunt ansi alt ernat if pada rasio- rasio keuangan dan variabel keuangan lainnya.

1. Apakah pengaruh rasio keuangan dari sem ua perusahaan yang secara konsist en m enggunakan m et ode akunt ansi A sebagi law an dari sem ua perusahaan yang secara konsist en m enggunakan m odel B ?

2. Apakah pengaruh rasio keuangan j ika suat u sub bagian perusahaan m anggunakan m et ode akunt ansi A di m ana sub bagian lain m enggunakan m et ode B ?

A. Ke se r a ga m a n da n va r ia be l- va r ia be l k e u a n ga n

Pengaruh dari angka- angka laporan keuangan t erhadap alt ernat if m et ode akunt ansi akan diillust rasikan dengan referensi pada akunt ansi unt uk m asalah perubahan harga.

B. Ke a n e k a r a ga m a n da n va r ia be l- va r ia be l k e u a n ga n

Beberapa argum en m engat akan bahwa keanekaragam an di akunt ansi pada m et ode akunt ansi adalah suat u ket erbat asan dari akunt ansi konvensional. Beberapa fakt or harus dapat dipert im bangkan sehubungan dengan m asalah keanekaragam an ini ; 1) Kont eks dalam hal m enggunakan dat a keuangan; 2) Ket ersediaan dari m et ode penyesuaian angka yang dilaporkan unt uk m engurangi diversit as; 3) Ket ersediaan dari sum ber- sum ber inform asi yang bersaing.

Riset m engenai dioversit as m et ode akunt ansi dilakukan oleh Daw son, Neupert , dan St ickney ( 1980) . Fokusnya adalah kolerasi ant ara 1) Variabel yang didasarkan pada angka laporan keuangan; 2) Variabel yang dipicu set elah m engkonversi angka yang dilaporkan kepada hal yang didasarkan suat u m et ode akunt ansi yang seragam . Hasilnya bahwa sem akin t inggi kolerasinya, m aka sedikit kem ungkinan kesm ipulan yang dit arik dari rasio keuangan yang dipengaruhi oleh keaneka ragam an m et ode akunt ansi.


(14)

BAB 6 : An a lisis Cr oss- Se ct ion a l Te r h a da p I n for m a si La por a n Ke u a n ga n

6 .1 . Pe n da h u lu a n

Dat a laporan keuangan selalu digunakan dalam bent uk kom parat if sepert i 1) Aplikasi Cross- Sect ional dengan m em bandingkan sat u ent it y dengan ent it y lainnya pada w akt u yang sam a; 2) Aplikasi Tim e- Series dengan m em bandingkan sat u ent it y pada angka yang berbeda saat it u.

Analisis Cross- Sect ioanal digunakan pada : 1) Penilaian m erger at au akusisi 2) Penilaian kinerj a m anaj em en dan kom pensasi eksekut if 3) Prediksi keuangan dan 4) Keput usan kebij akan publik m engenai kelebihan laba paj ak.

6 .2 . Kr it e r ia ya n g D igu n a k a n Un t u k M e m ilih Pe r ba n din ga n

Pendekat an- pendekat an alt ernat if unt uk m endefenisikan ent it y yang sam a yait u : 1) Kesam aan pada sisi penaw aran m isalnya sam a pada proses produksi, sam a pada dist ribusi j aringan kerj a, dan set erusnya. Fakt or- fakt or ut am a yang perlu dipert im bangkan adalah fisikal at au st rukt ur t eknolgi dan kesam aan produksi. St andar I ndust rial Classificat ion bert uj uan m engelom pokkan perusahaan pada 2- 3- 4 digit indust ri. 2) Kesam aan pada sisi perm int aan, m enekankan kesam aan pada produk akhir dan persepsi pelanggan t erhadap subt it usi produk. Perbandingan sisi pendapat an dapat pada perspekt id j angka pendek at au j angka panj ang. 3) Kesam aan dalam at ribut pasar m oda, di m ana saham m em punyai at ribut yang sam a sepert i, resiko, kepem ilikan yang saha. Alokasi sum ber daya pada perusahaan anak m em punyai perbedaan karakt erist ik pada sisi penawaran dan perm int aan. Rasio sepert i ret urn on capit al, cash flow per sales dapat m enj adi input pada keput usan alokasi sum ber daya m anej erial.

Robert Morris Associat es 91983) m enerbit kab dat a cross- sect ional pada indust ri yang sam a dengan m enggunakan fokus sisi penaw aran dan ukuran perusahaan. Dun dan Bradst reet m enggunakan bent uk yang sam a dengan dat a pada rasio- rasio bisnis. Lisciandro’s 91983) , m enganalisis perusahaan t ruk Am erika dengan m engelom pokkan dat a secara cross- sect ional.

6 .3 . Pe m ilih a n ya n g Aggr e ga t e pa da An a lisis Cr oss- Se ct ion a l

Analisis m em punyai berm aca pilihan unt uk m engum pulkan rasio- rasio perusahaan- perusahaan dengan cara: 1) Menggunakan ukuran cent ral t endency sepert i m edia, at aupun m ean; 2) Menggunakan cent ral t endency dan ukuran dispersi m isalnya m edia dan int erquart ile range, m ean dan st andar deviasi; 3) Menggunakan prcent ile at au fract ile dari dist ribusi rasio dan 4) Menggunakan ranking dan rasio m asing- m asing perusahaan.

6 .4 . M a sa la h Ke t e r se dia a n D a t a pa da An a lisis Cr oss- Se ct ion a l

Pert im bangan harus dilakukan bila m em buat kesim pulan pada dat a cross-sect ioanal

A. Ket idak t ersediaan Dat a

Dengan alasan: 1) ent it y yang dim iliki oleh perusahaan m ult iact ivit y m enyediakan laporan keuangan yang t erbat as; 2) ent it y t idak m elaporkan inform asi laporan keuangannya ke publik; 3) ent it y dim iliki perusahaan asing yang m enyediakan laporan keuangan yang t erbat as. Pada beberapa negara sepert i Singapura, I nggris, Malasya ada beberapa pesaing dom est ik yang efisien perusahaannya dapat dibandingkan dengan negara- negara lain.

B. Periode Pelaporan Non Synchronous

Tabel 6.4. m enyaj ikan periode laporan t ahun fiskal perusahaan di beberapa negara. Tidak sem ua perusahaan m enggunakan cut off akhir bulan pada t ahun fiskalnya, dan t idak sem ua m em punyai angka kalender yang sam a pada m asing- m asing t ahun fiskal.


(15)

Jika sem ua perusahaan dalam sam pel t idak m em punyai akhir t ahun fiskal yang dapat dieprbandingkan, m asalah dapat m uncul dalam m em buat kesim pulan m engenai profit abilit y at au ukuran perusahaan yang relat if. Ket ika m em buat perbandingan ant ar perusahaan dari negara- negara yang berneda, dat a nonsynchronous m enaj di m asalah. Negara- negara m em bedakan rum us laporan t ahun fiskal dan j uga m em bedakan periode laporan int erim .

C. Ket idakseragam an Met ode Akunt ansi

Dalam sit uasi ini, ket idakseragam an m et ode akunt ansi dapat dieprbandingkan at as dasar rasio. Tet api bila analis m em ut uskn bahw a keseragam an m et ode akunt ansi diinginkan, m aka sat u dari beberapa pilihan dapat diadopsi; 1) Ket erbat asan sam pel dalam m engadopsi m et ode akunt ansi yang seragam ; 2) Menggunakan t eknik- t eknik penaksiran unt uk m enyesuiakan angka- angka yang dapat dilaporkan yang dipicu dengan m enggunakan m et ode alt ernat if.

