Analisis sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan design, produk Suzuki Smash ditinjau dari tingkat penghasilan : studi kasus pada konsumen Suzuki Medan Jaya Bantul.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT

PENGHASILAN

( Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul)

Indra Heryanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Sikap konsumen produk Suzuki smash terhadap harga, kualitas, dan desain; 2). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga; 3). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas; 4). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain.

Penelitian ini dilaksanakan di Dealer Suzuki Medan Jaya cabang Bantul. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Dealer Suzuki Medan Jaya yang memakai produk Suzuki Smash. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

accidental sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan ditemui atau datang ke dealer Suzuki Medan Jaya Bantul. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 konsumen. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), dan Analisis Varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain.

Hasil penelitian ini diperoleh hasil, pada umumnya konsumen produk Suzuki Smash berpenghasilan menengah. 1). Sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah positif; 2). Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk (Fhitung = 5,701 > Ftabel = 3,115); 3). Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk (Fhitung = 5,079 > Ftabel = 3,115); 4). Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk. (Fhitung = 3,480 > Ftabel = 3,115).


(2)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS PRICE, QUALITY AND DESIGN PRODUCT OF SUZUKI SMASH FROM THE

INCOME POINT OF VIEW

(Case study of Suzuki Smash Consumers in the Dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul) Indra Heryanto

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The study reported in this thesis attempted to investigate: 1) Consumers’ attitude towards price, quality, and design; 2) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect; 3) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect; 4) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect.

This study was conducted in the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. The population of the study was the consumers of Suzuki Medan Jaya Bantul Dealer who used the product of Suzuki Smash. The sample gathering technique used in this study was Accidental Sampling, that is, consumers who were accidentally met or came to the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. There were 80 consumers taken as the sample. The data gathering techniques used was analysis of Multiattribute Attitude Model (MAM), and Varian Analysis (ANOVA). Those were used to investigate the level of income effect towards consumers’ attitude in the product of Suzuki Smash from price, quality, and design aspects.

It was obtained from the study that generally the consumers of Suzuki Smash product have intermediate income. 1) The consumer’ attitude toward the price, quality, and design was positive; 2) There was an income level effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect ( Frate = 5,701 > Ftable= 3,115); 3) There was an income level effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect (Frate = 5,079 > Ftable = 3,115); 4) There was an income level effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect (Frate= 3,480 > Ftable= 3,115).


(3)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA,

KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU

DARI TINGKAT PENGHASILAN

(Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Suzuki Medan Jaya Bantul)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

INDRA HERYANTO 001334144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007


(4)

Tuhan menjadikan segala

sesuatu indah tepat pada

waktunya

Motivasi terbesar ada

dalam dirimu


(5)

(6)

(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Allah Bapa Yang Bertahta Dalam Kerajaan Surga atas berkat dan kasih-MU, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak S. Widanarto Prijowuntato. S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. FX. Muhadi M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.


(9)

4. Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd.. selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini serta sharing pengalamannya. 5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada penulis selama kuliah.

6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala

keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

7. Pak Anton selaku kepala cabang, Mbak Sumi dan seluruh karyawan Dealer Medan Jaya Bantul yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Bapak Tri Haryanto dan Ibu Sudiyati yang tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai bapak dan ibu tercinta.

9. Mas Nano dan Mbak Heri serta keponakanku tersayang “Jostella Jihae Matrinda” atas dukungan serta doa-doanya.

10.Adikku “Ana Dhamar sakti” terimakasih doa-doanya, akhirnya kakakmu lulus juga.

11.Pak Dhe Suharjo&Mbokde Sum, Pak Dhe Rugiman&Simbok Kartini, Terima kasih semuanya, yang telah menjadikan aku lebih dewasa.


(10)

13.Sahabat-sahabatku, Nanto&Sari&the litle “Galih”, Eko&Ari, Nunung&Ike (makasih Laptopnya), Oka, Joko, Moko, Kempung, Yanu, Kang Sugi, Kang Sudi, Kang Timan, Oii.... Aku lulus!

14.VONEDASEE Band old and new (Todi, Romi, Hendi, Rino, Agus Manager, Yuni).

SEMANGAT !

15.Yun (ndang golek gawean), Ning (ayo ndang dirampungke), ETI (makasih semua doa dan semangatnya. He..he...aku iso lulus to!)

16.Teman-teman Pendidikan Akuntasi, Tarno, SI-B, Ratih&Mulat, Simik, Uki, Juragan “Heri” 99, Rinawat, Ari “Kuclok”, Hendi (Ndang Lulus dab...wis tuo!)

17.Joko”Suthur”, Beni “Bendot”, Diar, Sigit “We-wek”, makasih untuk tawa dan candanya. Perjuangan kita belum berakhir bro...

18.My Motorcycle “Tiger 2000”, Sahabat setiaku dalam suka dan duka, hanya bersamamu aku bisa melewatkan hari-hariku yang melelahkan.

19.Semua Inspirasiku yang datang dan pergi, bahkan yang belum pernah aku miliki. Semuanya terangkum jadi satu dan telah menjadi bagian dalam kisah perjalanan hidupku.

20.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.


(11)

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 01 Mei 2007 Penulis


(12)

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT

PENGHASILAN

( Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul)

Indra Heryanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Sikap konsumen produk Suzuki smash terhadap harga, kualitas, dan desain; 2). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga; 3). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas; 4). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain.

Penelitian ini dilaksanakan di Dealer Suzuki Medan Jaya cabang Bantul. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Dealer Suzuki Medan Jaya yang memakai produk Suzuki Smash. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan ditemui atau datang ke dealer Suzuki Medan Jaya Bantul. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 konsumen. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), dan Analisis Varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain.

Hasil penelitian ini diperoleh hasil, pada umumnya konsumen produk Suzuki Smash berpenghasilan menengah. 1). Sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah positif; 2). Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk (Fhitung = 5,701 > Ftabel = 3,115); 3). Ada pengaruh tingkat penghasilan

terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk (Fhitung = 5,079 > Ftabel = 3,115); 4). Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk. (Fhitung = 3,480 >


(13)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS PRICE, QUALITY AND DESIGN PRODUCT OF SUZUKI SMASH FROM THE

INCOME POINT OF VIEW

(Case study of Suzuki Smash Consumers in the Dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul) Indra Heryanto

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The study reported in this thesis attempted to investigate: 1) Consumers’ attitude towards price, quality, and design; 2) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect; 3) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect; 4) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect.

This study was conducted in the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. The population of the study was the consumers of Suzuki Medan Jaya Bantul Dealer who used the product of Suzuki Smash. The sample gathering technique used in this study was Accidental Sampling, that is, consumers who were accidentally met or came to the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. There were 80 consumers taken as the sample. The data gathering techniques used was analysis of Multiattribute Attitude Model (MAM), and Varian Analysis (ANOVA). Those were used to investigate the level of income effect towards consumers’ attitude in the product of Suzuki Smash from price, quality, and design aspects.

It was obtained from the study that generally the consumers of Suzuki Smash product have intermediate income. 1) The consumer’ attitude toward the price, quality, and design was positive; 2) There was an income level effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect ( Frate =

5,701 > Ftable= 3,115); 3) There was an income level effect towards consumers’

attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect (Frate = 5,079 > Ftable

= 3,115); 4) There was an income level effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect (Frate= 3,480 > Ftable= 3,115).


