PT MNC Investama, Tbk - Item

(1)

Consolidating Resources to Consolidate Strength


(2)

SELAMA 2009, KEADAAN PEREKONOMIAN MASIH DILIPUTI KETIDAKPASTIAN SEBAGAI AKIBAT

KRISIS KEUANGAN GLOBAL. MELIHAT KENYATAAN INI, PT BHAKTI INVESTAMA TBK. TELAH

MENETAPKAN STRATEGI YANG KONSERVATIF DENGAN MENGKONSOLIDASI SUMBER DAYA UNTUK

MEMBANGUN KEKUATAN.

During 2009, the economic climate was still rife with uncertainty as a result of the global financial crisis.

Recognizing this fact, PT Bhakti Investama Tbk. went on a conservative strategic course of Consolidating

Resources to Consolidate Strength

DAFTAR ISI

Table of Contents

Sejarah Singkat Perseroan 03 Company in Brief

Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan 05 Vision, Mission, and Company Philosophy

Peristiwa Penting Perseroan dan Anak

Perusahaan Tahun 2009 06

Significant Events of the Company and Subsidiaries in 2009

Ikhtisar Keuangan 08 Financial Highlights

Informasi Saham 10 Shares Information

Informasi Pemegang Saham 11 Shareholders Information

Sambutan Komisaris Utama 12 Message from the President Commissioner

Profil Dewan Komisaris 15 Profile of the Board of Commissioners

Laporan Direktur Utama 18 Report from the President Director

Profil Dewan Direksi 25 Profile of the Board of Directors

Profil Penasihat Perusahaan 28 Profile of Corporate Advisor

Investasi Strategis Perseroan 29 Company’s Strategic Investments

Media 30 Media

Jasa Keuangan 38 Financial Ser vices

Investasi Portofolio 42 Portfolio Investments

Sumber Daya Manusia 44 Human Resources

Tata Kelola Perusahaan 48 Good Corporate Governance

Manajemen Risiko 55 Risk Management

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 58 Corporate Social Responsibility

Pembahasan dan Analisis Manajemen 62 Management Discussion and Analysis

Struktur Korporasi 68 Corporate Structure

Struktur Organisasi 69 Organizational Structure

Informasi Perusahaan 70 Company Information

Lembaga Penunjang 71 Supporting Institutions

Pernyataan Pertanggungjawaban Dewan

Komisaris dan Direksi 72

Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors


(3)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

3

SEJARAH SINGKAT PERSEROAN

Company in Brief

SEJARAH SINGKAT

Perseroan didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989. Awalnya, Perseroan bergerak secara terbatas di pasar modal. Dengan berkembangnya waktu dan kegiatan, Perseroan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta pada bulan Februari 1990.

Dalam kurun waktu empat tahun setelah itu, aktivitas Perseroan berkembang mencakup seluruh aspek kegiatan pasar modal yaitu: perantara dan perdagangan efek, penasihat dan manajemen investasi, penjamin emisi efek, originasi & sindikasi, penasihat keuangan serta jasa riset. Dalam waktu yang relatif singkat, aktivitas Perseroan semakin meluas meliputi kegiatan merjer dan akuisisi. Selain itu, Perseroan juga mengelola beberapa jenis produk reksa dana.

Setelah dianggap layak, pada tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dari Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 86,1 miliar.

Pada tahun 1999, Perseroan mulai memfokuskan diri untuk menjadi sebuah perusahaan investasi. Melalui berbagai aksi korporasi selama jangka waktu sepuluh tahun, antara lain restrukturisasi, merjer, akuisisi dan investasi langsung, saat ini Perseroan memiliki dua investasi strategis; yaitu di sektor Media melalui PT Global Mediacom Tbk serta di sektor Jasa Keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.

BRIEF HISTORY

Established in Surabaya on November 2nd, 1989, the Company had its beginnings engaged in the Capital Markets. As business grew, the Company moved its head office to Jakarta on February 1990.

Within a span of four years, its activities expanded to encompass all aspects of the capital market activities; including brokerage, financial and investment advisory, underwriting, origination and syndication, and equity research. Within a relatively short span of time after that, Company activities had expanded into the mergers and acquisition business. Additionally, the Company also managed several mutual fund products.

In 1997, the Company launched an Initial Public Offering (IPO) on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The IPO succeeded in generating funds amounting to Rp 86.1 billion.

In 1999, the Company started to focus its operations into an investment company. Through several corporate actions spanning a period of ten years, which included restructurings, mergers, acquisitions and direct investments, the Company currently owns two strategic investments; in the Media sector through PT Global Mediacom Tbk and in the financial sector through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.


(4)

4

Perseroan juga memiliki sejumlah portofolio investasi selain dari dua investasi strategis tersebut. Investasi-investasi ini antara lain adalah di PT MNC Sky Vision sebesar 20%, PT Global Transport Services sebesar 100%, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebesar 16,53%, ,dan sejumlah portofolio investasi lainnya.

Dalam rangka mewujudkan misi dan visinya, Perseroan senantiasa menerapkan strategi korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni:

1. Fokus pada kegiatan usaha media dengan pendapatan berbasis konten, iklan maupun pelanggan, media pendukung dan infrastruktur, serta secara bersamaan mengembangkan kegiatan usaha jasa keuangan termasuk investasi.

2. Memelihara pertumbuhan jangka panjang melalui perpaduan pertumbuhan, baik secara organik maupun melalui akuisisi kegiatan usaha baru.

3. Melanjutkan konsolidasi dari berbagai anak perusahaan, sehingga tercipta sinergi yang optimal dan efisiensi biaya.

4. Ekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan tinggi dan memiliki prospek yang baik.

Sebagai perusahaan investasi, Perseroan menjalankan investasi yang bijak (prudent), dengan fokus pada proyek-proyek yang secara fundamental sangat menjanjikan, baik berupa investasi jangka menengah maupun jangka panjang dan yang telah melewati proses uji analisis secara tuntas (due diligence) dan menyeluruh, baik secara makro maupun mikro.

Melalui pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen bersifat ekuitas (modal), dalam jangka pendek investasi Perseroan dialokasikan ke surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities). Sebaliknya, dalam hal investasi jangka panjang, Perseroan bekerjasama dengan para investor melakukan investasi untuk efek bersifat ekuitas melalui akuisisi atau kepemilikan strategis dalam perusahaan yang mempunyai arus kas kuat dan pertumbuhan modal jangka panjang yang menjanjikan.

Aside from the two strategic investments, the Company also possesses several investment portfolios in high growth investment sectors, including PT MNC Sky Vision with 20% ownership, PT Global Transport Services with 100% shareholdings, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk with 16,53% ownership, and in several other investment portfolios.

To fulfill its mission and vision, the Company continues to implement corporate strategies, that have been determined in the first place, which includes:

1. Focusing on media business activities with content based revenues, advertising, and subscriber, media support & infrastructure, and simultaneously develop financial business activities including investments.

2. Sustaining a long-term growth through a combination of organic growth and acquisition of new businesses.

3. Continuing consolidation of its subsidiaries to extract synergy and cost efficiencies.

4. Expansions in other business sectors with high growth and strong business prospects.

As an investment company, the Company continually exercises prudent investments strategies by focusing on projects that are fundamentally promising, both mid and long-term investments that have undergone a thorough due diligence process.

Through proven investment approach in the form of debt and equity instruments, short-term investments are made through marketable securities. On the other hand, in long-term investments, the Company teamed-up with strategic investors to seek investments in the businesses that can generate strong cashflow and promising returns on equity.

SEJARAH SINGKAT PERSEROAN


(5)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

5

VISI :

KEMAMPUAN DALAM

MELIHAT PELUANG

YANG ADA.

Vision :

The ability to capture

opportunities.

VISI :

MENJADI PERUSAHAAN INVESTASI YANG

TERKEMUKA, BAIK DI DALAM NEGERI,

MAUPUN DI LUAR NEGERI, KHUSUSNYA DI

KAWASAN ASIA PASIFIK.

Vision :

To be recognized as a leading investment company,

both domestically as well as internationally, particularly

in the Asia Pacific region.

MISI :

SECARA KONSISTEN MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN DAN NILAI TAMBAH BAGI

PARA PEMEGANG SAHAM, INVESTOR,

MITRA BISNIS, KARYAWAN SERTA SELURUH

PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA.

Mission :

To consistently improve the welfare and values of the

shareholders, investors, business partners, employees as

well as other stakeholders.

INTEGRITAS :

KEMAMPUAN DALAM

MEMBANGUN KEPERCAYAAN

DI ANTARA INVESTOR

DAN KOMUNITAS BISNIS.