6 .5 . I n for m a si Lin e - of- Bu sin e ss ( LOB)

Analisis cross- sect ional perusahaan pada indust ri- indust ri t ert ent u akan m enggunakan inform asi LOB yang disaj ikan pada laporan t ahunan dn int erim .

A. I nsent if dari Perusahaan t erhadap Pengungkapan Dat a LOB

Argum en dit uj ukan kepada invet or yang m em int a dat a LOB berhubungan dengan penaksiran resiko, t et urn dan prospek- prospek pert um buhan dari m asing- m asing kegiat an individu. Jika kegiat an individu berbeda dalam aspek ini, dat a LOB berpot ensi dapat m enunj ukkan fakt a ini. Banyak perusahaan- perusahaan m ulst iact ivit y m enyediakan laporan LOB yang t erbat as sebelum diberi wewenang. Pihak m em buat undang- undang t elah m engizinkan perusahaan- perusahaan m ult iact ivit y berbeda dalam m enyaj ikan dat a LOB. Perusahaan- perusahaan Am erika m em punyai perbedaan yang dapat dipert im bangkan dengan aspek- aspek sebagai berikut : 1) Apakah perusahaan m em andang ent it y- nya sebagai m ult i- act ivit y ent ut y at au ingle- act ivit y ent it y; 2) Bagaim ana kegiat an- kegiat an indivisu dikelom pokkan m enj adi LOB individu; 3) Bagaim ana t ranfer- t ransfer int ersegm en akan dihargai dengan m enghit ung penj ualan dan laba LOB individual; 4) Bagaim ana alokasi-alokasi biaya bunga dan sum ber daya dibuat pada LOB individual.

B. I m plikasi Perubahan St rukt ural dan Organisat ional

Bila m enggunakan dat a LOB, adalah pent ing unt uk m engakui fakt or- fakt or yang dapat m em pengaruhi angka- angka yang dilaporkan, m eliput i : 1) Akuisisi bila perusahaan baru diperoleh, keput usan harus dilakukan apakah perusahaan baru akan dit uj ukan sebagai LOB yang t erpisah at au m em punyai kegiat an- kegiat an individu yang dialokasikan pada keberadaan LOB; 2) Pem bebasan, 3) Perubahan organisasi dalam st rukt ur organisasi perusahaan dapat t erj adi dengan berbagai alasan disam ping akusisi dan divest it ures ( pem bebasan) unt uk m em peroleh suat u fokus operasi yang lebih baik at as pasar- pasar barang j adi, m engurangi biaya overhead yang berlebihan dan sebagainya; 4) Perubahan- perubahan dalam sist em pelaporan int ernal laba dan penj ualan yang dilaporkan unt uk LOB individual adalah suat u fungsi dalam abgian m et ode t ransfer pricing yang digunakan dan m et ode alokasi biaya oberhead yang dit erapkan.

6 .6 . Pe r ba n din ga n - pe r ba n din ga n Ra sio- r a sio Ke u a n ga n Su a t u I n du st r i

Jika dist ribusi current rat io m asing- m asing indust ri sam a, akan ada sedikit penyelidikan yang t erpisah t erhadap deviasi current rat io perusahaan dari rat a- rat a indust rinya.

A. Defenisi dari Suat u I ndust ri

Pendekat an- pendekat an alt ernat if m eliput i fokus dari suat u at au lebih at ribut - at ribut berikut m engenai defenisi indust ri yang dit erim a secara universal.

1) sam a dalam pem akaian bahan baku; 2) sam a dalam proses produksi; 3) sam a dalam produk akhir; 4) sam a dalam kelom pok pelanggan.


(16)

Penelit ian m engenai organisasi indust rial ant ara lain dilakukan oleh Bain ( 1952) , St igler dan Sherw in ( 1983) .

B. Sum ber inform asi m engenai perusahaan dalam suat u indust ri m eliput i: 1) Suat u kode yang sudah dium um kan at au dikelom pokkan perusahaan kepada indust ri t ert ent u; 2) Perusahaan yang t elah dit unj uk oleh analis surat - surat berharga dan sum ber- sum ber lain sebagai persaingan pada pasar yang sam a; 3) Hasil dari suat u proyek di m ana perusahaan dikelom pokkan ke dalam indust ri- indust ri yang didasarkan pada com m onalit ies em piris.

C. Bukt i Pada Perbedaan- perbedaan I ndut ri

Tabel 5.. m enyaj ikan bukt i adanya perbedaan- perbedaan num erikal pada m edian rasio- rasio keuangan m eliput i 12 rasio yakni: 1) Cash + Market able Securit ies/ Tot al Asset ; 2) Current Asset / Current Liabilit ies; 3) Cash Flow from Operat ion/ Sale; 4) LOB Term Liabilit ies/ St ockholders Equit y; 5) Operat ing I ncom e/ I nt erest Paym ent ; 6) Net I ncom e/ St ockholders; 7) Sales/ Tot al Asset ; 8) Sales/ Account Reseivable; 9) Cast of Goods Sold/ I nvent ory; 10) Price t o Earning Rat io; 11) Divident d Payout ; 12) Tot al Asset .

6 .7 . Pe r ba n din ga n Ra sio- r a sio Ke u a n ga n I n t e r n a sion a l

Maslah yang m uncul pada perbandingan rasio keuangan I nt ernasional m eliput i: 1) Perbedaan prinsip- prinsip akunt ansi yang diadopsi m asing- m asing negara; 2) Perbedaan at uran- at uran perpaj akan yang diadopsi m asing- m asing beraa dan hubungan ant ara prinsip- prinsip akunt ansi yang digunakan unt uk paj ak dab yang digunakan unt uk pelaporan keuangan; 3) Perbedaan- perbedaan dalam pendanaan, operasi dan pengat uran bisnis lainnya pada m asing- m asing negara; 4) Perbedaan- perbedaan dalam kult ur, inst it usional dan lingkungan polit ik m asing-m asing negara.

Banyak penelit i- penelit i dari Jepang, Korea dan Am erika m enelit i m engenai rasio keuangan sepert i kisalnya Choi et .al ( 1983) m enelit u apakah perbedaan-perbedaan dalam prinsip akunt ansi m enj elaskan perbedaan-perbedaan- perbedaan-perbedaan observasi pada rasio keuangan perusahaan pada indust ri yang sam a dengan negara yang berbeda.

BAB 7 : An a lisis Tim e - Se r ie s Te r h a da p I n for m a si La por a n Ke u a n ga n

7 .1 . Pe n da h u lu a n

Bab ini m enelit i perilaku earning, sales dan ret urn on equit y. Topik ini pent ing dengan alasan; 1) berperan unt uk ram alan; 2) Unt uk m enilai ram alan selanj ut nya dan m enilai revisi m odel yang digunakan unt uk ram alan. Analisis t im


(17)

e-series j uga pent ing dalam kont eks non ram alan sepert i : 1) Mengevaluasi kinerj a m anaj em en; 2) Menelit i dugaan m anaj em en m elakukan m anipulasi earning; 3) Merancang suat u kom ponen Profit Sharing t erhadap program kom pensasi eksekut if; 4) Keput usan- keput usan m anaj em en at as alt ernat if m et ode- m et ode akunt ansi; 5) Dugaan kelebihan profit dilakukan dan m enj elaskan sum ber- sum ber earning yang dilaporkan; 6) Proses di m ana kegiat an bisnis t ergnggu oleh bencana.

7 .2 . M a sa la h Pe r u ba h a n St r u k t u r a l

A. Masalah Perubahan St rukt ural

Banyak dari perhit ungan st at ist ik dibent uk pada dat a laporan keuangan m engasum sikan bahw a t im e- series adalah seim bang. St rukt ur perubahan dapat t erj adi dari fakt or- fakt or sepert i: 1) Perubahan deregulasi pem erint ah; 2) Perubahan dalam persaingan produk- produk lain at au dari perusahaan yang baru; 3) Perkem bangan t eknologi yang m erubah hubungan ant ara cost - volum e dan profit ; 4) Akusisi at au pem bebasan.

