Metode Eksponensial Smoothing Latar Belakang

2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan data historis yang ada. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode-metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut: 1. Adanya informasi tentang keadaan masa lalu 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data 3. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang. Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola, perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh random. Yang termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing, dekomposisi, Box-Jenkins.

2.4 Metode Eksponensial Smoothing

Peramalan dengan metode smoothing eksponensial ganda pertumbuhan tiga buah nilai data dan satu nilai alfa α. Metode smoothing peramalan merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai suatu periode yang akan datang. Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dihitung menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data yang terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru di beri bobot yang lebih besar. Pada peramalan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak tahun 2015-2017 dengan Eksponensial Smoothing memiliki beberapa tahapan. Persamaan-persamaan yang digunakan dalam Smoothing Eksponensial Ganda adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Menentukan Smoothing Tunggal S ’ t S ’ t = α X t + 1- α S ’ t-1 b. Menentukan Smooting Ganda S ” t S ” t = α S t + 1- α S t-1 c. Menentukan Besarnya Konstanta a t a t = S t + S’ t - S t = 2 S t – S t d. Menentukan Besarnya Slope b t b t = α α S t – S t e. Menentukan Besarnya Forecast F t+m F t + m = t + b t m m adalah periode yang akan diramalkan. Rumus-rumus tersebut di atas akan digunakan untuk meramalkan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di kota Pematang Siantar untuk tahun 2015- 2017. Alasan penulis memilih metode Eksponensial Smoothing sebagai metode peramalan yang akan digunakan adalah karena penulis melihat bahwa selisih jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di kota Pematang Siantar dari tahun ke tahun tidak konstan atau mengalami naik-turun, sehingga penulis menggunakan metode tersebut untuk melakukan pemulusan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di kota Pematang Siantar dari tahun ke tahun sebelum melakukan peramalan terhadap jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di Kota Pematang Siantar untuk beberapa tahun ke depan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan Bakar Minyak merupakan hal yang penting di suatu negara, terutama dalam bidang ekonomi. Bahan Bakar Minyak dijadikan alat operasional pada industri- industri yang ada di Indonesia, karena Bahan Bakar Minyak dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan operasional perusahaan. Misalnya penggunaan minyak sebagai bahan bakar mesin, sebagai instrumen biaya transportasi dan masih banyak lainnya. Distribusi Bahan Bakar Minyak di Indonesia khususnya di kota Pematang Siantar semakin besar dan berkembang pesat seiring perkembangan penduduk dan juga arus globalisasi, sehingga stasiun pengisian bahan bakar umum sebagai agen resmi penyalur BBM juga kian berkembang pesat. Melihat keadaan yang sudah banyak terjadi, distribusi yang dipasokkan kepada masyarakat sangatlah tidak memadai dengan kebutuhan konsumsi, dan pengertian dari distribusi itu sendiri. Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Distribusi merupakan kegiatan ekonomi menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi. Dari berbagai pendapat tentang pengertian dari distribusi, dapat menyangkut dengan adanya daya beli pada masyarakat, dan daya beli masyarakat akan menurun drastis, terlebih saat ini masih dalam proses pemulihan ekonomi. Jika daya beli menurun ekonomi tidak berjalan maksimal. Ini bisa berpengaruh terhadap peningkatan inflasi. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data statistik yang ada dapat dilihat bahwa Bahan Bakar Minyak sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kota Pematang Siantar maupun di Indonesia. Oleh karena itu salah satu persyaratan yang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tersebut adalah dengan cara meningkatkan jumlah pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Kota Pematang Siantar. Maka penulis memaparkan ke dalam tugas akhir yang berjudul “PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR PADA TAHUN 2015- 2017 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH