Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

W : pembobotan setiap variabel = Tabel 3.1 Daftar penilaian tingkat efektivitas Efektivitas 90 80 s.d 90 70 s.d 80 70 Skor 3 2 1 Sumber: Keputusan Menteri BUMN No.KEP-100MBU2002 Skor yang diperoleh untuk masing-masing kategori menunjukan tingkat efektivitas program pembiayaan KPR Subsidi adalah sebagai berikut: 0 nol : Kurang Efektif 2 dua : Efektif 1 satu : Cukup Efektif 3 tiga : Sangat Efektif

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variabel antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan untuk mengukur efektivitas yaitu: a. Kegunaan X1 mencakup pentingnya program KPR subsidi dan penggunaannya b. Ketepatan dan obyektivitas X2 yakni evaluasi dari penyaluran pembiayaan KPR Subsidi yang meliputi ketepatan sasaran dan kesesuaian produk c. Ruang Lingkup X3 yakni merupakan kelengkapan dan kepanduan meliputi pernyataan pengajuan. d. Efektivitas biaya X4 meliputi biaya admnistrasi besarnya margin dan angsuran e. Akuntabilitas X5 meliputi kesesuaian penggunaan dana dengan pengajuan dan kesesuaian produk dengan syariah. f. Ketepatan Waktu X6 meliputi pencairan dana, waktu pelunasan pembiayaan serta denda keterlambatan.

G. Pedoman Penulisan

Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press, 2012. 59

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Aplikasi Produk Pembiayaan KPR BTN Sejahtera Tapak iB

Bank Tabungan Negara BTN Syariah merupakan unit usaha syariah milik Bank Tabungan Negara BTN konvensional salah satu bank pelaksana yang mengikuti program pemerintah dalam menyalurkan fasilitas pembiayaan perumahan murah atau KPR Subsidi yang dicanangkan oleh Kementrian Perumahan Rakyat KEMENPERA. Pada BTN Syariah, produk KPR Bersubsidi ini disebut KPR BTN Sejahtera Tapak IB. Menurut Rahmansyah Financing Service Officer BTN Syariah, KPR BTN Sejahtera Tapak iB adalah pembiayaan yang diterbitkan BTN Syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka kepemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembang dengan harga terjangkau. 1 Kelompok sasaran KPR Subsidi ini adalah kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang berpenghasilan perbulan maksimal sebesar Rp. 4.000.000,-. Peraturan mengenai bantuan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut dituangkan di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42PRTM2015 tentang pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah atau 1 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN Syariah Cabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016. yang disebut dengan MBR adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah. 2 Pemerintah tak mematok batas terendah penghasilan para pekerja formal yang masuk dalam golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk mendapatkan KPR subsidi . Tak adanya patokan penghasilan terendah bertujuan agar semua lapisan masyarakat berpenghasilan rendah bisa berpeluang mencicil pembiayaan KPR subsidi. Namun yang menjadi patokannya adalah peraturan dalam porsi cicilan kredit atau tanggungan KPR maksimal 30 dari penghasilan seseorang per bulan. Dengan adanya pembiayaan KPR dengan cicilan rendah, maka akan semakin banyak kesempatan masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapatkan pembiayaan KPR subsidi. Menurut Rahmansyah bila ada pemohon KPR subsidi dengan gaji Rp 1 jutabulan tapi mengajukan cicilan Rp 800.000bulan, maka sudah pasti akan ditolak oleh bank, karena bank mematok besaran angsuran 30 dari gaji pokok pemohon. 3 Dalam mengajukan produk pembiayaan ini, calon nasabah diharapkan mengetahui bagaimana prosedur dan mekanisme pembiayaan KPR Syariah subsidi serta dokumen persyaratan yang harus disiapkan oleh nasabah pembiayaan KPR Syariah subsidi. 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 42PRTM2015 tentang pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah pasal 1 ayat 3 www.perpustakaan kemenpera.htm Diakses Tanggal 12 Mei 2016 3 Wawancara pribadi dengan Rahmansyah, Financing Service Officer BTN Syariah Cabang Tangerang pada tanggal 18 Mei 2016.