Mengenai m ergernya Dupont dengan Conoco, ( Tabel 7.1) m enyaj ikan keuangan kedua perusahaan. Jika salah sat unya m erger, m aka akan ada perubahan st rukt ural dengan beberapa opsi sebagai berikut : 1) Mengkom binasikan Dupont dan Conoco unt uk periode pre m erger dab m em bangun m odel t im e- series pada seri gabungan ini; 2) Mengkom binasikan Dupont dan Conoco unt uk periode sebelum m erger dan m em buat penyesuaian- penyeseuaian unt uk opsi 1; 3) Mengabaikan pre m erger dan Conoco dan m em fokuskan pada Dupont series; 4) Menelit i hanya post m erger t erhadap Dupont .

B. Perubahan- perubahan Met ode Akunt ansi

Periode w akt u yang digunakan pada m odel t im e- series dari kat a akunt ansi m enurut j enisnya m em punyai range dari 10 s/ d 50 t ahun unt uk dat a t ahunan dan 5 s/ d 15 t ahun unt uk dat a int erim .

Pilihan yang t ersedia pada analisis t im e- series bila perubahan- perubahan akunt ansi t erj adi m eliput i : 1) Jangan m em buat adj ust m ent dengan anggapan abhw a perubahan it u adalah im m at erial at au bahw a perubahan it u adalah suat u anggapan yang t epat oleh m anaj em en; 2) Mem perhat ikan sem ua- sem ua observasi pada t im series t et api m em buat adj usm ent ; 3) Menelit i observasi- observasi it u dalam t im e-series yang dipicu dari m et ode akunt ansi yang sam a.

C. Masalah- m asalah Pengelom pokan Akunt ansi

Seorang analis akan m engadopsi suat u pola wakt u yang berbeda at au pengelom pokan kej adian- kej adian yang diw akilkan dalam laporan keuangan.

D. Perlakuan dari Obervasi- observasi Analisis Tim e- Series.

Ada t iga: 1) Ekonom i, m eliput i hypot hesis ex ant e m engenai pola yang sist em at ik yang diharapkan pada dat a t im e- series dan analisis ex post dari fakt or- fakt or penyebab yang m elandasi perilaku t im e- series; 2) Visual, m eliput i kum pulan dat a dan selanj ut nya m enyelidiki unt uk set iap pola yang sist em at is; 3) St at ist ikal, m eliput i penggunaan alat - alat st at ist ik spert i aut o correlogram unt uk m enm det eksi pola- pola yang sist em at ik di dalam dat a. Dalam cont oh dat a keuangan kwart alan PT. Dayt on- Hudson, revenue dan net earning- nya naik karena: 1) m eningkat pada skala operasi dengan perluasan t oko yang baru dan m eningkat kan ukuran t oko; 2) akusisi dan rant ai eceran lainnya; 3) inflasi m enyebabkan naiknya revenue nom inal dan net earning nom inal.

7 .4 . An a lisis Ek on om ik D a t a Tim e - Se r ie s

A. Analisis Fakt or Kasual

Ada 4 kelom pok pent ing dari keput usan m anaj em en yang dapat m em pengaruhi t im e- series dari angka- angka laporan keuangan yait u: 1) Mix of business Decision, m isalnya akankah perusahaan m engoperasikan single line of business ( LOB) , sekum pulan bisnis yang t erpadu secara vert ikal dan horizont al. Teknologi yang


(18)

berhubungan dengan bisnis, at au suat u kum pulan bisnis konglom erat ?; 2) Keput usan pendanaan ( financing) m isalnya, akankah uang perusahaan dit ingkat kan dengan leasing, m em inj am di bank, surat - surat berharga dan lain- lain, akankah pinj am an uang dari bank dengan bunga t et ap at au berubah? Akankah saham dibeli kem bali ?; 4) Keput usan laporan keuangan m eliput i: at uran- at uran asset dan liabilit y yang bagaim ana akan diadopsi, at uran- at uran apa yang akan diadopsi unt uk ukuran revenue dan expense dan it em apa yang akan dikelom pokkan sebagai ext ra ordinary ?

B. Seasonalit y

Dengan m engasum sikan bahwa seorang analis m engobservasi bukt i yang kuat dari pola seasonal dalam laporan int erim earning dan sales series dari suat u perusahaan. Sum ber- sum ber yang m em ungkinkan dari pola seasonal ini m eliput i: 1) Event dat e induced, m isalnya pada hari besar t ert ent u pem belian produk eceran sangat t inggi pada saat cuaca panas; 2) penyebab cuaca, m isalnya penj ualan soft drink yang t inggi pada saat cuaca panas; 3) sebab dari siklus pelaporan, m isalnya perusahaan m em punyai siklus pelaporan 12 m inggu, 12 m inggu, 12 m inggu dan 16 m inggu m aka t idak m engherankan bila pada kwart al ke sales san net earningnya t inggi. Dua t eori unt uk perhit ungan net incom e int erim unt uk perusahaan- perusahaan dengan seasoalit y adalah t oeri int ergral dan t eori discret e. Menurut t eori discret e, m asing-m asing periode laporan independen apa yang dikeluarkan dalaasing-m peiode int eriasing-m it u unt uk iklan, biaya t et ap dan sebagainya dicat at sebagai beban pada periode it u. C. Analisis Ex Post Versus Analisis Ex Ant e

Analisis ex post berart i m em aham i apa yang t erj adi dan analisis ex ant e m eram al apa yang akan t erj adi. Ex post sesungguhnya lebih hebat daripada ram alan.

7 .5 . M a n a j e m e n Ea r n in g, Pe r a t a a n ( Sm oot h in g) da n Big Ba t h

Presfekt if yang biasa dalam laporan keuangan adalah bahwa m anaj em en m anages at au sm oot h prilaku earning, m anaj em en yang m em buat keput usan m engenai cam puran bisnis, pilihan financing dan kegiat an operat ing dapat m em pengaruhi prilaku t im e- series dan earning yang dilaporkan.

St at em ent earnings m anaj em ent at au sm oot hing berart i bahw a m anaj em en m anipulasi angka.

A. Daerah- daerah yang pot ensi t erhadap I nvest asi Manaj em en m eliput i : 1) Sales, m isalnya dengan m em indahkan penj ualan yang dilakukan pada periode berikut nya ke periode yang sekarang; 2) Expenses, m isalnya pelanggan dipecah dari yang hanya m em esan sat u ke beberapa pesanan.

B. Keabsahan dan Keput usan Perundag- undangan

Ada gray area ant ara earning m anaj em ent m elalui prakt ek- prakt ek bisnis dan earning m anipulat ion.

C. Big Bat h

Sat u fenom ena berhubungan dengan earning m anaj em ent m uncul pada beberapa label m isalnya t he big bat h, t he clean sweep, clearning t he decks dan house keeping.


(19)

BAB 8 . PERAM ALAN I N FORM ASI KEUAN GAN

8 .1 . Pe n da h u lu a n

Ram alan keuangan dibuat at au diguanakan oleh banyak pihak t erm asuk para analis sekurit as, lem baga pinj am an dan m anaj em en; a) Analis sekuriras m eram al earning dan variabel lain m ulai dari j angka pendek sam pai dengan j angka panj ang ( t ingkat pert um buhan earning 5 t ahun) ; b) Lem baga pinj am an. Prosedur pinj am an yang diikut i pada banyak ist it usi keuangan m eliput i ram alan earning klien dan arus kas sesuia perj anj ian pinj am an; c) Manaj em en. Suat u akt ivit as m anaj em en yang pent ing adalah analisis st rat egi perusahaan dan bagian int egral dim ana ram alan arus kas at au im plikasi earning dari alt ernat if kom binasi financing, invest ing dan perat ing t erm asuk pengum um an ram alan earning ke publik.

