Pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas di industri gerabah Kasongan Bantul.

(1)

xi ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI

GERABAH KASONGAN BANTUL Studi Kasus Industri Gerabah Kasongan Bantul

Yohanes Sukoco Universitas Sanata Dharma

2010

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh disiplin, keterampilan,dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul. Pengujian ini digunakan pada pengujian variabel independen terhadap variabel dependen.

Penelitian ini mengambil populasi sebanyak 50 orang. Deskripsi data dilakukan dengan uji korelasi product moment. Oleh karena itu tidak ditemukan pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa disiplin pegawai tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (r = 0,238, probabilitas = 0,619 > 0,05), hipotesis kedua menunjukkan bahwa keterampilan pegawai tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (r = 0,249, probabilitas = 0,276 > 0,05), hipotesis ketiga menunjukkan bahwa bakat pegawai tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (r = 0,232, probabilitas = 0,611 > 0,05).


(2)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DISCIPLINE, SKILL, AND TALENT OF THE STAFF TOWARDS THEIR PRODUCTIVITY IN GERABAH

INDUSTRY IN KASONGAN BANTUL

A Case Study of Gerabah Industry in Kasongan Bantul

Yohanes Sukoco Sanata Dharma University

2010

This research aims to examine the influence of the discipline, skill, and talent of staff towards the productivity in gerabah industry in Kasongan Bantul. This research examines the influence of the independent variable towards the dependent variable.

The population of the reseach was 50 people product moment correlation was applied to examine the data and , it was found that there was no correlation between the discipline, skill, and talent of the staffs and their productivity in gerabah industry in Kasongan Bantul.

The result of the first hypothesis showed that the discipline of the staff did not influence their productivity ( r = 0,238 , probability = 0,619 > 0,05 ). The second hypothesis showed that the skill of the staffs did not influence their productivity ( r = 0,249 , probability = 0,276 > 0,05 ). The three hypotesis showed that the talent of the staffs did not influence their productivity ( r = 0,232 , probability = 0,611 > 0,05).


(3)

PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI

GERABAH KASONGAN BANTUL

Study Kasus : Industri Gerabah Kasongan Bantul

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh : Yohanes Sukoco

041334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010


(4)

i

PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI

GERABAH KASONGAN BANTUL

Study Kasus : Industri Gerabah Kasongan Bantul

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh : Yohanes Sukoco

041334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Segala kebahagiaan yang menyelimuti dalam penulisan skripsi ini saya persembahkan untuk:

Yesus sebagai Juru Selamatku yang selalu menjadi sandaran hidup saya

Bunda Maria yang selalu menjadi perantara segala permohonan saya kepada Bapa.


(8)

v

MOTTO

Berjuang terus sampai titik darah penghabisan,selalu optimis dalam

menjalani hidup

“Aku berusaha membebaskan pikiranmu, Neo. Tetapi aku hanya  bisa menunjukkan pintu. Kamu sendirilah yang harus berjalan  melewatinya.” 


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Mei 2010 Penulis


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yohanes Sukoco

Nomor Mahasiswa : 041334009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Disiplin, Keterampilan, Dan Bakat Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Di Industri Gerabah Kasongan Bantul.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Mei 2010 Yang menyatakan:


(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kasih dan karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Disiplin, Keterampilan, Dan Bakat Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Di Industri Gerabah Kasongan Bantul”. Studi kasus Industri Gerabah Kasongan Bantul. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan, semangat, motivasi, dan doa dari yang mendukung saya dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, saya ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu memberikan motivasi bagi saya dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing saya, yang selalu sabar dan penuh perhatian dalam membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.


(12)

ix

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada saya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan sangat baik.

6. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menjadi penguji, dan terima kasih atas masukan yang sangat berguna sehingga skripsi saya dapat dikerjakan dengan baik. 7. Bapak dan Ibu para pemilik usaha di industri gerabah Kasongan Bantul yang

telah membantu dalam pelaksanan penelitian.

8. Bapak dan Ibu para pegawai di industri gerabah Kasongan Bantul yang telah membantu dalam pelaksanan penelitian.

9. Semua karyawan di Sekretariat Program Pendidikan Akuntansi yang telah membantu selama masa perkuliahan dan dalam proses penyelesaian skripsi. 10. Orang Tua tercinta yang selalu memberikan doa, kasih, dukungan dan

berbagai macam kebutuhan sehingga saya bisa seperti sekarang ini. I love you all.

11. Untuk Mas Yuli dan Mbak Nita serta seluruh crew yang sudah mengajarkan serta memberikan dukungan moral dan motivasi yang tinggi kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Untuk teman-temanku Wibi, Ida, Melisa, Heru, Ari, Asdi, Danar dono, Della, Prima, Lidya, Dony, Moko, Dion, Kampang, Eko, Dono, Pandu, TePe, Wiwid, Ember, Susi, Fitri, Lasmex, Galuh, Chandra, Wawan, Yoga,


(13)

x

Tanti, U2th, Arum, Wina, Haris, Wika, Seran, Yansen, Lutvi, Bram dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas dukungan dan semangatnya. Keep on Rollin Baby...

13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam penyelesaian skripsi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

Akhir kata saya berharap semoga Tuhan yang Maha Esa akan membalas semua kebaikan saudara-saudara yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, dan saya berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 17 Mei 2010 Penulis


(14)

xi ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN, KETERAMPILAN, DAN BAKAT PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI INDUSTRI

GERABAH KASONGAN BANTUL Studi Kasus Industri Gerabah Kasongan Bantul

Yohanes Sukoco Universitas Sanata Dharma

2010

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh disiplin, keterampilan,dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul. Pengujian ini digunakan pada pengujian variabel independen terhadap variabel dependen.

Penelitian ini mengambil populasi sebanyak 50 orang. Deskripsi data dilakukan dengan uji korelasi product moment. Oleh karena itu tidak ditemukan pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa disiplin pegawai tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (r = 0,238, probabilitas = 0,619 > 0,05), hipotesis kedua menunjukkan bahwa keterampilan pegawai tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (r = 0,249, probabilitas = 0,276 > 0,05), hipotesis ketiga menunjukkan bahwa bakat pegawai tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (r = 0,232, probabilitas = 0,611 > 0,05).


(15)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DISCIPLINE, SKILL, AND TALENT OF THE STAFF TOWARDS THEIR PRODUCTIVITY IN GERABAH

INDUSTRY IN KASONGAN BANTUL

A Case Study of Gerabah Industry in Kasongan Bantul

Yohanes Sukoco Sanata Dharma University

2010

This research aims to examine the influence of the discipline, skill, and talent of staff towards the productivity in gerabah industry in Kasongan Bantul. This research examines the influence of the independent variable towards the dependent variable.

The population of the reseach was 50 people product moment correlation was applied to examine the data and , it was found that there was no correlation between the discipline, skill, and talent of the staffs and their productivity in gerabah industry in Kasongan Bantul.

The result of the first hypothesis showed that the discipline of the staff did not influence their productivity ( r = 0,238 , probability = 0,619 > 0,05 ). The second hypothesis showed that the skill of the staffs did not influence their productivity ( r = 0,249 , probability = 0,276 > 0,05 ). The three hypotesis showed that the talent of the staffs did not influence their productivity ( r = 0,232 , probability = 0,611 > 0,05).


(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... x

ABSTRACT... xi

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS... 8

A. Tinjauan Teoretik ... 8


(17)

xiv

2. Keterampilan ... 10

3. Bakat ... 12

4. Produktivitas kerja ... 13

B. Kajian Hasil Penelitian... 15

C. Kerangka Berpikir... 16

D. Perumusan Hipótesis... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 18

A. Jenis Penelitian... 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

C. Populasi Penelitian ... 18

D. Variabel Penelitian ... 19

E. Teknik Pengumpulan Data... 25

F. Pengujian Instrumen Penelitian... 26

G. Teknik Analisis Data... 31

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 37

A. Deskripsi data... 37

1. Disiplin... 37

2. Keterampilan ... 38

3. Bakat ... 40

4. Produktivitas kerja ... 41

B. Uji Persyaratan Analisis Data... 42

1. Uji Normalitas... 42


(18)

xv

C. Pengujian Hipotesis ... 44

D. Pembahasan... 48

BAB V KESIMPULAN,KETERBATASAN, DAN SARAN... 60

A. Kesimpulan... 60

B. Keterbatasan ... 61

C. Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA... 63


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Skor Item Variabel Produktivitas kerja, Disiplin, Keterampilan,

Bakat pegawai ... 19

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Disiplin, Keterampilan, dan Bakat Terhadap Produktivitas Kerja ... 20

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Untuk Disiplin... 27

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Untuk Keterampilan... 28

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Untuk Bakat ... 28

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 30

Tabel 4.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP II)... 37

Tabel 4.2 Interpretasi Disiplin ... 38

Tabel 4.3 Interpretasi Keterampilan... 39

Tabel 4.4 Interpretasi Bakat ... 40

Tabel 4.5 Interpretasi Produktivitas kerja ... 41

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Linearitas... 43

Tabel 4.7 Correlations... 44

Tabel 4.8 Ringkasan analisis data ... 48


(20)

xvii Tabel 4.9


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Kuiseoner dan Soal Kuiseoner... 65

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 76

Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 82

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas... 95

Lampiran 5 Analisis Data Uji Normalitas Dan Uji Linieritas... 99

Lampiran 6 Korelasi Product Moment Dan Analisis Regresi Ganda .. 103

Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif... 107

Lampiran 8 Tabel r,f,t ... 117

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 118

Lampiran 10 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi... 119


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah perusahaan adalah wadah organisasi yang mempunyai prosedur-prosedur pokok. Prosedur yang dimaksud adalah kedisiplinan dari tiap-tiap pegawai guna mendukung kelancaran produksi. Pegawai dalam hal ini atau khususnya di dalam perusahaan harus mempunyai watak disiplin, sehingga semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Segala tindakan dan tingkah laku pegawai dalam perusahaan sangat terikat dengan aturan disiplin. Kedisiplinan pegawai diatur oleh tiap-tiap yayasan yang terkait atau pihak yang berwenang. Seorang pegawai diharapkan mampu mengatur jadwal dan kinerja produksi guna menunjang kelancaran produksi suatu perusahaan.