Integrity :

The ability to build trust

among investors and

business communities.

PERSISTENCE :

KEKUATAN UNTUK

MENGEJAR KESEMPATAN

DALAM KEADAAN

YANG SULIT.

Persistence :

The strength to

pursue opportunities in

difficult time.

VISI, MISI, DAN FILOSOFI PERSEROAN


(6)

6

PERISTIWA PENTING PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN TAHUN 2009

Significant Events of the Company and Subsidiaries in 2009

Maret

I

March

Bhakti Asset Management melalui produk BIG Dana Likuid Satu berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori “Reksa Dana Pendapatan Tetap Periode 1 Tahun” versi Majalah Investor

Through the BIG Dana Likuid Satu product, Bhakti Asset Management achieved the number one rank for the “1 Year Fixed Income Mutual Fund” category by Investor Magazine.

Mei

I

May

Indovision telah meluncurkan satelit Indostar II dari Baikonur, Kazakhstan untuk meningkatkan kapasitas Transponder dan Channel, sehingga dapat menambah jumlah program yang akan disiarkan ke seluruh Indonesia.

Indovision successfully launched the satellite Indostar II from Baikonur, Kazakhstan, in order to increase the capacity of the Transponder and number of Channels to be broadcasted throughout Indonesia.

Juni

I

June

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

The Company held its Annual General Meeting of Shareholders.

September

I

September

Bhakti Finance meraih peringkat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan aset dibawah Rp 500 miliar, oleh majalah Infobank.

Infobank Magazine awarded Bhakti Finance with the “Excellent” rating for a financing company with assets of less than Rp 500 billion.

Media Nusantara Citra melakukan perubahan logo yang diikuti pula oleh perubahan nama gedung kantor dari “Menara Kebon Sirih” menjadi “MNC Tower”

Media Nusantara Citra changed its logo, followed by renaming the office building from “Menara Kebon Sirih” to “MNC Tower”.

Oktober

I

October

Media Nusantara Citra membagikan dividen senilai Rp 5,- per lembar saham dengan jumlah total

Rp 68.147.203.990,- dengan rasio pembayaran 40,8%.

Media Nusantara Citra distributed dividend of Rp 5,- /share for a total dividends of Rp 68.147.203.990,- with dividend pay out ratio of 40.8%.

Media Nusantara Citra

menandatangani perjanjian kerja sama dengan Disney-ABC International Television (Asia Pacific) untuk mendapatkan hak siaran program-program animasi Disney-Pixar dengan nama “Magical World of Disney” dan serial-serial ABC Family live action.

MNC signed a multi-year deal with Disney-ABC International Television (Asia Pacific) for the rights to broadcast Disney-Pixar animated programs under the brand “Magical World of Disney” and the ABC Family live action series

November

I

November

Global Mediacom melakukan divestasi 19% atas seluruh kepemilikan

sahamnya dalam PT Mobile-8 Telecom Tbk.

Global Mediacom divested all its shares in PT Mobile 8 Telecom Tbk. (Mobile 8) amounting to 19% to various investors.

Desember

I

December

Media Nusantara Citra melakukan pembelian kembali saham sebanyak 10.000.000 lembar saham sehingga selama tahun 2009 jumlah saham yang telah dibeli kembali adalah sebanyak 130.557.500 lembar

Media Nusantara Citra bought back a total of 10.000.000 shares resulting in a grand total of 130.557.500 shares during 2009.


(7)

IkhtIsar

Keuangan


(8)

8

IKHTISAR KEUANGAN

Financial Highlights

(dalam miliar Rupiah)

kecuali disebutkan lain 2009 2008 2007 2006 2005

(in billion Rupiah) unless otherwise stated

Uraian Description

Pendapatan Usaha 5.465,76 5.943,48 4.848,96 656,67 169,99 Total Revenue

Laba Usaha 753,14 637,74 1.114,13 209,73 93,73 Operating Income

Laba (Rugi) Bersih (48,01) (355,26) 695,24 229,38 51,35 Net Income (Loss)

EBITDA 1.228,03 1.258,05 1.596,33 320,00 101,49 EBITDA

Jumlah Aset 17.109,26 17.764,63 19.741,81 10.614,02 2.010,89 Total Assets

Jumlah Kewajiban 6.730,95 7.324,68 8.965,83 6.298,20 627,44 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 4.832,43 4.845,34 6.005,11 1.873,03 1.360,66 Total Stockholders’

Equity

Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh)

(7) (49) 119 52 12 Basic Earning (Loss) per Share

(in full Rupiah amount)

Laba (Rugi) Bersih per Saham Dilusian (dalam Rupiah penuh)

(17) - 110 43 - Diluted Earning (Loss) per Share

(in full Rupiah amount)

Rasio keuangan Utama Key Financial Ratio

Laba (Rugi) Bersih /

Pendapatan Usaha -0,88% -5,98% 14,34% 34,93% 30,20%

Net Income (Loss) / Total Revenue

Laba (Rugi) Bersih /

Jumlah Aset -0,28% -2,00% 3,52% 2,16% 2,55%

Net Income (Loss) / Total Assetts

Laba (Rugi) Bersih /

Jumlah Ekuitas -0,99% -7,33% 11,58% 12,25% 3,77%

Net income (Loss) / Total Stockholders’ Equity

Jumlah Kewajiban /

Jumlah Ekuitas 139,29% 151,17% 149,30% 336,26% 46,11%

Total Liabilities / Total Stockholders’ Equity

Jumlah Kewajiban /

Jumlah Aset 39,34% 41,23% 45,42% 59,34% 31,20%

Total Liabilities / Total Assets

EBITDA /

Jumlah Pendapatan Usaha

22,47% 21,17% 32,92% 48,73% 59,70% EBITDA /

Total Revenue

Dividen Dividend

Dividen Tunai Per Saham

-(dalam Rupiah penuh) - 5 5 -

-Cash Dividend Per Share - (in full Rupiah amount)


(9)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

9

Pendapatan Usaha

Revenue

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009

5.943,48

5.465,76

4.848,96

656,67

169,99

EBITDA

EBITDA

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009

1.258,051.228,03 1596,33

320,00

101,49 Laba (Rugi) Bersih

Net Income (Loss)

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009

(355,26)

(48,01)

695,24

229,38 51,35

Jumlah Kewajiban

Total Liabilities

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009

7.324,68

6.730,95

8.965,83

6.298,20

627,44

Jumlah Ekuitas

Total Stockholders’ Equity

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009

4.845,344.832,43 6.005,11

1.873,03 1.360,66 Jumlah Aset

Total Assets

dalam miliar Rupiah (in billion Rupiah)

2005 2006 2007 2008 2009

17.764,63

17.109,26

19.741,81

10.614,02

2.010,89

Media dan Penyiaran

Media and Broadcasting

Media Berbasis Pelanggan

Subscriber Based Media

Media Pendukung dan Infrastruktur

Media Support and Infrastructure

Jasa Keuangan

Financial Services

Investasi Portofolio dan Lainnya

Portofolio Investment and Others

Kontribusi Pendapatan

Revenue Contribution

2009

3.857,14 1.054,89 121,37 188,41 243,95

Kontribusi Pendapatan

Revenue Contribution

2008

3.779,96 776,06 827,53 261,87 298,05

KONTRIBUSI PENDAPATAN PER SEKTOR

(Dalam Miliar Rupiah) Revenue Contribution Per Sector


(10)

10

Kronologis Pencatatan Saham Perseroan / Share Listing Chronology

Keterangan

Saham Yang Ditawarkan / Shares Offered

Waran Yang Ditawarkan / Warrant Offered

Jumlah Saham / Total Number of

Shares

Tanggal Efektif dari Bapepam-LK/Persetujuan

RUPSLB / Date of Effective Statement from Bapepam-LK/ Extraordinary Shareholders Meeting Approval

Tanggal Pencatatan BEI /

Listing Date JSX

Remark

BEJ / JSX BES / SSX

Penawaran Umum Perdana 123.000.000 - 428.000.000 28 Oct 97 24 Nov 97 24 Nov 97 Initial Public Offering Pemecahan Saham 428.000.000 - 856.000.000 6 Aug 99 8 Sep 00 8 Sep 99 Stock Split Pemecahan Saham 1.284.000.000 - 2.140.000.000 5 Jan 00 8 Sep 00 8 Feb 00 Stock Split Penawaran Tanpa HMETD 107.000.000 - 2.247.000.000 27 Sep 99 4 Jul 00 4 Jul 00 Non-Preemptive Rights Penawaran Umum Terbatas I 253.597.938 374.500.000 2.500.597.938 22 Jun 01 20 Jul 01 20 Jul 00 Right Issue I Penawaran Umum Terbatas II 706.000.250 875.209.278 3.206.598.188 17 Sep 02 16 Oct 02 16 Oct 02 Right Issue II Penawaran Umum Terbatas III 847.644.020 565.096.225 5.227.242.032 4 Jun 04 21 Jun 04 21 Jun 04 Right Issue III Penawaran Umum Terbatas IV 1.829.534.711 - 7.056.776.743 27 Jun 07 12 Jul 07 12 Jul 07 Right Issue IV Penawaran Umum Terbatas (TBUK) 1.346.367.238 - 8.403.144.481 27 Jun 07 (*) (*) Convertible Bond

(*) Periode Konversi TBUK adalah 23 Agustus 2007 - 23 Juni 2010 (*) Conversion Period of Convertible Bond is 23 August 2007 - 23 June 2010

INFORMASI SAHAM

Shares Information

Jumlah Saham 2009 2008 2007 2006 2005 Number of Shares

Jumlah Saham Beredar

(dalam lembar saham) 7.236.933.545 7.236.933.545 7.236.259.371 4.803.305.032 4.238.221.371

Number of Outstanding Shares

(in share)

Nilai Nominal

(dalam Rupiah penuh 100 100 100 100 100

Nominal Value

(in full Rupiah)

Harga Saham Stock Price

Tertinggi (*) 290 1080 1590 670 285 Highest (*)

Terendah (*) 135 166 480 90 160 Lowest (*)

Penutupan (*) 199 199 1050 480 190 Closing (*)

Kapitalisasi Pasar 1.440,15 1.440,15 7.598,07 2.305,59 805,26 Market Capitalization

(dalam Rupiah) (in Rupiah)

Pergerakan Harga Saham 2009

Stock Price Movement 2009


(11)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

11

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

Shareholders Information

Komposisi Pemegang Saham pada akhir bulan Desember 2009

Shareholders Composition as of December 2009

Pemegang Saham

Shareholders Kepemilikan SahamShare Ownership %

Di Atas 5% / Above 5%

PT Bhakti Panjiwira 1.849.144.778 25,55%

Hary Tanoesoedibjo 822.181.500 11,36%

ABN Amro Bank N.V Singapore 620.747.000 8,58%

UOB Kay Hian Private Limited 461.000.000 6,37%

UBS AG Singapore 414.000.000 5,72%

Sub Total 4.167.073.278 57,58%

Masyarakat (di bawah 5%) / Public (under 5%) 3.017.863.267 41,70%

Modal Saham yang diperoleh kembali / Treasury Stock 51.997.000 0,72%

Grand Total 7.236.933.545 100,00%

Komposisi Saham yang dimiliki oleh Komisaris dan Direksi atas nama pribadi per Desember 2009

Share ownership composition by The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2009

Pemegang Saham /

Shareholders Jabatan /Position Kepemilikan Saham / Share Ownership %

Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama / President Director 822.181.500 11,36%

Liliana Tanaja Komisaris / Commissioner 18.028.500 0,25%


(12)

12

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Message From the President Commissioner

RATNA ENDANG SOELISTIOWATI

Komisaris Utama


(13)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

13

Atas nama Dewan Komisaris, izinkan saya mempersembah-kan laporan tahunan 2009 ini, dengan mengucapmempersembah-kan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia yang telah diberikan sehingga Perseroan dapat berkinerja dengan cukup stabil.

Kami puas atas pencapaian Perseroan selama tahun 2009 karena Perseroan mampu mencatatkan kinerja usaha yang layak di saat iklim makro ekonomi di Indonesia belum pulih benar sebagai akibat dari krisis keuangan global. Kondisi ini membuat dunia usaha Indonesia lebih banyak bersikap menunggu dan hati-hati.

Mulai pulihnya perekonomian Indonesia berdampak pada kinerja keseluruhan Perseroan yang notabene adalah perusahaan investasi. Dalam kaitan ini, kami menilai Dewan Direksi telah mempersembahkan kinerja yang cukup baik dalam menjalankan strategi yang berprinsip kehati-hatian dan juga telah mengantisipasi risiko-risiko negatif yang muncul dari kondisi perekonomian tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa strategi konsolidatif yang dijalankan Perseroan telah terbukti mampu menjaga kinerja pada tingkat yang cukup memuaskan.

Direksi juga telah menunjukkan upaya yang besar untuk memastikan kelanjutan bisnis Perseroan, menjaga tingkat profitabilitas dan pertumbuhan usaha melalui penerapan manajemen risiko dan penguatan daya saing Perseroan. Inti usaha Perseroan berjalan dalam koridor strateginya meskipun Perseroan juga terus mempelajari kemungkinan ekspansi bisnis sebagai bagian upaya diversifikasi usaha.

Sinergi yang baik antara Perseroan, para anak

perusahaan dan mitra bisnis telah menghasilkan dampak positif bagi kinerja usaha. Sinergi yang baik itulah yang telah membantu Perseroan untuk dapat menjaga efisiensi serta efektivitas usaha. Ini adalah kondisi yang tepat agar Perseroan tetap dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Komisaris juga bertanggung jawab terhadap pengawasan penerapan tata kelola perusahaan (GCG) oleh Dewan Direksi di seluruh lini usaha dan kegiatan operasional untuk memastikan perlindungan atas kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Komisaris juga menilai penerapan Tata Kelola Perusahaan pada tahun 2009 telah berjalan dengan baik. Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik telah membantu proses pengambilan keputusan di manajemen tingkat tinggi maupun di tingkat yang lebih rendah karena tiap individu Perseroan sangat memahami tugas maupun tanggung jawabnya masing-masing.

On behalf of the commissioners, allow me to present this 2009 annual report by giving thanks to God Almighty, whose grace made the performance of this company to remain stable.

We are quite satisfied with the achievements of the Company in 2009 because it still booked a satisfactory performance level during a period when the Indonesian macro economic climate had not fully recovered from the effects of the global financial crisis, which caused the business environment in Indonesia to adopt a “wait and see” attitude and exercise undue caution.

The beginning of recovery for the Indonesian economy impacted significantly on the overall performance of the Company as an investment company. With regards to this, our assessment is that the Directors have performed quite satisfactorily in implementing a strategy of prudence and anticipating negative risks arising from the overall economic climate. Overall, the consolidative strategy implemented by the Company has proven capable of safeguarding performance to remain at a satisfactory level.

The Directors have also shown great effort in ensuring the continuing operations of the Company, guarding profitability levels and growth of operations through implementing prudent risk management and improving competitiveness. The core operations remained true to strategy while

opportunities for business expansion and diversification were also explored.

Harmonious synergy between the Company, its subsidiaries and partners has resulted in positive operating performance. This synergy has aided the Company in maintaining operating efficiency and effectiveness. These are the right conditions required for the Company to keep giving added value for shareholders and stakeholders.

The Commissioners are also responsible for overseeing the implementation of GCG by the Directors in all business lines and activities to ensure that the interests of shareholders and stakeholders are safe. The Commissioners also evaluate that GCG implementation in 2009 was done satisfactorily. GCG principles implementation has aided decision making at top management levels as well at mid management levels because every individual fully understands their respective responsibilities.


(14)

14

Komisaris dalam kesempatan ini juga menyambut baik upaya yang ditunjukkan Komite Audit dalam memastikan kepatuhan Perseroan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta melaksanakan praktik-praktik bisnis yang baik.

Untuk tahun 2010 yang diperkirakan akan jauh lebih baik, Komisaris menyarankan agar Direksi tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan strategi bisnis maupun memutuskan langkah-langkah ekspansi. Meskipun demikian, sebagai suatu perusahaan investasi yang sudah sangat berpengalaman, PT Bhakti Investama Tbk juga layaknya tetap tanggap dan sigap dalam memanfaatkan peluang yang muncul. Kami yakin bahwa Direksi akan terus memperkuat sinergi dengan anak peru-sahaan dan mitra usahanya dan Komite Audit dapat terus melanjutkan pengawasannya terhadap jalannya

perusahaan guna membantu menjaga pertumbuhan bisnis Perseroan.

Komisaris memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kerja keras dan kerja tim yang baik yang ditunjukkan jajaran manajemen dan karyawan Perseroan sehingga telah membimbing Perseroan menciptakan nilai yang lebih besar demi kepentingan para pemegang saham maupun pemangku kepentingan.