8 .2 . Alt e r n a t if Pe n de k a t a n - pe n de k a t a n Pe r a m a la n , m eliput i : 1) Pendekat an m ekanikal versus non m ekanikal. Pada pendekat an m ekanikal, dat a input digabung dalam suat u cara t ert ent u dengan diberikan dat a base dan m odel yang dipilih sam a, sert a ram alan yang sam a akan selalu dibuat . Pada pendekat an non m ekanikal, t idak


(20)

t erdapat hubungan t ert ent u ant ara dat a yang diselidiki dengan ram alan yang buat ; 2) Pendekat an single- variabel ( univerbal) versus m ult iple- variable ( m ult ivariat e) . Pendekat an univariat e hanya m enelit i sat u variabel saj a unt uk m eram al. Pendekat an m ult ivariat e, m enyelidiki lebih dari sat u variabel sert a digunakan bila m eram al. Terdapat beberapa pendekat an yang digunakan unt uk m eralm al variabel- variabel laporan keuangan m eliput i ; 1) Univariat e/ Mechanical cont ohnya: The equalit y weight ed m oving average m odel; 2) Univariat e/ non Mechanical sepert i Freehand perhit ungan perencanaan earning dengan t im e series; 3) Mult ivariat e/ Mechanical, cont ohnya pendekat an ini didasarkan pada analisis st at ist ikal yang sist em at is dan m odel- m odel ekonom et rik dab skala yang luas dapat j uga dij adikan pendekat an; 4) Mult ivariat e/ non Mechanical, dim ana para analis sekurit as m engadopsi pendekat an ini t erhadap peram alan earning.

Banyak sum ber- sum ber inform asi kuant it at if dan kualit at aif diperhit ungkan m isalnya ram alan m acro econom ics, laporan asosiasi dagang indust ri, laporan t ahunandan int erim kunj ungan perusahaan dan int erview dengan m anaj em en.

8 .3 . Kr it e r ia u n t u k M e n ge va lu a si Pe r a m a la n

Penilaian yang rinci dari m ut u ram alan m enginginkan analisis keput usan khusus yang m enggunakan ram alan. I llust rasinya m eliput i :

◊ Kont eks invest asi yang t uj uannya adalah unt uk m endet eksi salah penilaian sekut it as.

◊ Kont eks invest asi dim ana t uj uannya adalah unt uk m enyeim bangkan pem bayaran bunga yang t inggi.

◊ Kont eks divest it ure dengan t uj uan unt uk m eram al earnings m asa depan yang dipicu dari pem bagian perusahaan. Ram alan diniali dalam lit erat ur peneit ian dengan m enggunakan ukuran kesalahan.

A. Uk u r a n Ke sa la h a n Ra m a la n m eliput i: 1) Dispersi yang diukur dalam Mean Absolut e Error ( MABE) dan Mean Square Error ( MSE) . Sem akin besar MABE ( MSE) , m aka sem akin besar pula besarnya kesalahan peram alan. Keakurat an biasanya dihubungkan dengan dispersi kesalahan ram alan. Variabel- variabelnya yang dapat digunakan unt uk m endeflaasi kesalahan ram alan m eliput i ; a) ukuran t inggi peram alan; b) ukuran variabilit as ram alan c) variabel dalam t ingkat keput usan dim ana ram alan digunakan. 2) Bias, ram alan dikat akan t idak bias, j ika expect ed value dari kesalahan ram alannya adalah nol.

B. M a sa la h - m a sa la h Ra m a la n M a sa Ya n g Ak a n D a t a n g

Penelit ian yang dilakukan oleh Moizer dan Arnold ( 1982) dan Arnold, Moizer dan Noreen ( 1983) m enunj ukkan bahw a analisis sekurit as m enunt ut unt uk m em punyai ram alan m asa depan bert ahun- t ahun. 84 % dari analis Am erika dan 75 % dari I nggris m enggunakan ram alan m asa depan lebih dari 12 bulan ke depan.

8 .4 . Pr ope r t i- pr ope r t i da r i Ra m a la n An a lisis Su r a t - su r a t Be r h a r ga

Peram alan earning dapat diperoleh dari: 1) Sum ber- sum ber prim er berupa laporan- laporan yang dikeluarkan oleh apra analis; 2) Sum ber- sum ber sekunder laporan- laporan yang m em ilih dan m endist ribusikan ram alan earning yang dibuat oleh para analis pada berbagai inst it usi, cont ohnya sum ber- sum ber sekunder m eliput i a) Lynch, Jones dan Ryan’s I nst it usional Brokers Est im at e Syst em ( I BES) , b) St andard & Poor’s t he earnings Forecast er, dan c) Zacks I nvest m ent Research I carus Service. I BES dan I carus pada gam bar 8.2 dan 8.3 m engum pulkan rincian- rincian analis sekurit as m engenai ram alan laba per lem bar saham unt uk 1 t ahun ke depan ( FY1) dan 2 t ahun ke depan ( FY2) dan t aksiram t ingkat pert um buhan laba per lem bar saham 5 t ahun . Para pem esan dapat m em perolehnya dari para analis sekurit as m aupun pada perusahaan t ert ent u. Masing- m asing ringkasan dat a didasarkan pada; 1) Kum pulan- kum pulan dari para analis unt uk m asung- m asing


(21)

perusahaan; 2) Kum pulan- kum pulan dari para anlis unt uk sem ua perusahaan dalam suat u indust ri.

A. Bu k t i Re visi Pe r a m a la n

Penelit ian at as revisi peram alan analis skurit as t elah m enem ukan beberapa hasil sebagai berikut : 1) Pada set iap sat u bulan kalender, beberapa analis sekurit as akan m elaporkan suat u revisi dari peram alan earnings, sepert i yang dialkukan Brown, Fost er dan Noreen ( 1985) . Buchenrot h dan Jennings ( 1984) m em berikan bukt i t erahdap frekuensi perubahan dalam ram alan laba per lem bar saham m ingguan yang dialporkan pada dat a base I carus. Periode riset , 1978- 1983, sam pel sebanyak 805 peruasahaan, ukuran yang dit elit i adalah m ean dari ram alan- ram alan para analis. Hasilnya adalah sebagaim ana dengan ram alan m asa depan, ada sedikit eprubahan m inguan dalam ram alan earning m ingguan dan perubahannya yang lebih laus; 2) Ket ika para analis m eram al laba per lem bar saham unt u beberapa t ahun peram alan, ada kolerasi yang posit if t erhadap revisi peram alan yang kont em porer pada t ahun- t ahun ke depan. Brown, Fost er dan Noreen ( 1985) j uga m elaporkan hasil penelit iannya dari para analis sekurit as di Wells Fargo I nvest em ent Advisor. Pada periode 1977- 1980, para analis ini m eram al laba per lem bar saham t iap t ahunnya unt uk ram alan 5 t ahun k e depan. Dari dat a yang ada, sat u konsekuensi dari kolerasi posit if ini didalam revisi peram alan yag kont em poraneous pada t ahun-t ahun yang akan daahun-t ang adalah pengurangan dari ahun-t am bahan kandeungan infom asi dari reviai peram alan pada t ahun- t ahun kem udian m asa yang akan dat ang.