(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 2

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3


(15)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap Konsumen ... 5

1. Karakteristik Sikap... 5

2. Struktur Sikap ... 6

3. Pembentukan Sikap... 6

4. Faktor Penghambat Sikap ... 8

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 9

B. Harga ... 14

C. Kualitas... 16

D. Desain... 17

E. Proses Keputusan Pembeli ... 18

F. Kajian Penelitian yang Relevan ... 19

G. Kerangka Berfikir ...19

H. Hipotesis...21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22


(16)

D. Populasi dan sampel ... 23

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel... 24

F. Teknik Pengumpulan Data... 25

G. Pengujian Kuesioner ... 27

H. Teknik Analisis Data... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan ... 37

B. Struktur Organisasi ... 38

C. Personalia Perusahaan ... 43

D. Proses Penggajian ... 45

E. Pemasaran ... 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 50

1. Karakteristik Konsumen ... 50

2. Sikap Konsumen ... 51

B. Pengujian Hipotesis ... 56

C. Pembahasan ... 60

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63


(17)

B. Keterbatasan ... 64 C. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert ...25

Tebel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ...26

Tabel 3.3 Uji Validitas Harapan ...28

Tabel 3.3 Uji Validitas Kenyataan ...28

Tabel 3.4 Ringkasan ANOVA ...35

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. Kharisma Mataram Jaya ...44

Tabel 5.1 Tingkat Penghasilan Konsumen ...50

Tabel 5.2 Hasil Penilaian Konsumen ...51

Tabel 5.3 Urutan Prioritas Kepentingan ...52

Tabel 5.4 Bobot Kepentingan ...53

Tabel 5.5 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Harga ...88

Tabel 5.6 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Kualitas ...90

Tabel 5.7 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Harga ...92

Tabel 5.8 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ...94

Tabel 5.9 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Kualitas ...97

Tabel 5.10 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ...99

Tabel 5.11 Sikap Konsumen Secara Keseluruhan ... 102

Tabel 5.12 ANOVA ...57

Tabel 5.13 ANOVA ...58


(19)

DAFTAR BAGAN


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Validitas & Reliabilitas ... 66

LAMPIRAN 2 Data Ideal & Belief ... 69

LAMPIRAN 3 Multiatribut Attude Model ... 79

LAMPIRAN 4 Tabel Perhitungan Sikap Konsumen ... 87

LAMPIRAN 5 Analisis Varian ... 105

LAMPIRAN 6 Ijin Penelitian ... 108

LAMPIRAN 7 Kuesioner... 111


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini kita menemukan berbagai macam produk yang sejenis dalam berbagai macam merk. Sedangkan sikap perusahaan yang bersaing untuk menjaring konsumen yang sebanyak-banyaknya dengan mengesampingkan kualitas dari produk itu sendiri. Untuk itu, konsumen memiliki peluang yang lebih besar untuk memilih produk mana yang mereka anggap paling baik dan sesuai dengan yang diinginkannya.

Suatu konsep tentang pemasaran menerangkan bahwa jika pemasaran ingin berhasil maka pihak yang memasarkan produk harus menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberikan kepuasan sesuai keinginan konsumen secara efektif dan efisien. Untuk itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Sebagai contoh; dengan adanya produk sepeda motor yang bervariasi dan harga yang bersaing dan berkualitas tinggi maka masyarakat akan cenderung memilih produk yang berkualitas, berteknologi tinggi, dan yang lebih penting yaitu murah.

Untuk menarik konsumen perusahaan yang memasarkan produk tersebut harus mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai. Diantaranya; dengan memberikan hadiah-hadiah pada pembelian produk, service gratis, garansi mesin dan pemberian kredit yang lebih murah dari produk-produk lain. Hal ini


(22)

dimaksudkan agar konsumen menjadi tertarik dan perusahaan dapat mencapai volume penjualan yang ditargetkan serta dapat memperoleh laba sesuai dengan yang diinginkan.

Karena semakin banyak perusahaan yang bersaing untuk memperebutkan konsumen, maka perusahaan harus peka terhadap sikap konsumen terhadap produk yang mereka tawarkan. Maka perusahaan harus mencari suatu strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan konsumen dan meningkatkan penjualan dari produk yang ditawarkan. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian yang

berjudul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA,

KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT PENGHASILAN”.

1

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash antara lain harga, kualitas, desain/bentuk fisik, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, pelayanan purna jual, tersedianya suku cadang. Dalam penelitian ini penulis hanya ingin mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash dari segi harga, kualitas, dan desain produk ditinjau dari tingkat penghasilan konsumen.


(23)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah yang ada yaitu :

1. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga?

2. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas?

3. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :

1 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk?

2 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk?

3 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap


(24)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan agar perusahaan mampu meningkatkan kinerja dalam perusahaannya.

2. Bagi Universitas

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi perpustakaan dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian.

3. Bagi penulis

Dapat lebih mengetahui dan memahami praktek dalam dunia usaha yang sebenarnya dan dapat menerapkan teori yang didapat didalam perkuliahan


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap Konsumen

Sikap adalah evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus menerus yang bertindak ke arah atau gagasan tertentu. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan pandangannya terhadap produk atau proses belajar dari pengalamannya. Sikap bukan hanya suatu tindakan atau jawaban-jawaban tertentu dari seseorang tetapi merupakan keseluruhan tindakan satu sama lain yang saling berhubungan. Seseorang mempunyai sikap ini menempatkan dalam pola pemikiran untuk menyukai sesuatu , mendekati atau menjauhi suatu objek. Philip Kotler (1997:167) mendefinisikan sikap sebagai evaluasi perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek. Sedangkan Lapiere (1980) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Secara sederhana sikap adalah respons terhadap situasi sosial yang telah terkondisikan.

Sikap merupakan suatu ekspresi dari perasaan yang direflaksikan seseorang dengan kecenderungan suka atau tidak suka pada suatu objek. Sikap menyebabkan orang berperilaku secara tetap terhadap suatu objek yang sama. 1. Karakteristik sikap

Menurut Philip Kotler (1997:179) karakteristik sikap dapat dibedakan menjadi:


(26)

a. Sikap memiliki objek

b. Sikap memiliki arah atau tujuan c. Sikap dapat dipelajari

Jadi sangat penting untuk menyadari bahwa pengetahuan dapat mendahului perubahan dan pembentukan sikap dan prinsip-prinsip pengetahuan yang dibicarakan dapat mengetahui pengembangan dan perubahan sikap konsumen.

2. Struktur Sikap

Struktur sikap terdiri dari tiga komponen (Saifudin Azwar 1988:23) yaitu : a. Komponen Kognitif

Komponen ini mngandung keyakinan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek.

b. Komponen afektif

Dalam konponen ini menyangkut tentang masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek.

c. Komponen konatif

Menunjukkan perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek yang dihadapi.


(27)

3. Pembentukan Sikap

Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu, sehingga terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang satu dengan individu yang lain. Menurut Saifudin Azwar (1988:30) faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah sebagai berikut :

a. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi ikut mempengaruhi dan membentuk penghayatan terhadap stimulus sosial.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting.

Merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi sikap, dimana individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan sikap. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap individu terhadap berbagai masalah.

d. Media massa

Sebagai sarana komunikasi yang paling tepat untuk mempengaruhi sikap konsumen dalam pembentukan opini dan kepercayaan individu.


(28)

e. Lembaga pendidikan dan agama

Pemahaman akan baik dan buruk dari pemisahan antara sesuatu yang boleh dan yang tidak dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari lembaga keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f. Pengaruh faktor emosional

Pengaruh emosional dapat membentuk sikap dimana suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran pengalihan dan frustasi bentuk mekanisme pertahanan ego. 4. Faktor Penghambat Sikap

Faktor penghambat sikap menurut Saiffudin (1988:14-15) dibagi menjadi : a. Setiap jawaban yang mempunyai alternatif tertentu dan membatasi

keleluasaan subjek dalam mengkomunikasikan sikap. Raspon yang sesungguhnya yang dikemukakannya mungkin sekali tidak terdapat diantara alternatif jawaban sehingga ia hanya dapat memilih yang mirip saja diantara yang tersedia.

b. Bahasa yang tidak dapat memancing respon sebenarnya.

Bahasa standar yang dapat digunakan dalam skala, mungkin tidak dapat menimbulkan reaksi-reaksi asli yang tipikal.


(29)

Pertanyaan yang standar tidak dapat mengungkap kompleksitas nuansa-nuansa ataupun warna sesungguhnya dari sikap subjek yang sebenarnya. d. Segala macam kesalahan

Dalam setiap kumpulan berbagai respon yang diberikan oleh manusia sebagai subjeknya. Di pihak orang yang melakukan pengukuran sikap eror tersebut dapat berupa kekeliruan mencatat, kekeliruan dalam memproses data, atau kekeliruan dalam menganalisis data jawaban subjek.

e. Konsep diri keinginan sosial dan lain-lain

Subjek responden dipengaruhi oleh hasrat atau keinginan mereka sendiri akan peneriamaan sosial.

f. Efek situasi dan kondisi

Karakteristik pernyataan sebelumnya, harapan subjek terhadap tujuan pengukuran itu dan banyak lagi aspek yang ada dalam situasi pengambilan data dapat nmempengaruhi pernyataan yang akan diberikan oleh subjek.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Konsumen tidak membuat keputusan mereka tanpa mempertimbangkannya. Pembelian mereka sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Yang dapat digambarkan sebagai berikut (Kotler Philip, 1984:163) :


(30)

Kebudayaan Sosial Pribadi Psikologis PEMBELI Motivasi Persepsi Belajar Kepercayaan dan Sikap Usia dan tahap

siklus hidup Pekerjaan Keadaan ekonomi Gaya Hidup Kepribadian dan Konsep diri Kelompok referensi Keluarga Peran dan Status Budaya Sub Budaya Kelas Sosial

Dari gambar diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan dan dianggap sebagai tuntunan hidup dalam menentukan perilaku. Faktor kebudayaan menentukan seseorang dalam mengambil keputusan yang antara lain meliputi; budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Dari ketiga faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


(31)

1). Budaya

Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang mendalam.

