Statistik Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda Uji Multikolinearitas

42 keterangan mengenai apa yang ingin diketahui dan bertujuan untuk menyusun suatu ilmu yang berupaya membuat hukum-hukum dari generalisasinya. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian yang dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk proses analisis.

3.7.1. Statistik Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan variabel yang diteliti yang berupa angka-angka sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Angka- angka yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata mean, dan standar deviasi Ghozali, 2013: 19.

3.7.2. Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi oleh analisis linear berganda. Uji asumsi klasik ini biasa digunakan para peneliti yang sedang mengolah data yang mengharuskan kriteria: 1. Model regresi dispesifikasikan dengan benar. 2. Eror menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam tertentu 3. Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam ragam eror. 4. Tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas. 5. Eror tidak mengalami autokorelasi. 43 Berikut ini adalah uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini:

3.7.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya jika data hanya menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov- Smirnoc K-S. Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal Ghozali, 2013.

3.7.2.2. Uji multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali, 2013: 105. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi 44 antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance lebih dari 0,10 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas Ghozali, 2013: 103.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode sebelumya Ghozali, 2013: 110. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi Sugiyono, 2011: 112.

3.7.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya Ghozali, 2013: 139. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala 45 heteroskedasitisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 139.

3.7.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Alat uji statistik regresi berganda digunakan untuk mencari pengaruh sekumpulan variable independen terhadap suatu variable dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda yaitu: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Keterangan: Y = Keberadaan Komite Manajemen Risiko α = Konstanta X 1 = Proporsi Dewan Komisaris X 2 = Ukuran Dewan X 3 = Frekuensi Rapat Dewan X 4 = Reputasi Auditor E = Error 46

3.7.4. Pengujian Hipotesis

3.7.4.1. Koefisien Determinasi Adjusted R

2 Uji koefisien determinasi dilakukan dalam penelitian bila variabel independennya lebih dari satu. Uji ini dilakukan untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennnya. Jika nilai adjusted R 2 = 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. Jika nilai adjusted R 2 semakin mendekati 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen, sedangkan jika nilai adjusted R 2 semakin mendekati 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat dijelaskan fluktuasi variabel dependen Ghozali,

2013: 97. 3.7.4.2. Uji F-Statistik

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dasar penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan F hitung dengan F tabel , jika F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Ghozali, 2013: 98. 47

3.7.4.3. Uji T-Statistik

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi secara parsial antara variabel independen dengan variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lainnya konstan. Dasar penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel , apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Ghozali, 2013: 99. 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor proporsi komisaris independen, ukuran komisaris, frekuensi rapat dewan, dan reputasi auditor terhadap keberadaan komite manajemen risiko. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Tahun penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah tahun 2011-2014. Periode pengamatan dilakukan selama empat tahun agar peneliti dapat menganalisis dan mengamati perkembangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode waktu tersebut. Selama periode waktu penelitian perusahaan yang menjadi sampel dapat mengalami perubahan baik dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal perusahaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling , yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah: 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. 2. Berturut-turut mengeluarkan laporan tahunan selama tahun penelitian. 3. Memiliki Komite Manajemen Risiko dan menyediakan data tentang keanggotaannya. 49

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata mean dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal, kinerja keuangan, pertumbuhan, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil uji statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Komite Manajemen Risiko 64 .60206 1.38021 .9700721 .20147096 Proporsi Komisaris independen 64 .33333 44.00000 1.3441535 5.45972746 Ukuran Dewan Komisaris 64 3 9 4.97 1.808 Frekuensi Rapat Dewan 64 4 64 15.33 14.321 Valid N listwise 64 Sumber: Lampiran 7 Reputasi Auditor Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 23 35.9 35.9 35.9 1 41 64.1 64.1 100.0 Total 64 100.0 100.0 Sumber: Lampiran 7 50 Dari hasil analisis statistik deskriptif tersebut diketahui bahwa jumlah observasi dalam penelitian N adalah 64. Pada variabel reputasi auditor dapat diketahui bahwa 35,9 perusahaan perbankan menggunakan jasa akuntan publik yang berasal dari KAP non big four dan sebanyak 64,1 perusahaan perbankan menggunakan jasa akuntan publik yang berasal dari KAP big four. Variabel komite manajemen risiko memiliki nilai minimum sebesar 0,60206, nilai maksimum sebesar 1,38021, nilai rata-rata 0 , 9700721, dan standar deviasinya sebesar 0,20147096. Variabel proporsi komisaris independen yang dimiliki perusahaan sampel mempunyai nilai minimum 0,33333, nilai maksimum 44,00000, nilai mean 1,3441535, dan standar deviasi 5,45972746. Variabel ukuran dewan komisaris menunjukkan nilai minimum 3, nilai maksimum 9, dan nilai rata–rata 4,97 dan standar deviasinya sebesar 1,808. Variabel frekuensi rapat dewan yang dimiliki perusahaan sampel memiliki nilai minimum 4, nilai maksimum 64 dan nilai rata-rata 15,33 dengan standart deviasi 14,321. 4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram 51 dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya jika data hanya menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov-Smirnoc K-S. Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara normal Ghozali, 2013. Berikut uji normalitas dalam penelitian ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 64 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .19022666 Most Extreme Differences Absolute .053 Positive .053 Negative -.049 Test Statistic .053 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,200. Nilai probabilitas sebesar 0,200 lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. 52 Gambar 4.1 Uji Normalitas Histogram Sumber: Lampiran 7 Dari gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal karena distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng skewness kanan. 53 Gambar 4.2 Grafik P-Plot Sumber: Lampiran 7 Dengan melihat tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal. Dapat dikatakan bahwa distribusi data model regresi adalah normal.

4.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai 54 Tolerance 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas Ghozali, 2013: 103. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Data Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Proporsi Komisaris independen .906 1.104 Ukuran Dewan Komisaris .753 1.328 Frekuensi Rapat Dewan .950 1.052 Reputasi Auditor .814 1.228 Sumber: Lampiran 7 Berdasarkan tabel 4.3. di atas diperoleh nilai Tolerance untuk semua variabel independen yang diteliti lebih besar dari 0,1 Tolerance 0,1 dan juga diperoleh nilai Variance Inflation Factor VIF untuk semua variabel independen yang diteliti lebih kecil dari 10 VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas terhadap variabel independen yang diteliti. 55

4.3.3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko Dengan Coso Erm Framework Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013

7 96 121

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 113 81

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei periode 2011-2014.

0 5 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di bei periode 2011-2014.

0 4 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013.

1 7 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013.

0 4 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Keagenan - Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014

0 0 10

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014

0 0 14