22
keuangan. Kehandalan laporan keuangan tersebut dilakukan dengan tinjauan periodik manajemen risiko perusahaan, sistem mitigasi, dan tindakan
manajerial yang dilakukan dalam pengelolaan risiko merupakan aspek penting dalam pemenuhan tugas komite audit.
2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko
2.1.5.1. Proporsi Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
danatau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya danatau dengan pemegang saham mayoritas atau hubungan lainnya
dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam bertindak independen. Menurut KNKG, 2006 dalam Wahyuni, 2012
dewan komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada dewan direksi
serta memastikan perusahaan melaksanakan GCG. Karena tugas utama komisaris adalah mengawasi dewan direksi maka diperlukan
independensi agar dalam mengontrol perusahaan dewan komisaris tidak mudah terintervensi oleh pihak-pihak tertentu.
Menurut PBI No. 84PBI2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 814PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum mengatur bahwa Bank harus memiliki
23
Komisaris Independen dengan komposisi paling kurang 50 dari jumlah anggota Dewan Komisaris. PT Bursa Efek Jakarta Kep-
305BEJ07-2004 tanggal 19 Juli 2004 Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas
Di Bursa yang mengatur bahwa sekurang- kurangnya 30 tigapuluh persen dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen. Tujuan adanya komisaris independen ini adalah agar dewan komisaris dapat mengambil keputusan secara efektif, fair
dan mengutamakan kepentingan Stakeholder.
2.1.5.2. Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris dalam hal ini adalah jumlah atau banyaknya anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Dalam
Undang-undang Nomor 40 tahun 2007, menyebutkan bahwa Dewan komisaris merupakan organ perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Pembuat kebijakan GCG
berpendapat bahwa perusahaan dengan Dewan Komisaris yang kecil memiliki kinerja yang lebih baik Lipton dan Lorsch, 1992.
Sebaliknya, Subramaniam 2009 berpendapat bahwa semakin besar jumlah anggota dewan tersebut,
semakin besar peluang adanya direksi dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengkoordinir dan terlibat
dalam sub - komite yang ditujukan untuk manajemen risiko.
24
Lipton dan Lorsch 1992 merekomendasikan bahwa ukuran dewan yang ideal tidak boleh melebihi delapan atau sembilan Dewan
Komisaris.
2.1.5.3. Frekuensi Rapat Dewan