Keadaan Sumberdaya Alam Ketersediaan Lahan Akses Transportasi

Tabel 10. Penentuan Skor Faktor Internal No Parameter Rataan skor Hasil Penilaian Responden Jumlah Responden 1 Sumber daya alam 4 Kekuatan Aparatur 6 2 Ketersediaan lahan 4 Kekuatan Aparatur 6 3 Akses transportasi 4 Kekuatan Aparatur 6 4 Sumber daya manusia 4 Kekuatan Aparatur 6 5 Dukungan pemerintah 3 Kekuatan Petani 30 6 Teknologi tradisional 1 Kelemahan Petani 30 7 Ketersediaan dana 2 Kelemahan Petani 30 8 Lembaga pembinaan dan litbang 2 Kelemahan Petani 30 9 Pemasaran kopi 2 Kelemahan Petani 30 10 Kemitraan usaha 2 Kelemahan Pedagang 7 11 Pengendalian hama penyakit 2 Kelemahan Petani 30 Sumber : Nilai rataan parameter kekuatan dan kelemahan Lampiran 11,12,13 Tabel 10 menunjukkan bahwa hasil penilaian faktor internal yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kopi Aceh Tengah terdapat 5 lima kekuatan yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : A.Kekuatan Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategis internal yang dianggap sebagai kekuatan yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kopi di Aceh Tengah. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan harus digunakan semaksimal mungkin dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan agribisnis kopi, faktor-faktor itu terdiri dari :

1. Keadaan Sumberdaya Alam

Keadaan sumber daya alam menjadi faktor kekuatan antara lain iklim, kesuburan tanah, topografi, ketinggian antara 1000-2.600 m di atas permukaan laut. Penggunaan lahannya didominasi oleh kawasan hutan seluas 280.647 Ha atau 64,98 dari luas wilayah. Pada umumnya jenis tanah bervariasi 68 diantaranya terdiri dari tanah podsolik coklat dan merah kuning dengan tekstur liar berpasir, struktur remuk, konsistensi gembur permeabilitas sedang, keadaan tersebut menjadikan Aceh Tengah sebagai daerah yang subur dan menjadi pusat Universitas Sumatera Utara produksi pertanian dataran tinggi di Propinsi Aceh khususnya tanaman kopi. Sesuai dengan letak geografisnya iklimnya termasuk iklim equatorial dengan jumlah hari hujan rata-rata 137 haritahun dan curah hujan rata-rata 1,822 mmtahun. Suhu udara rata-rata berkisar pada 20 ºC dengan kelembaban nisbi antar 80-84. Faktor-faktor itulah yang menjadi kekuatan diharapkan dapat membantu memperlancar pengembangan agribisnis kopi secara alamiah. Dengan kondisi sumberdaya alam yang subur dan ditunjang dengan iklim dan ketinggian yang cocok untuk budidaya kopi dan tanaman dataran tinggi lainnya.

2. Ketersediaan Lahan

Luas wilayah Aceh Tengah adalah 4.318.39 Km², Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan adalah kopi. Luas perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 47.854 ha atau 11 dari luas wilayah kabupaten, dengan jumlah produksi kopi biji hijau rata-rata sebesar 21.861,42 ton tahun. Untuk perluasan tanaman kopi, masih terdapat potensi lahan seluas 58.744 ha yang tersebar hampir diseluruh kecamatan. Lahan yang akan ditanami harus sesuai dengan syarat tumbuh yang diinginkan seperti ketinggian tempat, curah hujan, suhu, tanah subur dan mangandung bahan organik humus lebih dari 5, kedalaman efektif lebih dari 100 cm, pH tanah 5,5-6,5, kemiringan lahan tidak lebih dari 30. Dengan lahan yang sangat luas tersebut menjadi kekuatan dalam pengembangan agribisnis kopi di Aceh Tengah.

3. Akses Transportasi

Secara umum, jalur transportasi dalam Kabupaten Aceh Tengah sudah baik, ini dapat dilihat dari pengangkutan hasil kopi yang akan dijual dari petani ke pedagang pengumpul, disini pedagang pengumpul langsung mengambil hasil kopi Universitas Sumatera Utara ke petani dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, begitu juga sebaliknya sebagian petani yang mengantar hasil kopinya tersebut ke pedagang pengumpul dengan menggunakan kendaraan dengan akses jalan yang sudah baik . Dan pedagang pengumpul menjual kopi ke pengusaha industri kopi dengan menggunakan akses transportasi yang baik sehingga akses transportasi yang baik ini dapat menjadi salah satu kekuatan untuk pengembangan agribisnis kopi di Aceh Tengah sehingga dapat mempermudah kegiatan mobilitas penduduk. Demikian juga dengan jalur transportasi antar Kabupaten Aceh Tengah dengan Kabupaten lainnya lancar dan dapat digunakan dengan baik. 4. Keadaan Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tengah sampai dengan tahun 2013 mencapai 185.733 jiwa yang tersebar di empat belas kecamatan. Dari jumlah tersebut 62,462 jiwa penduduk bekerja disektor pertanian dari total angkatan kerja di Kabupaten Aceh Tengah. Penduduk lainnya bekerja dibidang perdagangan sebesar 3,896 jiwa dan pencari kerja sebesar 1.105 jiwa. Dengan kata lain, yang menjadi andalan SDM adalah adanya petani yang sudah berpengalaman . 5. Dukungan Pemerintah Pemerintah telah memberi dukungan bagi pengembangan agribisnis kopi di Aceh Tengah, khususnya pembentukan kelompok tani. Pembentukan kelompok tani ini bertujuan agar mempermudah bantuan pupuk subsidi dan pembinaan . Bantuan pemerintah berupa bibit kopi dan pupuk bersubsidi untuk kelompok tani atau petani sampel dapat dilihat pada tabel 11. Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Bantuan Pemerintah Untuk Kelompok Tani Petani Sampel di Kabupaten Aceh Tengah Berdasarkan Luas Lahan Luas lahan Bibit Kopi Pupuk Bersubsidi Kg Ha Batang Urea SP36 ZA Organik NPK 1.00 100 100 200 150 150 100 2.00 150 250 200 150 200 300 0.50 80 95 100 90 100 80 Sumber : Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan Kabupaten Aceh Tengah,2014 B. Kelemahan Faktor-faktor internal yang dianggap sebagai kelemahan atau kendala dalam upaya pengembangan agribisnis kopi di Aceh Tengah antara lain adalah pembibitan, budidaya dan panen masih serba tradisional, ketersediaan dana dari pinjaman CU, lembaga pembinaan dan litbang, pemasaran kopi yang dikuasai oleh pedagang, kemitraan usaha hanya dengan pedagang dan pengendalian hama penyakit yang kurang baik.

1. Penggunaan Teknologi Tradisional