The Commissioners also take this opportunity to appreciate the efforts shown by the Audit committee in ensuring that the Company complies with relevant rules and regulations and conducts sound business practices.

Entering 2010 which is predicted to be a better year for business, the Commissioners suggest that the Directors remain true to the principles of prudence in determining business strategies and courses for expansion. These issues notwithstanding, as a very well-experienced company, PT Bhakti Investama Tbk. should also be vigilant and quick to react in utilizing opportunities. We are confident that the Directors will continue to build upon the strong synergy with its subsidiaries and business partners and that the audit Committee will continue to oversee operations to maintain business growth.

The Commissioners appreciate highly the teamwork and hard work shown by management and employees for the

Company in creating value for shareholders and stakeholders.

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Message From the President Commissioner

RATNA ENDANG SOELISTIOWATI

Komisaris Utama


(15)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

15

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Profile of the Board of Commissioners

1. Ratna Endang Soelistiowati, Komisaris Utama / President Commissioner

2. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, Komisaris / Commissioner

3. Liliana Tanaja, Komisaris / Commissioner

4. Posma Lumban Tobing, Komisaris Independen / Independent Commissioner

5. Antonius Z. Tonbeng, Komisaris Independen / Independent Commissioner

Lahir di Surabaya pada tahun 1961. Setelah menginjak semester 6 (tingkat 3) Fakultas Teknik Sipil Universitas Petra tahun 1984, beliau melanjutkan pendidikannya ke Qualifying Year untuk program Master di bidang Teknik Sipil di Carleton University, Ottawa, Kanada, dan meraih gelar Master of Engineering pada tahun 1987.

Born in Surabaya in 1961. After entering the 6th

semester (3rd year) at the Civil Engineering Faculty of

Petra University, Surabaya in 1984, she pursued her education to a Qualifying Year for a Master program in Civil Engineering of Carleton University, Ottawa, Canada and received her Master of Engineering degree in 1987.

Ratna Endang Soelistiowati

Komisaris Utama

Ratna Endang Soelistiowati

President Commissioner

2.

1.

5. 4.


(16)

16

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2009, beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Perseroan (1995-2009). Beliau juga memegang beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 2002, Komisaris berbagai perusahaan yaitu PT Prasasti Mitra sejak tahun 1994, BPR Bangil Adyatama sejak tahun 1998, PT Cipta Karya Bhakti sejak tahun 1987 dan BPR Rajekwesi sejak tahun 2001.

Before she was appointed as President Commissioner of the Company in 2009, she held the position as Commissioner of the Company (1995-2009). She also holds several important positions which include President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, also as Commissioner of several companies, such as PT Prasasti Mitra since 1994, BPR Bangil Adyatama since 1998, PT Cipta Karya Bhakti since 1987, and BPR Rajekwesi since 2001.

Lahir di Surabaya dan mendapatkan berbagai diploma di bidang studi yang berhubungan dengan bidang kecantikan dan fesyen di Ottawa, Kanada selama periode 1987-1989. Beberapa diantaranya adalah Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, dan Diploma Colour Consultant dari Versailles Academy of Make-up Arts & Esthetics (1986-1988), Diploma Hat Making & Accessories , Diploma Fashion Design dari

L’Academic des Couturies Canadiens , serta Diploma Fashion Merchandising and Marketing from ICS Canadian Limited. (1988-1989).

Menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2009. Beliau juga menjabat sebagai Chairwoman majalah HighEnd sejak 2008, Komisaris PT Star Media

Nusantara dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Bagi Bangsa sejak 2007, Direktur PT Media Persahabatan Indonesia sejak 2004, Pemimpin Umum Tabloid Genie, Mom&Kiddie, dan Realita, serta Ketua Jalinan Kasih RCTI. Selain itu beliau juga merupakan pendiri Miss Indonesia.

Born in Surabaya, obtained her diplomas in fields of studies related to fashion and beauty in Ottawa, Canada, for the period of 1987-1989, amongst which are Diploma Professional Cosmetician, Diploma Professional Nail Technician, and Diploma Colour Consultant from Versailles Academy of Make-up Arts & Esthetics (1986-1988), Diploma in Hat Making & Accessories, Diploma in Fashion Designer from L’Academic des Couturies Canadiens as well as Diploma in Fashion Merchandising and Marketing from ICS Canadian Limited. (1988-1989).

Appointed as Commissioner of the Company since June 2009. She also holds several positions such as the Chairwoman of HighEnd Magazine since 2008, the Commissioner of PT Star Media Nusantara and Chairwoman of the Foundation of Education for the Nation since 2007, Director of PT Media Persahabatan Indonesia since 2004, Chairwoman of Genie, Mom&Kiddie and Realita Tabloids , and Head of Jalinan Kasih RCTI. She is also the founder of the Miss Indonesia pageant.

Liliana Tanaja

Komisaris

Liliana Tanaja

Commissioner

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Profile of the Board of Commissioners

Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1987 dan Master of Business Administration dari University of San Francisco, Amerika Serikat tahun 1989. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2002, saat ini beliau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004, Wakil Komisaris Utama Mediacom dan RCTI sejak tahun 2002, Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Bhakti Asset Management, dan sebagai Komisaris Utama PT dos ni roha sejak 2007.

Born in Surabaya in 1964. Obtained his Bachelor of Commerce degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and Master of Business Administration degree from University of San Francisco, USA in 1989. Appointed as a Commissioner of the Company since 2002, he currently holds several important positions which includes as President Director of PT MNC Sky Vision since 2004, as the Vice President Commissioner of Mediacom and RCTI since 2002, as Commissioner of MNC since 2004, as President Commissioner of PT Bhakti Asset Management, and PT dos ni roha since 2007.

Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

Komisaris

Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo


(17)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

17

Lahir di Makassar dan mendapat Sarjana Muda Ekonomi pada tahun 1975 dari Universitas

Hasanuddin di Makassar dan lulus Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan di Bandung pada tahun 1981. Menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2009. Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris pada PT Asindo Husada Bhakti, sejak tahun 2003 dan PT Bhakti Asset Management sejak 2004. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Global Land Development Tbk (2006-2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2004-2006).

Born in Makassar, obtained his diploma in Economy from Hasanuddin University in Makassar in 1975 and Bachelor degree in Accounting from Parahyangan Catholic University in Bandung in 1981. Appointed as Commissioner of the Company since June 2009. He is also positioned as the Commissioner of

PT Asindo Husada Bhakti since 2003 and PT Bhakti Asset Management since 2004. Previously he held positions as the Director of PT Global Land Development Tbk (2006- 2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (2004-2006).

Antonius Z. Tonbeng

Komisaris Independen

Antonius Z. Tonbeng

Independent Commissioner Lahir di Tarutung, Sumatera Utara. Lulus AKABRI

Kepolisian tahun 1970, pendidikan lanjutan tingkat doktoral di PTIK lulus tahun 1981, lulus SESKOAL pada tahun 1985 dan LEMHAMNAS KSA VIII pada tahun 2001 (juga pernah mengikuti kursus antara lain : Suspadnas di Lemhanas; Susgatipospol dan Suspospol di Sesko ABRI; kursus Para, dll).

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2006. Selain itu, beliau juga aktif sebagai Komisaris di beberapa anak Perusahaan seperti PT MNC Skyvision sejak 2004, PT Media Nusantara Citra Network sejak 2006, PT Sun Televisi Network dan PT Global Informasi Bermutu sejak 2008 dan juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak 2009. Sebelumnya, beliau menjalani karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003 dan pernah bertugas sebagai anggota DPR/MPR-RI dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Fraksi TNI/ Polri DPR-RI/ MPR-RI dan Wakil Ketua MPR-RI periode 1999-2004, sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi VII tahun 2001-2003.

Born in Tarutung, North Sumatera. He graduated from the Armed Forces Academy – Police (AKABRI –Kepolisian) in 1970, He continued his education and graduated at the doctoral level from the Police Institute of Higher Learning (PTIK) in 1981. He also graduated from SESKOAL in 1985, Institute for National Defense (LEMHAMNAS) KSA VIII in 2001 and has also taken a number of courses including SUSPADNAS at LEMHAMNAS, SUSGATISOSPOL and SUSPOSPOL at the Armed Forces Academy - Command School (SESKO ABRI), Para School and other important defense courses. Appointed as Commissioner of the Company since 2006. He also holds the position of Commissioner for a number of subsidiaries such as PT MNC Skyvision since 2004, PT Media Nusantara Citra Network since 2006, PT Sun Televisi Network and PT Global Informasi Bermutu since 2008 and also holds the position of President Commissioner of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2009. He has spent his career with the Indonesian Police and ultimately ranked as a General Commissioner in 2003. Previously he has been a congressman in the People’s Representative and Consultative Assembly as Head of the Army/Police Fraction and Vice Chairman of the Indonesian People’s Consultative Assembly (MPR-RI) for the 1999-2004 period, previously served as Chairman of Commission VII for the 2001-2003 period.