B. Bu k t i Ke sa la h a n Pe r a m a la n

Banyak pelaksanaan penelit ian m engenai kesalahan peram alan yang dibuat oleh para analis sekurit as. Tem uan di dalam lit erat ur adalah bahwa besarnya kesalahan peram alan yang dibuat oleh para analis surat berharga dikurangi sebagaim ana pendekat an pengum um an laba per lem bar saham yang diram al. pada penelit ian Brown, Fost er dan Noreen ( 1985) , kesalahan peram alan dihit ung dengan 4 cara: 1) Yang t idak dideflasi ( undeflat ed) ; 2) Deflasi oleh perubahan laba per lem bar saham rat a- rat a pada peride 1976- 1980; 3) Deflasi oleh harga surat - surat beharga pada akhir bulan; 4) Deflasi oleh laba per lem bar saham akt ual.

Pada t abel 8.3 adalah daft ar rat a- rat a ( m ean) kesalahan peram alan yang absolut dan berpengaruh luasnya ram alan unt uk perusahaan pada dat a base 1 BES. Ada 2 rat a- rat a ( m ean) yang dihit ung dengan m engeluarkan 10 perbedaan yang negat if dan 10 perbedaan yang posit if. Pada t abel 8.3 dan figur 8.4 m enj elaskan suat u rum us yang sam a. Analis laba per lem bar saham m eram alkan bahw a pengum um an pendekat an laba per lem bar saham akt ual m enj adi lebih akurat . Crichfield, Dyekm an, dan lakonishok ( 1978I j uga m enelit i hal yang sam a, hasilnya sam a unt uk peram alan yang dibuat pada periode 1967- 1976.

Penelit ian m engenai sum ber- sum ber kesalahan peram alan earning dilakukan oleh Elt on, Gruber, dan Gult ekin ( 1984) . Mereka m enelit i m engenai kesalahan peram alan, t ent ang: 1) Ket idakm am puan para analis unt uk m em prediksi laba per lem bar saham bagaim ana sebaiknya; 2) para analis salah m enafsirkan kinerj a indust ri yang berbeda; 3) ket idak m am puan unt uk m eram al bagaim ana m asing-m asing perusahaan berbeda dari rat a- rat a indust rinya. Kesiasing-m pulannya adalah bahw a m ayorit as kesalahan dalam peram alan m uncul dari kesalaht afsiran kinerj a indust ri dan kinerj a perusahaan.

C. Pa r a An a lis Su r a t Be r h a r ga ve r su su M ode Tim e - Se r ie s

Ada 2 sum ber yang dapat diakses t erhadap peram alan earning yait u; 1) para analis surat - surat bergharga, dan 2) m odel m ekanikal yang m enurut j enisnya yait u univariat e t im e series. Sudah banyak penelit ian yang m enelit i t ent ang keakuarat an peram alan laba per lem bar saham yang dilakukan dengan 2 cara di at as. Hasil riset nya adalah para analis m enyediakan peram alan yang akurat dari m odel t im e-series, sepert i yang sudah dilakukan Brown, Griffin, Hagerm an, dan Zm ij ewski


(22)

( 1984) . Ada beberapa penj elasan m engenai keakurat ab m eram al dengan m odel univariat e t im e- series: 1) Para analis m em punyai keunt ungan dengan m odel univariat e t im e series; 2) Para analis m em punyai akses inform asi yang lebih luas dibandingkan dengan hanya penggunaan t im e- series dengan m odel univariat e sebagai cont oh, para analis dapat j uga m engakses inform asi peram alan m acro econom ics.

8 .5 . H a l- h a l M e n ge n a i M a n a j e m e n

Ram alan laab, penj ualan at au variabel lain yang dium um kan m anaj em en berbeda dengan dikeluarkan oleh para analis at as beberapa dim ensi: 1) Ram alan m anaj em en dium um kan pada beberapa bagian t ert ent u saj a dari perusahan, sem ent ara para analis m eram al dengan lebih luas; 2) Tiap t ahun, ram alan m anaj em en hanya pasa sat u ram alan saj a, sem ent ara it u, para analis m erevisi ram alannya bert ahun- t ahun; 3) Ram alan m anaj em en t idak selalu dikeluarkan dengan sat u point est im at es. Figuir 8.5 m enyaj ikan ram alan t ingkat pert um buhan 5 t ahun unt uk penj ualan dit am bah ram alan arus kas lim a t ahun dan j uga m engungkapkan asum si- asum si yang digunakan. Laporan t ahunan Masco t elah m em enangkan aw ards unt uk Excellence I n Financial Report ing.

A. Ka r a k t e r ist ik Pe r u sa h a a n ya n g M e la por k a n Ra m a la n

Ada beberapa penelit ian yang m enelit i t ent ang karakt erist ik- karakt erikt ik perusahaan yang m elaporkan ram alan dan perusahaan- perusahaan yang t idak m engungkapkan ram alannya. Sat u t em uan yang selau konsist en adalah laporan perusahaan yang m em punyai suat u kekurangan pada variabel earning at au laba per lem bar saham . Sepert i penelit ian yang dilakukan oleh I m hoff ( 1978) yang m enem ukan bahw a unt uk net incom e, net incom e before ext raordinary it em s, operat ing incom e dan earning per share, ram alan m em punyai variabilit y earning yang lebih rendah. Waym ire ( 1985) lebih j auh lagi m enelit i m asalah ini dalam suat u analisis t erhadap 466 ram alan laba per lem bar saham t ahunan perusahaan yang dilaporkan pada The Wall St reet Journal m enem ukan bahw a perusahaan m engeluarkan ram alan earning lebih sering dikarakt erist ikkan dengan kurangnya proses volat ilit as earning relat if dibandingkan dengan perusahaan yang m engeluarkan proyeksi t ersebut at as suat u dasar yang infrequent ( t idak sering) . Variabel lain yang dit elit i adalah m engenai ukuran perusahaan.

B. Bu k t i Ke sa la h a n Pe r a m a la n

Penelit ian yang dilakukan oleh Hegerm an dan Ruland ( 1979) m enyim pulkan t ent ang adanya suat u kolerasi yang signifikan ant ara ram alan m asa yang akan dat ang dengan keakurat an ram alan m anaj em en,

C. M a n a j e m e n Ve r su s Pa r a An a lis Se k u r it a s

Manaj em en secara pot ensial dapat m elakukan ram alan. Rencana produksi m asa yang akan dat ang dan anggaran iklan. Masalah yang pent ing adalah apakah ram alan m anaj em e lebih akurat dari ram alan para analis? Penelit ian Hassel dan Jennings ( 1984) m enem ukan bahw a ram alan npara analis lebih akurat dibanding ram alan m anaj em en yang dium um kan set elah m inggu ke- 0. Waym ire ( 1984) j uga m enem ukan t em uan yang sam a. Hasil penelit ian Schroeder dan Klaassen ( 1984) m enem ukan bahw a ram alan Revenue, sem ua kesalahan prediksi lebih kecil bagi m anaj em en dibanding analis, w alaupun perbedaannya sangat t idak im presive. Unt uk ram alan profit , m anaj em en dan analis m eliput i: 1) Kehilangan fungsi yang dihadapi m anaj em em dan para analis bila ram alannya t idak m em but uhkan kesam aan; 2) Analis- analis dan m anaj em en m em punyai m anfaat resiprocal dari int eraksi sat u sam a lainnya dan ada insent if dari kom unikasi sat u sam a lainnya; 3) Manaj em en m em punyai kem am puan unt uk m em pengaruhi variabel- variabel peram alan m elalui financing, operat ing at aupun keput usan produksi dan m em punyai insent if ekonom i yang kuat unt k m em iliki laporan t ingkat earning perusahaan.


