Pedoman Penulisan METODE PENELITIAN

1. Prosedur dan Mekanisme Pengajuan Pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB:

4 Berikut Prosedur yang harus diikuti calon nasabah yang ingin mengajukan Pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB: a. Mengisi formulir permohonan pembiayaan dan disertai dengan Surat Pemesanan Rumah SPR dari developerpengembang b. Melampirkan dokumen kelengkapan KPR dan surat pernyataan c. Verifikasi calon nasabah BI Checking dan verifikasi via telepon d. Wawancara calon nasabah e. Analisa kelayakan nasabah f. Appraisal Analisa harga pasar dari agunan g. Persetujuan pembiayaan oleh Branch Manager h. Akad Pembiayaan i. Serah terima rumah j. Surat pernyataan verfikasi kelengkapan dokumen direkap dan diregister k. Kirim dokumen ke Kementerian Perumahan Rakyat KEMENPERA Adapun mekanisme penyaluran pembiayaan KPR Syariah bersubsidi pada BTN Syariah Cabang Tangerang sebagai berikut : a. Nasabah mengajukan permohonan awal pembiayaan KPR Bersubsidi secara kolektif dengan melampirkan surat keterangan bahwa nasabah belum mempunyai rumah dari kelurahan setempat serta surat keterangan dari kecamatan. 4 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN Syariah Cabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016. b. Berikan penjelasan dan wawancara secara terperinci kepada nasabah mengenai pembiayaan yang diinginkan, setelah itu nasabah dianjurkan untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam pengajuan pembiayaan KPR subsidi. c. Apabila dokumen-dokumen dan syarat-syarat yang telah diajukan tersebut telah terpenuhi, maka langsung dipelajari serta dianalisa oleh Financing Service Officher FSO. d. Setelah dipelajari dan sesuai dengan standar oprasional produksi SOP maka langsung diberikan kepada kepala seksi Operation Head OH dengan membubuhkan tandatanganya. e. Setelah dirasa aman dan memenuhi semua syarat, maka FSO dan kepala seksi OH membuat memo dan proposal pembiayaan murabahah yang kemudian langsung diserahkan kepada Kepala Cabang Bank BTN Syariah, inti dari kegiatan yang telah disebutkan diatas untuk menilai tingkat kepercayaan dan prinsip kehati-hatian bank terhadap nasabah serta dilakukan untuk menjamin kelancaran pembayaran nasabah pada pembiayaan murabahah. f. Selanjutnya proposal dan memo yang telah dibuat, kembali dianalisis dan dievaluasi lagi oleh kepala cabang apabila ada pertanyaan atau maupun hal yang ingin dibahas didalam memo maupun proposal tersebut maka kepala cabang dapat mengadakan rapat untuk membahas hal tersebut. Maksimal 1 satu minggu kepala cabang dapat memberikan keputusan apakah pembiayaan tersebut dapat dilanjutkan kerjasamanya ataupun tidak.