PT MNC Investama, Tbk - Item

(1)

Mo

vi

n

g Fo

r

w

ard

laporan tahunan 2008

Annual Report 2008


(2)

Visi, Misi, dan filosofi Perseroan| Vision, Mission and Company Philosophy Sejarah Singkat Perseroan| Company in Brief

Peristiwa Penting 2008| Significant Events 2008 Penghargaan| Awards

Ikhtisar Keuangan| Financial Highlights Ikhtisar Saham| Stock Highlights

Informasi Pemegang Saham| Shareholders Information

Sambutan Komisaris Utama| Message from the President Commissioner Laporan Direktur Utama| Report from the President Director

Investasi Strategis Perseroan| Company’s Strategic Investments Media dan Teknologi Informasi| Media and Information Technology Jasa Keuangan| Financial Services

Investasi Portofolio| Portfolio Investments Sumber Daya Manusia| Human Resources

Tata kelola Perusahaan| Good Corporate Governance Manajemen Risiko| Risk Management

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan| Corporate Social Responsibility Pembahasan dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis Data Perseroan| Corporate Data

Struktur Korporasi| Corporate Structure Struktur Organisasi| Organizational Structure

Profil Dewan Komisaris| Profile of the Board of Commissioners Profil Penasihat Perusahaan| Profile of Corporate Advisor Profil Dewan Direksi| Profile of the Board of Directors Informasi Perseroan| Company Information

Wacana

|

Cover Story

Krisis keuangan yang disebabkan oleh subprime mortgage di Amerika Serikat pada tahun 2007, kini telah memberi dampaknya terhadap perkonomian global, termasuk Indonesia. Sebagai negara yang baru saja pulih dari krisis moneter Asia beberapa tahun yang lalu, kini Indonesia kembali diterpa krisis keuangan yang menyebabkan runtuhnya harga saham di pasar modal.

Namun, perekonomian Indonesia saat ini memiliki landasan yang lebih kuat, sehingga Indonesia dapat menghadapi badai krisis keuangan ini dengan lebih optimistis.

Secara langsung maupun tidak langsung, PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) juga terkena dampak dari krisis keuangan tersebut. Hal ini terjadi dengan menurunnya kinerja industri dari masing masing anak perusahaan. Namun, sebagai perusahaan yang telah sukses mengatasi badai krisis moneter Asia satu dekade yang lalu, kami percaya bahwa Perseroan akan dapat mengatasi krisis keuangan ini dengan menerapkan berbagai strategi; yaitu dengan memperkuat setiap unit bisnis dan portofolio investasi, sehingga nilai perusahaan dapat optimal bagi keuntungan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan seluruhnya.

Daftar Isi

|

Contents

1 2 6 7 8 10 11 12 16 21 22 30 34 36 40 48 50 53 59 60 61 62 67 68 70

The financial crisis that was caused by the subprime mortgage issue in the United States in 2007, now has affected the global economy, including Indonesia. Being a country that has just recovered from the Asian monetary crisis several years ago, now Indonesia is again hampered by the financial crisis that has caused the sharp fall of the composite index in the capital market.

However, this time the Indonesian economy has a stronger foundation, thus, the country should be able to face the financial crisis more optimistically.

Directly or indirectly, PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) is also affected by the financial crisis. This has led to the decreasing performance of industries of our subsidiaries. However, as an enterprize that has successfully survived the Asian monetary crisis a decade ago, we believe that the Company will be able to overcome the financial crisis by implementing several strategies; these include the strengthening of each business units and investment portfollios, thus, optimizing the value of the company for the benefit of the shareholders and the stakeholders as a whole.


(3)

Misi

|

Mission

Visi

|

Vision

Menjadi perusahaan

investasi yang terkemuka,

baik di dalam negeri,

maupun di luar negeri,

khususnya di kawasan Asia

Pasifik.

To be recognized as a leading investment

company, both domestically as well as

internationally, particularly in the Asia Pacific

region.

Secara konsisten

meningkatkan kesejahteraan

dan nilai tambah bagi para

pemegang saham, investor,

mitra bisnis, karyawan

serta seluruh pemangku

kepentingan lainnya.

To consistently improve the welfare and values

of the shareholders, investors, business partners,

employees as well as other stakeholders.

VISI:

Kemampuan dalam

melihat peluang

yang ada.

Vision:

Possess the ability to capture

opportunities.

INTEGRITAS:

Kemampuan dalam

membangun

kepercayaan

investor dan

komunitas bisnis.

Integrity:

Possess the ability to build trust

and confidence among investors

and business communities.

PERSISTENCE:

Kekuatan

untuk mengejar

kesempatan dalam

keadaan yang

sulit.

Persistence:

Strength to pursue

opportunities in difficult times.


(4)

Sejarah Singkat Perseroan

|

Company in Brief

Sekilas Perseroan

Pertama kali didirikan di Surabaya pada tanggal 2 November 1989. Pada mulanya , Perseroan bergerak secara terbatas di pasar modal. Seiring dengan

perkembangan waktu, Perseroan berpindah kantor pusat dari Surabaya ke Jakarta, pada bulan Februari 1990. Setelah itu, dalam kurun waktu empat tahun, aktivitas Perseroan telah berkembang mencakup seluruh aspek kegiatan pasar modal yaitu: perantara dan perdagangan efek, penasihat dan manajemen investasi, penjamin emisi efek, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset. Dalam waktu yang relatif singkat, aktivitas Perseroan semakin meluas dan kian melibatkan diri dalam kegiatan merjer dan akuisisi. Selain itu, Perseroan juga mengelola beberapa jenis produk reksa dana.

Di tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dari Penawaran Umum Perdana Saham tersebut, Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 86,1 miliar.

A Brief History

Originally established in Surabaya on November 2nd, 1989.

In the beginning, the Company was primarily engaged in the Capital Market. As it grew rapidly, the Company moved its head office from Surabaya to Jakarta on February 1990.

After four years of operation, its activities has expanded encompassing all aspect of the capital market activities, including brokerage, financial and investment advisory, underwriting, origination and syndication, and equity research. Within a relatively short span of time, Company activities has expanded more than ever and has involved itself into the mergers and acquisition business. Moreover, the Company also manages several mutual fund products.

In 1997, the Company has completed an Initial Public Offering (IPO) at the formerly known Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The IPO has succeeded in generating funds amounted to Rp 86.1 billion.


(5)

Two years later, in 1999, the Company started to focus itself to become an investment company. Through the success of several corporate actions, which includes restructurings, mergers, acquisitions and direct investments, the Company has positioned itself as a holding company over its subsidiaries by two strategic investments, that is; in the media and Information Technology sector through PT Global Mediacom Tbk and in the financial sector through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.

Aside from the two strategic investments, the Company also possesses several investment portfolio in high growth investment sectors, among which are; in PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk with 16.53% ownership, in PT Global Transport Services with 100% shareholdings, in PT MNC Sky Vision with 20% ownership and several other investment portfolios.

On July 2007, the Company has completed a Rights Issue IV and has succeeded in generating funds amounted to US$ 400 million, comprising of the issuance of new shares amounted to US$ 230 million and Convertible Bonds amounted to US$ 170 million. The funds raised from the Rights Issue IV were allocated for working capital and investments in other financial instruments.

Sejarah Singkat Perusahaan | Company in Brief

Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1999, Perseroan mulai memfokuskan diri untuk menjadi sebuah perusahaan investasi. Melalui berbagai aksi korporasi, antara lain restrukturisasi, merjer, akuisisi dan investasi langsung, saat ini Perseroan berhasil menempatkan diri menjadi perusahaan induk atas anak-anak perusahaan dengan dua investasi strategis, yaitu di sektor media dan teknologi informasi melalui PT Global Mediacom Tbk dan di sektor jasa keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.

Selain dua investasi strategis tersebut, Perseroan juga memiliki sejumlah portofolio investasi pada sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi, antara lain: di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebesar 16,53%, PT Global Transport Services sebesar 100%, PT MNC Sky Vision sebesar 20% dan sejumlah portofolio investasi lainnya.

Pada bulan Juli 2007, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dan berhasil menghimpun dana sebesar US$ 400 juta, yang terdiri dari penerbitan saham baru sebesar US$ 230 juta dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) sebesar US$ 170 juta. Adapun dana dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV tersebut digunakan untuk modal kerja Perseroan dan investasi pada instrumen-instrumen keuangan lainnya.


(6)

Dalam rangka mewujudkan misi dan visinya, Perseroan senantiasa menerapkan strategi korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni:

1. Fokus pada kegiatan usaha media dengan pendapatan berbasis konten, iklan maupun langganan, teknologi informasi, serta secara bersamaan mengembangkan kegiatan usaha jasa keuangan termasuk investasi. 2. Memelihara pertumbuhan jangka panjang melalui

perpaduan pertumbuhan, baik secara organik maupun melalui akuisisi kegiatan usaha baru.

3. Melanjutkan konsolidasi dari berbagai anak perusahaan, sehingga tercipta sinergi yang optimal dan efisiensi biaya.

4. Ekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan tinggi dan memiliki prospek yang baik.

To fulfill its mission and vision, the Company continues to implement corporate strategies, that have been determined in the first place, which includes:

1. Focusing on media business activities with content based revenues, advertisement, and subscriptions, information technology, and simultaneously develop financial business activities including investments. 2. Sustaining a long-term growth through a combination

of organic growth and acquisition of new businesses. 3. Continuing consolidation of its subsidiaries to extract

synergy and cost efficiencies.

4. Expansions in other business sectors with high growth and strong business prospects.


(7)

Sebagai perusahaan investasi, Perseroan menjalankan investasi yang bijak (prudent), dengan fokus pada proyek-proyek yang secara fundamental sangat menjanjikan, baik berupa investasi jangka menengah maupun jangka panjang dan yang telah melewati proses uji analisis secara tuntas (due diligence) dan menyeluruh, baik secara makro maupun mikro.

