7. Square error Untuk periode ketiga yaitu pada sel H4 dapat dicari dengan menggunakan rumus
=G42 sehingga menghasilkan angka 3.333.363,1. Untuk periode keempat sampai periode kesepuluh tinggal menyalin rumus H4.
4.3 Hasil dalam Metode Brown
Gambar 4.4 Hasil Peramalan dalam Metode Brown
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan sebelumnya pada BAB 3 maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pada hasil peramalan metode smoothing eksponensial ganda dengan satu parameter dari Brown didapat analisis dengan nilai MSE yang terkecil adalah
dengan α=0,5 yakni MSE=7.561.496,2. 2. Bentuk persamaan peramalan dari jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di
Kota Pematang Siantar untuk α=0,5 berdasarkan tahun 2005-2014 adalah: = 116.306,4 + 145,4171
3. Diperkirakan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di Kota Pematang Siantar untuk periode ke 11, ke 12, ke 13 pada tahun 2015, 2016, 2017 adalah
116.431,82 , 116.597,23 , 116.742,65.
5.2 Saran
1. Dalam meramalkan jumlah pendistribusian bahan bakar minyak di Kota Pematang Siantar dengan menggunakan metode pemulusan eksponensial ganda
linier satu parameter dari Brown akan sangat membantu jika menggunakan alat bantu komputer khususnya program aplikasi Excel.
2. Dengan menganalisis data yang terus meningkat tiap tahunnya, diramalkan pendistribusian bahan bakar minyak di Kota Pematang Siantar di masa yang
mendatang akan terus meningkat. Untuk menghadapi kondisi tersebut hendaknya pihak Pertamina membuat suatu kebijakan baru dalam mendistribusikan bahan
bakar minyak.
Universitas Sumatera Utara
3. Metode yang dibahas dalam tugas akhir ini akan sangat membantu sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian peramalan forecasting
Peramalan forecasting adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau
kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut didasarkan atas bermacam-macam cara, diantaranya adalah Metode
Pemulusan Eksponensial atau Rata-Rata Bergerak dan Metode Box Jenkins. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain, metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat
objektif. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena itu, metode peramalan termasuk dalam kegiatan peramalan
kuantitatif. Serta teknik dan metode peramalannya. Metode peramalan dapat memberikan cara pengerjaan yang teratur dan terarah,
sehingga dengan demikian dapat dimungkinkan penggunaan teknik-teknik penganalisaan yang lebih maju. Dengan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka
diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara
ilmiah. Disamping itu, metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan
pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan. Sehingga bila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan
peramalan maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data yang
digunakan. Selama data maupun informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.
2.2 Kegunaan Peramalan