Kedisiplinan dalam segala hal diharapkan mampu mendongkrak para pegawai untuk lebih dewasa dalam memahami situasi kerja atau dapat mengatur emosi dalam bekerja. Produktivitas kerja tidak lepas dari pendewasaan dan penguasaan kontrol emosi yang baik. Apabila seorang pegawai mengalami emosi yang tidak terkendali, maka akan terjadi keterlambatan produksi. Dalam hal ini kedisiplinan pegawai dituntut lebih ekstra ketat dalam segala hal yang berkaitan dengan produksi barang suatu perusahaan.

Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan perusahaan perlu diperhatikan, perkembangan dan pertumbuhan suatu perusahaan diharapkan


(23)

berkembang dengan baik, tentu saja disertai dengan kedisiplinan pegawai yang baik. Oleh karena itu perusahaan menerapkan aturan-aturan yang menunjang terciptanya kedisiplinan dikalangan pegawai. Misal suatu perusahaan menerapkan aturan bahwa setiap pegawai tidak boleh meludah disembarang tempat, maka bilamana sebagian pegawai tersebut taat, berarti salah satu kedisiplinan dalam perusahaan tersebut sudah dapat ditegakkan ( Drs. Ec. Alex S. Nitisemito ; 1982 : 199).

Aturan merupakan sebuah wadah dari kedisiplinan dan harapan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai guna kelancaran produksi. Selam perusahaan telah memiliki peraturan permainan dan telah disepakati bersama, maka pelanggaran terhadap peraturan permainan ini haruslah dikenakan tindakan pendisiplinan ( Drs. Heidjarchman Ranupandojo, Drs. Suad Husnan, M.B.A ; 1983 : 240). Dalam hal ini kedisiplinan diharapkan mampu terwujud dengan adanya aturan-aturan yang telah disepakati bersama.

Bakat merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi para pegawai karena mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Berdasarkan pengamatan para pegawai kurang mampu dalam bekerja, mereka hanya bekerja berdasarkan pengalaman. Oleh karena itu mutu produksi kurang baik, dan menunggu produktivitas kerja didalam perusahaan.

Keterampilan pegawai dalam bekerja sangat berpengaruh dalam produktivitas kerja guna mendukung kelancaran produksi. Perusahaan patung dalam memilih pegawai harus jeli, karena kelancaran produksi juga


(24)

dipengaruhi oleh ketrampilan. Didalam dunia seni pegawai dituntut mempunyai keterampilan. Berdasarkan data keterampilan data kurang baik hal ini ditunjukkan dari cara bekerja yang kurang cekatan dalam bekerja.

Berdasarkan kenyataan yang ada pegawai kurang bisa mengatur jadwal dan kinerja produksi. Para pegawai kurang bisa mengelola waktu dalam arti waktu bekerja. Keterlambatan dalam bekerja masih menjadi kebiasaan yang buruk, baik dari segi ketepatan masuk kerja dan kedisiplinan dalam bekerja dilapangan dari segi kinerja. Secara garis besar pegawai yang bekerja disini akan memperlancar produksi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan menentukan suatu prosedur yang akan dilaksanakan jika timbul pelanggaran (George s. Odiorne,Roger H. Hermanson ; 1976 : 95). Kedisiplinan dikalangan pegawai kurang baik, mereka masih tidak memperhatikan peraturan yang berlaku.

Menurut keadaan dilapangan daya dongkrak pegawai dalam hal kedisiplinan tidak terlalu kelihatan. Hal ini dapat dilihat melalui hasil kerja atau hasil produksi barang yang diduga kurang memuaskan. Selain itu penguasaaan situasi kondisi dan penguasaan emosi dalam bekerja masih labil. Pegawai tidak bisa ditempatkan disegala situasi dan kondisi, dengan kata lain pegawai kurang sigap, tanggap dalam bertindak. Emosi pegawai yang terkadang kurang terkontrol, hal ini dapat dipengaruhi oleh masalah pekerjaan dan masalah pribadi. Oleh karena itu dalam praktek sulit mengusahakan seluruh peraturan ditaati oleh pegawai ( Drs. Ec. Alex S. Nitisemito ; 1982 : 200).


(25)

Realita yang ada menunjukkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan perusahaan disertai kedisiplinan pegawai tidak begitu memuaskan. Kedisiplinan pegawai dalam produktivitas kerja perusahaan sangat atau memerlukan pengawasan guna kelancaran produksi perusahaan. Maka perusahaan sebagian besar menerapkan aturan kepegawaian yang berorientasi pada disiplin pegawai.dengan demikian tidak diragukan lagi adanya kedisiplinan pegawai akan memperlancar produksi guna perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.

Kenyataan yang ada menunjukkan aturan hanyalah sebagai wacana bagi para pegawai. Kedisiplinan guna menunjang produktivitas kerja hanyalah kata-kata yang dipandang sebelah mata. Walaupun aturan sudah disosialisasikan kedisiplinan pegawai tetap melakukan kesalahan. Dengan demikian perlu adanya penegasan bagi mereka yang melakukan indisipliner ( Drs. Ec. Alex S. Nitisemito ; 1982 : 201).

Bakat yang kurang mendukung kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa hal, misalkan keadaan fisik tersebut, pegawai tersebut mengalami cacat fisik sehingga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tetapi pegawai tersebut mempunyai bakat dalam seni gerabah, hal ini terbukti dari hasinya yang bermutu baik.

Dalam hal keteranpilan pegawai kurang cekatan mungkin dikarenakan oleh masalah ketelitian pegawai dalam bekerja sehingga waktu produksi lama, tetapi hasil produksi diduga bermutu baik.


(26)

Menurut Ravianto (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah sebagai berikut:

1. Gizi dan kesehatan

2. Pengahasilan dan jaminan sosial 3. Kesempatan

4. Manajemen

5. Kebijaksanaan pemerintah 6. Disiplin

7. Keterampilan 8. Bakat

Dari 8 faktor tersebut penulis hanya meneliti disiplin, keterampilan, dan bakat dikarenakan keterbatasan waktu dan dana.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja industri gerabah di

Kasongan Bantul.

2. Pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja industri gerabah di Kasongan Bantul.

3. Pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja industri gerabah di Kasongan Bantul.


(27)

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja di

industri gerabah di Kasongan Bantul ?

2. Apakah ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah di Kasongan Bantul ?

3. Apakah ada pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah di Kasongan Bantul ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin pegawai terhadap

produktivitas kerja.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian yang penulis ingin sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Industri.


(28)

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi industri dalam mengontrol pegawai dai segi disiplin, keterampilan, bakat, dan produktivitas kerja.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk mengetahui secara mendalam tentang peran pegawai dalam industri. Sehingga dapat menjadi ilmu yang sangat mendalam.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber acuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya, sebagai tambahan ilmu mengenai pegawai dalam industri.


(29)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teoretik

1. Disiplin

Disiplin diartikan sebagai sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak ( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 199). Semangat dan kegairahan kerja sebenarnya masalah, kedisiplinan telah sedikit disinggung yaitu sebagai salah satu indikasi turunya semanbgat kegairahan kerja ( Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ; 1982 :199 ). Dalam hal ini kedisiplinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia perusahaan. Masalah kedisiplinan ini mempunyai hubungan individual, dan daripada itu kelancaran prosuksi menjadi sangat terlambat. Kedisiplinan pegawai akan berjalan dengan baik apabila didukung dari dalam individu tersebut dan lingkungan kerja. Kondisi individu maksudnya adalah kedisiplinan yang berasal dari diri sendiri ( semangat dan kegairahan kerja ). Lingkungan kerja berasal dari teman dan tata tertib perusahaan yang baik, maka kedisipinan akan terwujud dan kelancaran produksi akan berjalan dengan baik.

Sebenarnya kedisiplinan bukan hanya sekedar sebagai indikasi semgat kerja tetapi dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan dari perusahaan ( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 199). Kedisiplinan sangat berpengaruh terhadap efekjtivitas dan efiensi dalam hal berpengruh pada produktivitas kerja guna mendukung kelancaran


(30)

produksi. Secara garis besar produktivitas kerja akan membantu kelancaran produksi tercapai, apabila dalam perusahaan tersebut pagawai disiplin. Segala aspek produksi dalam mendukung kelancaran produksi disiplin pegawai sangat diperlukan. Dengan adanya kedisiplinan tersebut diharapkan pekerjaan akan dilakuakan seefisien dan seefektif mungkin ( Drs. Ec. Alex Nitisemito ; 1982 : 200).

Menurut Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ( 1982 : 205 ) kedisiplinan harus menunjang tujuan dan sesuai dengan kemampuan. Apabial hanya disiplin, maka kelancaran produksi juga tidak terlalu bagus. Kedisiplinan pegawai sangat berhubungan dengan kemampuan kerja, dalam hal ini pegawai disiplin berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Bisa dikatakan berdasarkan divisinya disiplin ditegakkan. Disiplin dalam setiap divisi merupakan lingkup sempit, tapi hal ini memberikan masukan yang bagus agar setiap divisi dapat berjalan dengan baik. Pegawai akan menghemat waktu secara baik dan menghasilkan produk yang baik.

Menurut Drs. Heidjrachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan, MBA ( 1984 : 241 ) pedoman dalam pendisiplinan adalah sebagai berikut :

1) Pendisiplinan hendaknya dilakuakn secara pribadi. 2) Pendisiplinan harusnya bersifat membangun.

3) Pendisiplinan harusnya dilakukan oleh atasan langsung dengan segera.


(31)

5) Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu bawahan sedang absen.

6) Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali. Pedoman diatas akan memperlancar produksi tanpa mengabaikan hak para pegawai. Jadi disiplin pegawai sangat berpengaruh dalam produktivitas kerja sebagai tonggak dalam mencapai kelancaran produksi suatu perusahaan. Disiplin pegawai yang baik akan menambah kepercayaan perusahaan. Produktivitas dalam hubungannya dengan disiplin pegawai adalah suatu tindakan yang berkelanjutan.

Menurut George S. Odiorne dan Roger H. Hermanson (1973 : 95 ) disiplin berdasarkan sasaran, disiplin bukan suatu sistem hukuman tetapi suatu pembentuk tingkah laku. Demi suatu produktivitas kerja yang baik pembentukan tingkah laku sangat diperlukan. Disiplin dalam bekerja akan membawa hasil yang baik. Kebiasaan yang selalu diawali dengan suatu kepercayaan diri dan motovasi diri, maka akan tercipta kedisiplinan yang penuh.

2. Keterampilan

Keterampilan pegawai sangat mendukung kerja. Oleh karena itu keterampilan pegawai dalam melaksanakan produksi akan lebih baik hasilnya. Kemampuan atau keterampilan yang menunjang, bisa dikatakan sesuai dengan bidangnya akan mengantarkan sebuah keuntungan yang lebih bagi perusahaan. Pegawai yang terampil akan menghemat waktu produksi, dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam produksi barang.


(32)

Menurut Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ( 1982 : 59 ) tingkat keahlian seseorang ini dapat dihubungkan dengan pengalaman kerja artinya dukungan pengalaman yang banyak berarti keahliannya juga cukup tinggi.

Keterampilan karyawan merupakan salah satu faktor utama dalam usaha mencapai sukses bagi pencapaian tujuan organisasi ( Drs. Heidjarachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan. M.B.A. ; 1984 : 75 ). Ketrampilan yang ada pegawai akan menunjukkan hasil yang bagus. Keterampilan yang memadai akan membawa pada sebuah titik terang bagi perkembangan perusahaan.

Keterampilan interpersonal misalkan manajer harus mampu bekerja dan mengajar bermacam-macam orang dengan ketrampilan yang bervariasi ( Dra. MM. Umi Sukamtin ; : 297 ). Begitu pula dengan pegawai, produktivitas kerja juga didukung pegawai yang memiliki keterampilan yang bervariasi sehingga akan menunjang produksi yang baik. Bervariasi dalam berkarya dapat memajukan perusahaan, keterampilan yang baik kapanpun akan memperlancar kerja. Hal ini berpengaruh pada kinerja pegawai, semakin berkreativitas maka akan memperkaya keanekaragaman produk.

Keterampilan adalah penguasaan dan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan ( Ambar teguh Sulistyani & Rosidah ; 2003 : 201 ). Berbagai macam ilmu pengetahuan akan membentuk sebuah keterampilan, jadi keterampilan adalah kumpulan berbagai dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu kelancaran produksi akan


(33)

terwujud apabila terdapat keterampilan yang mendukung dari pegawai yang bersangkutan. Reading skill, oral, and written communication skill, planning and using time effectively, and motivating other are important

for success in managerial jobs ( Chruden / Sherman ; 1984 : 558 ).

3. Bakat

Bakat adalah suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang (Drs. Dewa Ketut Sukardi ; 1990 : 106 ) . Oleh karena itu keberhasilan suatu pekerjaan dapat tercapai bila pegawai tersebut mempunyai bakat yang baik dibidang seni gerabah. Selain itu bakat juga diartikan memperkenalkan kodisi dimana menunjukkan poetensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam suatu bidang tertentu (Drs. Dewa Ketut Sukardi ; 1990 : 106 ) . Bakat digunakan untuk mengembangkan kecakapan dalam bidang seni gerabah.

Bakat dalam diri seseorang atau pegawai akan menunjukkan kelancaran produktivitas kerja. Produksi akan berjalan lancar dengan bakat yang menunjang, dengan kata lain bakat disini akan menunjukkan bagaimana seorang pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan lancar dan menunjukkan keistimewaan tersendiri. Bakat merupakan anugerah yang tak ternilai. Seringkali untuk melaksanakan suatu tugas akan lebih baik hasilnya apabila dilandasi dengan bakat-bakat yang baik pula ( Drs. Ec. Alex. S. Nitisemito ; 1982 :61 ).


(34)

Kemampuan yang tersembunyi untuk mempelajari suatu pekerjaan apabila kepadanya diberikan latihan yang cukup, juga pekerjaan yang membutuhkan kecekatan jari dan tangan serta pekerjaan yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan sering dilakukan tes bakat ini ( Drs. Heidjarachman Ranupandojo dan Drs. Suad Husnan. M.B.A. ; 1984 : 60 ). Bakat seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan sendirinya akan muncul sesuai dengan perintah otak. Bakat merupakan salah satu jalan yang terbaik dalam membantu kelancaran produksi. Talenta yang baik akan membawa pegawai tersebut bekerja dengan santai dan akhirnya pekerjaan dapat santai serta hasil dari produksi bagus atau sesuai standar. Bakat yang terpendam akan membawa sebuah ide-ide yang cemerlang hal ini akan berpengaruh pada keterampilan pegawai.

4. Produktivitas Kerja

Produktivitas adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap apa yang digunakan (input) untuk memperoleh hasil.(Ravianto, 1986 : 18) . Oleh karena itu pegawai dalam memenuhi produktivitas yang memenuhi kesempatan yang terencana dengan baik. Produktivitas berpengaruh dalam hasil kerja dalam kurun waktu tertentu dan itu dibatasi oleh perusahaan.

Sumber daya yang memadahi dapat menjadi sebuah pandangan atau prediksi mengenai produktivitas dari pekerjaan yang telah dilakukan. Jumlah yang dicapai juga didasarkan dari efisien dan efektivitas dari proses pekerjaan yang dilakukan.


(35)

Realita yang ada produktivitas sangat tergantung pada pegawai yang melakukan pekerjaan.

1). Pengukuran produktivitas kerja

Ukuran produktivitas kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rasio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap apa yang digunakan (input) untuk memperoleh hasil.(Ravianto, 1986 : 18). Adapun rumus untuk menghitung produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut ( Ravianto, 1986 : 138) :

Produktivitas =

Input Output

Jumlah produk yang dihasilkan ini tidak meliputi produk rusak dan produk cacat, melainkan produk yang siap diproses selanjutnya. Sedangkan satuan waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang digunakan untuk menghasilkan produk. Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan produktivitas kerja karyawan yang satu dengan yang lainnya diasumsikan peralatan dan teknologi yang digunakan masing-masing karyawan sejenis dan sama. Jadi seorang karyawan dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran yang lebih banyak dari karyawan yang lain dalam satuan waktu yang sama.

Menurut Ravianto (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah sebagai berikut :

1. Gizi dan kesehatan

2. Pengahasilan dan jaminan sosial 3. Kesempatan


(36)

4. Manajemen

5. Kebijaksanaan pemerintah 6. Disiplin

7. Keterampilan 8. Bakat

B. Kajian Hasil penelitian

Dalam penelitian Tino Angkojoyo dan Indriyatik (2003) tentang pengaruh sikap kerja berupa kedisiplinan dan loyalitas terhadap upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di PT. Hero Biskuit (permalink), menunjukkan bahwa ada pengaruh disiplin dan loyalitas terhadap produktivitas kerja karyawan.

Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Suryono Dwiprasetyo (2001), mengenai hubungan antara motivasi kerja dan disiplin kerja dengan prestasi kerja karyawan pada Koperasi Taksi Setia Kawan menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dan disiplin kerja dengan prestasi kerja karyawan.

Berdasarkan dua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh disiplin dan loyalitas terhadap produktivitas kerja karyawan, serta ada hubungan positif antara motivasi kerja karyawan dan disiplin kerja karyawan dengan prestasi kerja.


(37)

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja

Produktivitas kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hasil ( jumlah barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, dan energi ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. Disiplin kerja merupakan sikap, tingkah laku yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin kerja meliputi kesiapan mental pegawai, kesiapan raga pegawai, kesiapan bahan produksi, kesiapan alat produksi. Dengan demikian diduga bahwa disiplin kerja yang tinggi akan mendukung produktivitas kerja yang tinggi, begitu juga

sebaliknya, dengan disiplin kerja yang rendah produktivitas kerja pun akan mengalami penurunan.

2. Pengaruh Keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja

Produktivitas kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hasil ( jumlah barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, dan energi ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. Keterampilan kerja merupakan penguasaan dan teknis operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan kerja meliputi ketangkasan pegawai, kecermatan pegawai, tanggap dalam bekerja. Dengan demikian diduga bahwa keterampilan kerja yang tinggi akan mendukung produktivitas kerja yang tinggi, begitu


(38)

juga sebaliknya, dengan keterampilan kerja yang rendah produktivitas kerja pun akan mengalami penurunan.

3. Pengaruh Bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

Produktivitas kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hasil ( jumlah barang dan jasa yang diproduksi ) dengan sumber ( jumlah tenaga kerja, modal, tanah, dan energi ) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. Bakat kerja merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. Bakat meliputi cepat dalam bekerja, ulet dalam bekerja, mampu menemukan ide-ide baru. Dengan demikian diduga bahwa bakat kerja yang tinggi akan mendukung produktivitas kerja yang tinggi, begitu juga sebaliknya, dengan bakat kerja yang rendah produktivitas kerja pun akan mengalami penurunan.

D. Perumusan Hipotesis

Ha1 ada pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja.

Ha2 ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja.


(39)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993:73). Dalam penelitian ini diterapkan untuk meneliti pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja di industri gerabah Kasongan Bantul.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di industri gerabah kasongan Bantul antara bulan april 2009 sampai dengan bulan juni 2009.

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:55). Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh pegawai bagian produksi Industri Gerabah Kasongan Bantul yang jumlahnya 50 orang. Seluruh pegawai akan menjadi responden penelitian ini.


(40)

D. Variabel penelitian

1. Variabel penelitian 1) Variabel Bebas

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a) Disiplin b) Keterampilan c) Bakat

2) Variabel Terikat

Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lain atau variabel bebas. Varibel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja.

Pengukuran variabel produktivitas kerja, disiplin, bakat, keterampilan pegawai didasarkan pada indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam lima skala Likert, yaitu

Tabel 3.1

Skor Item VariabelProduktivitas kerja, Disiplin, Keterampilan, Bakat pegawai

Pilihan

Jawaban Positif Negatif


(41)

Setuju ( S ) 4 2 Ragu-Ragu ( RR ) 3 3 Tidak Setuju ( TS ) 2 4 Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 5

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel produktivitas kerja :

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Disiplin, Keterampilan, dan Bakat Terhadap Produktivitas Kerja

Pernyataan item No Variabel Dimensi Indikator

Positif Negatif 1 Produktivitas

Kerja

1. Memenuhi target disain produk dalam 1 hari.

2. Memenuhi target ukuran produk. 3. Memenuhi target

jumlah pesanan. 4. Memenuhi target

keawetan produk.

1.1 Bentuk produk sesuai dengan disain.

1.2 Disain produk menarik. 2.1 Ukuran besar

atau kecilnya produk sesuai dengan pesanan. 2.2 Ukuran berat

produk sesuai 1

2

3


(42)

dengan pesanan. 3.1Jumlah produk

sesuai dengan pesanan.

4.1 Produk sesuai dengan standar keawetan yang telah ditetapkan perusahaan. 5 6

2. Disiplin 1. Mentaati peraturan.

2. Bekerja dengan penuh

tanggungjawab.

1.1 Bekerja datang tepat waktu. 1.2 Berpakaian rapi. 1.3 Memulai bekerja setelah beristirahat. 1.4 Menyimpan barang produksi dengan rapi. 1.5 Menaruh alat

bekerja ditempatnya 7 9 10 12 14 8 11 13


(43)

dengan rapi.

1.6 Menjaga kebersihan

tempat kerja. 2.1 Bekerja dengan

serius. 2.2 Mengkoreksi semua barang produksi yang telah dibuat. 2.3 Mengganti barang produksi yang rusak. 2.4 Mengganti uang bila merusakkan alat produksi. 15 16 18 19 17

3. Keterampilan 1. Mahir

menyelesaikan pekerjaan.

2. Menguasai teknis operasional pembuatan produk. 1.1 Menyelesaikan pekerjaan dengan mudah. 1.2Mampu memperbaiki barang yang 21 22 20


(44)

rusak. 2.1Mampu berinovasi dalam pembuatan barang. 2.2Mengetahui proses pembuatan barang dari awal sampai akhir

2.3Tanggap bila ada kesalahan barang. 23 24 26 25

4. Bakat 1. Dapat

menunjukkan kualitas diri dalam bentuk produk. 2. Mampu

mengembangkan diridalam

pembuatan produk.

1.1 Bekerja dengan kualitas baik. 1.2 Mampu berfikir secara mendasar mengenai pembuatan produk. 1.3 Menguasai pekerjaan 28 29 30 27


(45)

dengan cepat. 2.1 Bekerja dengan

cakap.

2.2 Mampu memunculkan

ide-ide membuat barang baru.

2.3 Dapat memecahkan

masalah kesulitan produk.

2.4 Ulet dalam bekerja.

32

33

34


(46)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Lembar pertama berupa pertanyaan mengenai nama pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, nama perusahaan pada Industri Gerabah Kasongan Bantul. Kuesioner ini terdiri atas 4 variabel yaitu variabel produktivitas, variabel disiplin, variabel keterampilan, dan variabel bakat.

Variabel Disiplin : Berupa pertanyaan mengenai disiplin di Industri Gerabah Kasongan Bantul.

Variabel Keterampilan : Berupa pertanyaan untuk memperoleh data mengenai keterampilan pegawai pada Industri Gerabah Kasongan Bantul.

Variabel Bakat : Berupa pertanyaan untuk memperoleh data mengenai bakat pegawai pada Industri Gerabah Kasongan Bantul.

Variabel Produktivitas kerja : Berupa pertanyaan untuk memperoleh data mengenai produktivitas kerja pegawai pada Industri Gerabah Kasongan Bantul.


(47)

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan kuisioner. Untuk mengetahui apakah setiap item dalam kuisioner yang dibuat sudah sahih atau belum maka dilakukakn uji statistik. Pengukuran kesahihan butir dan keandalan butir menggunakan analisis validitas dan reliabilitas.

1. PengujianValiditas

Rumus koefisien validitas dengan menggunakan teknik statistik korelasi moment tangkar (Sutrisno Hadi, 1991 : 23).

rxy =

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N keterangan :

r

xy = korelasi moment tangkar

N = cacah subyek uji coba

Σ

X

=

jumlah X (skor butir)

Σ

X

² = jumlah X kuadrat

Σ

Y

=

jumlah Y (skor faktor)

Σ

Y

² = jumlah Y kuadrat

Σ

XY

=

jumlah tangkar atau perkalian X dan Y

Menggunakan validitas alat ukur

rxy =

(

)(

)

2 2 Y X XY


(48)

Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Jika rhitung lebih besar dari pada rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya, butir soal tersebut tidak valid.

Uji Validitas dilakukan terhadap 30 responden. Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel disiplin, keterampilan, bakat pegawai. Uji validitas dilakukan pada dua puluh delapan (28) pertanyaan.

a. Hasil uji validitas variabel disipilin

Untuk variabel ini terdapat tiga belas (13) butir pertanyaan. Berikut adalah hasil dari uji validitas untuk variabel disiplin.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Untuk Disiplin

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,374 0,599 Valid 2 0,374 0,637 Valid 3 0,374 0,789 Valid 4 0,374 0,637 Valid 5 0,374 0,693 Valid 6 0,374 0,789 Valid 7 0,374 0,760 Valid 8 0,374 0,789 Valid 9 0,374 0,605 Valid 10 0,374 0,669 Valid 11 0,374 0,445 Valid 12 0,374 0,685 Valid 13 0,374 0,669 Valid Sumber : Data sebelum penelitian

Dari tabel di atas terlihat bahwa 13 butir pertanyaan untuk variabel disiplin dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.


(49)

b. Hasil uji validitas variabel keterampilan

Untuk variabel ini terdapat tujuh (7) butir pertanyaan. Berikut adalah hasil dari uji validitas untuk variabel keterampilan.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Untuk Keterampilan

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,374 0,797 Valid 2 0,374 0,646 Valid 3 0,374 0,668 Valid 4 0,374 0,797 Valid 5 0,374 0,479 Valid 6 0,374 0,668 Valid 7 0,374 0,648 Valid Sumber : Data sebelum penelitian

Dari tabel di atas terlihat bahwa 7 butir pertanyaan untuk variabel keterampilan dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.

c. Hasil uji validitas variabel bakat

Untuk variabel ini terdapat delapan (8) butir pertanyaan. Berikut adalah hasil dari uji validitas untuk variabel bakat.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Untuk Bakat

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,374 0,388 Valid 2 0,374 0,588 Valid 3 0,374 0,667 Valid 4 0,374 0,842 Valid 5 0,374 0,507 Valid 6 0,374 0,578 Valid


(50)

7 0,374 0,842 Valid

8 0,374 0,504 Valid Sumber : Data sebelum penelitian

Dari tabel di atas terlihat bahwa 8 butir pertanyaan untuk variabel bakat dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.

Seluruh item pertanyaan pada disiplin, keterampilan, bakat pegawai menunjukkan bahwa ke dua puluh delapan butir pertanyaan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah data (n)

sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa

keseluruhan nilai r hitung semuanya menunjukkan angka yang lebih besar

dari dari pada r tabel (r hitung > 0,374). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa semua butir pertanyaan variabel disiplin, keterampilan, bakat pegawaiterhadap produktivitas kerja adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien yang tinggi menunjang reliabilitas yang tinggi pula.

Untuk pengujian ini digunakan rumus koefisien alpha cronbach

(Suharsimi, 1998 : 193). r11 =

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡

2 1 2 1 ) 1 ( σ σb k k


(51)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

2

b

σ = Jumlah varians butir

2 1

σ = Varians total

Jika nilai koefisien alphacronbach lebih besar dari pada 0,60 maka koesioner dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika nilai koefisien alpha cronbach lebih kecil dari 0,60 maka koesioner adalah tidak reliabel.

Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel Nunnaly (1978) dalam Iman Gozhali (2001).

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 12.

Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.6

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No Variabel Penelitian r11 rtabel

1 Disiplin Pegawai 0,910 0,374 2 Keterampilan Pegawai 0,811 0,374 3 Bakat Pegawai 0,810 0,374


(52)

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis digunakan untuk melakukan analisis data diskriptif. Selain itu dimaksudkan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya ditarik.

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus One Sample Kolmogorov - Smirnov (Sugiyono, 2005 : 255) :

[

F (x1) S (x1)

]

Max

D = on

Keterangan :

D = Deviasi maksimum

F0(x1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn(x1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai (Fhitung) lebih kecil dari (Ftabel) pada taraf signifikansi

5 %, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai (Fhitung) lebih besar dari nilai (Ftabel) maka distribusi data

dikatakan tidak normal. b. Pengujian Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear tidaknya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dari data


(53)

yang diperoleh. Uji linearitas digunakan rumus sebagai berikut (Sujana, 1992 : 332) :

e S TC S F 2 2 = Keterangan :

F = Harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = Varians tunai cocok

S2e = Varians kekeliruan dimana,

( )

2 2 − = K TC JK TC S

S2e =

( )

2 − K E JK Keterangan :

JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok

JK(E) = Jumlah kuadrat kekeliruan

Kriteria yang digunakan yaitu, jika nilai (Fhitung) lebih kecil

dari nilai (Ftabel) maka hubungan antar variabel bebas dengan

variabel terikat bersifat linear. Sebaliknya, jika nilai (Fhitung) lebih

besar dari nilai (Ftabel) maka hubungan antar variabel bebas

dengan variabel terikat tidak linear. 2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat analisis langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah analisis untuk pengujian hipotesis untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan cara menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya.


(54)

Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih (Sugiono, 1999 : 210).

a. Pengujian hipotesis penelitian yang menggunakan product moment, dengan langkah sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

(a) Ho: ρ ≤ 0, tidak ada pengaruh disiplin , keterampilan, dan bakat pegawai terhadap kelancaran produktivitas kerja.

(b) Ha: ρ> 0, ada pengaruh disiplin , keterampilan, dan bakat pegawai terhadap kelancaran produktivitas kerja.

2) Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh positif dan signifikan antara disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja, pengaruh positif dan signifikan antara keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja, pengaruh positif dan signifikan antara bakat pegawai terhadap produktivitas kerja digunakan analisis “Product Moment” oleh pearson (Arikunto, 2002:243):

( )( )

( )

{

N x2 x 2

}

{

N y2

( )

y 2

}

,

y x xy N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ =


(55)

Dengan keterangan:

n = jumlah responden ΣXiYi = jumlah XiYi

ΣXi = jumlah Xi ΣYi = jumlah Yi

ΣXi2 = jumlah Xi2

ΣYi2 = jumlah Yi2

Untuk mengetahui korelasi dan signifikan atau tidak signifikan di antara variabel-variabel tersebutdengan menggunakan uji r. Nilai rhitung dicari dengan

menggunakan komputer program SPSS 12.

Besarnya nilai rhitung dibandingkan nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5 %, db =

n-2.

Apabila rhitung lebih besar dari rtabel maka ada korelasi untuk α = 5%.

Ketentuan signifikan adalah probabilitas r hitung lebih kecil dari probabilitas

kekeliruan(α). Bila ketentuan tersebut terpenuhi harga rhitung dinyatakan signifikan

dan Ho ditolak.

Koefisien determinasi dapat dihitung dengan r2. Koefisien determinasi menunjukkan presentase perubahan nilai dependent variable yang disebabkan oleh perubahan nilai independent variable dan sisanya dipengaruhi oleh perubahan faktor yang lain.

b. Pengujian hipotesis penelitian yang keempat menggunakan regresi linier ganda, dengan langkah sebagai berikut:


(56)

Untuk pengujian hipotesis penelitian yang keempat menggunakan regresi linier ganda dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1995: 2): k X a X a X a

Y = 1 1+ 2 2+ 3 3 +

Dengan keterangan:

Y = Variabel terikat (produktivitas kerja) X1 = Variabel bebas (disiplin)

X2 = Variabel bebas (keterampilan)

X3 = Variabel bebas (bakat)

a1 = Harga koefisien x1

a2 =Hargakoefisien x2

a3 = Harga koefisien x3

k = konstanta

2) Menentukan koefisien korelasi ganda

Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008: 286):

( )

+ +

= 1 1 2 22 3 3 3 , 2 , 1 Y Y X a Y X a Y X a Ry Dengan keterangan:


(57)

a1 = Koefisien variabel X1

a2 = Koefisien variabel X2

a3 = Koefisien variabel X3

ΣX1Y = Korelasi antara variabel X1 dan variabel Y

ΣX2Y = Korelasi antara variabel X2 dan variabel Y

ΣX3Y = Korelasi antara variabel X3 dan variabel Y

Uji signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008: 286): F

=

(

(

2

)

)

2

1 1

R m

m N R

− − −

Dengan keterangan: F = Nilai Fhitung

R2 = Koefisien Determinasi N =Jumlah sampel

m = Jumlah variabel bebas

Besarnya nilai F hitung dibandingkan nilai F tabel dengan taraf

signifikansi 5 %, dk = N- m- 1. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi yang diuji signifikan untuk α = 5%

dan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka koefisien


(58)

37

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data akan disajikan dengan menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel bebas maupun variabel terikat. Kemudian untuk menginterpretasikan masing-masing variabel dilakukan pendistribusian skor. Pendistribusian skor ini mengacu pada penilaian acuan patokan II (PAP II) :

Tabel 4.1

Penilaian Acuan Patokan (PAP II)

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian 81% – 100%

66% – 80% 56% – 65% 46% – 55% Dibawah 46%

Sangat Tinggi Tinggi

Cukup Kurang Sangat Kurang

1. Disiplin

Dalam variabel disipilin terdapat 13 butir pertanyaan kuesioner yang sahih dan valid. Distribusi frekuensi untuk variabel disiplin adalah sebagai berikut:


(59)

Tabel 4.2

Interpretasi Disiplin

Skor Frekuensi Persentase Interpretasi 55-65 0 0% Sangat Tinggi 47-54 7 14% Tinggi 42-46 21 42% Cukup 37-41 19 38% Kurang 13-36 3 6% Sangat Kurang Dari tabel interpretasi disiplin di atas, diketahui bahwa untuk kategori sangat tinggi sebanyak 0%, kategori tinggi 14%, kategori cukup 42%, kategori kurang 38% dan sangat kurang 6%. Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel disiplin, terdapat data tertinggi sebesar 53 dan data terendah sebesar 25. Dari perhitungan diperoleh mean sebesar 42,02 termasuk dalam kategori tinggi, dan dengan median sebesar 42,18 termasuk dalam kategori tinggi, serta modus sebesar 41,83 termasuk dalam kategori tinggi. Standar deviasi sebesar 4,80 menunjukkan bahwa data untuk variabel disiplin dari responden ke responden bervariasi sebesar 4,80.

Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus

serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel disiplin dikategorikan tinggi.

2. Keterampilan

Dalam variabel keterampilan terdapat 7 butir pertanyaan kuesioner yang sahih dan valid. Distribusi frekuensi untuk variabel keterampilan adalah sebagai berikut:


(60)

Tabel 4.3

Interpretasi Keterampilan

Skor Frekuensi Persentase Interpretasi 30-35 29 58% Sangat Tinggi 25-29 15 30% Tinggi 23-24 0 0% Cukup 20-22 1 2% Kurang 7-19 5 10% Sangat Kurang

Dari tabel interpretasi keterampilan di atas, diketahui bahwa untuk kategori sangat tinggi sebanyak 58%, kategori tinggi 30%, kategori cukup 0%, kategori kurang 2% dan sangat kurang 10%. Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel keterampilan, terdapat data tertinggi sebesar 34 dan data terendah sebesar 15. Dari perhitungan diperoleh mean sebesar 28,54 termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan dengan median sebesar 30,59 termasuk dalam kategori sangat tinggi, serta modus sebesar 22,3 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Standar deviasi sebesar 5,144 menunjukkan bahwa data variabel keterampilan dari responden ke responden bervariasi sebesar 5,144.

Berdasarkan hasil perhitungan dari mean, median, dan modus

serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel keterampilan dikategorikan sangat tinggi.


(61)

3. Bakat

Dalam variabel bakat terdapat 8 butir pertanyaan kuesioner yang sahih dan valid. Distribusi frekuensi untuk variabel keterampilan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Interpretasi Bakat

Skor Frekuensi Persentase Interpretasi 34-40 13 26% Sangat Tinggi 29-33 23 46% Tinggi 28-26 7 2% Cukup 23-25 2 8% Kurang

8-22 5 0% Sangat Kurang

Dari tabel interpretasi bakat diatas, diketahui bahwa untuk kategori sangat tinggi sebanyak 26%, kategori tinggi 46%, kategori cukup 2%, kategori kurang 8% dan sangat kurang 0%. Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel bakat, terdapat data tertinggi sebesar 39 dan data terendah sebesar 15. Dari perhitungan diperoleh

mean sebesar 29,92 termasuk dalam kategori tinggi, dan dengan

median sebesar 30,5 termasuk dalam kategori tinggi, serta modus

sebesar 33,7 termasuk dalam kategori tinggi. Standar deviasi sebesar 6,037 menunjukkan bahwa data variabel bakat dari responden ke responden bervariasi sebesar 6,037.

Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus

serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel bakat dikategorikan tinggi.


(62)

4. Produktivitas Kerja

Dalam variabel produktivitas kerja terdapat 6 butir pertanyaan kuesioner yang sahih atau valid. Distribusi frekuensi untuk variabel produktivitas kerja adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Interpretasi Produktivitas kerja

Skor Frekuensi Persentase Interpretasi 25-30 25 50% Sangat Tinggi 22-24 16 32% Tinggi 19-21 7 14% Cukup 17-18 0 0% Kurang

6-16 2 4% Sangat Kurang

Dari tabel interpretasi produktivitas kerja di atas, diketahui bahwa untuk kategori sangat tinggi sebanyak 50%, kategori tinggi 32%, kategori cukup 14%, kategori kurang 0% dan sangat kurang 4%. Berdasarkan data induk penelitian untuk variabel produktivitas kerja terdapat data tertinggi sebesar 30 dan data terendah 15. Dari perhitungan diperoleh mean sebesar 24,00 termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan dengan median sebesar 25,30 termasuk dalam kategori sangat tinggi,serta modus sebesar 19,5 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Standar deviasi sebesar 3,232 menunjukkan bahwa hasil dari data variabel produktivitas kerja dari responden ke responden bervariasi sebesar 3,232.


(63)

Berdasarkan hasil perhitungan mean, median, dan modus

yang diperoleh serta penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel produktivitas kerja dikategorikan sangat tinggi.

B.

Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji prasyarat analisis yang digunakan dalam analisis data statistik parametrik. Jika diketahui bahwa hasil analisis data berdistribusi tidak normal maka analisis datanya menggunakan statistik nonparametrik.

Uji Normalitas data penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov. Dengan bantuan komputer seri SPSS, uji normalitas variabel disiplin diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov Z hitung sebesar 0,759 dengan probabilitas 0,612. Karena probabilitas 0,612 > 0,05 berarti distribusi variabel disiplin adalah normal.

Uji normalitas distribusi variabel keterampilan diperoleh hasil

Kolmogorov Smirnov Z hitung sebesar 1,808 dengan probabilitas 0,065. Karena probabilitas 0,065 > 0,05 berarti distribusi variabel keterampilan adalah normal.

Uji normalitas variabel bakat diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov Z hitung sebesar 1,127 dengan probabilitas 0,157. Karena probabilitas 0,157 > 0,05 berarti distribusi variabel bakat adalah normal.


(64)

Uji normalitas variabel produktivitas diperoleh hasil Kolmogorov

Smirnov Z hitung sebesar 1,273 dengan probabilitas 0,078. Karena

probabilitas 0,078 > 0,05 berarti distribusi variabel produktivitas adalah normal.

Berdasarkan uji normalitas diatas diperoleh dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel disiplin, variabel keterampilan, variabel bakat, dan variabel produktivitas berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Uji linearitas dilakukan sebagai langkah awal untuk melakukan uji regresi ganda. Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer seri SPSS (data terlampir pada lampiran 5). Kriteria pengambilan keputusan atau kesimpulan linear terjadi apabila Fhitung < Ftabel, demikian sebaliknya apabila Fhitung > Ftabel

maka kesimpulan tidak linear. Setelah dilakukan uji linearitas dari masing-masing variabel dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Rangkuman Hasil Uji Linearitas

Variabel Bebas Variabel Terikat

Df Fhitung Ftabel Kesimpulan

Disiplin Produktivitas Kerja

11:37 1,783 2,055 Linear Keterampilan Produktivitas

Kerja

11:37 1,982 2,055 Linear Bakat Produktivitas

Kerja


(65)

Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel disiplin, variabel keterampilan, dan variabel bakat berhubungan linier dengan variabel produktivitas, maka uji regresi ganda dapat dilakukan dalam pengujian hipotesis. Dengan demikian analisis statistik parametrik dapat digunakan untuk uji hipotesis.

C.

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pertama sampai ketiga digunakan teknik analisis korelasi product moment.

Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat digunakan teknik analisis Regresi ganda. Dalam analisis penelitian ini menggunakan bantuan komputer SPSS seri 12 (data terlampir pada lampiran 6).

1. Pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja

Rumusan hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja.

Dari hasil analisis data induk penelitian yang menggunakan bantuan komputer program SPSS seri 12 (lampiran 6) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7

Correlations

disiplin keterampilan bakat produktivitas disiplin Pearson

Correlation 1 .239 .432(**) .238 Sig. (2-tailed) . .094 .002 .096 N 50 50 50 50 keterampilan Pearson

Correlation .239 1 .882(**) .249 Sig. (2-tailed) .094 . .000 .081 N 50 50 50 50 Bakat Pearson

Correlation .432(**) .882(**) 1 .232 Sig. (2-tailed) .002 .000 . .105


(66)

N 50 50 50 50 Produktivita

s

Pearson

Correlation .238 .249 .232 1 Sig. (2-tailed) .096 .081 .105 . N 50 50 50 50 ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Maka dapat diketahui bahwa rx1y = 0,238, dengan Probabilitas =

0,169 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara tingkat disiplin pegawai dengan produktivitas kerja yang bersifat positif dan rendah, dengan demikian hipotesis mengatakan tidak ada pengaruh positif dan tidak signifikan disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja Ho diterima.

2. Pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja

Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja. Dari hasil analisis data induk penelitian yang menggunakan bantuan komputer program SPSS seri 12 seperti pada tabel 4.7 dapat ditarik kesimpulan bahwa rx2y = 0,249 dengan Probabilitas = 0,276 > 0.05

menunjukkan tidak ada korelasi antara disiplin pegawai dengan produktivitas kerja yang bersifat positif dan rendah, dengan demikian hipotesis mengatakan tidak ada korelasi positif dan tidak signifikan keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja Ho diterima.


(67)

3. Pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif bakat pegawai terhadap produktivitas kerja. Dari hasil analisis data induk penelitian yang menggunakan bantuan komputer program SPSS seri 12 seperti pada tabel 4.7 dapat ditarik kesimpulan bahwa rx3y = 0,232, dengan Probabilitas = 0,611 > 0.05 menunjukkan

bahwa tidak ada korelasi bakat pegawai dengan produktivitas kerja yang bersifat positif dan rendah, dengan demikian hipotesis mengatakan tidak ada pengaruh positif dan tidak signifikan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja Ho diterima.

4. Pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

a. Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini:

Ho = Tidak ada pengaruh positif pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

Ha = Ada pengaruh positif pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

b. Persamaan Regresi Ganda

Rumusan hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif Disiplin, Keterampilan dan Bakat Pegawai terhadap Produktivitas Kerja.


(68)

Dari hasil pengujian data yang menggunakan alat bantu komputer program SPSS seri 12 diketahui konstanta (k) sebesar 14,04. Koefisien regresi variabel X1 =0,15, koefisien regresi variabel X2 =0,22, dan

koefisien regresi X3 = -0,09 dengan demikian diperoleh garis regresi ganda

sebagai berikut:

Y = 0,15x1 + 0,22x2 - 0,09x3+14,04

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa produktivitas kerja (Y) sama dengan konstanta (14,04) berarti produktivitas kerja yang diperoleh dalam pengukuran sebelum dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas tersebut. Akan tetapi dalam pembahasan ini produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas yaitu Disipilin (X1),

Keterampilan (X2), dan Bakat (X3). Ketiga variabel bebas tersebut

mempunyai koefisien korelasi yang merupakan suatu ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan korelasi masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Koefisien korelasi antara masing-masing variabel adalah Disiplin sebesar 0,15, Keterampilan sebesar 0,22, dan Bakat sebesar -0,09.

b. Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi Ganda

Uji signifikansi terhadap persamaan regresi ganda menggunakan uji F dengan taraf signifikan 5% . Berikut ini adalah hasil analisis dari regresi ganda:


(69)

Tabel 4.8

Ringkasan analisis regresi

Sumber Variasi

db JK RK Fhitung

Regresi(reg) 3 72,3821603 24,12738734 2,524601418 Residu (res) 46 439,6178381 9,556909524

Total 49 512

Dari tabel di atas besarnya nilai Fhitung adalah 2,524601418

sedangkan nilai Ftabel dengan db pembilang = 3 dan db penyebut = 46

sebesar 2,81. Jadi Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Hal ini berarti dengan taraf

signifikan 5% tidak ada pengaruh positif sebesar 2,524601418 dan tidak signifikan antara pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja.

Tabel 4.9 Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model B

Std.

Error Beta t Sig. (Constan

t) 14.041 4.673 3.005 .004 disiplin .155 .111 .230 1.399 .169 keteramp

ilan .218 .198 .347 1.103 .276 1

bakat -.093 .182 -.174 -.513 .611 a Dependent Variable: produktivitas

D. Pembahasan

1. Pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja. Nilai rhitung 0,238 lebih


(70)

kecil dari rtabel 0,279 dan nilai probabilitas 0,169 lebih besar dari taraf

signifikansi 5% atau 0,05.

Berdasarkan deskripsi data tentang disiplin diperoleh hasil sebagai berikut : kategori sangat tinggi sebanyak 1, kategori tinggi 36, kategori cukup 12, kategori kurang 1, kategori sangat kurang 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki kedisiplinan tinggi.

Hasil deskripsi data disiplin pegawai sebagian besar masuk dalam kategori tinggi. Meskipun disiplin pegawai menunjukkan sebagian besar dalam kategori tinggi tetapi tidak diikuti produktivitas kerja yang tinggi. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan disiplin tidak berpengaruh terhadap produktivitas adalah manajemen dan kebijaksanaan pemerintah, gizi dan kesehatan, penghasilan dan jaminan sosial serta kesempatan kerja.

Prinsip manajemen adalah peningkatan efisiensi dengan mengurangi kebebasan (wastage) beroperasi. Sumber-sumber digunakan secara maksimal, termasuk barang modal, bahan-bahan mentah dan setengah jadi, dan tenaga kerja sendiri (Ravianto 1985 ; 19). Penggunaan sumber-sumber termasuk dikendalikan secara berdaya guna dan tepat guna. Untuk itu kita mengenal manajemen perkantoran, manajemen keuangan, manajemen perbekalan, dan manajemen personalia. Efisiensi dan pencapaian tujuan dari tiap-tiap


(71)

aspek tersebut diperoleh melalui penerapan fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Dengan demikian dapat diduga bahwa faktor manajemen sangat berperan dalam peningkatan produktivitas kerja, baik secara langsung melalui perbaikan pengorganisasian dan tata prosedur yang memperkecil pemborosan dan keborosan, maupun secara tidak langsung melalui penciptaan jaminan kesempatan bagi seseorang untuk berkembang, penyediaan fasilitas latihan, perbaikan penghasilan dan jaminan sosial.

Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif dengan kebijaksanaan pemerintah dibidang produksi, investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, harga, distribusi dan lain-lain. Tiap-tiap kebijaksanaan dibidang tersebut mempengaruhi produktivitas baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui gizi dan kesehatan, pengahasilan dan jaminan sosial, kesempatan dan pengembangan manajemen.

Keadaan gizi dan kesehatan yang baik memberikan kemampuan serta kesegaran fisik dan mental seseorang dalam melakukan pekerjaan. Semakin baik keadaan gizi dan kesehatan seseorang, semakin tinggi tingkat produktivitasnya (Ravianto 1985;15). Keadaan gizi dan kesehatan seseorang juga mempengaruhi dalam pendidikan dan latihan. Oleh sebab itu, keadaan gizi dan kesehatan yang rendah dalam masyarakat secara tidak langsung


(72)

menimbulkan produktivitas kerja yang rendah karena tingkat pendidikan dan keterampilan umumnya rendah.

Pengahasilan dan jaminan sosial dalam arti imbalan atau pengahargaan ternyata dapat menjadi pendorong atau insentif untuk bekerja giat atau lebih produktif (Ravianto 1985 ; 15). Dalam perusahaan-perusahaan, pemberian penghasilan dan jaminan sosial tercermin dalam sistem pengupahan. Pegawai yang menghasilkan lebih banyak, biasanya memperoleh penghasilan dan jamina sosial yang lebih baik juga. Sistem pengupahan seperti itu bukan saja untuk menjamin pemberian imbalan atas prestasi seseorang, tetapi juga untuk mendorong setiap karyawan berprestasi baik.

Penghasilan dan jaminan sosial seseorang berkaitan langsung dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, perumahan, dan kesehatan, yang lebih lanjut mempengaruhi produktivitas.

Tingkat produktivitas seseorang juga sangat tergantung pada kesempatan yang terbuka padanya. Kesempatan dalam hal ini sekaligus berarti adalah kesempatan untuk bekerja, pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan tiap-tiap orang, dan kesempatan memperkembangkan diri (Ravianto 1985 ;17).

Rendahnya produktivitas kerja seseorang sering diakibatkan oleh salah penempatan, dalam arti bahwa seseorang itu tidak ditempatkan dalam pekerjaan sesuai dengan pendidikan dan


(73)

keterampilannya. Salah penempatan dapat terjadi karena kelemahan dalam manajemen atau pimpinan yang kurang mengetahui gambaran tugas sebenarnya dan kemampuan bawahan dilingkungannya dan ketidakseimbangan pasar kerja.

Berdasarkan uraian di atas manajemen dan kebijaksanaan pemerintah, gizi dan kesehatan, penghasilan dan jaminan sosial serta kesempatan kerja diduga berpengaruh besar terhadap produktivitas dan cenderung mendominasi pengaruhnya terhadap produktivitas sehingga disiplin tidak berpengaruh terhadap produktivitas.

Berdasarkan analisis data diatas tidak ada pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas. Hal ini berarti pegawai yang disiplin tinggi produktivitasnya tetap sama, begitupun juga bila disiplinnya rendah produktivitasnya tetap sama.

2. Pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas kerja

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh keterampilan terhadap produktivitas kerja. Nilai rhitung 0,249

lebih kecil dari rtabel 0,279 dan nilai probabilitas 0,276 lebih besar dari

taraf signifikansi 5% atau 0,05.

Berdasarkan deskripsi data tentang keterampilan diperoleh hasil sebagai berikut : kategori sangat tinggi sebanyak 36, kategori tinggi 8, kategori cukup 6, kategori kurang 0, kategori sangat kurang 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki keterampilan sangat tinggi.


(74)

Hasil deskripsi data keterampilan pegawai sebagian besar masuk dalam kategori sangat tinggi. Meskipun keterampilan pegawai menunjukkan sebagian besar dalam kategori sangat tinggi tetapi tidak diikuti produktivitas kerja yang tinggi. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan keterampilan tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah pengahasilan dan jaminan sosial, gizi dan kesehatan, manajemen, kebijaksanaan pemerintah serta kesempatan kerja.

Penghasilan yang diterima pegawai harus dapat memenuhi kebutuhan secara minimal, misalnya kebutuhan akan makan, minum, pakaian, dan perumahan. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam menetapkan kompensasi kepada para pegawainya, harus sedemikian rupa sehingga gaji terendah yang diberikan akan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara minimal. Jaminan sosial juga digunakan agar pegawi merasa nyaman dalam bekerja, pegawai bersemangat dan loyal. Hal ini akan mempengaruhi produktivitas.