Melalui pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen bersifat ekuitas (modal), dalam jangka pendek investasi Perseroan dialokasikan ke surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities). Sebaliknya, dalam hal investasi jangka panjang, Perseroan bekerjasama dengan para investor melakukan investasi untuk efek bersifat ekuitas melalui akuisisi atau kepemilikan strategis dalam perusahaan yang mempunyai arus kas kuat dan pertumbuhan modal jangka panjang yang menjanjikan.

Being an investment company, the Company continually exercises prudent investments strategies by focusing on projects that fundamentally are promising, both mid and long-term investments that have undergone a thorough due dilligence.

Through proven investment approach in the form of debt and equity instruments, short-term investments are made through marketable securities. On the other hand, in long-term investments, the Company teamed-up with strategic investors to seek investments in the businesses that can generate strong cashflow and promising return on equity.


(8)

Peristiwa Penting 2008

|

Significant Events 2008

April

PT Media Nusantara Citra Tbk menyelesaikan penawaran tender saham terhadap Linktone Ltd (NASDAQ: LTON) dan pembelian saham baru pada bulan April 2008 sehingga menguasai 57,1% dari jumlah saham Linktone yang beredar.

PT Media Nusantara Citra Tbk completed the Linktone Ltd (NASDAQ: LTON) shares tender offer and subscription of new shares in April 2008, resulting in a controlling stake of 57.1% of Linktone’s total outstanding shares.

Mei

PT Bhakti Securities menerbitkan Obligasi Bhakti Securities I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap sejumlah Rp 150 miliar, mendapat peringkat Baa1.id atau setara dengan BBB+ (stable outlook) oleh Moody’s Indonesia.

PT Bhakti Securities issued Bhakti Securities Bond I Year 2008 with Fixed Interest Rate amounted to Rp 150 billion, rated Baa1.id or equal to BBB+ (stable outlook) by Moody’s Indonesia.

Juni

PT Bhakti Asset Management meluncurkan produk reksadana terbaru, yaitu BIG Bhakti Ekuitas.

PT Bhakti Asset Management launched its new mutual fund product namely BIG Bhakti Ekuitas.

PT Bhakti Securities ditunjuk sebagai penasihat keuangan PT Rajawali Citra Indonesia (RCTI) dalam rangka fund raising untukpelunasan obligasi RCTI I / 2003 senilai Rp 250 miliar.

PT Bhakti Securities was appointed as a financial advisor of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), to carry out a fund raising activity to refinance the RCTI I / 2003 bonds worth Rp 250 billion.

Oktober

PT Bhakti Asset Management meraih peringkat kedua terbaik untuk kategori “The Best Islamic Mutual Fund for Fixed Income Fund” dalam penghargaan Islamic Finance Award & Cup yang diselenggarakan oleh Karim Business Consulting.

PT Bhakti Asset Management was the second best winner in the category of “The Best Islamic Mutual Fund for Fixed Income Fund” at Islamic Finance Award & Cup which was conducted by Karim Business Consulting.

PT Bhakti Finance meraih predikat “Sangat Bagus” untuk kategori perusahaan pembiayaan dengan aset dibawah Rp 500 miliar, oleh majalah Infobank.

PT Bhakti Finance achieved “Outstanding” rating among the mulifinance companies with less than Rp 500 billion in asset ranked by Infobank Magazine.

Perseroan menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB.

The Company held the AGMS and EGMS.

Desember

Perseroan mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menjadi 16,53%.

The Company reduced its stakes at PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk to 16.53%.

April

May

June

December

September

PT Global Mediacom Tbk melakukan divestasi sebesar 47,81% untuk pemilikan sahamnya di PT Mobile-8 Telecom tbk.

PT Global Mediacom Tbk divested its ownership shares of 47,81% at PT Mobile-8 Telecom Tbk.

September


(9)

Penghargaan

|

Awards

2008

“Emiten Terbaik untuk Kategori Sektor Keuangan-Non Bank” versi Majalah SWA

“The Best Listed Company in the Category of Financial-Non Banking Sector” by SWA Magazine

“Emiten Terbaik Untuk Kategori Perusahaan Investasi dan lainnya” Versi Majalah Investor

2007

Setelah memperoleh penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Perusahaan Investasi dan Lainnya” versi Majalah Investor pada tahun 2007, Perseroan kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu perusahaan investasi terbaik dan patut diperhitungkan dengan meraih penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Sektor Keuangan-Non Bank” versi Majalah SWA pada tanggal 11 September 2008.

Having been awarded as “The Best Listed Company in the Investment and Miscellaneous Category” by Investor Magazine in 2007, the Company again has proven itself as one of the best investment companies to be taken into account, by obtaining another award as “The Best Listed Company in the Category of Financial-Non Banking Sector” by SWA Magazine on September 11, 2008.


(10)

RASIO KEUANGAN UTAMA Key Financial Ratio

URAIAN Description

Pendapatan Usaha

Laba Usaha

Laba (Rugi) Bersih

Jumlah Aset

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Laba (Rugi) bersih per Saham Dasar

(dalam Rupiah penuh)

(dalam miliar Rupiah) kecuali disebutkan lain

Laba (Rugi) bersih per Saham Dilusian

(dalam Rupiah penuh)

Total Revenue

Operating Income

Net Income (Loss)

Total Assets

Total Liabilities

Total Stockholders` Equity Basic Earnings (Loss)

per Share

(In full Rupiah amount)

Diluted Earnings (Loss) per Share

(in full Rupiah amount)

(in billion Rupiah) unless otherwise stated

Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Pendapatan Usaha

Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban / Jumlah Aset EBITDA /

Jumlah Pendapatan Usaha

Net Income (Loss) / Total Revenue Net Income (Loss) / Total Assets Net Income (Loss) / Total Stockholders` Equity Total Liabilities / Total Stockholders` Equity Total Liabilities / Total Assets EBITDA / Total Revenue

2007 2006 2005 2004

2008

4,849.0 656.7 170.0 138.9

73.2 51.3 2,121.2 768.5 1,330.5 14 -93.7 51.3 2,010.9 627.4 1,360.7 12 -214.4 229.4 10,614.0 6,298.2 1,873.0 52 43 1,114.1 695.2 19,741.8 8,965.8 6,005.1 119 110 (6.0%) (2.0%) (7.3%) 151.2% 41.2% 21.2% 14.3% 3.5% 11.6% 149.3% 45.4% 32.9% 34.9% 2.2% 12.2% 336.2% 59.3% 48.7% 30.2% 2.5% 3.8% 46.1% 31.2% 59.7% 36.9% 2.4% 3.9% 57.8% 36.2% 58.0%

Ikhtisar Keuangan

|

Financial Highlights

EBITDA EBITDA 5,943.2 637.7 (355.3) 17,764.6 7,324.7 4,845.3 (49) (-)

1,258.1 1,596.3 320.0 101.5 80.6

DIVIDEN Dividend

Dividen Tunai per Saham (dalam Rupiah penuh)

Cash Dividend per Share (in full Rupiah amount)


(11)

Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights

5,943.2

dalam miliar Rupiah

|

in billion Rupiah

4,849.0

2004 2005 2006 2007 2008 Pendapatan Usaha

Total Revenue

Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss)

Ebitda EBITDA

656.7

170.0

138.9

(355.3)

695.2

2004 2005 2006 2007

2008

229.4

51.3 51.3

1,258.1

1,596.3

2004 2005 2006 2007 2008

320.0

80.6 101.5

Jumlah Aset Total Assets

Jumlah kewajiban Total Liabilities

Jumlah ekuitas Total Stockholder’s Equity

17,764.6

dalam miliar Rupiah

|

in billion Rupiah 19,741.8

2004 2005 2006 2007 2008

10,614.0

2,010.9

2,121.2

7,324.7

8,965.8

2004 2005 2006 2007 2008

6,298.2

768.5 627.4

4,845.3

6,005.1

2004 2005 2006 2007 2008

1,873.0

1,330.5 1,360.7

Kontribusi Pendapatan per Sektor Tahun 2008

|

Revenue Contribution per Sector in 2008

Media & Penyiaran Media & Broadcasting

Telekomunikasi & Teknologi Informasi Telecommunication & IT

Media Berbasis Pelanggan Subscriber Based Media Investasi Portofolio Portfolio Investment

64%

5%

4%

13%


(12)

Jan 1,200.00 1,000.00 800.00 600.00 400.00 200.00 0.00

Pergerakan Saham BHIT 2008 Share Price Movement 2008

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Jumlah Saham Beredar(*)

Nilai Nominal

(dalam Rupiah penuh)

Number of Outstanding Shares (*)

Nominal Value

(in full Rupiah)

JUMLAH SAHAM Number of Shares

Tertinggi (Rp) Highest (Rp)

HARGA SAHAM Share’s Price

Terendah (Rp) Lowest (Rp)

Penutupan (Rp) Closing (Rp)

(*) dalam lembar saham (**) dalam miliar Rupiah

Kronologis Pencatatan Saham perseroan Share Listing Chronology

Ikhtisar Saham

|

Stock Highlights

7,236,933,545 100 7,236,259,371 100 4,803,305,032 100 4,238,221,371 100 4,238,221,371 100 1,080 166 1,590 480 670 90 285 160 430 245

1,440.15 7,598.07 2,305.59 805.26 1,101.94

2007 2006 2005 2004

2008

KETERANGAN Saham yang ditawarkan Shares offered Waran yang ditawarkan Warrant offered Jumlah Saham Total number of shares

Tanggal efektif dari Bapepam-LK/ Persetujuan RUPSLB

Date of effective statement from Bapepam-LK/ Extraordinary Shareholders Meeting Approval Tanggal Pencatatan

