61
Selain itu nilai signifikansinya 0,972 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa:
Ho: Frekuensi Rapat Dewan berpengaruh negatif terhadap keberadaan Komite Manajemen Risiko
H
3
: Frekuensi Rapat Dewan berpengaruh positif terhadap keberadaan Komite Manajemen Risiko
Maka disimpulkan bahwa frekuensi rapat dewan secara parsial berpengaruh negatif terhadap keberadaan komite manajemen risiko.
Variabel reputasi auditor memiliki nilai t
hitung
sebesar -1,790 dan t
tabel
sebesar 2,00100 Lampiran 7. Hal ini berarti t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
. Selain itu nilai signifikansinya 0,079 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: Ho: Reputasi Auditor berpengaruh negatif terhadap keberadaan Komite
Manajemen Risiko H
4
: Reputasi Auditor Dewan berpengaruh positif terhadap keberadaan Komite Manajemen Risiko
Maka disimpulkan bahwa reputasi auditor secara parsial berpengaruh negatif terhadap keberadaan komite manajemen risiko.
4.5.2. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau tidak. Berikut merupakan hasil uji F pada penelitian ini:
62
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .277
4 .069
1.795 .142
b
Residual 2.280
59 .039
Total 2.557
63
Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
yaitu sebesar 1,759 dan F
tabel
sebesar 2,53 Lampiran 8 dengan taraf signifikansi yaitu 0,142 0,05. Berdasarkan hal tersebut maka Ho diterima dan H
4
ditolak. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa:
Ho: Proporsi Komisaris Independen, Ukuran Dewan Komisaris, Frekuensi Rapat Dewan dan Reputasi Auditor secara simultan berpengaruh negatif
terhadap keberadaan Komite Manajemen Risiko. H
5
: Proporsi Komisaris Independen, Ukuran Dewan komisaris, Frekuensi Rapat Dewan dan Reputasi Auditor secara simultan berpengaruh positif
terhadap keberadaan Komite Manajemen Risiko. Ini menunjukkan Proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris,
frekuensi rapat dewan dan reputasi auditor secara simultan berpengaruh negatif terhadap keberadaan komite manajemen risiko.
4.5.3. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Nilai R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R
2
yang semakin
63
mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.329
a
.109 .048
.19656928
Sumber: Lampiran 7 Dari hasil penelitian, besarnya Adjusted R
2
berdasarkan hasil analisis diperoleh sebesar 0,048. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan
oleh variabel proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dewan dan reputasi auditor terhadap keberadaan komite
manajemen risiko adalah sebesar 4,8 sedangkan sisanya sebesar 95,2 adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini seperti ukuran perusahaan, usia perusahaan, ketekunan dewan, leverage, risiko pelaporan keuangan.
4.6. Hasil dan Pembahasan 4.6.1. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Keberadaan