Posma Lumban Tobing

Komisaris Independen

Posma Lumban Tobing


(18)

18

LAPORAN DIREKTUR UTAMA

Report From the President Director

HARY TANOESOEDIBJO

Direktur Utama


(19)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

19

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Pertama-tama perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga memungkinkan Perseroan melalui tahun 2009 dengan baik.

Selanjutnya, perkenankan kami untuk melaporkan kegia-tan operasional setahun dari Perseroan. Menyusul tahun 2008 yang cukup menantang, perekonomian Indonesia di tahun 2009 berangsur-angsur mulai pulih dan menunjuk-kan tanda-tanda yang positif bagi kelangsungan dunia usaha. Meskipun demikian, iklim usaha secara menyeluruh masih diliputi suasana menahan diri dan sikap hati-hati yang mana tercermin pada hasil yang kami capai.

Sebagai perusahaan investasi, pemulihan dari krisis ke-uangan global memberikan dampak yang cukup signifikan pada perekonomian Indonesia dan tentunya terhadap per-tumbuhan Perseroan. Karena Perseroan adalah perusahaan investasi yang sudah sangat berpengalaman dan merupa-kan salah satu yang terdepan di Indonesia, kami menyadari bahwa pada setiap siklus perekonomian muncul saat-saat dimana harus menahan diri namun tetap melihat dan mempelajari peluang usaha yang sesuai. Sejalan dengan hal ini, di tahun 2009 kami telah mengambil langkah-langkah strategis yang mengacu pada falsafah konsolidasi sumber daya untuk membangun kekuatan.

KINERJA PERSEROAN DAN INVESTASI STRATEGIS

Para pemegang saham yang terhormat, sampai dengan 31 Desember 2009, Perseroan telah mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,47 triliun atau menurun 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total Pendapatan Usaha Perseroan, sektor Media tetap menjadi kontributor utama terhadap pendapatan total sebesar 91%, diikuti oleh pendapatan dari Investasi Portofolio dan lainnya sebesar 4%, sektor Jasa Keuangan sebesar 3% serta dari Media Pendukung dan Infrastruktur sebesar 2% . Semua ini mencerminkan keadaan perekonomian dan dunia bisnis di Indonesia yang sedang mengalami masa pemu-lihan dari keadaan tahun sebelumnya. Mengingat bahwa Perseroan merupakan perusahaan investasi, sedikit banyak faktor-faktor risiko yang bersifat sistematis dapat mem-berikan dampak yang sangat besar bagi kinerja Perseroan secara keseluruhan.

Valued Shareholders,

First of all I would like to praise God Almighty for all the blessings that He has bestowed upon us, by providing growth and prosperity to our business throughout 2009.

Allow me to report on the operational activities of the Company. Following a challenging 2008, the Indonesian economy showed positive signs for the continuation of business and gradual recovery. These initial signs notwith-standing, the overall business climate was still hesitant and adopted a “wait and see” attitude; the results of which are reflected in our yearly performance.

As an investment company, recovery from the global financial crisis significantly affected the Indonesian economy and consequently also the Company’s growth. Being a very experienced and foremost Indonesian investment company, we fully understand that for every economic cycle, there are times when we need to restrain ourselves while still observing and exploring appropriate business opportunities. In line with this attitude, our 2009 strategies were based on a philosophy of “Consolidating Resources to Consolidate Strength”.

COMPANY PERFORMANCE AND STRATEGIC INVESTMENTS

Valued shareholders, until 31 December 2009 the Company has booked consolidated operating income of Rp 5.47 trillion, which represents an 8% decline from the previous year. From the total operating income of the Company, the Media sector still remained the main contributor with a 91% portion, followed by income from Portfolio Investments and others with a 4% contribution, the Financial Services sector with 3% and Media Support and Infrastructure with a 2% contribu-tion. These results reflected the overall economic and business conditions in Indonesia that were recovering from the previous year. Since we are an investment company, systematic risk factors could affect our overall performance significantly.


(20)

20

LAPORAN DIREKTUR UTAMA

Report From the President Director

Selama tahun 2009, berbagai target telah berhasil kami raih, namun beberapa target lainnya harus disesuaikan da-lam situasi perekonomian yang memang baru dada-lam tahap pemulihan tersebut. Di tahun 2009, kami berupaya untuk melakukan efisiensi biaya yang membuahkan sebuah peningkatan Laba Usaha sebesar 18% dari Rp 638 miliar di tahun 2008, menjadi Rp 753 miliar. Hasil yang cukup baik ini tidak lepas dari kontribusi dua Investasi Strategis yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu sektor Media dan Jasa Keuangan.

Sektor Media

Di tengah situasi ekonomi yang kurang kondusif, PT Global Mediacom Tbk (“Mediacom”) membukukan pendapatan usaha untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp 5,04 triliun, menurun 6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,38 triliun. Namun, laba usaha mengalami peningkatan sebesar 24% dari Rp 573 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 710 miliar di tahun 2009.

Hal yang perlu kami garis bawahi adalah dimana pada bu-lan November 2009, Perseroan telah mengambil bu-langkah penting yang sangat strategis dengan melepas kepemi-likannya atas saham PT Mobile-8 Telecom Tbk melalui Mediacom, sehingga Investasi Strategis Perseroan di sektor Media akan lebih fokus dan terpadu di bidang Media berbasis Konten dan Iklan, Media berbasis Pelanggan serta Media Pendukung dan Infrastruktur.

Media Berbasis Konten dan Iklan

Pendapatan Konsolidasi yang dibukukan oleh PT Media Nusantara Citra Tbk adalah sebesar Rp 3,92 triliun pada 2009, relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelum-nya sebesar Rp 3,92 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari Pendapatan Iklan sebesar 79% terhadap pendapatan konsolidasi, sedangkan 21% sisanya berasal dari pendapa-tan non-iklan.

Media Berbasis Pelanggan

Sebagai pemimpin pasar pada industri TV Berbayar di Indonesia, MNC Sky Vision membukukan kenaikan pendapatan sebesar 32% selama 2009 menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 0,8 triliun selama 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan. MNC Sky Vision memiliki pangsa pasar terbesar pada bisnis televisi berbayar sebesar 78%, dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 60%. Begitu pula halnya dengan jumlah

During 2009, although a number of targets were successfully achieved, others had to be adjusted in line with the economic situaton that was still in the recovery stage. We strove to implement cost efficiency measures in 2009, which resulted in an increase of 18% for Operating Profit from Rp 638 billion in 2008 to Rp 753 billion for the year. This impressive result is also attributable to two Strategic Investments, namely the Media and Financial Services sectors.

The Media Sector

Even faced with sluggish economic conditions, PT Global Mediacom Tbk (“Mediacom”) managed to book operating income from continuing business in 2009 in the amount of Rp 5.04 trillion, which is a 6% drop compared to the Rp 5.38 trillion in 2008. Operating profit also increased by 24% from Rp 573 billion in 2008 to Rp 710 billion in 2009.

Another item of note is that in November 2009, the Company embarked on a very strategic step by divesting its shares in PT Mobile-8 Telecom Tbk through Mediacom. This resulted in a more focused and integrated Company Strategic Invest-ment in the Media sector through Content and Advertising Based Media, Subscriber Based Media and Media Support and Infrastructure.

Content and Advertising Based Media

The 2009 Consolidated Income booked by PT Media Nusan-tara Citra Tbk was Rp 3.92 trillion; a relatively stable amount compared with the previous year’s of Rp 3.92 trillion. The largest contribution came from Advertising Income, while the remaining 21% was derived from Non Advertising Income.

Subscriber Based Media

As the leader in the Pay TV industry in Indonesia, MNC Sky Vision booked a 32% income increase in the amount of Rp 1.05 trillion for 2009 compared to the Rp 0.8 trillion of 2008. This was due to an increase in the number of subscribers acquired for the year. MNC Sky Vision has the largest market share of 78% for 2009 in the Pay Television business compared to the 60% that it had in 2008. This is also evident in the number of subscribers which increased by 26% from 479,394


(21)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

21

pelanggan yang meningkat sebesar 26% dari 479.394 menjadi 604.234 (tidak termasuk pelanggan dari SMATV), dimana sebesar 516.055 adalah pelanggan Indovision dan sisanya sebesar 88.179 adalah pelanggan Top TV.