Listing Date REMARKS

BEJ

JSX

BES

SSX

Penawaran Umum Perdana 123,000,000 - 428,000,000 28 Oct 1997 24 Nov 1997 24 Nov 1997 Initial Public Offering

Pemecahan Saham 428,000,000 - 856,000,000 06 Aug 1999 08 Sep 1999 08 Sep 1999 Stock Split

Pemecahan Saham 1,284,000,000 - 2,140,000,000 05 Jan 2000 08 Feb 2000 08 Feb 2000 Stock Split

Penawaran Tanpa HMETD 107,000,000 - 2,247,000,000 27 Sep 1999 04 Jul 2000 04 Jul 2000

Penawaran Umum Terbatas I 253,597,938 374,500,000 2,500,597,938 22 Jun 2001 20 Jul 2001 20 Jul 2001 Rigth Issue I

Penawaran Umum Terbatas II 706,000,250 875,209,278 3,206,598,188 17 Sep 2002 16 Oct 2002 16 Oct 2002 Right Issue II

Penawaran Umum Terbatas III 847,644,020 565,096,225 5,227,242,032 04 Jun 2004 21 Jun 2004 21 Jun 2004 Rigth Issue III

Penawaran Umum Terbatas IV 1,829,534,711 - 7,056,776,743 27 Jun 2007 12 Jul 2007 12 Jul 2007 Right Issue IV

Kapitalisasi Pasar (**)

Market Capitalization (**)

199 1,050 480 190 260

(*) in share (**) in billion Rupiah

(in Rupiah) (dalam Rupiah)


(13)

Komposisi Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 desember 2008 Share Ownership Composition by The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2008

Pemegang Saham Periode Akhir Bulan Desember 2008 Shareholders Composition as of 31st December 2008

Pembagian Dividen Dividend Policy

Berdasarkan hasil RUPS tanggal 09 Mei 2008, Perseroan melakukan pembagian dividen tunai pada tanggal 30 Desember

Based on the AGMS dated May 9th, 2008, the Company

distributed cash dividend on December 30th, 2008, whereas

Informasi Pemegang Saham

|

Shareholders Information

1,849,144,778

NAMA Name

JABATAN

Position

KEPEMILIKAN SAHAM

Share Ownership %

HARY TANOESOEDIBJO Komisaris Utama

President Commissioner

748,000,000 10.34%

RATNA ENDANG SOELISTIOWATI Komisaris

Commissioner

22,050,780 0.30%

HARIYANTO TANOESOEDIBJO Komisaris

Commissioner

8,841,000 0.12%

HARTONO TANOESOEDIBJO Komisaris

Commissioner

300,000 0.00%

748,000,000

623,722,000

461,000,000 450,000,000

414,000,000

2,639,230,767

PT Bhakti Panjiwira Hary Tanoesoedibjo

ABN Amro Bank N.V Singapore

UOB Kay Hian Private Limited Public

Danareksa Sekuritas UBS AG Singapore

6.37% 6.22% 5.72%

36.47% 25.55%

8.62% Nama Pemegang Saham

Name of Shareholders KEPEMILIKAN SAHAMShare Ownership

%

PT BHAKTI PANJIWIRA 1,849,144,778 25.55%

HARY TANOESOEDIBJO 748,000,000 10.34%

ABN AMRO BANK N.V SINGAPORE 623,722,000 8.62%

UOB KAY HIAN PRIVATE LIMITED 461,000,000 6.37%

DANAREKSA SEKURITAS 450,000,000 6.22%

UBS AG SINGAPORE 414,000,000 5.72%

MASYARAKAT (Dibawah 5%) / PUBLIC (Below 5%) 2,639.230.767 36.47%

SUBTOTAL 7,185,097,545 99.28%

Modal saham yang diperoleh kembali / Treasury Stock 51,836,000 0.72%

GRAND TOTAL 7,236,933,545 100.00%

51,836,000

Treasury Stock

0.72% 10.34%


(14)

Hary Tanoesoedibjo

Komisaris Utama | President Commissioner

Kami cukup gembira bahwa selama tahun 2008,

berbagai target telah berhasil kami raih, namun

beberapa target lainnya harus disesuaikan untuk

mengantisipasi dampak yang diakibatkan oleh krisis

global tersebut.

We are delighted that throughout 2008, numbers of targets have been successfully

achieved, however, several other targets require adjustment to anticipate the effects

of the crisis.


(15)

Salam Sejahtera,

Atas nama Dewan Komisaris, izinkan saya

mempersembahkan laporan tahunan 2008 ini, dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia yang telah diberikan di masa-masa yang penuh dengan tantangan, dan telah kita lalui dengan baik di tahun 2008.

Di penghujung tahun 2008, perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat, sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 2007. Dampak tersebut kini mulai terasa di dalam negeri, terutama di pasar modal antara lain dengan terjadinya penghentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Oktober 2008 yang lalu. Penghentian tersebut dilakukan karena jatuhnya indeks harga saham gabungan hingga 10%.

Kejadian ini tentunya telah memberikan dampak yang negatif terhadap iklim investasi di Indonesia. Bagaimanapun hal ini sangat disayangkan, karena sesuai data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di dalam negeri telah mencapai titik yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

Sebagai perusahaan investasi, krisis ekonomi global memberikan dampak yang signifikan terhadap

perekonomian Indonesia, dan tentunya memberi dampak yang sama pula terhadap pertumbuhan Perseroan. Walaupun demikian, dengan pengalaman bertahun-tahun, kami tetap percaya bahwa pada setiap krisis, akan timbul peluang lain. Krisis ekonomi juga telah mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati dan lebih siap dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Sejalan dengan hal ini, di tahun 2008 kami telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat kompetensi Perseroan, satu diantaranya adalah

dengan memaksimalkan pendapatan dan menerapkan penghematan biaya pada setiap anak-perusahaan. Kami cukup gembira bahwa selama tahun 2008, berbagai target telah berhasil kami raih, namun beberapa target lainnya harus disesuaikan untuk mengantisipasi dampak yang diakibatkan oleh krisis global tersebut. Di tahun 2008, Perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,94 triliun, dimana jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, laba usaha menurun menjadi Rp 637,74 miliar dibandingkan tahun sebelumnya

Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner

Greetings,

I, on behalf of the Board of Commissioners, am delighted to present the 2008 annual report, and praise our gratefulness to God Almighty for all of His support throughout the challenging times that we have successfully gone through last year.

During the last quarter of 2008, the Indonesian economy has been battered by economy dismal stemming from the global crisis that was originated in the US since 2007. The impact has caused the slowdown in the domestic market especially in the capital market that experienced a temporary trade halt in Indonesia Stock Exchange on October 8th, 2008. Such action was made due to the

unreasonable fall of the composite stock price index (IHSG) by 10%.

The market mayhem has set off a negative impact on the investment climate in Indonesia. Therefore, the outcome has been disappointing as in the last 10 years the materialization of investments has reached its highest point, according to the Investment Coordinating Board (BKPM).

As an investment company, the global economic crisis has made a significant impact to the Indonesian economy, and definitely confers an equal impact to the growth of the Company as well. However, with several years of experience, We are confident that in every crisis, lies opportunities. The economic crisis also have taught us to be more cautious and ready to anticipate all possibilities that could occur. In line to this matter, in 2008, we have taken strategic measures to strengthen the Company’s competency, that includes maximizing revenues and implementing cost efficiencies at all company subsidiaries.

We are delighted that throughout 2008, numbers of targets have been successfully achieved, however, several other targets require adjustment to anticipate the effects of the crisis. In 2008, the Company posted a consolidated operating revenue of Rp 5.94 trillion, a sharp increase of 23% compared to the previous year. On the other hand, operating income decreased to Rp 637.74 billion from Rp 1.11 trillion in the previous year. Such condition could not


(16)

sebesar Rp 1,11 triliun. Kondisi ini tidak bisa dihindari mengingat situasi perekonomian Indonesia yang kurang kondusif sebagai salah satu faktor risiko sistematis sehingga berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan.

Perlu kami sampaikan bahwa melanjutkan keberhasilan Perseroan dalam memperoleh penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Perusahaan Investasi dan Lainnya” versi Majalah Investor pada tahun 2007, Perseroan kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu perusahaan investasi terbaik dan patut diperhitungkan dengan meraih penghargaan sebagai “Emiten Terbaik untuk Kategori Sektor Keuangan-Non Bank” versi Majalah SWA pada tanggal 11 September 2008. Pengakuan yang diberikan ini membuat kami semakin merasa optimis dan dapat memacu Perseroan untuk berkarya lebih baik lagi di tahun mendatang.

Pada tahun yang penuh tantangan ini, Perseroan dan anak perusahaan berhasil melakukan beberapa aksi korporasi, diantaranya adalah sampai akhir Desember 2008, Perseroan telah melakukan pembelian kembali saham (Buy Back) sebanyak 51.836.000 lembar. Selain itu, Perseroan juga melakukan pembelian kembali Tanda Bukti Utang Konversi senilai US$ 38.604.185. Perlu dicatat pula bahwa Perseroan juga mengurangi kepemilikan sahamnya atas PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sebagai salah satu portofolio investasinya, sehingga kepemilikan saham Perseroan atas CMNP sampai akhir Desember 2008 menjadi 16,53%.

Kami juga melaporkan bahwa susunan Dewan Komisaris terdahulu tetap dipertahankan mengingat komposisi yang ada saat ini dirasa sangat solid, dimana Dewan Komisaris selalu berupaya menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik serta secara efektif memastikan bahwa manajemen telah mengoperasikan Perseroan sesuai dengan harapan pemegang saham. Dalam menjalankan tugas dan tanggung-jawabnya, Dewan Komisaris

Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa

mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab

Perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh

pemangku kepentingan.

Being a public entity, and as part to fulfill the Company’s obligation being a business entity within a

community towards its stakeholders, the Company continues to implement the principles of Good

Corporate Governance.

be avoided as the Indonesian economic situation was not condusive and being a systematic risk factor that affected negatively the overall performance of the Company.

We need to convey that following the success of the Company in receiving an award as ”The Best Listed Company in the Investment and Miscellaneous Category” by Investor Magazine on 2007, again, the Company has proven itself as the best investment company to be taken into consideration, by obtaining another award as “The Best Listed Company in the category of Financial Non Banking Sector” by SWA Magazine on September 11th,

2008. This recognition has made us more optimistic, and this in turn will drive the Company to perform even better in the future.

In a year full of challenges, the Company and its subsidiaries have succeeded in executing a few corporate actions in 2008, including shares buy back of 51,836,000 shares. In addition, the Company repurchased its Convertible Bonds with a total of US$ 38,604,185. The Company also reduced its ownerships in PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) one of its portfolio investments to 16.53% as of the end of December 2008.

We also would like to highlight that the existing composition of the Board of Commissioners are maintained, knowing that they are very solid, whereby they are continuing to carry out its supervisory functions effectively, to ensure that the management operates the Company according to the expectations of the shareholders. In serving its duties and responsibilities, the Board of Commissioners are supported by the Audit


(17)

Hary Tanoesoedibjo

Komisaris Utama

President Commissioner

Sambutan Komisaris Utama | Message from the President Commissioner

di dukung oleh Komite Audit yang selalu berupaya memberikan supervisi yang lebih komprehensif mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kontrol internal, laporan keuangan, dan manajemen resiko Perseroan. Kami menilai baik kinerja dari Direksi atas pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan termasuk berbagai langkah strategis yang diambil oleh Direksi dalam menjalankan Perseroan terutama dalam mengelola risiko-risiko yang timbul sepanjang tahun 2008 sehingga kinerja Perseroan dapat mencapai hasil yang optimal.

Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawab Perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh pemangku kepentingan. Kami meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai serta kredibilitas Perseroan di mata para investor.

Berbagai pencapaian yang telah diraih oleh Perseroan selama ini tentunya tidak terlepas dari usaha, kerja keras dan perhatian besar manajemen dan seluruh karyawan Perseroan. Oleh karena itu, mengakhiri laporan ini, perkenankan saya atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Direksi dan karyawan Perseroan atas dedikasi dan kerja kerasnya. Selain itu, kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham, para mitra bisnis serta pihak-pihak lainnya atas segala kepercayaan dan kerja sama yang telah diberikan kepada Perseroan selama ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi kita dalam menghadapi tantangan di tahun mendatang yang lebih berat dalam mengelola Perseroan.

Committee, which consistently put its best efforts to provide a more comprehensive supervision regarding matters related to internal control, financial reporting, and risk management of the Company.

We value the good work of the Board of Directors for their achievements and several strategic steps taken by them in managing the Company, especially in managing risks occured during 2008, hence, the performance of the Company has reached its optimum results.

Being a public entity, and as part to fulfill the Company’s obligation being a business entity within a community towards its stakeholders, the Company continues to implement the principles of Good Corporate Governance. We are confident that the implementation of Good Corporate Governance could increase the Company’s value and credibility on the eyes of the investors.

Several achievements have been achieved by the Company during this time, due to the hard work and full attention of the management and all of its employees. Thus, in completing this report, let me convey my most appreciation to all of the Board of Directors and the Company’s employees for their dedication and hard work. Furthermore, we also would like to thank the shareholders, business partners and all parties for putting their trust and cooperation to the Company all this time.

Last but not least, may God Almighty always protect us in facing more challenges in the upcoming year, in managing the Company.


(18)

Hary Djaja

Direktur Utama | President Director

Laporan Direktur Utama |

Report from the President Director

Saat ini, Perseroan memiliki neraca keuangan yang

lebih kuat, dengan investasi pada industri yang

memiliki potensi pertumbuhan yang mantap.

Currently, the Company has a much stronger balance sheet, having investments in

industries with high potential growths.


(19)

Yang Terhormat Para Pemegang Saham, Atas nama Dewan Direksi, pertama-tama saya bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang telah Ia anugerahkan kepada kami, dengan melimpahkan pertumbuhan dan kesejahteraan yang sempurna terhadap usaha kita selama tahun 2008, terutama dalam kondisi usaha yang penuh tantangan seperti sekarang.

Saya sangat gembira dapat menyampaikan kepada para pemegang saham, bahwa sampai dengan 31 Desember 2008, Perseroan telah mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 5,94 triliun atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total pendapatan usaha Perseroan, sektor media dan teknologi informasi memberikan kontribusi sebesar 91%, diikuti oleh sektor jasa keuangan sebesar 4% dan portofolio investasi sebesar 5%.

Tahun 2008 merupakan tahun yang cukup menyulitkan. Berkembangnya isu mengenai sub-prime debts, yang telah dialami Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2007, kini memberikan dampaknya di tahun 2008. Kita telah menyaksikan perkembangan yang sangat positif di pasar modal global dan lokal, kemudian sebaliknyapun terjadi, yaitu jatuhnya pasar saham global dan lokal tersebut. Banyak keuntungan yang telah diperoleh di semester pertama 2008, namun banyak pula kerugian yang terjadi di semester berikutnya.

Permasalahan utama terletak pada sub-prime debt di AS, yang mempengaruhi krisis kredit finansial dunia. Institusi finansial yang semula kokoh, kini dapat dikatakan bangkrut, melakukan nasionalisasi atau merjer. Situasi ini menimbulkan rasa putus asa, dimana diperlukan adanya kerjasama dari negara-negara industri, untuk mencari jalan keluar yang efektif dalam memulihkan krisis tersebut. Namun, diantara perekonomian utama dunia, Inggris adalah salah satu negara yang cukup terpengaruh dan saat ini sedang terkena resesi, begitu pula halnya dengan perekonomian Amerika Serikat. Pengaruhnya juga dirasakan oleh negara-negara Eropa dan Asia lainnya. Indonesia juga tidak luput dari dampak negatif krisis tersebut. Krisis kredit global telah memperkuat dollar AS terhadap berbagai mata uang utama dunia (kecuali Yen Jepang), dan telah melemahkan hampir seluruh mata uang negara-negara di Asia Tenggara. Nilai tukar Rupiah juga melemah terhadap dollar AS mencapai Rp 10.950 (kurs tengah BI) di akhir tahun 2008.

Laporan Direktur Utama | Report from the President Director

Dear Shareholders,

On behalf of the Board of Directors, first of all I would like to praise God Almighty for all the blessings that He has bestowed upon us, by providing magnificent growth and prosperity to our business throughout the year 2008, especially during these ever challenging business climate.

I am very delighted to convey to our shareholders, that as of 31st December 2008, the Company has recorded

a consolidated revenues of Rp 5.94 trillion or increased by 23% compared to the previous year. The Company’s consolidated revenues were contributed by the media and information technology sector 91%, followed by financial services sector of 4% and investment portfolio of 5%.

The year 2008 was a tumultuous year. The mounting issues of sub-prime debts, that have hit the United States’ economy since 2007, had shown its full impact in 2008. We have witnessed the spectacular rise, and equally a spectacular fall of the global and local stock markets. Great fortunes were made during the first half of 2008, however many fortunes were also lost during the second half of the year.

The primary source of the turmoil was the sub-prime debts in the United States, that gave rise to the global credit financial crisis. The once financial institution stalwart has either been declared bankrupt, nationalized or merged. The situation was severely discouraging, that concerted efforts of the action of the world’s major industrial countries were required, to effectively resolve or mitigate the crisis. However, among the world major economies, United Kingdom was severely affected, and is currently under a recession, then followed by the US economy. The contagion effects were also felt by other European and Asian nations.

Indonesia was neither immune to the negative ripple effect. The global credit crisis has resulted in the strengthening of the United States Dollars against most major currencies (except the Japanese Yen), and had weakened almost the entire Southeast Asian currencies. Indonesia’s exchange rate were also weakened against the US Dollar to reach Rp 10,950 (Bank Indonesia middle rate) at the end of 2008.


(20)

Hal inilah yang mengakibatkan penurunan pada beberapa indikator keuangan penting bagi Perseroan. Penurunan laba usaha Perseroan sebesar 43% menjadi Rp 637,74 miliar diikuti pula dengan rugi bersih yang dialami Perseroan sebesar Rp 355,26 miliar sebagai akibat dari meningkatnya rugi kurs mata uang asing dari Rp 137,53 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 539,64 miliar di tahun 2008.

Para ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang suram di tahun 2009. Walaupun perekonomian Indonesia memiliki landasan yang relatif baik, kami tetap berhati-hati akan pengaruh krisis global tersebut terhadap perekonomian dalam negeri dan terhadap industri. Perseroan didirikan pada tahun 1989, krisis finansial saat ini adalah krisis yang kedua dialami Perseroan.

Krisis finansial Asia yang terjadi pada tahun 1998 yang lalu, merupakan ujian besar bagi kelangsungan hidup jangka panjang Perseroan. Pada tahun 1998, Perseroan hanya bergerak di bidang perdagangan efek dan investasi perbankan, serta beroperasi dengan level pinjaman. Pada tahun tersebut, Indonesia memiliki sistem keuangan yang lemah, dimana mayoritas industri rentan terhadap hutang yang berdenominasi mata uang asing. Runtuhnya rezim kurs mata uang tetap, terhadap rezim kurs bebas, menyebabkan jatuhnya sistem keuangan, dan bangkrutnya kebanyakan bisnis yang memiliki hutang relatif besar dengan mata uang asing.

Namun, Perseroan sanggup melampaui krisis tersebut, dan ekonomi Indonesia maju dengan sistem keuangan yang lebih kuat. Saat ini, Perseroan memiliki neraca keuangan yang lebih kuat, dengan investasi pada industri yang memiliki potensi pertumbuhan yang mantap.

Bhakti Investama di tahun 2008 Struktur korporasi Perseroan terdiri dari investasi di sektor media dan teknologi informasi, dengan investasi sebesar 51,3% saham di PT Global Mediacom Tbk. di sektor jasa keuangan sebesar 89,6% melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan portofolio investasi terdiri dari perusahaan-perusahaan dengan saham kepemilikan antara 3% hingga 100%.

Di akhir tahun 2008, sektor media dan teknologi informasi tetap menjadi kontributor utama terhadap pendapatan total sebesar 91%, kemudian diikuti oleh portofolio investasi dengan kontribusi sebesar 5% dan sektor jasa keuangan dengan kontribusi sebesar 4% terhadap total pendapatan.

This matter has caused the decrease of several important financial indicators of the Company. The decrease of in-come from operations by 43% to reach Rp 637.74 billion, followed by a net loss to reach Rp 355.26 billion mainly due to the increase in loss on foreign exchange from Rp 137.53 billion in 2007 to Rp 539.64 billion in 2008.

Most economists had projected a bleak global economic outlook in 2009. Despite Indonesia’s relatively good economic foundations, we remain cautious towards the global effects of the domestic economy and on the industry.

The Company was incorporated in 1989, and the current financial crisis is the second crisis it has to endure. The Asian financial crisis occurred in 1998, was a major test for the long term survival of Bhakti Investama. In 1998, the Company was solely engaged in stock brokerage and investment banking, and were operated at the level on the use of loans. That year, Indonesia had a very weak financial system, as majority of its industries were heavily exposed to debts denominated under foreign currencies. The dismantling of the fixed currency exchange rate regime, into a free floating regime, has resulted in the collapse of the financial system, and bankruptcy of most of the businesses having relatively a large foreign denominated debt.

However, the Company was able to weather the crisis, and the Indonesian economy had emerged with a much stronger financial system. Currently, the Company has a much stronger balance sheet, having investments in industries with high potential growths.

Bhakti Investama in 2008

Bhakti Investama’s corporate structure consist of

investments in the media and the information technology sector, with 51.3% shareholdings in PT Global Mediacom Tbk, in the financial services sector with 89.6% ownership in PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and an investment portfolio consisting of companies with shareholdings between 3% to 100%.

As of the year end 2008, the media and information technology sector remained as the major contributor to total revenues with 91% contribution, followed by the investment portfolio with 5% contribution, and financial services that contributed 4% to the total revenues.


(21)

Laporan Direktur Utama | Report from the President Director

Strategi di 2008

Implementasi Strategi Saat ini

Perseroan telah merubah tantangan krisis keuangan Asia 1998 sebelumnya menjadi sebuah peluang, dan dipandang sebagai satu diantara beberapa perusahaan yang sanggup bertahan, serta ikut berperan dalam memulihkan ekonomi Indonesia.

Saat krisis keuangan Asia berlangsung, Perseroan cukup tabah dan memiliki prospek positif dengan berhasil menerapkan berbagai strategi inovatif. Filosofi kami yaitu Visi, Integritas dan Persistensi telah mengubah Perseroan dari sebuah perusahaan yang pada awalnya hanya bergerak dibidang perdagangan efek menjadi salah satu perusahaan investasi terbesar di Indonesia. Strategi kami selalu teruji dalam melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan menarik yang dapat menghasilkan keuntungan tinggi terhadap investasi, serta dapat memberikan nilai yang lebih tinggi bagi Perseroan. Perusahaan-perusahaan yang diambil alih oleh Perseroan dikategorikan sebagai investasi strategis atau dipelihara sebagai portofolio investasi.

Strategi yang diterapkan adalah:

1. Mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahan Perseroan, melakukan resrukturisasi dan reorganisasi perusahaan untuk memperkuat konsep usaha, guna meningkatkan keunggulan kompetitifnya;

2. Mengembangkan aset Perseroan secara strategis, baik melalui pertumbuhan organik maupun melalui akuisisi. Anak-anak perusahaan harus menjadi perusahaan terkemuka di industrinya, dengan terus mengembangkan pasar domestik dan regionalnya; 3. Memperluas jangkauan konsumen, dengan mengarah

pada pangsa pasar lebih besar.

4. Bersinergi dengan bisnis lain untuk menghemat biaya, meningkatkan marjin keuntungan dan meningkatkan rasio laba bersih terhadap modal (ROE) dan investasi.

Strategi 2009

Melangkah Kedepan dengan

Menciptakan Nilai-nilai Strategis

Kami percaya bahwa krisis ekonomi global saat ini akan memberikan bagi Perseroan peluang investasi yang menarik. Krisis ini akan memberikan banyak tekanan, sehingga memberikan peluang lain bagi investor tertentu, untuk mendapat keuntungan tinggi yang menarik. Sebagaimana dengan krisis finansial Asia yang lalu, Perseroan kini siap untuk menjadi salah satu perusahaan yang berperan dalam memulihkan krisis finansial global dengan mengambil langkah-langkah penuh perhitungan

2008 Strategy

Current Strategies Implemented

The Company was able to transform obstacles of the previous Asian financial crisis of 1998 into opportunities, and was regarded as one of the few companies to survive, being a major beneficiary to the Indonesia’s economic recovery.

During the Asian financial crisis, the Company was steadfast enough and had positive perspects by successfully implementing innovative strategies. Our philosophy of Vision, Integrity and Persistence had transformed the company’s fortunes from a company that was solely engaged in stock brokerage into one of the largest investment holding companies in Indonesia. Our strategy has always been persistent to invest in companies having attractive growth prospects that yields a high return on investments, and results to a higher enterprise value for the Company. Enterprises that are acquired by the Company are categorized as either a strategic investment or kept as an investment portfolio.

Strategies implemented are as follows:

1. Identify each company’s strengths and weaknesses, restructure and reorganize the company in order to strengthen its business concept, to increase its competitive advantage;

2. Expand our assets strategically, both organically and by means of acquisitions. Our subsidiaries should become the leading companies in its industries, by continuously expand its domestic and regional markets;

3. Expand the consumers boundaries, by aiming at greater market segment;

4. Develop a synergy with other businesses to reduce costs, generate higher profit margins and increase return on equity and investment.

2009 Strategy

Moving Forward through

Value Creation Strategies

We believe that the current global economic crisis will provide Bhakti Investama with attractive investment opportunities. The current global financial crisis will create many distressed situations that offer discerning investors the opportunity to generate highly attractive returns. As has occurred during the Asian financial crisis, the Company is again poised to be a one of the beneficiaries of the global financial crisis by taking calculated risks and employing innovative strategies that will add value to our


(22)

Perekonomian Indonesia kini sudah lebih baik, sebagai akibat dari krisis finansial Asia. Oleh karena itu kami percaya bahwa krisis ekonomi global ini akan menciptakan ekonomi global yang lebih kuat, dan ekonomi domestik yang lebih kokoh serta prospek bisnis lebih menarik bagi Perseroan.

Perseroan beruntung dapat berada dalam kemitraan yang saling menguntungkan dengan masing-masing individu dan perusahaan yang istimewa. Bhakti Investama juga beruntung dapat memiliki tim manajemen eksekutif yang berdedikasi, serta karyawan yang memberikan banyak kontribusi besar terhadap suksesnya Perseroan. Dengan demikian, atas nama Direksi, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pemangku kepentingan yang telah mendukung usaha kami, dan telah menjadikan Perseroan sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Yang terpenting, saya atas nama Dewan Direksi juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para pemegang saham yang telah mendukung pertumbuhan Perseroan. Tahun 2009 merupakan ulang tahun Perseroan yang ke-20, dan saya percaya bahwa tahun ini akan ditandai dengan berbagai pencapaian yang lebih baik.

The Indonesian economy has become stronger due to the Asia financial crisis. Therefore, we believe that the global financial crisis will create a much stronger global economy which will lead to a stronger domestic economy and a much more attractive business prospect to the Company.

The Company has been fortunate to be in a mutually beneficial business partnership with outstanding individuals and corporations. The Company is also fortunate to have a dedicated team of executive

management and employees that have contributed greatly to the on going success of the company. Therefore, on behalf of the Board of Directors, I wish to express my most appreciation to all stakeholders that have supported our businesses and have established the Company as a leading investment company in Indonesia. Most importantly, I on behalf of the Board of Directors also wish to convey my most appreciation to our shareholders that have supported the growth of the Company. 2009 will be the 20th Anniversary of the Company, and I believe it will be

marked with even greater achievements.

Hary Djaja

Direktur Utama


(23)

Laporan Direksi Utama | Report from the President Director

INVESTASI STRATEGIS

Perseroan


(24)

PT Global Mediacom Tbk (Mediacom)

Pertama kali didirikan dengan nama PT Bimantara Citra pada tanggal 30 Juni 1981. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini berkembang pesat dengan ekspansi ke berbagai industri termasuk multimedia, penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi & otomotif, kimia, hotel & properti, jasa keuangan dan investasi, dan lain-lain hingga tumbuh menjadi konglomerasi tanpa fokus pada bidang usaha tertentu.

Kemudian pada tahun 1995, PT Bimantara Citra melakukan penawaran umum saham perdana melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (saat ini keduanya telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia). Pada tahun 2007, PT Bimantara Citra Tbk merubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk, dengan fokus bisnis utamanya adalah pada bidang media dan teknologi informasi.

Bisnis Mediacom kini terdiri dari beberapa lini yaitu: 1. Lini usaha media dengan pendapatan berbasis konten

dan iklan melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dimana 71,1% sahamnya dimiliki oleh Mediacom. Beberapa perusahaan yang bernaung di bawah MNC antara lain: RCTI (100%), Global TV (100%), TPI (75%), PT Media Nusantara Informasi (100%), PT MNI Global (100%) dan PT MNC Networks (95%). 2. Lini usaha teknologi informasi melalui PT Infokom

PT GlobaL Mediacom Tbk (Mediacom)

First established under the name of PT Bimantara Citra on June 30th, 1981. As time progresses, the Company

rapidly expanded into several industries which included multimedia, broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation & automotive, chemical, hotel & properties, investment, and others. Hence, the Company became a giant conglomeration without focusing on any particular business.

In 1995, PT Bimantara Citra conducted its Initial Public Offering, and listed its shares in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently, both of them had merged into Indonesia Stock Exchange.)

In 2007, PT Bimantara Citra Tbk had changed its name into PT Global Mediacom Tbk, focusing on media and information technology as its main focus of business.

Currently, the line of business of Mediacom includes: 1. Content and advertising based media through

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), of which Mediacom owns 71.1% shares. Several subsidiaries under MNC are: RCTI (100%), Global TV (100%), TPI (75%), P T Media Nusantara Informasi (100%), PT MNI Global (100%) and PT MNC Networks (95%). 2. Information Technology through PT Infokom

Elektrindo (100%).

Media dan Teknologi Informasi

Media and Information Technology


(25)

Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Technology

3. Subscriber based media through PT MNC Sky Vision (Indovision) (51%) and PT Sky Vision Networks (100%).

Content And Advertising Based Media

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)

Listed as a public company on June 22nd, 2007, MNC

is the only media group company in Indonesia which is synergic, integrated, dynamic and creative in dealing with the competitive media business.

Currently, MNC is the largest media group in Indonesia and encompasses a number of TV stations, print media and radio stations, and a number of business units engaging in content production and distribution, Value Added Service (VAS), internet portal and artist management.

3. Lini usaha media dengan pendapatan berbasis langganan melalui PT MNC Sky Vision (Indovision) (51%) dan PT Sky Vision Networks (100%).

Lini Usaha Media Berbasis Konten dan Iklan

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)

Tercatat sebagai perusahaan publik pada tanggal 22 Juni 2007, MNC merupakan satu-satunya grup media di Indonesia yang sinergis, terintegrasi, dinamis dan kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis media yang kompetitif.

Saat ini MNC merupakan grup media terbesar di Indonesia dan membawahi beberapa stasiun televisi, media cetak dan stasiun radio serta menaungi sejumlah unit usaha yang bergerak di bidang Produksi dan Distribusi Konten, Layanan Value Added Service (VAS), portal internet maupun manajemen artis.

MNC memiliki dan mengoperasikan tiga stasiun televisi nasional yaitu RCTI, TPI dan Global TV. Secara kolektif, menurut AGB Nielsen Media Research, tiga jaringan televisi MNC menguasai rata-rata 32,6% pangsa pemirsa Indonesia dan 35,8% dari total belanja iklan kotor televisi selama tahun 2008.

MNC owns and operates three national TV station namely RCTI, TPI and Global TV. Collectively, according to AGB Nielsen Media Research, the three MNC television network command an average of 32.6% share of Indonesian audience and 35.8% of gross total of advertising expenses in television in 2008.


(26)

Dalam industri media cetak, MNC memiliki surat kabar harian Seputar Indonesia dan tabloid Genie, Mom&Kiddie, Realita dan yang baru saja diluncurkan pada bulan April 2008, adalah dua majalah gaya hidup HighEnd dan HighEnd Teen.

Melalui MNC Networks, MNC mengoperasikan dan mengelola salah satu jaringan radio terbesar di Indonesia yaitu Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI dan Women Radio.

Dengan memiliki tiga jaringan televisi nasional, MNC memiliki content library terbesar di Indonesia yang mencapai sekitar 79.529 jam program per Desember 2008.

MNC memproduksi program-program khusus yang ditayangkan melalui televisi berlangganan, yaitu: 1. MNC News: program saluran berita 24 jam,

infotainment, berita olahraga, dan berita gaya hidup. 2. MNC Entertainment: program saluran hiburan 24 jam

terdiri dari serial drama, film lokal, komedi situasi, reality shows dan konten hiburan lainnya.

3. MNC Music Channel: program saluran musik 24 jam. 4. MNC The Indonesian Channel: konten umum 24 jam

dengan target distribusi pada pasar internasional. Melalui platform media terpadunya, MNC berhasil mengkombinasikan keahlian dalam berbagai media untuk memberi nilai tambah pada produk-produk yang ada atau menciptakan produk-produk dan layanan-layanan yang baru secara sekaligus. Diantaranya adalah dengan layanan VAS yang memiliki volume traffic SMS yang meningkat. Selain kegiatan VAS yang dilakukan di Indonesia, MNC juga mengoperasikan bisnis Wireless Value Added Services (WVAS) di Cina melalui Linktone Ltd., yang merupakan salah satu penyedia jasa hiburan interaktif nirkabel terkemuka untuk konsumen Cina.

MNC juga membentuk Divisi Manajemen Artis melalui Star Media Nusantara, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengikat, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi superstar berikutnya dalam dunia hiburan.

In the print media industry, MNC owns Seputar Indonesia newspaper and Genie, Mom&Kiddie, Realita tabloids and two life style magazines recently been launched on April 2008 were HighEnd and HighEnd Teen.

Through MNC Networks, MNC operates and manages one of the largest radio networks in Indonesia namely Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI and Women Radio.

By owning three national TV networks, MNC owns the largest content library in Indonesia, possessing up to around 79,529 program hours as of December 2008.

MNC produces special programs broadcasted by pay TV, which includes:

1. MNC News: a 24-hour news channel, infotainment, sport news, and lifestyle news program.

2. MNC Entertainment: a 24-hour entertainment channel program comprising of: drama series, local movie, comedy, reality shows and other entertainment contents.

3. MNC Music Channel: a 24-hour music channel program.

4. MNC The Indonesian Channel: a 24-hour general content, aiming at international distribution targets. Through its new integrated media platform, MNC have succeeded in combining expertise from various media to provide added value on the existing products and or simultaneously develop new products and services. Among which is the VAS with ever increasing traffic volume of SMS.

In addition to VAS activities in Indonesia, MNC also operates a Wireless Value Added Services (WVAS) business in China through Linktone Ltd., one of the leading providers of wireless interactive entertainment services for the Chinese consumers.

MNC has established an Artist Management Division through Star Media Nusantara, engaged in identifying, securing, promoting and managing talented artist to become the next generation superstars in the entertainment world.


(27)

Media dan Teknologi Informasi | Media and information Technology

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

RCTI is the first private national TV station in Indonesia, with an average audience share of 16.3% during 2008. RCTI has the largest broadcast coverage among all nationwide TV stations, reaching 180 million viewers in 319 cities accross Indonesia. RCTI captures a high percentage of TV advertising revenue of 14.09% in 2008. Its programming line up includes drama series, news, sports, music, entertainment, variety show, children’s program, and others aimed at middle to upper class audiences (ABC 5+).

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)

TPI is the fifth highest rated national TV broadcasting network in Indonesia based on audience share, of approximately 10.5% during 2008. Having a significant national broadcast coverage, TPI reached 162 million viewers in 185 cities accross Indonesia. TPI is positioned to appeal to the middle to lower income consumers in Indonesia (category CDE 5+).

PT Global Informasi Bermutu (Global TV)

Global TV is the primary channel of MNC to broadcast MTV, VH-1, and Nickelodeon content in the Indonesian language under exclusive agreement with MTV Asia LDS and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. Has significant national broadcast coverage, reaching 170 million viewers in 219 cities accross Indonesia. Global TV caters to children, teenagers, and young families in the middle to high income (category ABC 5-34). For the year ended 31st,

December 2008, Global TV has 5.7% of audience share.

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)

RCTI adalah stasiun TV swasta nasional pertama di Indonesia yang memiliki pangsa pemirsa rata-rata sekitar 16,3% pada tahun 2008. Jangkauan siaran RCTI merupakan terluas diantara stasiun-stasiun TV nasional, mencapai sekitar 180 juta pemirsa di 319 kota di seluruh Indonesia. Pangsa pasar belanja iklan RCTI mencapai persentase yang tertinggi sebesar 14,09% pada tahun 2008. Susunan program RCTI mencakup serial drama, berita, olahraga, musik, hiburan, variety show, acara anak-anak, dan lain-lainnya ditayangkan untuk target pemirsa keluarga kelas menengah ke atas (ABC 5+).

PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)

TPI merupakan jaringan siaran TV nasional dengan rating tertinggi kelima di Indonesia berdasarkan pangsa pemirsa, sekitar 10,5 % di tahun 2008. TPI memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 162 juta pemirsa di 185 kota di seluruh Indonesia. TPI diposisikan untuk menarik konsumen dengan penghasilan menengah hingga menengah ke bawah di Indonesia (kategori CDE 5+)

PT Global Informasi Bermutu (Global TV)

Global TV adalah saluran utama MNC untuk menyiarkan konten MTV, VH-1, dan Nickelodeon dalam bahasa Indonesia melalui perjanjian eksklusif dengan MTV Asia LDS dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd. Global TV memiliki jangkauan siaran nasional yang luas, mencapai sekitar 170 juta pemirsa di 219 kota di seluruh Indonesia. Target pemirsa Global TV adalah anak-anak, remaja, dan keluarga muda dengan penghasilan menengah keatas (kategori ABC 5-34). Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, Global TV memiliki pangsa pemirsa sebesar 5,7%.

Selain itu, MNC juga memiliki Okezone.com, yaitu sebuah portal internet yang dapat memberikan platform online untuk mempresentasikan konten berita dan non-berita, termasuk konten dari bisnis televisi, radio, dan media cetak yang sudah ada. Saat ini, menurut alexa.com, Okezone.com berada di peringkat ke-26 dalam kelompok 100 portal internet teratas di Indonesia.

In addition, MNC also owns Okezone.com, an internet portal providing an online platform to present news and non-news contents, including business contents available from television, radio, and the print media. Currently, according to alexa.com, Okezone.com is ranked at the 26th


(28)

PT Media Nusantara Informasi

MNC meluncurkan koran harian Seputar Indonesia di bulan Juni 2005. Koran tersebut melakukan diferensiasi dengan menyajikan kepada pembaca empat bagian berbeda yang terdiri dari laporan yang mendalam mengenai berita, gaya hidup, olah raga, dan hiburan. Koran tersebut juga memiliki ciri khas tersendiri karena tersedia sebagai koran nasional dan juga sebagai koran lokal dengan konten lokal dan halaman depan yang berbeda.

Saat ini Seputar Indonesia tersedia dalam edisi nasional dan 6 edisi lokal di propinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Alasan mengenai diedarkannya edisi lokal oleh karena keterikatan masing-masing kawasan regional terhadap koran yang meliput berita lokal dengan pandangan dari masyarakat setempat. Oleh karena itu MNC dapat memberikan pembacanya liputan yang lebih mendalam mengenai berita nasional dan lokal dan juga dapat memperluas cakupan pengiklan yang memiliki target pasar dan tujuan yang berbeda-beda.

PT MNI Global

Merupakan perusahaan media cetak yang menerbitkan tabloid Genie, tabloid Mom & Kiddie, dan tabloid Realita.

Tabloid Genie merupakan tabloid infotainment yang berfokus pada gaya hidup dan gosip selebriti dengan target pembaca ABC 15-34. Selama tahun 2008, Genie naik peringkat menjadi nomor dua dalam jumlah sirkulasi mingguan.

Tabloid Realita mengangkat cerita tentang pengalaman pribadi selebriti dan tokoh publik, dengan target pembaca adalah ABC 15+.

Tabloid Mom & Kiddie berfokus pada informasi dan artikel yang berkaitan dengan ibu, anak, serta kebutuhan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak.

PT MNI Entertainment

Pada bulan April 2008, MNC meluncurkan majalah HighEnd dan HighEnd Teen melalui PT MNI Entertainment. HighEnd adalah sebuah majalah eksklusif yang mengulas tentang gaya hidup dan mode. Majalah HighEnd Teen dikhususkan untuk pembaca usia remaja. Kedua majalah ini diterbitkan bulanan.

PT Media Nusantara Informasi

MNC launched a daily newspaper called Seputar Indonesia in June 2005. The newspaper differentiates itself by providing readers with four separate sections consisting of in depth reporting on news, lifestyle, sport and entertainment. The newspaper is also unique in that it is available as a national newspaper and as a local paper with its localized content and distinct front page.

Seputar Indonesia is currently available in national edition and in 6 local editions in the provinces of North Sumatra, South Sumatra, West Java, Central Java, East Java, and South Sulawesi.

The rationale for the localized editions is due to the affinity of local regions to a newspaper which covers local news with local views. MNC is thus able to provide readers with a more in depth coverage of local and national news and tap into a wider range of advertisers with its own specific target markets and objectives.

PT MNI Global

Is a company which is focused on the publication of Genie, Mom & Kiddie, and Realita tabloids.

Genie Tabloid is an infotainment tabloid that focuses on lifestyle and celebrity gossips aiming at ABC 15-34 readers. During 2008, Genie rose to become second highest in terms of weekly circulation.

Realita Tabloid has a focus on exposing personal real life experiences of celebrities and public figures aiming at ABC 15+.

Mom & Kiddie Tabloid is focused on information and articles related to motherhood and providing guidance to parents to raise and educate their children.

PT MNI Entertainment

In April 2008, MNC launched a luxurious lifestyle and fashion magazines, named HighEnd and HighEnd Teen through MNI Entertainment. HighEnd is an exclusive magazine which focuses on life style and fashion. HighEnd Teen magazines are specifically targeted at teenagers. Both magazines are released on monthly basis.


(29)

MNC Networks mengoperasikan dan

mengelola jaringan radio terbesar di

Indonesia dengan lebih dari 9 juta pendengar

di 209 kota dengan menggunakan 43 jaringan.

MNC Networks operates and manages the largest radio networks in Indonesia with over 9 million listeners in 209 cities by utilizing 61 networks.

Media dan Teknologi Informasi | Media and Information Technology

PT MNC Networks

MNC Networks didirikan pada bulan Agustus 2005 yang mengoperasikan dan mengelola jaringan radio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 9 juta pendengar di 209 kota dengan menggunakan 43 jaringan.

Jaringan radio MNC Networks terdiri dari empat format (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) yang menargetkan semua golongan ekonomi (ABCDE):

•฀ Trijaya FM adalah radio berita pertama dengan jaringan terbesar di Indonesia yang memiliki 17 jaringan nasional. Target pendengar Trijaya FM adalah para professional muda (ABC 25+).

•฀ Women Radio merupakan satu-satunya radio khusus untuk wanita (ABC 21+) yang menyajikan pendengarnya informasi mengenai masalah wanita seperti kesehatan, hubungan ibu dan anak, pendidikan, kecantikan, dan informasi mode pakaian. •฀ Radio Dangdut TPI menjangkau lebih dari 4 juta

pendengar (BCDE 10+) khususnya di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi) dan merupakan stasiun radio dangdut populer dan terbaik di Jabodetabek.

•฀ ARH Global adalah satu-satunya stasiun radio yang menargetkan generasi muda (ABC 15+) yang melakukan penyiaran secara serentak di dua pasar yang berbeda yaitu Jakarta dan Jawa Barat.

PT MNC Networks

MNC Networks was established in August 2005 which operates and manages the largest radio networks in Indonesia with over 9 million listeners in 209 cities by utilizing 43 networks.

Our MNC radio networks consists of four formats (Trijaya FM, Women Radio, Radio Dangdut TPI, and ARH Global) and targeting all income segments (ABCDE):

•฀฀ Trijaya FM is the first news radio with the widest network in Indonesia consisting of 17 owned operated radio stations within the networks across the country. The target listeners of Trijaya FM are young professionals (ABC 25+).

•฀฀ Women Radio is the only radio dedicated to women (ABC 21+) by providing its listeners with information on women’s issues such as health, motherhood, education, beauty and fashion tips.

•฀฀ Radio Dangdut TPI reaches more than 4 million listeners (BCDE 10+) in greater Jakarta area

(Jabodetabek - Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, and Bekasi) alone and is popular and the best Dangdut music radio station in Jabodetabek.

•฀฀ ARH Global is the only radio station targeting the younger generation (ABC 15+) with simultaneous broadcast on two radio stations from two different markets simultaneously i.e. Jakarta and West Java.


(30)

Lini Usaha Media Berbasis Langganan

PT MNC Sky Vision (Indovision)

Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1989, Indovision merupakan pelopor dalam industri TV berlangganan di Indonesia. Dengan beragam program yang meliputi film, olah raga, serial, musik, film dokumenter serta muatan siaran lokal dan regional, Indovision bertekad untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Indovision menggunakan frekuensi S-Band yang tahan terhadap segala kondisi cuaca.

Berbagai saluran internasional bermutu yang disediakan oleh Indovision untuk memanjakan pelanggannya, antara lain: Star Movies, HBO , CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV serta saluran-saluran lainnya. Saat ini, Indovision merupakan operator TV berlangganan terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 60%, dengan layanan lebih dari 40 saluran dan 19 stasiun radio.

Indovision tengah mempersiapkan strategi baru yang mana pada pertengahan tahun 2009 akan meluncurkan satelit baru yaitu Indostar II. Dengan adanya satelit baru itu, maka kapasitas transponder akan bertambah dari 5 menjadi 10 transponder, serta bertambahnya pula kapasitas channel dari 60 menjadi 150 channel. Hal itu akan berdampak positif sehingga meningkatkan jumlah program siaran Indovision yang akan disiarkan di seluruh Indonesia.

Subscriber Based Media

PT MNC Sky Vision (Indovision)

Established on 8th August 1989, Indovision is the pioneer

in pay TV industry in Indonesia. With various programs including movies, sports, documentaries, serials, music, local and regional content, Indovision is poised to deliver the best service to its subscribers. Indovision operates with S-Band frequency that is immune to weather conditions.

Various prime international channels are provided by Indovision to indulge its customers including Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV, and many others.

Currently, Indovision is the largest pay TV operator in Indonesia with market share to reach 60%, providing more than 40 channels and 19 radio stations.

Indovision is preparing a the new strategy, in which it plans to launch a new satellite in mid of 2009 named as Indostar II. With the new satellite, the transponder capacity will be increased from 5 to 10 transponders, as well as increasing channel capacity from 60 into 150 channels. It will generate a positive impact as increasing quantity of Indovision programs will be broadcasted across the country.


(31)

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas tayangan program Indovision, maka Indovision akan menghadirkan program siarannya dengan teknologi HD (High Definition), yang merupakan teknologi broadcasting HD pertama yang digunakan di Indonesia.

Dengan strategi usaha yang akan dilakukan di atas, maka Indovision berharap akan dapat meningkatkan jumlah pelanggannya di tahun 2009.

PT Sky Vision Networks (SVN )

SVN didesain sebagai operator media berlangganan di Indonesia dengan memberikan layanan televisi berlangganan yang ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah serta layanan mobile TV dengan menggunakan teknologi DVB-H (Digital Video Broadcasting – Handheld) dan TDMB (Terrestrial Digital Multimedia Broadcast) sebagai platformnya.

Lini Usaha Teknologi Informasi

PT Infokom Elektrindo (Infokom)

Sejak pertama kali didirikan pada tanggal 1 Mei 1998, Infokom telah memposisikan dirinya sebagai sebuah ICTO (Information, Communication, Technology & Operation) dengan mengembangkan bisnis portofolionya menjadi internet broadband yang memberikan nilai tambah bagi konsumennya.

Saat ini, Infokom merupakan operator VSAT ketiga terbesar dan penyedia SMS premium terbesar di Indonesia. Infokom juga dipandang sebagai penyedia konten terbaik selama tiga tahun terakhir berturut-turut, dan telah mendapat penghargaan sebagai Mitra Emas Telkomsel dari Telkomsel.

In addition, to improve the quality of broadcasting services, Indovision is to use HD technology (High Definition), being the first HD broadcasting technology in Indonesia.

With this new business strategy Indovision is expected to increase the number of subscribers in 2009.

PT Sky Vision Networks (SVN )

SVN was established to be the leading subscription-based media operator in Indonesia by providing Direct-to-Home Pay TV services catering middle to lower market segment and mobile TV services using DVB-H (Digital Video Broadcasting - Handheld) and TDMB (Terrestrial Digital Multimedia Broadcast) as the platform.

Information Technology

PT Infokom Elektrindo (Infokom)

Since the establishment on May 1st, 1998, Infokom has

positioned itself as an ICTO (Information, Communication, Technology & Operation) by developing its business portfolio into internet broadband and delivering added values to customers.

Today, Infokom is the third largest VSAT Operator and the largest premium SMS Provider in Indonesia. Infokom is also regarded the best Content Provider in the last three consecutive years and received accolade as Telkomsel’s Gold Partners from Telkomsel


(32)

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) didirikan pada tanggal 15 Juli 1999. Semenjak itu, BCAP telah menjalankan kegiatan usaha di bidang Jasa Keuangan, Perantara dan Perdagangan Efek, Penjamin Emisi Efek, serta Jasa Riset dan Pengembangan Bisnis.

Pada tanggal 8 Juni 2001, BCAP melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 62,5 miliar serta mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tahun 2003, Perseroan menjadikan BCAP sebagai perusahaan induk untuk bidang usaha Jasa Keuangan yang terintegrasi dalam berbagai bidang sektor keuangan. Beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam BCAP adalah PT Bhakti Securities yang bergerak di bidang sekuritas, PT Bhakti Asset Management yang berfokus pada sektor jasa pengelolaan dana atau Manajer

Jasa Keuangan

|

Financial Services

Pada tahun 2003, Perseroan menjadikan BCAP sebagai perusahaan

induk untuk bidang usaha Jasa Keuangan yang terintegrasi

dalam berbagai bidang sektor keuangan.

In 2003, the Company has developed BCAP to become a holding company of its fully integrated financial

services business.

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk

PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) was established on July 15th, 1999. Since then, BCAP has carried out financial

services activities, such as brokerage, underwriting, and research and development.

On June 8th, 2001, BCAP has completed an Initial Public

Offering (IPO) and has succeeded to generate funds amounted to Rp 62.5 billion and has listed itself in the previously known as Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock exchange.

In 2003, the Company has developed BCAP to become a holding company of its fully integrated financial services business. Several Company’s subsidiaries in BCAP are PT Bhakti Securities, engaged in the securities business, PT Bhakti Asset Management, focusing on fund manage-ment or investmanage-ment managemanage-ment, and PT Bhakti Finance, involved in the multifinance business.


(1)

PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN- DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT FOR THE YEARS THEN ENDED (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued

119 -b Pada tanggal 8 Agustus 2007, M8T

mengadakan perjanjian swap dengan Lehman Brothers Special Financing yang berlaku efektif tanggal 15 Agustus 2007 sampai dengan 1 Maret 2013 untuk mengelola risiko pergerakan tingkat bunga dengan nilai notional sebesar US$ 100 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut M8T membayar tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun secara enam bulanan dan menerima tingkat bunga floating maksimum 11,25% dikalikan dengan RangeAccrual per tahun sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian swap. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai wajar instrumen keuangan derivatif ini sebesar US$ 299.212 (ekuivalen Rp 2.818 juta) yang dicatat sebagai piutang lain-lain dan pengurang beban bunga dan keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan teknik penilaian dengan menggunakan data pasar Bloomberg.

b On August 8, 2007, M8T entered into a swap agreement with Lehman Brothers Special Financing effective August 15, 2007 until March 1, 2013 with a notional amount of US$ 100 million to manage the exposure to interest rate movement. Based on the agreement, M8T will pay fixed interest rate of 10.45% per annum semi-annually and will receive floating interest rate of of 11.25% multiplied by Range Accrual as defined in the swap agreement per annum. As of December 31, 2007, the fair value of the derivative financial instrument amounted to US$ 299,212 (equivalent to Rp 2,818 million) which was recorded as other accounts receivable and deduction from interest expense and financial charges. The fair value was determined based on the valuation technique using Bloomberg’s market data.

Pada tahun 2008, Mediacom telah mendivestasi 47,81% saham M8T yang dimiliki Perusahaan (Catatan 4), sehingga nilai wajar instrumen keuangan derivatif ini tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tahun 2008.

In 2008, Mediacom has divested 47.81% of its investment in M8T shares owned by the Company (Note 4), therefore the fair value of the derivative financial statement were excluded from the Company’s 2008 consolidated financial statements.

61. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

61. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2008 and 2007, the Company and its subsidiaries have assets and liabilities in foreign currencies as follows:

Mata uang Mata uang

asing/Foreign asing/Foreign

currency Ekuivalen/ currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah full amount) Rupiah

Aset Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

US$ 85.160.978 932.513 97.164.332 915.191 Euro 12.830 198 18.727 258 Yen 577.008 70 578.082 48 Lainnya/Others - 101 - 69 Bank yang dibatasi

penggunaannya US$ - - 2.215.673 20.869 Restricted cash in bank

Investasi jangka pendek US$ 11.647.519 127.540 6.171.150 58.126 Short-term investments Piutang usaha US$ 35.585.777 389.664 12.842.737 120.966 Trade accounts receivable

Lainnya/Others - 228 - 15

Piutang pembiayaan US$ 951.643 10.420 - - Financing receivables

Piutang lain-lain US$ 14.747.144 161.481 603.966 5.689 Other accounts receivables

Lainnya/Others - - - 6

Uang muka dan Advances and

biaya dibayar dimuka US$ 1.442.352 15.794 5.820 55 prepaid expenses Aset lain-lain US$ 8.042.040 88.060 1.673.309 15.762 Other assets

Jumlah aset 1.726.069 1.137.054 Total assets


(2)

PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN- DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT FOR THE YEARS THEN ENDED (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued

120

-Mata uang Mata uang

asing/Foreign asing/Foreign

currency Ekuivalen/ currency Ekuivalen/ (nilai penuh/ Equivalent (nilai penuh/ Equivalent full amount) Rupiah full amount) Rupiah

Kewajiban Liabilities

Hutang bank US$ 5.549.902 60.771 9.009.173 84.858 Bank loans Wesel bayar US$ 2.400.000 26.280 1.605.000 15.117 Notes payable Hutang usaha US$ 21.527.077 235.722 17.605.286 165.824 Trade accounts payable

Euro 1.403.041 21.652 963.881 13.263

Yen 102.359.216 12.409 -

-Lainnya/Others - 262 - 571

Hutang lain-lain US$ 2.056.166 22.515 2.155.018 20.298 Other accounts payable Euro 63.626 982 46.561 641

Lainnya/Others - 14 - 119

Biaya masih harus dibayar US$ 8.852.462 96.934 4.802.954 45.239 Accrued expenses Euro 149.630 2.309 183.540 2.526

Lainnya/Others - 226 -

-Pinjaman jangka panjang US$ 101.129.520 1.107.368 90.955.078 856.706 Long-term loans

Hutang pihak hubungan Payable to related

istimewa US$ 1.005 11 - - parties Hutang obligasi US$ 269.120.238 2.946.867 405.923.692 3.823.396 Bonds payable

Kewajiban tidak lancar Other noncurrent

lain-lain US$ 1.431.071 15.670 1.459.688 13.749 liabilities

Jumlah kewajiban 4.549.992 5.042.307 Total Liabilities

Kewajiban - bersih (2.823.923) (3.905.252) Net Liabilities

2008 2007

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 1 Mei 2009 adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2008 and 2007 and the prevailing rates on May 1, 2009 were as follows:

1 Mei/May 1,

2009 2008 2007

Rp Rp Rp

US$ 1 10.655 10.950 9.419 US$ 1

Euro 1 14.122 15.432 13.760 Euro 1

Yen 100 10.773 12.123 8.306 Yen 100

31 Desember/December 31,

Pada tahun 2008 dan 2007, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh kerugian kurs sebesar Rp 539.641 juta dan Rp 137.531 juta.

In 2008 and 2007, the Company and its subsidiaries incurred loss on foreign exchange of Rp 539,641 million and Rp 137,531 million.


(3)

PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 SERTA UNTUK TAHUN- DECEMBER 31, 2008 AND 2007 AND TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT FOR THE YEARS THEN ENDED (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued

121 -62. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL

TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

62. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES

Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan.

The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay its debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery.

Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.

Nevertheless, the Company and its subsidiaries has considerable financial resources to maintain its operation.

Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.

The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook.

Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.

The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements konsolidasi.

63. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

63. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 121 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 1 Mei 2009.

The consolidated financial statements on pages 3 to 121 were approved and authorized for issue by the Directors on May 1, 2009.


(4)

Halaman ini sengaja dikosongkan


(5)

(6)

PT bhakti investama tbk

Menara Kebon Sirih 5th Floor

Jl. Kebon Sirih No 17-19 Jakarta 10340, Indonesia T. +62 21 392 5000 F. +62 213983 6870

E. bhit@bhakti-investama.com W. www.bhakti--investama.com