kopi, selain itu tetap mengupayakan harga minimum minimum price. Dengan demikian, tumbuhnya asosiasi berpeluang meningkatkan pengembangan
agribisnis kopi di Kabupaten Aceh Tengah. 3. Prospek Pasar Domestik maupun Luar Negeri
Pasar yang terbuka baik domestik maupun luar negeri merupakan peluang dalam memasarkan kopi, hal ini juga menuntut petani untuk memperbaiki kualitas
kopi yang dihasilkan. Disamping itu Aceh Tengah telah banyak mempunyai jaringan ekspor dengan beberapa Negara yaitu : USA, Australia,Canada, Inggeris,
Singapura, Mexico, New Zealand. Hal ini memberi peluang besar untuk meningkatkan agribisnis kopi jika petani memperbaiki kualitas kopinya.
Peningkatan permintaan kopi Gayo ditandai oleh angka ekspor kopi Gayo tahun 2013 berdasarkan Surat Persetujuan Ekspor Kopi SPEK yang dikeluarkan
Pemkab Aceh Tengah mencapai 4.604 ton US 276,5 juta atau rata-rata 383,6 ton per bulan
.
Hal ini menunjukkan bahwa kopi Aceh Tengah memberi kontribusi terhadap kopi ekspor Propinsi Aceh. Kopi Aceh Tengah juga dijual untuk wilayah
antar Kabupaten dan juga propinsi di Indonesia. Jumlah harga kopi berfluaktif, hal ini juga memberi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas kopi
Indonesia.
4. Pertumbuhan Credit Union CU
Kabupaten Aceh Tengah memiliki beberapa lembaga keuangan permodalan, seperti BRI, BPR dan Bank Aceh, CU dan lembaga keuangan
lainnya. Lembaga permodalan tersebut menyediakan fasilitas kredit bagi usaha kecil dan menengah yang dapat dimanfaatkan para petani untuk mengatasi
masalah modal usahanya. Petani kopi di Aceh Tengah sebagian sudah menjadi
Universitas Sumatera Utara
anggota koperasi yang ada di Aceh Tengah sehingga dengan adanya koperasi tersebut petani lebih banyak meminjam modal kepada CU, karena prosedur dalam
koperasi lebih mudah dibandingkan dengan bank. Disamping itu petani juga menjadi anggota dari CU dan setiap akhir tahun petani memperoleh Sisa Hasil
Usaha dari CU. Hal ini memberi peluang bagi masyarakat dalam mengembangkan
agribisnis kopi di Aceh Tengah. Dengan demikian, pertumbuhan CU cukup berpeluang meningkatkan agribisnis kopi di Kabupaten Aceh Tengah.
5. Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan aksesibilitas terhadap informasi pasar bagi masyarakat Aceh Tengah. Untuk
mengatasi permasalahan budidaya, pengolahan serta pemasaran kopi, teknologi dan informasi sangat dibutuhkan, seperti internet. Adanya internet memberi
manfaat yang cukup besar bagi petani karena informasi mengenai harga kopi, racun pemberantas hama dan penyakit dan informasi pemasaran kopi dapat
diakses dengan mudah. Telekomunikasi juga mempermudah petani untuk berkomunikasi dengan petani lainnya serta dengan pihak investor. Dengan
demikian, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi turut cukup
berpeluang meningkatkan agribisnis kopi di Kabupaten Aceh Tengah. B. Ancaman
Faktor ini merupakan bagian dari faktor eksternal. Faktor tersebut dianggap sebagai ancaman yang bisa menjadi hambatan dalam pengembangan
agribisnis kopi Aceh Tengah. Faktor-faktor tersebut harus dihindari dan diusahakan upaya penanggulangannya secara baik agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Ancaman tersebut terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
1. Pertumbuhan Ekonomi