Media Pendukung dan Infrastruktur

Infokom Elektrindo mencatat pendapatan sebesar Rp 179 miliar di tahun 2009, atau menurun sebesar 33% diban-dingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 267 miliar. Penu-runan ini disebabkan karena realisasi pendapatan proyek pemerintahan yang rendah dan juga jumlah traffic SMS yang menurun.

Sektor Jasa Keuangan

Kondisi makro ekonomi yang masih dalam proses pe-mulihan dimana tingkat ketidakpastiannya cukup tinggi memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri jasa keuangan seperti halnya PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yang memi-liki tiga anak perusahaan yang bernaung di bawahnya.

Bhakti Securities yang bergerak di bidang sekuritas membukukan pendapatan sebesar Rp 51 miliar, atau turun sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, investor lokal dan asing masih ragu-ragu untuk bertran-saksi di bursa pada semester pertama 2009 sehingga nilai transaksi mengalami penurunan sebesar 32% dari Rp 24 triliun menjadi Rp 16 triliun di tahun 2009. Sementara itu, Bhakti Finance yang berfokus pada pembiayaan konsumen mencatat penurunan laba bersih dari Rp 11 miliar pada 2008 menjadi Rp 4,7 miliar. Namun, Bhakti Asset Manage-ment yang merupakan perusahaan Manajer Investasi berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 140% menjadi Rp 1,4 miliar pada 2009 bila dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 3,65 miliar pada 2008.

Selain itu perlu kami tambahkan bahwa sektor Jasa Ke-uangan berhasil mengukir prestasi dimana Bhakti Finance meraih predikat ‘Sangat Baik’ untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan total nilai aset di bawah Rp 500 miliar berdasarkan rating Majalah Infobank, begitu pula halnya dengan Bhakti Asset Management melalui produk BIG Dana Likuid Satu berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori “Reksa Dana Pendapatan Tetap Periode 1 Tahun” versi Majalah Investor. Hal ini tentunya sangat membang-gakan dan memacu kami untuk dapat meraih pencapaian-pencapaian yang lebih baik di waktu-waktu mendatang.

in 2008 to 604,234 in 2009 (excluding SMATV subscribers), where 516,055 of them are Indovision subscribers and the remaining 88,179 are Top TV subscribers.

Media Support and Infrastructure

Infokom Elektrindo booked a Rp 179 billion income in 2009, a 33% decrease from the Rp 267 billion of 2008. This decrease was caused by low levels of realized government projects and also a lower SMS traffic volume.

Financial Services Sector

The recovering macroeconomic conditions rife with uncertainty affected companies in the financial services sector such as PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and its three subsidiaries significantly.

Bhakti Securities booked revenues of Rp 51 billion, a decrease of 11% from the previous year. Local and foreign investors were still hesitant to transact in the stock exchange during the first semester of 2009 which made the value of transactions declined by 32% from Rp 24 trillion in 2008 to Rp 16 trillion from 2009. Bhakti Finance, focusing on consumer financing, also booked a decreased net profit of Rp 4.7 billion for 2009 compared to the Rp 11 billion of 2008. On a better note, Bhakti Asset Management as an Investment Manager succeeded in booking an increase of 140% growth in net profit for Rp 1.4 billion in 2009 compared to the Rp 3.65 billion of 2008.

The Financial Services sector also achieved notable awards with Bhakti Finance being awarded the “Excellent” rating for finance companies with assets lower than Rp 500 billion by Infobank Magazine and Bhakti Asset Management awarded the first position for the One Year Fixed Income Mutual Fund category by Investor Magazine through its BIG Dana Likuid Satu product. These are very proud achievements and will stimulate us to achieve greater things for the future.


(22)

22

LAPORAN DIREKTUR UTAMA

Report From the President Director

KEPATUHAN PADA PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN TRANSPARANSI

Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh pemangku kepentingan. Kami meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai serta kredibilitas Perseroan di mata para investor.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini semua perusahaan di Indonesia sudah menyadari akan perlunya penerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang baik. Bagi Perseroan sendiri, penerapan prinsip-prin-sip GCG bahkan sudah menuju suatu paradigma perusa-haan yang dikelola dengan baik (Good Governed Company). Kami ingin menunjukkan bahwa Perseroan mampu ber-tanggung jawab kepada publik atas layanan yang terjamin, kepada pemerintah atas kepatuhan terhadap peraturan dan perpajakan yang berlaku serta tetap memenuhi ha-rapan para pemegang saham atas pengembalian usaha yang menguntungkan dan teratur.

Selain itu, hal lain yang dapat kami banggakan adalah mulai diterapkannya konsep Enterprise Risk Management. Dengan penerapan konsep ini, maka pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan lebih efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas Manajemen Risiko itu sendiri dan tentunya nilai para pemegang saham.

Dengan memposisikan diri sebagai perusahaan yang menjadi bagian dari masyarakat, maka kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Perseroan selalu difokuskan untuk memberikan layanan kepada masyarakat banyak. Hal ini antara lain diwujudkan melalui acara Bakti Sosial yang diadakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H. Selain itu, anak-anak Perusahaan juga tidak ketinggalan untuk melakukan berbagai kegiatan CSR yang secara rutin telah diadakan, seperti Jalinan Kasih, Seputar Indonesia Peduli, dan masih banyak lagi.

Perlu kami laporkan pula bahwa susunan Direksi Perse-roan telah mengalami perubahan dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 19 Juni 2009. Dengan adanya perubahan komposisi tersebut, kami berkeyakinan bahwa Perseroan dapat mencapai kinerja yang jauh lebih baik dibanding-kan tahun-tahun sebelumnya. Kami menyadari bahwa hal tersebut tidaklah mudah, namun kami selaku Direksi akan berupaya menjalankan perusahaan sebaik mungkin serta secara efektif memastikan harapan pemegang saham dapat dipenuhi.

COMPLIANCE TO TRANSPARENCY AND GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES

As a publicly listed company, the Company continually implements GCG principles as a measure of its responsibility to all stakeholders as a business entity in society. We are fully aware that GCG implementation can increase our value and credibility in the eyes of investors.

All companies in Indonesia today realize the need for implementing GCG principles. For the Company itself, implementation of GCG principles have transcended into the paradigm of a Good Governed Company. We want to showcase that the Company is able to be responsible to the public for assured qualitiy services, to the government for compliance to prevailing regulations and taxation while satisfying the expectations of the shareholders for profitable and regular returns on their investment.

Another achievement that we are proud of is the implementa-tion of Enterprise Risk Management in our company. With this, risk management becomes more efficient so that the quality of Risk Management is improved and value for the shareholders is improved too.

By positioning ourselves as a part of society, our Corporate Social Responsibility activities are always focused on providing services for the general public. These are realized through social charity events that we conduct to herald the advent of Ramadhan 1430 H. Our subsidiaries also conduct CSR activities routinely through events such as the Jalinan Kasih, Seputar Indonesia Peduli and many other occasions.

We report that the Company’s Board of Directors formation have been changed and approved through the June 9, 2009 AGMS. With this composition change, we are confident that the Company will perform better than it has done in the past. We realize that this is not an easy undertaking, but as Directors we will strive to lead the Company as best as we can and effectively ensure that the expectations of shareholders are fulfilled.


(23)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

23

SUMBER DAYA MANUSIA

Sebagai organisasi dinamis yang merupakan pionir dalam ragam bentuk terobosan usaha, Perseroan merupakan suatu organisasi dimana para karyawannya secara umum merupakan individu yang dinamis dan berpendidikan tinggi.

Pada tahun 2009, kami memfokuskan diri pada peningka-tan kualitas SDM melalui program-program spesifik yang tepat guna, variatif dan intensif, sehingga karyawan tetap memiliki kesempatan dalam mengembangkan dirinya sesuai dengan keahlian dan talentanya di tengah ting-ginya tuntutan dan tantangan kerja. Untuk itu, Perseroan secara rutin mengadakan pelatihan-pelatihan baik internal maupun eksternal.

STRATEGI KEDEPAN

Kami percaya bahwa perekonomian yang mulai pulih ini akan semakin membaik dikemudian hari dan akan membuka banyak peluang baru dengan beragam pilihan investasi yang ditunjang dengan adanya variabel makro yang semakin membaik dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 3,9% secara global (sumber: IMF) .

Sebagai perusahaan investasi, Perseroan selalu beru-saha melihat berbagai peluang investasi yang memiliki pertumbuhan tinggi. Salah satu bidang investasi yang menarik minat kami adalah sektor minyak dan gas. Seperti kita ketahui bahwa konsumsi energi di Indonesia dan dunia semakin berkembang pesat khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang tumbuh di sektor transportasi dan industri yang memiliki tingkat konsumsi energi yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan energi, pemerintah juga menawarkan hak eksplorasi dan insentif lainnya, seperti pemberlakuan pajak yang menguntungkan dan pembagian hasil produksi yang lebih baik, dengan tujuan mendorong investasi lebih besar di sektor ini.

Melihat peluang tersebut, Perseroan berniat untuk berin-vestasi di sektor minyak dan gas yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan yang lebih tinggi di masa depan. Selain minyak dan gas, beberapa sektor yang kami minati adalah pertambangan dan asuransi. Selain itu, kami juga memiliki rencana untuk melakukan divestasi kepemilikan atas salah satu Investasi Portofolio Perseroan, yaitu PT MNC Sky Vision. Untuk itu, kami telah menunjuk dua perusahaan konsultan keuangan yang terbaik untuk membantu dalam hal mencarikan calon investor strategis yang tepat.

HUMAN RESOURCES

As a dynamic organization that has pioneered various business breakthroughs, the Company is an organization where the employees in general are dynamic and highly educated individuals.

During 2009, we focused on improving HR quality through variative specific programs that are case-appropriate and intensively implemented. Through these, employees are given the opportunity to develop themselves according to their skills and talents in the midst of jobs with high expectations and challenges. To achieve these ends, the Company conducts routine internal and external training programs.

FUTURE STRATEGY

We are confident that the improving economy will continue to improve further in the future and will open up many opportunities through investment options that are supported by improving macroeconomic variables and a projected global growth rate or 3.9% (source: IMF).

As an investment company, we continually strive to take note of investment opportunities that have high growth potential. One of these that attract us is invesment in the oil and gas sector. We know that energy consumption in Indonesia and the world is growing rapidly to meet the needs of industries such as the transportation and industrial sectors, which have high energy consumption requirements. The Government has also offered exploration rights and other incentives to meet energy requirements. These include attractive tax incentives and better production sharing to push larger investments into this sector.

Observing this opportunity, the Company intends to invest in the oil and gas sector with the hope that this will spur a higher growth rate for the future. We are also exploring other sectors such as mining and insurance aside from the oil and gas industry. We also have plans to divest our ownership in PT MNC Sky Vision, one of our Portfolio Investments. We have assigned two of the best financial consultants available in helping us to find a suitable strategic investor for the transaction.


(24)

24

Terkait dengan rencana-rencana Perseroan tersebut, maka di tahun 2010, kami akan lebih memfokuskan diri untuk melakukan investasi yang merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kinerja Perseroan dimasa datang sekaligus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

PERMULAAN YANG BAIK DI AWAL TAHUN 2010

Selanjutnya, dengan bangga kami laporkan bahwa Perse-roan telah mencatat kinerja keuangan yang menggembi-rakan pada kwartal pertama 2010, sebuah permulaan yang sangat baik untuk meraih hasil yang lebih memuaskan di tahun fiskal 2010.

Untuk kwartal pertama 2010 yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, pendapatan Perseroan tumbuh sebe-sar 17% menjadi Rp 1,51 triliun dari Rp 1,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya karena adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 16% dari bisnis media dan penyiaran. Selain itu, Manajemen telah berhasil menu-runkan biaya langsung sebesar 11% dan biaya operasional-nya menurun sebesar 2%. Sedangkan EBITDA yang dicatat oleh Perseroan meningkat sebesar 91% menjadi Rp 544 miliar untuk tiga bulan pertama 2010 bila dibandingkan dengan Rp 285 miliar untuk periode yang sama tahun lalu. Lebih lanjut, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 153 miliar, meningkat 223% dibandingkan pe-riode yang sama tahun lalu dimana Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 124 miliar.

Dengan demikian, atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pemangku kepentingan yang telah mendukung usaha kami, dan telah menjadikan Perseroan sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Yang terpenting, saya atas nama Direksi juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para pemegang saham yang telah mendukung pertumbuhan Perseroan. Untuk ke depannya, kami memi-liki keyakinan yang sangat besar bahwa Perseroan akan mencapai hasil yang lebih baik lagi.

In line with the above corporate plans, the Company will focus more on doing investment as its strategy for 2010 to improve Company performance for the future as well as increasing value for its shareholders.

A GOOD BEGINNING FOR 2010

Furthermore, we are proud to report that the Company has achieved great financial performance in the first quarter of 2010, a very good beginning to achieve even more rewarding results for the 2010 fiscal year.

For the first quarter of 2010 ending on March 31, 2010, the Company’s revenues grew by 17% to Rp 1.51 trillion from Rp 1.29 trillion during the same periode in the previous year due to a growth of 16% in the media and broadcasting business. The Management has also succeeded in lowering direct costs by 11% and operating expenses by 2%. EBITDA increased by 91% to Rp 544 billion in the first quarter of 2010 compared to Rp 285 billion for the same periode last year. In addition, the Company also booked a net profit of

Rp 153 billion, increased by 223% compared to the same periode last year where the Company recorded a net loss of Rp 124 billion.

Therefore, on behalf of the Board of Directors, I wish to express my most hearfelt appreciation to all stakeholders that have supported our businesses and have established the Company as a leading investment company in Indonesia. Most importantly, on behalf of the Board of Directors, I also wish to convey my appreciation to our shareholders that have supported the growth of the Company. For the future, we are highly confident that the Company will achieve even greater results.

HARY TANOESOEDIBJO

Direktur Utama

President Director

LAPORAN DIREKTUR UTAMA


(25)

PT BHAKTI INVESTAMA Tbk |2009 ANNUAL REPORT

25

PROFIL DEWAN DIREKSI

Profile of the Board of Directors

1. Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama / President Director

2. Hary Djaja, Direktur / Director

3. Darma Putra, Direktur / Director

1.


(26)

26

Hary Tanoesoedibjo

Direktur Utama

Hary Tanoesoedibjo

President Director

Beliau mendirikan Bhakti group pada tahun 1989, dan lahir di Surabaya pada tahun 1965. Telah menyelesaikan studinya dengan meraih gelar kehormatan Bachelor of Commerce di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada 1988 dan Master of Business Administration bidang Portfolio Management dari universitas yang sama pada tahun 1989.

Saat ini beliau menjabat sebagai Group President & CEO PT Bhakti Investama Tbk. Selain itu juga memangku berbagai jabatan penting diantaranya sebagai Komisaris Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak tahun 1999, Group President dan CEO PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) sejak tahun 2002, Group CEO PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, Chairman Linktone Ltd. sejak 2008, Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2006 serta berbagai perusahaan lain di bawah payung Perseroan maupun Grup Mediacom.

Pengalamannya meluas dengan mengajar sebagai dosen di berbagai lembaga pendidikan dan kursus, sebagai pembicara pada berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment, maupun

strategic management, sebagai Komisaris Bursa Efek Surabaya, sebagai Konsultan Prakarsa Jakarta, sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta berbagai jabatan penting lainnya.

Perusahaannya telah berkembang dengan sukses, dan menjadi sebuah model perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Beliau telah berhasil memimpin berbagai akuisisi dan restrukturisasi penting, termasuk tapi tidak terbatas pada restrukturisasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI, dan pembentukan media cetak Seputar Indonesia, yang melibatkan berbagai restrukturisasi yang rumit.

He founded the Bhakti Group in 1989, and was born in Surabaya in 1965. He completed his studies by receiving his Bachelor of Commerce (Honors) in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988, and Master of Business Administration in Portfolio Management from the same university in 1989.

He is currently presided as the Group President and CEO of the Company, aside from which he also holds various important positions including President Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 1999, Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk since 2002, Group CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, Chairman of Linktone Ltd since 2008, President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2006, and other companies under Bhakti Group and Mediacom Group.

His experiences extends to become lecturer and instructor of several educational institutions and courses, as speaker of various seminars on particular subjects as capital market, corporate finance, investment and strategic management. He is also presided as Commissioner of Surabaya Stock Exchange, as Consultant for Jakarta Initiative,as the General Treasurer of Indonesia National Sport Committee (KONI) and various other important positions. His enterprise has emerged successfully, and has become a model of the leading investment companies in Indonesia. He has led several acquisitions and important restructurings, including the restructuring of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI as well as the establishment of Seputar Indonesia Newspaper all of which involve a series of complicated restructurings schemes.

PROFIL DEWAN DIREKSI

Profile of the Board of Directors


(1)

55. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

55. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries have assets and liabilities in foreign currencies as follows:

Mata uang Mata uang

asing/Foreign asing/Foreign

currency Ekuivalen/ currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah full amount) Rupiah

Aset Assets

Kas dan setara kas US$ 85.924.581 807.689 85.160.978 932.513 Cash and cash equivalents Euro 10.423 141 12.830 198

Yen 578.100 59 577.008 70 Lainnya/Others 63 101

Investasi jangka pendek US$ 49.096.575 461.508 11.647.519 127.540 Short-term investments Piutang usaha US$ 34.614.788 325.379 35.585.777 389.664 Trade accounts receivable

Lainnya/Others 9.622 228

Piutang pembiayaan US$ 2.145.851 20.171 951.643 10.420 Financing receivables Piutang lain-lain US$ 13.932.767 130.968 14.747.144 161.481 Other accounts receivable

Uang muka dan biaya Advances and

dibayar dimuka US$ 44.700.548 420.185 1.442.352 15.794 prepaid expenses Euro 33.889 458 -

-Sin$ 5.243 35 - -GBP 711 11 -

-Aset lain-lain US$ 13.879.381 130.466 8.042.040 88.060 Other assets

Jumlah aset 2.306.755 1.726.069 Total assets

Kewajiban Liabilities

Hutang bank US$ 10.840.304 101.899 5.549.902 60.771 Bank loans

W esel bayar US$ - - 2.400.000 26.280 Notes payable

Hutang usaha US$ 24.127.738 226.801 21.527.077 235.722 Trade accounts payable Euro 471.860 6.374 1.403.041 21.652

Yen - - 102.359.216 12.409

Lainnya/Others 558 262

Hutang lain-lain US$ 2.657.292 24.979 2.056.166 22.515 Other accounts payable Euro 1.040 14 63.626 982

Lainnya/Others 13 14

Biaya masih harus dibayar US$ 10.674.476 100.340 8.852.462 96.934 Accrued expenses Euro 97.647 1.319 149.630 2.309

Lainnya/Others 504 226

Pinjaman jangka panjang US$ 98.532.447 926.205 101.129.520 1.107.368 Long-term loans

Hutang pihak hubungan Payable to related

istimewa US$ - - 1.005 11 parties

Hutang obligasi US$ 270.586.282 2.543.512 269.120.238 2.946.867 Bonds payable

Kewajiban tidak lancar Other noncurrent

lain-lain US$ 1.457.104 13.697 1.431.071 15.670 liabilities

Jumlah kewajiban 3.946.215 4.549.992 Total Liabilities

Kewajiban - bersih (1.639.460) (2.823.923) Net Liabilities


(2)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

Rp Rp

Euro 1 13.510 15.432 1 Euro

USD 1 9.400 10.950 1 USD

SGD 1 6.699 7.607 1 SGD

JPY 100 10.170 12.123 100 JPY

31 Desember/December 31,

Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing sebesar Rp 618.966 juta pada tahun 2009 dan (Rp 539.641 juta) pada tahun 2008.

The Company and its subsidiaries incurred gain (loss) on foreign exchange of Rp 618,966 million in 2009 and (Rp 539,641 million) in 2008.

56. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

56. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES

Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan.

The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay its debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery.

Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.

Nevertheless, the Company and its subsidiaries have considerable financial resources to maintain its operation.

Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.

The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook.

Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.


(3)

57. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 57. SUBSEQUENT EVENTS 1. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan

keuangan, TBUK milik Perusahaan sebanyak US$ 137.432 telah dikonversi menjadi 1.087.505 saham, sehingga jumlah saham beredar Perusahaan menjadi sebanyak 7.238.021.050 saham.

1. Up until the issuance date of the financial statement, the Company’s convertible bonds (TBUK) amounting to US$ 137,432 were converted into 1,087,505 shares, thus changing the outstanding shares to 7,238,021,050 shares.

2. Pada tanggal 26 Maret 2010, Perusahaan mengumumkan rencana penanaman modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3.216.414.909 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Pelaksanaan rencana ini memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan tanggal 12 April 2010.

2. On March 26, 2010, the Company announced its plan to issue shares without Preemptive Rights with a maximum of 3,216,414,909 shares with par value of Rp 100 per share to the shareholders. The execution of this plan requires the approval of the stockholders in their extraordinary general meeting which will be held on April 12, 2010.

3. Pada bulan Januari 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Pengikatan Jual Beli untuk satu proyek tambang batu bara di Sumatera, yang dalam waktu 1-6 bulan ke depan akan difinalkan bila syarat-syarat dan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut dipenuhi.

3. In January 2010, the Company signed Sales and Purchase Agreement to purchase a coal mining project in Sumatera, which will be finalized within the following 1-6 months if all the terms and conditions in the agreement are fulfilled.

4. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan mitra lokal untuk bersama-sama mengakuisisi satu ladang minyak dan gas yang berlokasi di Sumatera Selatan. Kerjasama ini sedang menunggu persetujuan MIGAS paling lambat dipertengahan tahun 2010.

4. In March 2010, the Company signed an agreement with a local partner to jointly acquire an oil and gas field located in Sumatera Selatan. Such cooperation agreement is still in the process of getting approval from MIGAS which is expected to be obtained in mid 2010.

5. Pada tanggal 13 Januari 2010, anak perusahaan Linktone telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd sejumlah US$ 9.150.000. Pembayaran secara tunai sebesar US$ 2.560.000 dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2010 dan 2011, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.

5. On January 13, 2010, Linktone’s subsidiary has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd for a total amount of US$ 9,150,000, with payment of US$ 2,560,000 in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2010 to 2011 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.

6. Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan Linktone telah menyelesaikan akuisisi 75% saham biasa Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), senilai SG$ 9.750.000. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan Linktone sebesar 50%. MIMEL dan Linktone memiliki opsi untuk membeli 25% sisa kepemilikan, dimana 15% akan dilsaksanakan dalam waktu 18 bulan dan sisanya 10%, akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan dari tanggal perjanjian.

6. On March 17, 2010, MIMEL jointly with Linktone completed the acquisition of 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), for a total amount of SG$ 9,750,000. MIMEL was apportioned 25% ownership and Linktone was assigned 50%. MIMEL and Linktone have the option to purchase the remaining 25% shareholding, whereby 15% shareholding is exercisable within 18 months and the other 10% is exercisable within 30 months from the agreement date.


(4)

59. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)

59. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND

INTERPRETATIONS OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK) a. Standar revisi yang berlaku efektif pada

tahun berjalan

a. Revised standard effective in the current year

Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.

In 2009, the Company and its subsidiaries adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.

Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred

settlement terms), perbedaan antara harga

beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.

The principal changes to the standard include, among other things, the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.

Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.

The initial adoption has no significant effect on the financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.

b. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku

b. Revised standards in issue not yet effective

i. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

 PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman

 PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

 PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

i. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:

 PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs

 PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures

 PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement

ii. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

 PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

 PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

 PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri  PSAK 5 (revisi 2009), Segmen

Operasi

 PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

ii. Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:

 PSAK 1 (revised 2009),

Presentation of Financial Statements

 PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows

 PSAK 4 (revised 2009),

Consolidated and Separate Financial Statements

 PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

 PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures


(5)

 PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

 PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

 PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

 PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

 PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

 PSAK 15 (revised 2009),

Accounting for Investments in Associates

 PSAK 25 (revised 2009),

Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

 PSAK 48 (revised 2009),

Impairment of Assets

 PSAK 57 (revised 2009),

Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

 PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

 ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

 ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa

 ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan  ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas

Kepada Pemilik

 ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.

c. Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective

The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:

 ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities

 ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites

 ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

 ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners

 ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturer

Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the financial statements.

60. REKLASIFIKASI AKUN 60. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar mencerminkan sifat dan transaksi akun tersebut dan sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Certain accounts in 2008 consolidated financial statements were reclassified to conform the nature and transaction of such account with 2009 consolidated financial statement presentation. The accounts reclassified were as follows:

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before After

reclassification reclasification

Aset tetap - bersih 2.647.570 2.520.576 Property and equipment - net Properti investasi - 130.588 Investment property

Beban langsung 3.042.723 3.114.452 Direct costs

Beban umum dan administrasi 1.642.699 1.563.648 General and administrastive expense Penyusutan dan amortisasi 620.317 627.639 Depreciation and amortization


(6)

61. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

61. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 112 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 1 April 2010.

The consolidated financial statements on pages 3 to 112 were approved and authorized for issue by the Directors on April 1, 2010.