2). Sub Budaya

Sub Budaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Sub budaya ada empat macam yaitu; kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan wilayah geografis. 3). Kelas Sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggotanya dalam setiap jenjang itu memiliki nilai tingkat dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial dinyatakan melalui jabatan, pendapatan, kekayaan, pendidikan, dan lain-lainnya. Orang dengan kelas sosial yang sama cenderung berperilaku hampir mirip dibandingkan dengan orang-orang yang berasal dari kelas sosial yang berbeda. Konsumen yang menentukan produknya juga didasarkan pada kelas sosial mereka, maka seorang pemasar harus memahami kelas sosial yang ada agar berhasil mencapai tujuan pemasaran.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan faktor-faktor yang pada umumnya ada dalam kehidupan setiap orang dan lingkungannya. Dalam menentukan suatu


(32)

keputusan dan berperilaku setiap orang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang meliputi; kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Dari ketiga faktor sosial tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Kelompok Referensi

Kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Oleh karena itu pemasar harus berusaha untuk mengidentifikasi kelompok referensi dari para konsumen sasaran mereka. 2). Keluarga

Keluarga merupakan tempat pembentukan perilaku konsumen sebagai seorang individu. Keluarga mempunyai fungsi dalam prosessosialisasi individu dan pembentukan kepribadian, minat, opini, gaya hidup, pola pembelian, dan pemilihan produk.

3). Peranan dan status

Sebuah peranan terdiri dari aktifitas atau kegiatan yang diperkirakan akan dilakukan oleh seseorang sesuai denganyang dilakukan oleh orang lain yang ada disekelilingnya. Setiap peranan akan mempengaruhi perilaku pembeli. Dengan demikian pemasar perlu menyadari potensi produk yang menjadi sebuah simbul status.


(33)

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi merupakan sesuatu yang mempengaruhi setiap individu dalam berperilaku dan menentukan pilihannya. Untuk memenuhi kebutuhan yang optimal seseorang tidak lepas dari faktor-faktor yang ada dalam dirinya sendiri. Faktor-faktor yang dapat menentukan perilaku seseorang antara lain; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

1). Usia dan Tahap Siklus Hidup

Kebutuhan seseorang sangat tergantung dari usia mereka, orang membeli barang dan jasa berubah-ubah selama hidupnya.

2). Pekerjan

Jenis pekerjaan akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang. Kebutuhan seorang pekerja kasar akan sangat berbeda dengan kebutuhan seorang eksekutif.

3). Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan sangat besar pengaruhnya terhadap pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitas dan pola waktu), tabungan dan harta (termasuk tingkat kecairan), daya pinjam dan sikap berbelanja versus menabung.


(34)

4). Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalan kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan bakat.

5). Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian dan konsep diri adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lam terhadap pengaruh lingkungannya.

d. Faktor Psikologis

Setiap orang memiliki kebutuhan psikologis dalam dirinya, dan kebutuhan psikologis timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui teman-teman dan masyarakat, harga diri, atau kebutuhan untukditerima dilingkungannya. Pilihan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yaitu :

1). Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar mencari pemuasan terhadap kebutuhan tersebut.

2). Persepsi (Perseption)

Persepsi adalah proses seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar tentang dunia. Motivasi dan tujuan yang sama, mungkin akan mempunyai persepsi yang berbeda. Hal ini disebabkan karena persepsi seseorang


(35)

tergantung pada sifat rangsangan fisik, hubungan rangsangan tersebut dengan sekelilng dan kondisi dalam diri orang tersebut.

3). Belajar

Belajar dari pengalaman dan pengetahuan dapat mengubah perilaku seseorang. Pemasar perlu memahami cara belajar konsumen dalam perilakunya sehingga dapat mengarahkan konsumen untuk memilih produk.

4). Keyakinan dan Sikap

Keyakinan menunjukkan gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap menggambarkan penilaian tentang keyakinan, perasaan emosional dan perilakuyang bertahan selam waktu tertentu terhadap beberapa objekatau gagasan.

Faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis adalah suatu hubungan yang sangat mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya. Maka suatu lingkungan yang berbeda akan menghasilkan perilaku konsumen yang berbeda pula.

B. Harga 

Menurut Basu Swastha (1984:147), harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Dalam hal ini penjual dapat


(36)

menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam persaingan atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau rendah dari tingkat harga dalam persaingan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Penetapan harga sama dengan harga saingan

Cara seperti ini lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam persaingan itu tinggi.

b. Penetapan harga dibawah harga saingan

Metode ini biasanya digunakan oleh para pengecer. Penetapan harga dibawah harga saingan ini juga merupakan suatu cara memasuki pasar yang baru.

c. Penetapan harga diatas harga saingan

Metode ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah mempunyai reputasi atau perusahan yang menghasilkan barang prestise. Tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut :

1). Mendapatkan laba maksimum

Makin besar daya beli konsumen, maka semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi.

2). Mendapatkan pengembalian investasi

Harga yang dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaa,


(37)

dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

3). Mencegah atau mengurangi persaingan

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga, hal ini dapat dilakukan jika penjual menawarkan barang dengan harga yang sama.

4). Mempertahankan atau memperbaiki market share

Hal ini bisa dilakukan jika kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih longgar, juga bagi perusahan kecil yang mempunyai kemampuan sangat terbatas

C. Kualitas

Menurut DR. Winardi S.E (1989:110), kualitas kelompok penjual pada dasarnya ditentukan oleh sifat pekerjaan yang akan dilaksanakandan arti penjual individual tersebut bagi perusahan yang bersangkutan. Dalam proses pengembangan suatu produk, seorang pengusaha harus menetapkan derajat mutu tertentu bagi produknya. Yang dimaksud kualitas adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka mutu merupakan satu pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemelihaeraan, dan perbaikan segla atribut lainnya.


(38)

Pada awalnya, produk dipasarkan dengan salah satu dari tiga tingkat derajat mutu yaitu; rendah, rata-rata, tinggi. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan untuk memasang harga jual yang lebih tinggi, dan juga jika kualitas yang ditawarkan rendah maka harga jual juga akan menjadi rendah.

D. Desain

Menurut Basu Swastha (1987:146), dalam menentukan desain produk yang tepat,perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor utama yang sangat berpengaruh. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Kebutuhan dan keinginan pasar

b. Kategori umum yang ada pada barang dan jasa c. Apa saja yang dilakukan oleh pesaing

Disamping ketiga faktor tersebut, perlu juga memperhatikan batasan-batasan lain seperti :

b. Keahlian dan kemempuan bagian produksi

c. Pengaruh biaya produksi, penanganan, dan pengiriman d. Tersedianya bahan baku yang diperlukan

E. Proses Keputusan Pembeli

Menurut Philip Kotler (1997:162), proses pembelian dimulai jauh sebelum tindakan pembelian dan berlanjut lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan perhatian pada proses pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan


(39)

membeli. Sebelum menentukan akan membeli produk akan melewati tahap-tahap berikut ini :

1. Pengenalan kebutuhan

Tahap pertama proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan pembeli dapat dipicu oleh adanya dorongan dari luar atau dari dalam diri pembeli.

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik, akan mencari lebih banyak informasi mengenai produk yang ingin dibeli tetapi mungkin juga tidak. Ketika semakin banyak informasi yang bisa diperoleh, maka semakin bertambah pula kesadaran pembeli untuk memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.

3. Keputusan membeli

Keputusan membeli konsumen adalah membeli produk yang paling disukai, efektif dan efisien. Tetapi ada dua faktor yang dapat muncul antara niat membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain terhadap produk dan faktor yang kedua adalah faktor situasi yang diharapkan . Konsumen mungkin membentuk niat membeli bardasarkan pada faktor pendapatan, harga, dan manfaat dari produk.


(40)

4. Tingkah laku pasca pembelian

Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas dan jika produk memenuhi harapan konsumen maka konsumen akan merasa puas.

F. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Seperti yang dikemukakan oleh Agustina Budi Astuti (2003), dapat diketahui bahwa konsumen dalam mengambil suatu keputusan dan pembelian produk sepeda motor Honda konsumen lebih mengutamakan kualitas mesin.