Sering para pegawai dihadapkan pada persoalan dikeluarga dan perusahaan. Tekanan persoalan dapat berupa aspek emosional dan fisik, terbatas biaya pemeliharaan gizi dan kesehatan dan berlanjut dengan terjadinya penurunan produktivitas pegawai. Pihak manajemen seharusnya mampu mengakomodasi persoalan pegawai sejauh terkait dengan kepentingan perusahaan. Pertimbangannya adalah untuk kesehatan dan karyawan memegang peranan penting dalam peningkatan mutu kerja karyawan (TB.Sjafri Mangkuprawira


(75)

dan Aida Vitalaya Hubeis 240 : 2007). Semakin cukup jumlah dan kualitas fasilitas gizi dan kesehatan serta keamanan kerja maka semakin tinggi pula mutu kerja pegawai. Dengan demikian perusahaan akan semakin diuntungkan dalam upaya peningkatan produktivitas.

Manajemen mempunyai tujuan guna mempengaruhi produktivitas yaitu perhatian terhadap mutu, pengaturan staf pegawai, tidak ada specialisasi pekerja yang berlebihan, perhatian terhadap merger, perhatian terhadap pelatihan dan pengembangan, adanya perhitungan gaji eksekutif dan pegawai, adanya perhatian pada resiko kerja, sikap bersahabat pada serikat pekerja, dan manajemen kepemimpinan yang demokrasi. Hal ini secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas.

Penetapan mekanisme pasar oleh pemerintah yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, misalnya dalam bidang elektro dan telekomunikasi serta bidang-bidang teknologi produksi lainnya, telah mendorong tiap orang untuk mengembangkan kapasitas diri. Semua tantanan yang dihadapi organisasi menuntut pemerintah untuk mendorong pegawai untuk mengembangkan sesuatu yang bersifat inovatif dan berpengaruh terhadap produktivitas.

Produktivitas kerja juga berkembang dan meningkat melalui kesempatan melakukan tugas dan tangungjawab secara bertahap.


(76)

Tugas dan tanggungjawab yang lebih berat dalam jabatan-jabatan yang lebih tinggi (superior) merupakan tantangan yang menuntut peningkatan kemampuan dan produktivitas kerja. Oleh karena itu setiap orang perlu diberikan kesempatan-kesempatan baru yang dapat meningkatkan produktiitas kerjanya dan sekaligus dapat dikaitkan dengan pembinaan kariernya. Dengan demikian peningkatan produktivitas kerja di tingkat perusahaan atau instansi memerlukan perencanaan tenaga kerja (secara mikro) dan sistem pengembangan karier pegawai.

Berdasarkan uraian diatas, pengahasilan dan jaminan sosial, gizi dan kesehatan, manajemen, kebijaksanaan pemerintah serta kesempatan diduga berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja, dan cenderung mendominasi produktivitas kerja sehingga keterampilan tidak berpengaruh terhadap produktivitas.

Berdasarkan analisis data diatas tidak ada pengaruh keterampilan pegawai terhadap produktivitas. Hal ini berarti yang keterampilannya tinggi produktivitasnya tetap sama, begitupun juga bila keteramplannya rendah produktivitasnya tetap sama.

3. Pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh bakat terhadap produktivitas kerja. Nilai rhitung 0,232 lebih


(77)

kecil dari rtabel 0,279 dan nilai probabilitas 0,611 lebih besar dari taraf

signifikansi 5% atau 0,05.

Berdasarkan deskripsi data tentang bakat diperoleh hasil sebagai berikut : kategori sangat tinggi sebanyak 14, kategori tinggi 31, kategori cukup 1, kategori kurang 4, kategori sangat kurang 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki bakat tinggi.

Hasil deskripsi data bakat pegawai sebagian besar masuk dalam kategori tinggi. Meskipun bakat pegawai menunjukkan sebagian besar dalam kategori tinggi tetapi tidak diikuti produktivitas kerja yang tinggi. Faktor-faktor yang diduga menyebabkan bakat tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja adalah gizi dan kesehatan, kesempatan kerja, penghasilan dan jaminan sosial, manajemen serta kebijaksanaan pemerintah.

Gizi dan kesehatan yang baik akan memperlancar pekerjaan. Makan makanan yang bergizi tiap hari secara tidak langsung atau langsung akan menambah daya juang pegawai. Kesehatan pegawai merupakan akibat dari gizi yang baik. Oleh karena itu gizi dan kesehatan mempengaruhi produktivitas. Contohnya seorang pilot tidak diterima karena berkacamata. Bila pilot tersebut berkacamata akan mempengaruhi penerbangan. Bila pegawai mempunyai penyakit menular maka secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas.


(78)

Usaha peningkatan produktivitas kerja di satu pihak menuntut perluasan kesempatan kerja didasarkan pada perencanaan tenaga kerja sehingga setiap orang ingin dan mampu bekerja memperoleh pekerjaan, dimana dia mempunyai kesempatan memperkembangkan dan meningkatkan produktivitas kerjanya ( Ravianto;45;1985). Dilain pihak peningkatan produktivitas kerja melalui pemilihan teknologi maju dikawatirkan dapat mengurangi kesempatan kerja. Oleh karena itu secara makro peningkatan produktivitas kerja perlu dikaitkan dengan perencanaan tenaga kerja, perencanaan pembangunan, perencanaan pendidikan dan perencanaan lainnya secara terpadu.

Penghasilan jaminan sosial sangat diperlukan bagi pegawai. Penghasilan pegawai sangat diperlukan untuk biaya makan, pakaian, tempat tinggal. Selain itu jaminan sosial diperlukan bagi pegawai yang terkena musibah atau berdukacita. Hal itu akan memompa daya juang pegawai untuk bekerja lebih giat dan pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas.

Manajemen diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Dalam upaya mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara pegawai dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Oleh karena itu manajemen yang baik akan menunjang produktivitas.


(79)

Keadaan politik dan pemerintahan menjadi pertimbagan penting dalam peningkatan produktivitas. Misalnya suatu negara yang keadaan politiknya tidak stabil maka investor akan enggan untuk berinvestasi di negara tersebut. Akibatnya pegawai banyak yang menganggur dan mempengaruhi produktivitasnya. Maka politik suatu negara sangat berpengaruhi terhadap produktivitas.

Berdasarkan uraian mengenai keadaan gizi dan kesehatan, kesempatan kerja, penghasilan, jaminan sosial, manajemen dan kebijaksanaan pemerintah berpengaruh besar terhadap produktivitas dan cenderung mendominasi pengaruhnya terhadap produktivitas sehingga bakat tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Berdasarkan analisis data diatas tidak ada pengaruh bakat pegawai terhadap produktivitas. Hal ini berarti pegawai yang bakatnya tinggi produktivitasnya tetap sama, begitupun juga bila bakatnya rendah produktivitasnya tetap sama.

4. Pengaruh disiplin, keterampilan, dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja

Berdasarkan hasil dari regresi ganda membuktikan bahwa disiplin, keterampilan dan bakat pegawai terhadap produktivitas kerja dengan koefisien korelasi menunjukkan (R1,2,3) = 0,375993897 dan

nilai F regresi sebesar 2,524601418 lebih kecil dari F tabel 2,795. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama tidak berpengaruh yang positif dan tidak


(80)

signifikan terhadap produktivitas kerja. Garis regesi tidak signifikan karena dipengaruhi oleh dua hal yaitu sebagai berikut :

a Memang antara kriterium dengan prediktor- prediktornya tidak terdapat korelasi yang signifikan.

b Sebenarnya antara kriterium dan prediktor-prediktornya terdapat korelasi yang signifikan, akan tetapi karena jumlah kasus yang diselidiki tidak cukup banyak, maka korelasi itu tidak dapat diketemukan dalam perhitungan. Hal ini berarti setinggi dan serendah apapun disiplin, keterampilan, bakat produktivitas tetap sama.


(81)

60

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan maka penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh disiplin pegawai terhadap produktivitas kerja pegawai di industri gerabah Kasongan Bantul. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung = 0,238 lebih kecil

dari rtabel = 0,279 dengan probabilitas 0,169 > 0,05 dengan taraf

signifikansi 5%. Hal ini berarti pegawai yang disiplinnya tinggi produktivitasnya tetap sama, begitupun juga bila disiplinnya rendah produktivitasnya tetap sama.

2. Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh keterampilan terhadap produktivitas kerja pegawai di industri gerabah Kasongan Bantul. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung sebesar 0,249 lebih

kecil dari ttabel = 0,279 dengan probabilitas 0,276 > 0,05 dengan taraf

signifikansi 5%. Hal ini berarti pegawai yang keterampilannya tinggi produktivitasnya tetap sama, begitupun juga bila keterampilannya rendah produktivitasnya tetap sama.


(1)

(2)

LAMPIRAN 9

SURAT IJIN

PENELITIAN


(3)

(4)

(5)

LAMPIRAN

10

Pedoman Untuk

Memberikan Interpretasi

Terhadap Koefisien

Korelasi


(6)

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199

0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat