Sejarah Perum Pegadaian Gambaran Umum Perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perum Pegadaian

Perum pegadaian sebagai perusahaan yang memberikan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang bergerak telah lama dikenal di Indonesia yaitu sejak masa VOC ± tahun 1746. Hingga kini, Pegadaian telah mengalami lima periode periode pemerintahan yaitu: 1. Periode VOC 1746- 1811 2. Periode Penjajahan Inggris 1811- 1816 3. Periode Penjajahan Belanda 1816-1942 4. Periode Penjajahan Jepang 1942- 1945 5. Periode Kemerdekaan Sejarah Pegadaian dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC suatu maskapai perdagangan dari Belanda datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang. Dalam memperlancar kegiatan perekonomiannya VOC mendirikan Bank van Leening yaitu Lembaga keuangan kredit yang memberikan kredit dengan system gadai. Bank van Leening didirikan Belanda di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746 berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Van Imhoff. Pada Tahun 1800 setelah VOC dibubarkan, Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan yang merinci jenis barang yang dapat digadaikan seperti emas, perak, kain dan sebagian perabot rumah tangga, yang dapat disimpan dalam waktu yang relative singkat. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari tangan Belanda 1811-1816, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles 1811 memutuskan untuk membubarkan Bank Van leenning dan mengeluaran peraturan yang menyatakan bahwa setiap orang boleh mendirikan usaha gadai dengan izin dari pemerintah daerah setempat. Dari penjualan lisensi ini pemerintah memperoleh tambahan pendapatan. Ketika Belanda kembali berkuasa di Indonesia 1816, pemerintah Belanda melihat bahwa pegadaian yang didirikan pada masa kekuasaan Inggris banyak merugikan masyarakat, pemegang hak banyak melakukan penyelewengan, mengeruk keuntungan unutk diri sendiri dengan menetapkan bunga pinjaman sewenang-enang. Berdasarkan penelitian oleh lembaga penelitian yang dipimpin oleh Wolf van Westerrode pada tahun 1900 didsarkan agar sebaiknya kegiatan pegadaian sebaiknya ditangani oleh pemerintah sehingga dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat peminjam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pemerintah mengeluarkan Staatsblad No 131 tanggal 12 Maret 1901 yang pada prinsipnya mengatur bahwa pendirian pegadaian merupakan monopoli dan karena itu hanya bisa dijalankan oleh pemerintah. Berdasarkan undang- undang ini maka didirikanlah pegadaian negara pertama di kota Sukabumi Jawa Barat pada tanggal 1 april 1901. Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah da sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai perusahaan Negara PN sejak 1Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.71969 menjadi Perusahaan Jawatan PERJAN dan berdasarkan Peraturan Pemerintah NO.101990 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No.1032000 berubah lagi menjadi Perisahaan Umum PERUM hingga sekaran. Dengan landasan hokum ini diharapkan Pegadaian lebih mampu mengembangkan usahanya selaku perusahaan Negara dengan status Badan Hukum Milik Negara BUMN dan merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB untuk mencari keuntungan tanpa harus meninggalkan misis utamanya yaitu: a. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai. b. Pencegahan preaktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman atas dasar hukum gadai dan pinjaman tidak wajar lainnya.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perum Pegadaian