Menurut Niken Sapta Rini (2004), bahwa minat konsumen terhadap produk kendaraan isuzu panther, konsumen lebih mengutamakan kualitas mesin yang kuat dan tahan lama. Jika dilihat dari segi harga, mobil isuzu panther terjangkau untuk penghasilan konsumen kurang dari Rp. 5.000.000,- per bulan. Dikemukakan pula oleh Andreas Agus Wiyono (2001), tidak ada perbedaan sikap baik itu dari segi harga dan kualitas terhadap produk jamu air mancur.

Dari penelitan yang dilakukan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan sikap konsumen terhadap harga, kualitas, dan desain produk Suzuki smash ditinjau dari tingkat penghasilan.


(41)

G. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.

Tingkat penghasilan setiap orang bervariasi, sesuai dengan jumlah uang yang diperoleh dalam pekerjaannya. Seseorang yang berpenghasilan tinggi akan mampu membeli produk terkenal dan mahal harganya Mereka mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran merk produk yang memiliki harga yang rendah sampai yang tinggi. Sebaliknya seseorang yang berpenghasilan rendah mempunyai daya beli yang rendah terhadap produk yang mempunyai harga mahal. Dengan demikian konsumen yang berpenghasilan rendah cenderung memilih produk yang mempunyai harga murah dan terjangkau dengan penghasilannya

2. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

Menurut Philip Kotler (1997: 182), kualitas adalah suatu ukuran barang yang layak atau tidak untuk dijual.. Kualitas yang ditawarkan oleh produsen sangat beragam, yaitu produk dengan kualitas rendah, rata-rata, dan tinggi. Produk yang berkualitas rendah mempunyai harga yang rendah. Sedangkan produk yang berkualitas tinggi mempunyai harga yang tinggi. Dengan penghasilan yang rendah konsumen cenderung memilih produk yang berkualitas rendah. Sedangkan bagi konsumen yang berpenghasilan tinggi


(42)

akan mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran kualitas produk yang rendah sampai produk yang berkualitas tinggi.

3. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

Seiring dengan berkembangnya jaman, maka berkembang pula desain-desain produk sepeda motor yang ada dalam masyarakat. Produsen berlomba-lomba untuk mendesain produk sepeda motor sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Produk dengan desain yang up to date / terbaru tentu saja mempunyai harga yang mahal dibanding dengan produk lama dengan desain yang lama pula. Konsumen yang berpenghasilan tinggi akan memilih produk dengan desain yang terbaru, tetapi jika konsumen tersebut mempunyai penghasilan yang rendah maka konsumen tersebut akan memilih produk lama dengan desain yang lama pula. Hal tersebut dikarenakan konsumen yang berpenghasilan rendah tidak mampu untuk membeli produk terbaru yang mempunyai harga mahal.

G. Hipotesis

Berdasarkan uraian teoritis tersebut diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.


(43)

2. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

3. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus. Studi kasus disini dilakukan di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul, apakah tingkat penghasilan konsumen berpengaruh terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dilihat dari harga, kualitas, dan desain. Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh ini hanya berlaku untuk perusahaan yang diteliti yaitu Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul 2. Waktu Penelitian : Bulan september th 2006

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian : Konsumen yang memakai dan membeli produk suzuki smash dan yang dijadikan responden dalam penelitian ini.

2. Objek Penelitian : Sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash.


(45)

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian.

Populasi adalah sekumpulan subjek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Aptik, 1980:52). Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh konsumen yang menggunakan produk Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul.

2. Sampel penelitian.

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya sampel adalah bagian dari populasi (Nawawi, 1983 : 54). Sampel dimaksudkan sebagai contoh yang mewakili populasi bukanlah merupakan cuplikan yang dicomot, melainkan hanya sebagai cerminan yang bisa dipandang menggambarkan secara maksimal (Hadi, 1983 :222). Besarnya sampel yang harus diambil agar memperoleh data yang representatif adalah jika populasi lebih dari 100 sampel dapat diambil antara 10% - 15%, atau 25% atau lebih (Arikunto, 1986 : 74). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 80. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling (sampling seadanya).


(46)

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang dapat menjadi objek pengamatan atau faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.

a. Variabel bebas.

Tingkat Penghasilan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan yang didapat dalam satuan mata uang rupiah.

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam hal ini adalah sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash yang terdiri dari tiga sub variabel yaitu harga, kualitas, desain.

2. Pengukuran Variabel Penelitian.

Dalam hal ini penulis membuat kuesioner untuk responden tentang sikap responden terhadap harga, kualitas dan desain produk Suzuki Smash ditinjau dari tingkat penghasilan. Pengukuran skala tingkat penghasilan konsumen penulis menggunakan :

a. kurang dari Rp 450.000,- (penghasilan rendah)


(47)

c. Lebih dari Rp 1.000.000,- (penghasilan tinggi)

Untuk membuat kuesioner tersebut, ditentukan juga sejumlah sub variabel. Adapun sub variabel dalam rancangan skala sikap terhadap komponen produk Suzuki Smash adalah :

a. Harga b. Kualitas

c. Desain

Dalam skala sikap, ada empat alternatif jawaban yang disajikan yaitu dinyatakan dengan pernyataan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Alternatif jawaban untuk kuesioner menggunakan skala pengukuran model likert, yaitu :

Tabel 3.1

Skala pengukuran Likert

Jawaban Skor SS

S TS STS

4 3 2 1


(48)

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar pertanyaan kepada siswa. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkap data tentang sikap konsumen terhadap atribut harga, kulitas, dan desain produk suzuki smash. Kuesioner ini dibagi dalam dua bagian yaitu :

a. Bagian pertama, berisi pertanyaan-pertanyan mengenai identitas atau profil responden antara lain nama, jenis kelamin, usia, status, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat penghasilan

b. Bagian kedua berisi daftar pertanyaan tentang indikator dalam rancangan skala sikap yaitu Harga, Kualitas, dan Desain produk Suzuki Smash.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel/Sub Variabel Indikator No. Item soal

1. Tingkat penghasilan

Konsumen

2. Sikap terhadap produk

Suzuki Smash

a. Sikap terhadap Harga

b. Sikap terhadap Kualitas c. Sikap terhadap Desain

- Penghasilan per bulan

- Harga sepeda motor - Harga suku cadang - Diskon

- Kualitas produk - Kualitas mesin - Ketertarikan desain

Kuesioner bagian I

1, 2, 3, 4

5, 6, 7, 8 9, 10, 11


(49)

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung pada konsumen untuk mendapatkan data lain yang mendukung dalam penelitian ini yaitu jumlah keluarga, pekerjaan tetap dan pekerjaan sampingan kalau ada.

G. Pengujian Kuesioner 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian, sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang dinginkan. Untuk pengukuran validitas tersebut digunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson (Sutrisno Hadi) :

(

)

2

)

(

2

)

( )

2 2

Y) x)( ( -XY N

x

X

∑ ∑

N YY

N

r

=

Keterangan :

r = korelasi skor item dengan skor total X = nilai dari variabel

N = banyaknya item


(50)

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf signifikan maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika lebih kecil dari 5% maka dinyatakan tidak valid.

Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Uji Validitas Harapan

Atribut No. Butir r. hitung r. tabel Status

Harga Kualitas Desain 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 0,5648 0,7119 0,6140 0,6715 0,6559 0,5931 0,6236 0,4960 0,5337 0,6971 0,6916 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 3.4


(51)

Atribut No. Butir r. hitung r. tabel Status Harga Kualitas Desain 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 0,7179 0,8095 0,7739 0,7105 0,7182 0,7403 0,7646 0,6085 0,7261 0,5619 0,6430 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan df = n-2 atau 30-2 = 28 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,239. Sedang dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung (kolom corrected item-total correlation) yang semuanya menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur tersebut dinyatakan valid.


(52)

Reliabilitas menunjukan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas dalam penelitian ini merupakan reliabilitas internal dengan menggunakan rumus Alpha (Simamora Bilson :77) :

2 2 t b σ σ

1 − k k ) )(1 -

r11 = (

Keterangan :

r11 = reliabilitas

k = banyaknya butir pertanyaan

2 b

σ = jumlah butir varians

2 t

σ = varians total

a. Jika r hitung > r tabel maka koefisien reliabel memenuhi syarat reliabel. b. Jika r hitung < r tabel maka koefisien reliabel memenuhi syarat reliabel.

Berikut ini hasil uji reliabilitas dengan bantuan komputer program SPSS : 1. Hasil uji Reliabilitas (Harapan)

Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dengan df = n-2 atau 30-2 = 28 diperoleh r tabel sebesar 0.239 sedangkan nilai r hitung 0,8917. Dengan demikian dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka alat ukur ini dikatakan reliable.