(23)

8 .6 . Ga in ya n g D ipe r ole h Te r h a da p Pe r a m a la n A. Aggr e ga t in g da r i Pa r a Pe r a m a l

Suat u t em uan pent ing pada beberapa kont eks adalah bahw a konsensus peram alan adalah lebih akurat dibandingkan dengan peram alan individual. Penelit ian yang dilakukan oleh Zarnowit z ( 1982) t ent ang ram alan m akro ekonom i m enj elaskan bahw a kesalahan peram alan yang dilakukan oleh para ekonom i kurang dari kolerasi yang sem purna dan m engenai proses aggregat ion, kebanyakan dari kesalahan para ekonom t ert unda dari sat u sam a lainnya. Caoggin dan Hunt er ( 1982- 1983) m enelit i ram alan laba per lem bar saham yang kesim pulannya : “ Konsensus adalah ram alan laba per elm bar saham yang t erbaik unt uk sat u t ahun kedepan” pada t ahun- t ahun t ert ent u yang dit arget kan.

B. Aggr e ga t in g t e r h a da p Pe n de k a t a n Pe r a m a la n

Penelit ian Cooper dan Nelson ( 1975) m engilust rasikan t ent ang bagaim ana m enggabungkan peram alan m odel ekonom et rik dan m odel t im e series Box Jenkis dapat m em perbaharui peram alan at as variabel- variabel sepert i GNP dan t ingkat pengangguran. Kesim pulannya adalah bahw a t idak ada m odel t unggal t ert ent u at au predicat or yang dapat dikat akan m endom inasi yang lainnya dalam hal kandungan inform asinya, selanj ut nya secara um um berisikan suat u t am bahan inform asi yang m arj inal yang dapat berguna unt uk eksploit isir.

Penelit ian yang dilakukan oleh Makridakis dan Winkler ( 1983) m enem ukan bahwa dengan m enggunakan m anfaat prakt ikal yang dapat dipert im bangkan unt uk peram alan, dalam hal m enj adikan ram alan lebih baik dan m enrunkan variabilit as keakurat an.

Aplikasi laporan keuangan unt uk pendekat an ini adalah penggabungan t im e- series dan ram alan analis ke dalam suat u ram alan laba per lem bar saham , earnings dan sebagainya.

BAB 9 . Pa sa r M oda l da n I n for m a si ya n g Efisie n

9 .1 . Pe n da h u lu a n

Laporan keuangan berperan pent ing dalam pasar m odal; 1) Bagi I nvest or. Fokus disini adalah dalam pem ilihan Port ofolio, obligasi dan invest asi lainnya oleh perorangan, perusahaan at au inst it usi; 2) Pasar Aggregat e. Fokusnya adalah apda keseibangan harga sekurit as, obligasi dan invest asi lainnya. Peranan ini m eliput i harga sekurit as yang relat if dan absolut , obligasi dan invest asi0invest asi lainnya.

9 .2 . Pa sa r ya n g Efisie n A. M a sa la h D e fe n isi

Pasar m odal dikat akan efisien t erhadap suat u inform asi j ika harga pasarnya secara penuh m em punyai im plikasi t erhadap ret urn dari inform asi t ersebut . Ada t iga aspek pent ing dalam hal pendefenisian pasar yang efisien yait u: 1) Berfokus pada variabel-variabel para aggregat e sepert i harga sekurit as at au ret urn sekurit s, dan bukan pada perilaku para part ispan; 2) Berfokus pada hubungan ex ant e ant ara dist ribusi ret urn dan inform asi sekurit as; 3) Pasar yang efisien didefenisikan dengan kait annya pada inform asi t ert ent u.

B. M e k a n ism e Efisie n ya n g D ipe r ole h

Ada dua penj elasan sehubungan dengan pasar m odal inform at ionalit y efficient dan inform at ion inefficiencies; 1) Sat u penej elasan unt uk pasar yang efisien adalah adanya kegiat an persaingan dari para analis sekurit as. Masing- m asing analis m endet eksi m ispriced securit ies dan m encipt akan hedging port folio yang sem purna dengan net invest m ent 0 ( null) t et api expect ed ret urns yang bukan 0 ( null) . Penj elasan pasar yang efisien dihubungkan dengan persaingan pasar; 2) Penj elsan yang kedua adalah m engenai angka- angka. Tiap- t iap analis dapat m em buat kesalahan keput usan at au kesalahan est im asi. Kesahan- kesahan ini akan didiverdifikasi dalam proses penet apan harga. Dalam penej elasan ini, bahw a


(1)

asum si yang berbeda sebagai biaya relat if kesalahan Type I ( bangkrut diprediksi m enj adi t idak bangkrut ) dan kesalahan Type I I ( t idak bangkrut diprediksi m enj adi t idak bangkrut ) , sesungguhnya m odel yang m em prediksi sem ua perusahaan t idak bangkrut m em punyai t ingkat klasifikasi kebenaran 98% unt uk sam pel Zm ij ewski ( 1983) . Yang kedua adalah bila biaya kesalahan Type I m eningkat relat if t erhadap kesalahan t ype I I , t erdapat peningkat an persent ase kebangkrut an secara benar diklasifikasikan dan penurunan persent ase ket idak bangkrut an secara benar diklasifikasikan. Yang ket iga adalah perbedaan kinerj a t uj uh m odel t ersebut dit andai sebagai relat if peningkat an kesalahan t ype I .

Bu k t i I n t e r n a sion a l

Model kesulit an keuangan secara m ult ivariat e t elah dikem bangkan pada beberapa negara sepert i Am erika Serikat , Jepang, Jerm an, Sw iss, Brazil, Aust ralia, I nggris, I rlandia, Kanada, Belanda dan Perancis. Sat u m asalah yang dit uj ukan dalam survey ini adalah kesam aan ant ara rasio perusahaan yang gagal dengan yang t idak gagal pada bat asan m asing- m asing negara. Alt m an ( 1984) m enj elaskan bahw a set iap perusahaan dengan z- score di baw ah 1,8 dipert im bangkan m enj adi kandidat ut am a kebangkrut an, dan sem akin rendah skornya, m aka sem akin t inggi kem ungkinan kegagalannya.

C. Aplik a si k om e r sia l da r i m ode l m u lt iva r ia t e

Model m ult ivariat e yang dilaporkan dalam penelit ian ini didasarkan pada t uj uh variabel berikut : 1) Profit abilit y : earning before int erest and t axes/ t ot al asset s; 2) Size : t ot al asset s : 3) Debt service : earning before int erest and t axes/ t ot al int erest paym ent s; 4) Liquidit y : current rat io; 5) Cum ulat ive profit abilit y : ret ained earnings/ t ot al asset s; 6) Market capit alizat ion : Five year average of m arket value of com m on equit y; 7) Earning st abilit y : Norm alized m easure of t he st andard error of est im at e around a t en- year t rend in t he overall probabilit y variable.

1 5 .6 . Re a k si pa sa r m oda l t e r h a da p k e su lit a n k e u a n ga n

Penelit ian yang m enelit i variabel laporan keuangan m elaporkan bahw a t iga sam pai lim a t ahun sebelum kebangkrut an, rasio kebangkrut an keuangan perusahaan m ulai m enunj ukkan perilaku yang berbeda dari perusahaan yang t idak bangkrut . Hasil penelit ian m engenai hal ini ant ara lain : 1) Penelit ian Aharony, Jones dan Swary ( 1980) m em bandingkan ret urn 45 perusahaan indust ri Am erika yang bangkrut pada periode 1970- 1978 dengan 65 perusahaan pengendali. Hasilnya adalah bahw a invest or yagn m enyesuaikan secara perlahan- lahan t erhadap penurunan posisi solvency kebangkrut an perusahaan pada t aksiran periode em pat t ahun. Penurunan t ert aj am dalam penurunan ret urn rat a- rat a m ingguan adalah dalam t uj uh m inggu sebelum kebangkrut an; 2) Clark dan Weinst ein ( 1983) m elaporkan hasil yang sam a t erhadap penelit ian Aharony dkk. Kesim pulannya adalah bahwa walaupun pem egang saham sudah m enderit a rugi sebelum kej adian - 1, pem egang saham m enderit a t am bahan kerugian dalam suat u periode yang sangat pendek. Ada beberapa alasan m engenai variabel pasar m odal t erhadap inform asi kesulit an keuangan dalam m odel m ult ivariat e t am bahan yang didasarkan pada laporan keuangan : a) Pasar m odal dapat m engakui hubungan non linier dan m ult iplicat ive diant ara dat a laporan keuangan dan kesulit an keuangan; b) Pasar m odal dapat m engakses inform asi yang t idak t ercerm in dalam laporan keuangan.


