4.5.2. Kegiatan Pengusahaan Kopi
Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Aceh Tengah disamping tebu, tembakau, nilam, jahe, kunyit, serewangi. Kopi merupakan
komoditi yang mempunyai prospek yang baik karena kebutuhan kopi dalam negeri, khususnya luar negeri semakin meningkat. Usahatani kopi sudah merakyat
di Kabupaten Aceh Tengah, hampir setiap kecamatan membudidayakan kopi. Terdapat lebih dari 30 varietas kopi arabika yang terdapat di Dataran
Tinggi Gayo. Tiga varietas yang dominan ditanam oleh petani di Aceh Tengah dan Bener Meriah yaitu Borbor Gayo 2, Ateng Super dan Timtim Gayo 1.
Varietas ini umumnya masuk ke Dataran Tinggi Gayo setelah diperkenalkan oleh pemerintah melalui bantuan bibit langsung. Kebanyakan kopi arabika di dataran
tinggi gayo merupakan hasil perbanyakan generative secara alami dari sumber bibit lokal berproduktivitas tinggi yang diseleksi oleh balai penelitian, petani
sendiri atau penangkar teregistrasi atau tidak teregistrasi. Masing-masing varietas dikenal berdasarkan morphologi. Tidak ada yang bisa memastikan kualitas dan
kemurnian genetik dari bibit yang berasal dari pemerintah maupun penangkar lokal.
Produktivitas kopi arabika per hektar sangat bervariasi mulai dari kurang dari 250 kg per hektar hingga hampir mencapai 2000 kg per hektar. Disamping
varietas, produktivitas kopi arabika sangat tergantung pada intensitas perawatan. Petani yang memiliki produktivitas tinggi umumnya menanam Timtim dan Ateng
Super. Sementara produktivitas Borbor agak kurang karena mungkin usianya masih relatif muda dibanding varietas lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk jangka pendek, program peremajaan tanaman perlu dilakukan terutama bagi pohon-pohon tua serta yang berproduksi rendah. Selain itu, petani
kopi di Gayo harus didukung oleh sistem pembibitan kopi yang bersumber dari tanaman induk berproduksi tinggi terdaftar, bebas penyakit, proses penyilangan
terkontrol yang menjamin kemurnian varietas, dan dari penangkar teregistrasi yang diproduksi sesuai dengan peraturan dan dikontrol oleh instansi yang
berwenang. Bibit yang tidak jelas harus dengan tegas dilarang oleh pemerintah.
4.5.3. Pemasaran Kopi