(53)

2. Hasil Uji Reliabilitas (Kenyataan)

Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dengan df = n-2 atau 30-2 = 28 diperoleh r tabel sebesar 0.239 sedangkan nilai r hitung 0,9244. Dengan demikian dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka alat ukur ini dikatakan reliable.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh maka akan digunakan alat analisis sebagai berikut :

1. Analisis Multiatribut Attitude Model (MAM)

Merupakan metode pengukuran sikap terhadap objek yang memiliki beberapa atribut. Dalam hal ini digunakan rumus MAM untuk menganalisis sikap responden terhadap harga, kualitas, dan desain produk Suzuki Smash.

Rumus Multi attribute Attitute Model (MAM)

a. Rumus MAM (Engel dan Pauk W. Miniard, 1994 : 353) :

Xi

-Ii

Wi

Ab

n

1 i

=

=

Keterangan :

Ab = sikap konsumen terhadap atribut


(54)

Ii = rata-rata ideal konsumen terhadap atribut Xi = rata-rata bilief konsumen terhadap atribut i = 1, 2, 3 ... k

n = jumlah atribut

b. Menentukan n dengan cara memilih atribut yang akan diteliti.

c. Untuk mengetahui nilai yang akan diteliti maka dibuat skala sikap yang paling positif hingga sikap yang paling negatif, dan diubah dalam bentuk skor dari angka 4 sampai 1.

d. Pemberian bobot rata-rata (wi) untuk masing-masing atribut dilakukan

berdasarkan urutan tingkat kepentingan seperti dibawah ini :

e. Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang paling dominan, selanjutnya diberi nilai dari 1 sampai ke-n di mana urutan pertama diberi skor lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n, begitu seterusnya. f. Menentukan w dengan rumus : i

100 X atribut

Nilai

atribut Masing

-Masing Nilai

Wi

=

g. Menghitung nilai rata-rata belief dan ideal konsumen.

Ideal = Suatu kondisi yang diharapkan oleh konsumen terhadap antribut harga, kualitas dan desain.


(55)

Belief = Suatu kondisi yang dipercaya konsumen yang ada pada antribut tingkat penghasilan

h. Untuk menghitung nilai rata-rata belief dan ideal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

belief responden Jumlah

belief skor Jumlah Belief rata-rata =

ideal responden Jumlah

ideal skor Jumlah Ideal rata-rata =

Memasukkan data dalam bentuk tabel dan dalam rumus MAM

(Sikap – 1) X 100 = X ; hasilnya (4 – 1) X 100 = 300

skala sikap siswa secara keseluruhan dapat kita lihat pada skala berikut :

0 100 200 300

Sikap Sangat Baik Sikap Baik Sikap Sangat Tidak Baik Keterangan :

0 - 100 = Sikap Sangat Baik 101 - 200 = Sikap Baik

201 - 300 = Sikap Sangat Tidak Baik

Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan berarti skala semakin kekiri atau mendekati 0 maka sikap konsumen secara keseluruhan Sangat


(56)

Baik, tetapi jika kekanan atau mendekati 400 maka sikap konsumen secara keseluruhan Sangat Tidak Baik

2. Analisis Varian (ANOVA)

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah kuadrat (JKtot) dengan rumus :

JKtot =

-

N Xtot)2

(

Σ

2 tot

X

b. Menghitung jumlah kuadrad antar kelompok (JKantar) dengan rumus :

N X N

X tot k

k)2 ( )2

(

∑ ∑

− JKantar =

c. Menghitung mean kuadrad dalam kelompok (JKdalam) dengan rumus :

JKdalam = JKtot - JKantar

d. Menghitumh jumlah kuadrad interaksi, dengan rumus :

1 −

m JKantar

m = Jumlah kelompok sample MKantar =


(57)

e. Menghitung mean kuadrat dalam kelompok (MKdalam), dengan rumus :

m N JKdalam

MKdalam= N = jumlah seluruh anggota sampel

f. Menghitung Fhitung dengan rumus :

dalam antar

MK MK Fhitung =

g. Mambandingkan harga Fhitung dengan Ftabel (pada table F) dengan dk

pembilang (m-1) dan dk penyebut (N-1).

Harga F hasil perhitungan tersebut selanjutnya disebut F hitung (Fh), yang berdistribusi F dengan dk pembilang (m-10 dan dk penyebut (n-1) tertentu. Ketentuan pengujian hipotesis: bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan harga F tabel (Fh F≤ tabel) maka Ho diterima, dan Ha

ditolak sebaliknya bila Fh F≥ tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

h. Membuat kesimpulan pengujian hipotesis : Ha diterima atau ditolak.

1). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.


(58)

2). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam kualitas harga produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

3). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

Atau dapat dibuat kedalam tabel ringkasan ANOVA sebagai berikut :


(59)

Variasi dk Jumlah Kuadrat (JK) MK Fh 5% 1% N X n X tot k

k)2 ( )2

(

∑ ∑

− Kelompok apa? m-1 1 − m JKantar dalam antar MK MK Dalam kelompok

N-m JKtot - JK

m N JKdalam − ? ? antar N Xtot)2

(

Total N-1 2 - - - -

ΣXtot -

Keterangan :

db : Derajat Kebebasan

DK : DK dalam kelompok

: DK antar Kelompok DKdal

: DK total DKtot

K : kelompok

Tot : Total

Pengujian :1). Jika Fh Ft, maka Ho ditolak ≥

Ft, maka Ho diterima 2). Jika Fh ≤


(60)

1. Jika F Prob (nilai peluang – F) > 0,05 maka Ho diterima atau tidak ada perbedaan yang signifikan. Yang dimaksud nilai peluang – F (F-Prob) adalah peluang bahwa nilai F yang didapatkan menunjukkan perbedaan antar variabel yang hanya kebetulan adalah 5 diantara 100. Jadi kalau nilai F Prob lebih besar dari pada atau sama dengan lima (5, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan.

2. Jika F – Prob (nilai peluang)< 0,05 maka Ho diterima (atau Ho ditolak) dalam arti ada perbedaan yang berarti. Keduanya dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS. Seluruh perbedaan akan diuji pada taraf signifikan 5%.


(61)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

UD. Karya Usaha yang didirikan oleh Bapak Edi Ismanto dan Ibu Indrawati pada tahun 1973 merupakan cikal bakal berdirinya sebuah Holding Company. Usaha dagang ini bergerak dibidang daur ulang/recycle accu bekas menjadi accu yang siap pakai untuk memenuhi segment market wilayah DIY dan sekitarnya. UD. Karya Usaha terus berkembang melebarkan area marketnya hingga beberapa wilayah di pulau jawa.

Seiring pemgembangan bisnis recycle accu yang semakin profesional, pada tahun 1983 UD. Karya usaha berubah menjadi UD. Medan Jaya yang kemudian mengembangkan sayap bisnisnya dibidang penjualan sepeda motor suzuki. Bisnis penjualan sepeda motor suzuki ini untuk pertamakalinya dirintis di Jln. Gandekan no. 44 yogyakarta dengan nama Medan Jaya Motor (kini bernama suzuki Medan Jaya Gandekan). Sebagai dealer resmisuzuki di DIY, UD. Medan Jaya mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan tahun 1985 dealer jaringan/cabang yang pertama kali didirikan di Jln. Mataram 100 Yogyakarta bernama Suzuki Mataram.

Pada tahun 1986 dealer yang ke-3 didirikan di Jln. Magelang Km. 4,5 yogyakarta bernama Suzuki Mlati. Ditahun yang sama dibuka kembali cabang yang ke-4 dengan nama Suzuki Medan Jaya Godean yang beralamat di Jln.


(62)

Godean Km. 4,5 y ogyakarta. Dibawah bendera UD. Medan Jaya, keempat dealer tersebut mengembangkan market bisnis pejualan sepeda motoe suzuki hingga kepelosok DIY. Karena UD. Medan Jaya dianggap mampu bersaing dengan kompetitor dan bahkan mampu berkembang dengan pesat, maka PT. Indomobil Suzuki International (kini bernam PT. IMNI) memberi kepercayaan kepada UD. Medan Jaya untuk menjadi main dealer resmi Suzuki di DIY. Oleh karena itu pada tahun 1995 usaha dagang ini berubah menjadi usaha yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), hal tersebut sekaligus ditandai dengan dibukanya dealer yang ke-5 yang bernama Suzuki Medan Jaya Yogya. Grand Opening Main Dealer resmi Suzuki diresmikan langsung oleh President Director PT. Indomobil Suzuki International Bapak soebronto Laras dengan nama PT. Kharisma Mataram Jaya Gemilang atau lebih populer dimasyarakat dengan nama Medan Jaya Group.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang disusun dimaksudkan untuk menciptakan efisisensi kerja agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai dengan adanya kerja sama yang baik dalam perusahaan.