(2)

2002 digit ized by USU digit al library

46

Ba b 1 6 . Ke pu t u sa n Pin j a m a n da n I n for m a si Ke u a n ga n

1 6 .1 . Pe n da h u lu a n

Bab ini m enyelidiki kegunaan laporan keuangan dan inform asi lain dalam keput usan pinj am an. Dalam perj anj ian pinj am an, keput usan m engenai t ingkat bunga, j um lah pinj am an, dan ket erbat asan harus dit et apkan. Bank harus m erancang sist em w arning unt uk m engant isipasi kegagalan pinj am an. Rancangan sist em t ersebut m eliput i penggunaan m odel unt uk m em prediksi kegagalan dan variabel- variabel yang t ercakup.

1 6 .2 . Su m be r in for m a si u n t u k k e pu t u sa n pin j a m a n

Sum ber inform asi yang dapat diakses analis m eliput i : 1) Pem ohon pinj am an, inform asi yang dibut uhkan ant ara lain laporan keuangan, program bisnis dan pengalam an m anaj em en; 2) I nst it usi pinj am an dan personalia, inform asi m engenai cat at an pem bayaran sebelum nya, cat at an m anaj em en t erhadap kem am puan m asa lalu harus t ersedia. Terhadap klien yang m asih baru, m aka inform asi dari perusahaan yang dibandingkan dapat berm anfaat dalam m em buat keput usan ; 3) Survey kredit ekst ernal ( ext ernal credit surveys) , j asa pem eringkat an obligasi dan credit m enyediakan inform asi unt uk klien- klien yang pot ensial dari suat u inst it usi pem inj am an; 4) Fact or, t enaga kerj a dan pasar produksi, ket iga hal ini m erupakan sum ber inform asi m engenai kem am puan perusahaan unt uk m enerim a dukungan dari pem asok, pelanggan dan lain- lain; 5) Pasar m odal; 6) Laporan indust ri dan ekonom i, seorang analis dapat m engakses berbagai sum ber inform asi dari laporan ini.

1 6 .3 . An a lisis de scr ipt ive da r i k e pu t u sa n pin j a m a n

Figur 16.3. m enj elaskan t iga t ahapan dalam proses pinj am an kom ersial : 1) Pengesyahan pinj am an; 2) Monit oring pinj am an; 3) Penghapusan pinj am an. Ada dua alasan yang berkenaan dengan proses di at as : 1) Unt uk m em peroleh wawasan peran laporan keuangan dan inform asi lain dalam keput usan ini; 2) Unt uk m enyelidiki inovasi yang dapat m em perbaiki keput usan pinj am an.

A. An a lisis pe r j a n j ia n pin j a m a n

Sat u sum ber inform asi proses keput usan pinj am an adalah perj anj ian pinj am an m eliput i beban t ingkat bunga, j um lah pinj am an, dan persyarat an pinj am an. Tabel 16.1. m enyaj ikan cont oh perj anj ian dalam 37 perj anj ian pinj am an. Perj anj ian yang dirancang t ersebut adalah unt uk m engurangi konflik ant ara pihak yang m em inj am kan dengan pihak yang m em inj am . Sat u w aw asan yang pent ing dari perj anj ian pinj am an adalah insent if dari pihak yang m em inj am kan unt uk m engadopsi prosedur yang m enam bah kekurangan yang dirasakan dalam laporan keuangan. Suat u keberunt ungan dari perj anj ian pinj am an sebagai sum ber inform asi at as prosedur pinj am an adalah bahwa perj anj ian t ersebut secara eksplisit sudah t erm asuk dalam prosedur pinj am an. Dalam perj anj ian t ersebut akan t erlihat hak dan kew aj iban kedua belah pihak.

B. I n t e r vie w de n ga n loa n office r s

Backer dan Gosm an ( 1979) m elaporkan hasil int erview pada sebagian besar Bank di Am erika Serikat , Dun dan Bradst reet , perusahaan bank invest asi dan agen pem eringkat an Bond. Tem uan secara um um adalah bahw a dengan perpanj angan pinj am an, penekanan lebih dit ekankan pada rasio leverage dan profit abilit y sert a kekurangan pada rasio likuidit as dan t urn over. Tabel 16.2. m enyaj ikan 10 rasio t ert inggi yang diperingkat berdasarkan kepent ingannya. Debt - t o- Equit y rat io adalah rasio keuangan yang diperingkat dari rat a- rat a t ingkat kepent ingan.

C. Pe m ode la n k la sifik a si loa n office

Ada 5 kat egori dalam m engklasifikasikan pinj am an : 1) Current risiko bank yang dit erim a secara norm al; 2) Disebut kan khusus ( especialy m ent ioned) . Bukt i kelem ahan dari kondisi pem inj am an dari skedul pem bayaran kem bali yang t idak realist is ; 3) Subst andard; 4) Keragu- raguan ( doubt ful) ; 5) Kerugian ( loss) pinj am an yang t idak dapat dit agih.


(3)

Sudah banyak penelit ian m engenai kem am puan m odel st at ist ik unt uk m ereplikasikan keput usan dari loan officer unt uk m ensyahkan pinj am an. Penelit ian Diet rich dan Kaplan ( 1982) m enelit i m engenai pinj am an kom ersial dari bank kom ersial. Tuj uan penelit ian ini adalah unt uk m engem bangkan m odel linier yang dapat m ereplikasi keput usan dalam m engklasifikasikan risiko pinj am an, kem ungkinan sem akin t inggi pula leverage- nya, arus dana yang lebih rendah, dan penurunan penj ualan. Penelit ian oleh Marais, Pat ell dan Wolfson ( 1984) m enelit i klasifikasi pinj am an yang dibuat oleh bank kom ersial yang besar. Dengan m enggunakan 13 it em laporan keuangan. Sebagai variabel independent dalam m odel m ult ivariat e probit ada klasifikasi yang dilaporkan dalam bent uk persent ase.

Ket ika m engint epret asikan persent ase- persent ase, Pat el dan Solfson ( 1984) m enyat akan perlunya m em pert im bangkan penj elasan- penj elasan berikut : 1) Loan officer m em pert im bangkan variabel- variabel yang ada dalam t abel 16.1.; 2) Loan officer hanya m em pert im bangkan 3 variabel t ersebut kecuali dalam hal non linier at au non addit ive; 3) Klasifikasi yang konsist en t idak dilakukan oleh loan officers individual dalam sam pel it u.

Penelit ian Spong dan Hoening ( 1979) m elaporkan bahw a klasifikasi pinj am an berkorelasi dengan charge- off selanj ut nya.

D . Su m be r da t a e k st e r n a l ya n g digu n a k a n da la m k e pu t u sa n

Dalam keput usan pinj am an dan perdagangan credit , inform asi m engenai pem ohon pinj am an dapat dibeli dari j asa pelayanan kom ersial sepert i yang diberikan oleh Dun & Bradst reet ( D & B) m engenai m odal dan pem eringkat an kredit . Pem eringkat an kredit dikelom pokkan pada em pat kat egori : t inggi, baik, waj ar at au t erbat as ( lim it ed) .