Adanya pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab setia jabatan tidak akan menimbulkan kesimpang siuran dalam menjalankan tugas selama melakukan kegiatan perusahaan.


(63)

Secara garis besar deskripsi jabatan masing-masing bagian dalam bagan organisasi struktur organisasi tersebut adalah:

1. Direktur Utama atau Pimpinan perusahaan

Direktur Utama atau pimpinan perusahaan memiliki tanggung jawab antara lain:

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan kemajuan perusahaan yang dipimpinnya secara keseluruhan.

b. Memiliki tanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan secara keseluruhan..


(64)

c. Merencanakan, mengendalikan, dan menetapkan kebijakan perusahaan secara keseluruhan.

d. Memimpin dan memberikan koordinasi dalam pelaksanaan

operasional perusahaan secara keseluruhan.

2. Kepala Cabang

Kepala Cabang memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan kemajuan perusahaan cabang yang dipimpinnya kepada kantor pusat.

b. Memiliki tanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan cabang kepada kantor pusat

c. Memimpin dan memberikan koordinasi dalam pelaksanaan

operasional perusahaan cabang yang dipimpinnya. 3. Supervisor Marketing

Supervisor marketing mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

a. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh para sales. b. Merencanakan kegiatan pemasaran dan promosi.

c. Bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan promosi. d. Memeriksa kembali barang-barang yang sudah siap untuk dijual.


(65)

e. Membuat laporan keluar masuknya barang.

4. Sales

Sales mempunyai tanggung jawab dan tugas antara lain:

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan sepeda motor.

b. Memberikan informasi dan penjelasan yang berguna kepada konsumen terlebih yang berhubungan dengan kondisi sepeda motor yang ada.

5. Bagian Administrasi

Pada bagian administrasi mempunyai tanggung jawab dan tugas antara lain :

a. Mengawasi pengeluaran kwitansi pembayaran angsuran. b. Bertanggung jawab atas perjanjian jual beli.

c. Membuat laporan penerimaan angsuran kredit sepeda motor dari konsumen yang membayar cicilan sepeda motornya.

d. Membuat surat tagihan yang ditujukan kepada konsumen yang membeli sepeda motor dengan cara kredit.


(66)

6. Bagian Spare Part

Bagian spare part mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Melayani penjualan suku cadang yang dibutuhkan oleh konsumen.

b. Mencatat dan mengadakan keperluan suku cadang yang masuk atau digunakan pada bagian service untuk memenuhi kebutuhan service sepeda motor konsumen.

7. Bagian Mekanik

Bagian mekanik ini mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Mengerjakan dan bertanggung jawab terhadap segala perbaikan

(service) yang diterima perusahaan, terlebih pada kondisi sepeda motor konsumen yang mengalami kerusakan baik pada mesin atau tampilan luar saja.

b. Memberikan penjelasan kerusakan sepeda motor sejelas mungkin terhadap konsumen sebagai wujud dari pelayanan yang baik.

8. Kasir

Kasir memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat laporan keuangan yang nantinya harus diserahkan kepada bagian keuangan serta atas sepengetahuan pimpinan perusahaan.


(67)

b. Bertugas menerima dan mengeluarkan uang secara tunai untuk biaya operasional perusahaan.

9. BBN (Biaya Balik Nama)

BBN mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas segala urusan mengenai STNK dan BPKB.

b. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang yang bekenanaan dengan biaya balik nama.

10. Bagian Kredit

Bagian keuangan ini bertugas dan bertanggung jawab antara lain: a. membuat laporan piutang total.

b. Mengawasi pengeluaran kwitansi pembayaran. c. Membuat laporan penerimaan angsuran

d. Mengkoordinasi semua kegiatan yang ada di bagian kredit.

11. Bagian Keuangan

Pada bagian keuangan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:


(68)

a. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan, baik dari modal utama atau dari hasil penjualan produk sepeda motor secara tunai maupun kredit.

b. Membuat anggaran dan laporan keuangan bulanan atau tahunan.

12. Driver

Driver memiliki tugas dan tanggung jawab pada pengiriman barang dari perusahaan kepada konsumen.

C. Personalia Perusahaan

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh PT. Kharisma Mataram Jaya berjumlah 415 orang, dimana jumlah tenaga kerja tersebut sudah mencakup kesemua bidang perusahaan dari pimpinan perusahaan sampai pada karyawan. 415 orang tenaga kerja yang ada pada perusahaan tersebut merupakan tenaga kerja tetap. Adapun secara rinci jumlah tenaga kerja dari PT. Kharisma Mataram Jaya adalah sebagai berikut:


(69)

Gambar 4.2 Jumlah Karyawan PT. Kharisma Mataram Jaya

No. Jabatan Jumlah

1 Direktur 1

2 Kepala Cabang 20

3 Supervisor Marketing 20

4 Kepala Administrasi 20

5 Bagian Aministrasi Umum 20

6 Kepala Bagian Spare Part 20

7 Kepala Mekanik 50

8 Pembantu Mekanik 130

9 Sales 50

10 Counter penjualan sepeda motor 20

11 Counter penjualan spare part 20

12 Kasir 20

13 Driver 24

Total 415

Untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan dan disiplin kerja, maka dibuat sebuah peraturan untuk jam kerja. Jam kerja untuk tenaga kerja PT. Kharisma Mataram Jaya adalah sebagai berikut:

a. Hari Senin – Sabtu : Pukul 08.00 – 16.30 WIB b. Hari Minggu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB


(70)

PT. Kharisma Mataram Jaya menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan dan mewujudkan kepuasan konsumen. Oleh karena itu PT. Kharisma Mataram Jaya terus meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas bagi karyawan, misalnya biaya kesehatan, uang makan, tunjangan hari raya, rekreasi bersama tiap tahun dan kredit murah khusus karyawan. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menjalankan industri jasa. Maka dari itu dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas. Oleh karena itu perekrutan tenaga kerja harus dilakukan dengan mementingkan sumberdaya manusia yang berkualitas. PT. Kharisma Mataram Jaya selalu ingin memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumennya dengan memberikan kemudahan kredit dengan proses yang cepat. Kepuasan konsumen adalah keberhasilan bagi perusahaan. PT. Kharisma Mataram Jaya mengutamakan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen dengan memberikan ruang tunggu pada saat proses transaksi maupun pada saat perbaikan sepeda motor dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan cekatan dalam bekerja.

D. Proses Penggajian

Proses pemberian gaji karyawan pada PT. Kharisma Mataram Jaya adalah setiap bulan sekali. Disamping gaji pokok, karyawan juga mendapatkan uang lembur, uang makan, dan pemberian fasilitas dari perusahaan antara lain:


(71)

1. Biaya kesehatan.

2. Pemberian tunjangan hari raya.

3. Pemberian bonus tambahan setiap terjadi transaksi atau dengan kata lain bonus yang diberikan pada saat produk laku terjual.

E. Pemasaran 1.Segmen Pasar

Segmen pasar PT. Kharisma Mataram Jaya meliputi daerah Yogyakarta dan sekitarnya. PT. Kharisma Mataram Jaya mensegmentasikan pasar berdasarkan daerah karena pada dasarnya sepeda motor yang ditawarkan oleh perusahaan ini diminati oleh konsumen tanpa adanya perbedaan dalam hal demografi. Laki-laki/perempuan, tua muda, pegawai negeri maupun swasta, mempunyai penilaian yang relatif sama terhadap jenis barang yang ditawarkan.

2.Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi langsung, yaitu dari PT. Kharisma Mataram Jaya langsung pada konsumen tanpa melalui perantara. Saluran distribusi secara langsung dilakukan karena perusahaan adalah pengecer.

3.Produk

Perkembangan teknologi otomotif mendorong perusahaan sepeda motor Suzuki untuk meningkatkan kualitas produknya. Pengembangan produk


(72)

dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan perluasan pasar. Produk yang ditawarkan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya kepada konsumen tidak hanya satu jenis produk sepeda motor Suzuki saja melainkan menawarkan jenis produk sepeda motor Suzuki yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen agar dapat selalu bersaing di pasar. Jenis-jenis produk sepeda motor Suzuki yang ditawarkan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya kepada konsumen adalah sebagai berikut:

a. Smash - Tromol b. Smash - Racing

c. New Smash d. Shogun 125-XDS

e. Shogun 125 R f. Spin UY 125 S g. Spin UY 125 SL

h. Arashi FD 125 D i. Arashi FD 125 M j. Thunder 125


(73)

4. Penetapan Harga

Harga jual sepeda motor Suzuki ditetapkan oleh PT. Indomobil Suzuki International dengan standarisasi harga, sehingga PT. Kharisma Mataram Jaya hanya mengikuti standar harga dari PT. Indomobil Suzuki International dalam menetapkan harga sepeda motor yang ditawarkan.

5. Permodalan

PT. Kharisma Mataram Jaya pada permodalannya diperoleh dari modal sendiri dan memperoleh kredit dari bank.

6. Sistem Pengadaan Barang

Sistem pengadaan barang sepeda motor Kawasaki ditentukan oleh PT. Indomobil Suzuki International yaitu beberapa unit dalam satu tahun. PT. Kharisma Mataram Jaya mendapat stok sepeda motor dari PT. Indomobil Suzuki International dan harus memenuhi target penjualan yang sudah ditentukan oleh PT. Indomobil Suzuki International. Biasanya jumlah unit yang diberikan disesuaikan dengan kuantitas penjualan pada tahun sebelumnya. 7. Promosi

Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik konsumen yang bertujuan meningkatkan penjualan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya antara lain:


(74)

b. Mengadakan pameran-pameran produk.ss

c. Dipamerkan di pusat-pusat perbelajaan.

d. Memasang iklan dimedia masa seperti surat kabar dan radio.

e. Menyebarkan brosur-brosur sepeda motor Suzuki kepada masyarakat.

f. Menjadi sponsor dalam acara-acara otomotif.

Kegiatan promosi seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Dan diharapakan kegiatan promosi seperti ini mendapat daya tarik konsumen terhadap produk tersebut, pengetahuan tentang atribut-atribut produk yang menonjol dan diinginkan oleh konsumen. Dengan demikian masyarakat akan tertarik untuk membeli produk tersebut dan perusahaan akan mengalami peningkatan penjualan produk.


(75)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 1. Penghasilan

Berdasarkan data penelitian dapat dideskripsikan tingkat penghasilan konsumen produk Suzuki Smash di dealer sepeda motor Suzuki Medan Jaya Bantul, seperti terlihat pada tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1

Tingkat penghasilan konsumen

Penghasilan Jumlah (orang) %

24 41 15

31 51 18 Kurang dari Rp. 450.000,-

Rp. 450.000,- s/ Rp. 1.000.000,- d

Lebih dari Rp. 1.000.000,-

80 100

Penelitian yang dilakukan pada 80 orang konsumen sepeda motor Suzuki Smash ini diperoleh hasil sebagai berikut: konsumen berpenghasilan kurang dari Rp450.000,- sebanyak 24 orang atau 31%, sedang konsumen yang berpenghasilan Rp450.000,- s/d Rp. 1.000.000,- yaitu sebanyak 41 orang atau

51%, konsumen berpenghasilan lebih dari Rp. 1.000.000,- sebanyak 15 orang atau 18%.


(76)

2. Sikap Konsumen

Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap harga, kualitas, dan desain, dilakukan analisis dengan menggunakan rumus Multiatribute Attitute Model (MAM). Metode ini merupakan pengukuran sikap terhadap objek yang memiliki beberapa atribut.

a. Menentukan n dengan cara memilih atribut yang akan diteliti.

Atribut yang digunakan adalah harga, kualitas, dan desain jadi dapat ditentukan n = 3.

b. Pemberian bobot rata-rata (wi) untuk masing-masing atribut dilakukan

berdasarkan urutan tingkat kepentingan seperti dibawah ini, dari hasil penelitian 80 responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 5.2

Hasil penilaian Konsumen

Rangking 1 2 3

Atribut-atribut

Nilai 3 2 1

Harga 37 27 16

Kualitas 30 24 26

Desain 13 29 38

Harga = (37 X 3)+(27 X 2)+(16 X 1)

= 111+54+16


(77)

Kualitas = (30 X 3)+(24 X 2)+(26 X 1)

= 90+48+26

= 164

Desain = (13 X 3)+(29 X 2)+(38+1)

= 39+58+38

= 135

Dari perhitungan di atas dapat diketahui urutan prioritas kepentingan konsumen sebagai berikut :

Tabel 5.3

Urutan Prioritas Kepentingan

 

Atribut-atribut Total Nilai Urutan Prioritas

Harga Kualitas Desain

181 164 135

1 2 3

Tabel di atas menunjukkan bahwa konsumen memberikan prioritas pertama terhadap harga, prioritas kedua pada kualitas. Sedangkan yang ketiga, konsumen memberikan prioritas pada desain produk.

c. Menentukan bobot kepentingan

Besarnya bobot kepentingan (Wi) masing-masing atribut dapat ditentukan dengan cara memilih atribut-atribut yang paling dominan, selanjutnya diberi nilai 1 sampai dengan n. Adapun besar bobot masing-masing atribut berdasar urutan kepentingan adalah sebagai berikut :


(78)

% 100 X atribut Nilai atribut Masing -Masing Nilai Wi

= Tabel 5.4 Bobot Kepentingan Urutan Kepentingan

Nilai Bobot Kepentingan

Harga 3 3/6 x 100 % = 50 %

Kualitas 2 2/6 x 100% = 33.33 %

Desain 1 1/6 x 100 % = 16.67 %

Dari tabel di atas dapat deketahui besar bobot masing-masing atribut berdasar urutan kepentingan adalah harga sebesar 50%, kualitas sebesar 33.33%, dan desain sebesar 16.67%.

d. Menghitung nilai rata-rata ideal dan nilai rata-rata belief

belief responden Jumlah belief skor Jumlah Belief rata-rata =

ideal responden Jumlah ideal skor Jumlah Ideal rata-rata =

Nilai rata-rata ideal konsumen terhadap atribut ( Ii ), dan nilai rata-rara belief konsumen terhadap atribut ( Xi ), maka diperoleh hasil : total nilai rata-rata ideal konsumen terhadap atribut harga = 233.25 sedangkan total nilai rata-rata belief = 222.25, total nilai rata-rata ideal konsumen terhadap atribut kualitas = 225.75, total nilai rata-rata belief konsumen = 211.25, total nilai rata-rata ideal konsumen terhadap atribut desain = 240.62, total nilai rata-rata belief konsumen


(79)

= 199.70. Atau dapat dilihat dalam lampiran tabel 5.5, 5.6, 5.7 untuk hasil penghitungan yang lengkap.

e. Sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor Suzuki Smash dapat dihitung dengan rumus :

Xi

-Ii

Wi

Ab

n

1 i

=

=

Keterangan :

Ab = sikap konsumen terhadap atribut

Wi = bobot yang diberikan konsumen terhadap atribut Ii = rata-rata ideal konsumen terhadap atribut

Xi = rata-rata belief konsumen terhadap atribut i = 1, 2, 3 ... k

n = jumlah atribut

Karena nilai Wi (bobot rata-rata) sudah diketahui (lihat lampian tabel 5.4 hal. 53), dan juga Ii – Xi (lihat lampiran tabel perhitungan nilai ideal dan belief terhadap harga, kualitas, desain), maka nilai sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan desain dapat dilihat secara lengkap perhitungan sikap konsumen dalam lampiran tabel 5.8, 5.9, 5.10 atau tabel ringkasan seperti dibawah ini :


(80)

Atibut Wi Ab WiIi-Xi n 1 i ∑ = =

Ii - Xi

Harga 50 37 1850

Kualitas 33.33 35 1166.66

Desain 16.67 46.33336 772.31

Dari hasil perhitungan sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan desain, maka dapat kitahitung sikap konsumen secara keseluruhan seperti tabel dibawah ini. Perhitungan selengkapnya terdapat dalam lampiran tabel 5.11.

Mean

Atibut N Ab WiIi-Xi

n 1 i ∑ = =

Harga 80 1850 23.1250

Kualitas 80 1166.66 14.5832

Desain 80 772.31 9.6539

Total 3788.89 47.361

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai sikap konsumen secara keseluruhan sebesar 47,3615891. Nilai sikap konsumen sebesar 47,3615891 menunjukkan nilai sikap konsumen belum mencapai titik ideal (0) atau harapan konsumen secara maksimal. Hasil nilai sikap konsumen dapat dilihat dalam skala berikut ini :

0 47,362 100 200 300 Sikap Sangat Baik Baik Sangat Tidak Baik


(81)

Dari skala di atas, dapat dilihat bahwa nilai sikap konsumen yaitu sebesar 47,3615891 lebih condong kekiri. Hal ini menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash dilihat dari segi harga, kualitas, dan desain, secara keseluruhan adalah relatif sangat baik/sangat positif.

B. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.

Untuk menguji hipotesis ini gunakan Analisis Varian (Anova) dalam program komputer SPSS 11.0. Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.

Langkah-langkah pengujian hipotesis : a. Perumusan hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk. Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap


(82)

b. Pengujian hipotesis

Dengan menggunakan program komputer SPSS, dapat diperoleh hasil perhitungan pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.sebagai berikut :

Tabel 5.12

ANOVA

Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen dalam aspek harga

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4195.568 2 2097.784 5.701 .005

Within Groups 28335.682 77 367.996

Total 32531.250 79

Dasar pengambilan keputusan :

Bedasarkan perbandingan F hitung dan F tabel

™ Jika F hitung >F tabel, maka Ho ditolak

™ Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung = 5,701 dan F tabel (lihat tabel F, untuk df1=2 dan df2=77) adalah 3,115. Dengan hasil tersebut disimpulkan bahwa F hitung (5,701) > F tabel (3,115) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk.


(83)

C. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

Untuk menguji hipotesis ini gunakan Analisis Varian (Anova) dalam program komputer SPSS 11.0. Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

Langkah-langkah pengujian hipotesis : a. Perumusan hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

b. Pengujian hipotesis

Dengan menggunakan program komputer SPSS, dapat diperoleh hasil perhitungan pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.sebagai berikut :


(84)

Tabel 5.13 ANOVA

Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen dalam aspek kualitas

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 1157.415 2 578.708 5.079 0.08

Within Groups 8774.113 77 113.950

Total 9931.528 79

Dasar pengambilan keputusan :

Bedasarkan perbandingan F hitung dan F tabel

™ Jika F hitung >F tabel, maka Ho ditolak

™ Jika Fhitung < F tabel, maka Ho diterima

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung = 5,079 dan F tabel (lihat tabel F, untuk df1=2 dan df2=77) adalah 3,115. Dengan hasil tersebut disimpulkan bahwa F hitung (5,079) > F tabel (3,115) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

D. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

Untuk menguji hipotesis ini gunakan Analisis Varian (Anova) dalam program komputer SPSS 11.0. Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.


(85)

Langkah-langkah pengujian hipotesis : a. Perumusan hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

b. Pengujian hipotesis

Dengan menggunakan program komputer SPSS, dapat diperoleh hasil perhitungan pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.sebagai berikut :

Tabel 5.14

ANOVA

Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen dalam aspek desain

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 367.086 2 183.543 3.480 .036

Within Groups 4061.414 77 52.746

Total 4428.500 79

Dasar pengambilan keputusan :

Bedasarkan perbandingan F hitung dan F tabel

™ Jika F hitung >F tabel, maka Ho ditolak


(86)

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa F hitung = 3,480 dan F tabel (lihat tabel F, untuk df1=2 dan df2=77) adalah 3,115. Dengan hasil tersebut disimpulkan bahwa F hitung (3,480) > F tabel (3,115) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Ini berarti ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

C. Pembahasan 1. Sikap Konsumen

Sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan desain produk Suzuki smash dapat dilihat dengan analisis MAM (Multiattribute Attitude Model). Dari hasil analisis diperoleh nilai sikap konsumen secara keseluruhan sebesar 47,3615891. Nilai tersebut masuk dalam kategori sangat baik karena terletak diantara sikap 0 – 100. Hal ini menunjukkan bahwa sikap konsumen secara keseluruhan adalah relatif sangat baik. Sikap konsumen ini disebabkan karena produk Suzuki smash adalah salah satu produk Suzuki yang mempunyai harga, kualitas, dan desain yang didinginkan oleh konsumen. Dengan harga murah, kualitas terbaik dan desain yang up to date, maka produk ini adalah salah satu produk yang diinginkan konsumen dan juga salah satu pilihan terbaik.


(87)

2. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen dalam aspek harga produk

Hasil analisis dengan menggunakan ANOVA menunjukkan adanya pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap harga. Hal ini desebabkan, tingkat penghasilan konsumen berbeda-beda. Seseorang yang berpenghasilan tinggi akan mampu membeli produk dengan harga mahal. Mereka mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran merk produk yang memiliki harga rendah sampai harga yang tinggi. Sebaliknya seseorang yang berpenghasilan rendah mempunyai daya beli yang rendah terhadap produk yang mempunyai harga mahal. Dengan demikian konsumen yang berpenghasilan rendah cenderung memilih produk yang mempunyai harga murah dan terjangkau dengan penghasilannya.

3. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen dalam aspek kualitas produk.

Hasil analisis dengan menggunakan ANOVA menunjukkan adanya pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap kualitas. Hal ini desebabkan, tingkat penghasilan konsumen berbeda-beda. Dengan penghasilan yang rendah konsumen cenderung memilih produk yang berkualitas rendah. Sedangkan bagi konsumen yang berpenghasilan tinggi


(88)

akan mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran kualitas produk dari yang rendah sampai produk yang berkualitas tinggi. 4. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen dalam aspek

desain produk.

Hasil analisis dengan menggunakan ANOVA menunjukkan adanya pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap desain. Hal ini disebabkan tingkat penghasilan konsumen berbeda-beda. Produk dengan desain yang up to date / terbaru tentu saja mempunya harga yang mahal dibanding dengan produk lama dengan desain yang lama pula. Konsumen yang berpenghasilan tinggi akan memilih produk dengan desain yang terbaru, tetapi jika konsumen tersebut mempunyai penghasilan yang rendah maka konsumen tersebut akan memilih produk lama dengan desain yang lama pula. Hal tersebut dikarenakan, konsumen yang berpenghasilan rendah tidak mampu untuk membeli produk terbaru yang mempunyai harga mahal.


(1)

Bagian II

Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini anda cukup memberi tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia.

No Pertanyaan Ideal

Belief

HARGA

 

SS S TS STS SS S TS STS

1. Harga produk Suzuki Smash lebih murah dibanding produk sepeda motor lainnya

2 Buat saya harga berapapun tidak menjadi masalah yang penting saya menyukai produk Suzuki Smash.

3 Harga Produk Suzuki Smash sudah sesuai dengan penghasilan saya.

4 Harga yang ditawarkan murah.

KUALITAS

 

 

5 Kualitas produk Suzuki Smash lebih baik dibandingkan dengan produk lain yang sejenis


(2)

pemakaian.

7 Produk Suzuki Smash mempunyai kerangka bodi yang kuat 8 Kualitas produk dapat dilihat dari model produk

DESAIN

 

 

9 Desain tidak ketinggalan jaman

10 Saya membeli produk Suzuki smash karena desain yang futuristic (desain masa depan)

11 Banyaknya model/desain sepeda motor yang menarik, tetapi saya tetap menyukai Suzuki Smash.


(3)

LAMPIRAN

8


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PELAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PRODUK SEPEDA MOTOR MEREK SUZUKI (Studi Pada Konsumen Suzuki Hero Sakti Motor Malang)

0 6 57

KONTRIBUSI KUALITAS PELAYANAN DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA Kontribusi Kualitas Pelayanan Dan Penetapan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Dealer Suzuki Wahyu Motor Wonogiri.

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Kualitas Pelayanan Dan Penetapan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Dealer Suzuki Wahyu Motor Wonogiri.

0 0 7

KONTRIBUSI KUALITAS PELAYANAN DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEALER SUZUKI Kontribusi Kualitas Pelayanan Dan Penetapan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Dealer Suzuki Wahyu Motor Wonogiri.

0 1 12

PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR BEBEK SUZUKI : Survey Pada Konsumen Sepeda Motor Bebek Suzuki di Dealer Sanggar Mas Jaya (Suzuki) Bandung.

0 0 62

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK MOTOR SUZUKI.

1 2 94

analisis harga suzuki

0 0 11

PENGARUH WORD OF MOUTH MARKETING DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PD. SUZUKI TALAGA

0 0 12

Analisis sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan design, produk Suzuki Smash ditinjau dari tingkat penghasilan : studi kasus pada konsumen Suzuki Medan Jaya Bantul - USD Repository

0 0 145

SKRIPSI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU, HARGA, DAN PELAYANAN PADA PRODUK SEPEDA MOTOR Studi Kasus Produk Sepeda Motor Suzuki Shogun di Suzuki Mataram Yogyakarta Dipersiapkan dan ditulis oleh : HERIBERTUS HERISUKAMTA NIM : 991334031

0 1 145