1 6 .4 . Pe n de k a t a n k u a n t it a t if pa da k e pu t u sa n pin j a m a n

Model kuant it at if berperan pent ing dalam keput usan pinj am an. Pem eringkat an yang diberikan oleh m odel kuant it at if adalah input yang besar dalam keput usan pengesyahan pinj am an.

A. M a sa la h da la m k e pu t u sa n pe n ge sya h a n pin j a m a n

1) Kehilangan fungsi unt uk m odel kesalahan prediksi; 2) Sekum pulan perusahaan unt uk m asuk dalam sam pel; 3) Populasi m odel unt uk dit erapkan; 4) Variabel independent yang ada dalam m odel; 5) Perlakuan at as dat a yang hilang; 6) Ket et apan periode w akt u yang m engasum sikan m odel it u adalah valid.

Ke h ila n ga n fu n gsi u n t u k m e n ggu n a k a n m ode l k e sa la h a n pr e dik si.

Ada 2 param et er pent ing bila kit a m em peroses aplikasi pinj am an :

1. C1 - Biaya prediksi, yang akan dilakukan pem ohon unt uk m em bayar bila selanj ut nya biaya prediksi it u t idak dapat dibayar kem bali.

2. C2 - Biaya prediksi, yang t idak akan dilakukan pem ohon unt uk m em bayar bila selanj ut nya biaya prediksi it u dapat dibayar kem bali.


(4)

2002 digit ized by USU digit al library

48

Pe n e lit ia n m e n ge n a i be sa r a n C1 dila k u k a n ole h Alt m a n ( 1 9 8 0 )

Sangat sedikit sekali analisa biaya C2 dilaporkan dalam lit erat ur. Alt m an, Haldem an dan Narayanan ( 1977) berargum en bahwa besarannya “ kecil” .

Lu a sn ya pe r u sa h a a n ya n g m a su k da la m sa m pe l

Analisis pinj am an selalu m enghadapi t rade off diant aranya m em punyai observasi yang cukup luas pada est im asi m odel skoring yang efisien dan m em punyai sekum pulan perusahaan yang hom ogen dengan t et ap m em perhat ikan at ribut yang relevan t erhadap keput usan pinj am an.

Popu la si u n t u k a plik a si m ode l

Ada dua populasi yang pent ing t erhadap seorang pem inj am : 1) Populasi pem ohon pinj am an baru; 2) Populasi pem ohon yang dit erim a.

Variabel independent yang m asuk dalam m odel : 1) Pengalam an m asa lalu dari inst it usi pinj am an; 2) Penelit ian m asa lalu at as prediksi kesulit an keuangan at au klasifikasi pinj am an; 3) Met ode penyelidikan dat a secara int ensive sepert i st epwise regression at au st epwise discrim inant analysis.

Pe r la k u a n a t a s da t a ya n g h ila n g

Solusinya adalah bahwa j ika beberapa perusahaan kehilangan inform asi unt uk variabel yang diberikan, nilai m edian unt uk sam pel t ersebut digant i dengan inform asi yang hilang.

Ke t e t a pa n

Perubahan dapat t erj adi oleh pem ohon pinj am an; dalam karakt erist ik pem ohon at au dalam indust ri dan lingkungan ekonom i; pendekat an yang dilakukan t erhadap perubahan ini adalah m enerim a variabel independent kecuali m engest im asi kem bali koefisiennya dan m enerbit kan point cut off yang baru unt uk m engklasifikasikan pinj am an pada berbagai kat egori.

B. Kon t r ibu si m ode l sk or in g k u a n t it a t if

Model skoring dapat m em berikan beberapa kont ribusi pent ing dalam m em buat keput usan kredit : 1) Model skoring dapat m em fasilit asi m onit oring, pengendalian, dan risiko perkiraan ( it em ) incom e; 2) Keput usan yang berhubungan dengan C1 dan C2 adalah input pent ing dalam skoring; 3) Sist em skoring kredit dapat digunakan unt uk m enguj i variabel m ana yang pent ing unt uk m em bedakan resiko kredit baik dan j elek; 4) Sist em skoring kredit dapat m em bant u dalam alokasi w akt u loan officer dan sum berdayanya; 5) Sist em skoring kredit dapat m em bant u m engim plem ent asikan kekonsist enan kebij akan pinj am an dengan undang- undang negara.

C. Pe r m oh on a n pin j a m a n k om e r sia l

Ada 4 pert anyaan pent ing sehubungan dengan pem berian kredit : 1) St at us rum ah; 2) Giro; 3) Tuj uan pinj am an; 4) Ket ent uan pinj am an.


(5)

D . Pe r m oh on a n pin j a m a n k om e r sia l

Perm ohonan yang sering t erj adi dari skoring kredit sekt or kom ersial berkait an dengan kredit perdagangan. Penelit ian oleh Ewert ( 1977) , Cow en and Page ( 1982) dilakukan dengan m enggunakan m odel diskrim inan.

1 6 .5 . Ke pu t u sa n pin j a m a n da n a lt e r n a t if a k u n t a n si

Pegaw ai bank m em punyai insent if unt uk m enggunakan inform asi yang m em fasilit asikan m em buat keput usan pinj am an lebih baik.

A. Pe r be da a n da la m GAAP

Ada beberapa penj elasan bagi loan officer unt uk t idak m em buat suat u usaha subst ansial m enyesuaikan perbedaan pada beberapa m et ode akunt ansi yang digunakan :

1) Kesim pulan profit abilit y, leverage dan sebagainya t idak dirasakan sensit if unt uk m enggunakan m et ode akunt ansi yang berbeda digunakan oleh para pem ohon.

2) Kekurangan analis at au penget ahuan unt uk m em buat penyesuaian yang t epat dalam hal t ert ent u.

3) Analis dapat m engakses sum ber- sum ber inform asi yang m engkom pensasikan perbedaan m et ode akunt ansi.


(6)

2002 digit ized by USU digit al library

50

B. Alt e r n a t if pe la por a n k e u a n ga n N on - GAAP

Pegaw ai bank dapat m enggunakan alt ernat if Non- GAAP bila m engevaluasi pem ohon pinj am an at au bila m enulis perj anj ian pinj am an dengan pem ohon yang dit erim a. Left w ich ( 1983) m elaporkan bahw a sem ua perj anj ian pinj am an berisikan referensi khusus t erhadap at uran pengukuran yang digunakan unt uk m enghit ung angka akunt ansi unt uk t uj uan perj anj ian. At uran- at uran yang diadopsi di luar GAAP m isalnya kont inj ensi, m at a uang asing, goodwill dan int angible, sert a paj ak penghasilan. Hal ini dit afsirkan unt uk m engurangi konflik kepent ingan ant ara pinj am an dan yang m em inj am .

D . Pe r be da a n m e t ode a k u n t a n si da n m ode l sk or in g k u a n t it a t if

Perbedaan dalam m et ode akunt ansi dapat m encipt akan kesulit an bila m enggunakan m odel skoring kuant it at if dalam evaluasi pinj am an pada kont eks ini adalah berguna unt uk m em bedakan ant ara : 1) Perbedaan cross- sect ional; 2) Perbedaan t im e- series. Ada beberapa alt ernat if seseorang dapat m engadopsi dalam sit uasi ini : 1) Unt uk m em bangun m odel skoring yang t erpisah pada m asing- m asing kom binasi alt ernat if akunt ansi; 2) Menggunakan t eknik penyesuaian unt uk m enem pat kan skor pem ohon dengan m odel pada basis yang sam a dengan m em perhat ikan m et ode akunt ansi.


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52