25
Gambar 4. Perilaku Individu Menghadapi Risiko
Sumber : Debertin, 1986
3.1.4 Strategi Pengelolaan Risiko
Strategi pengelolaan risiko merupakan langkah-langkah yang dapat ditempuh perusahaan untuk menangani terjadinya risiko. Fungsi-fungsi
manajemen sangat berperan dalam perumusan strategi pengelolaan risiko sehingga penentuan strategi dapat dikonsep dalam manajemen risiko.
Penanganan risiko dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari manajemen. Dengan adanya konsep risiko maka fungsi manajemen tidak hanya
perencanaan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi, tetapi ditambahkan satu fungsi lagi yang sangat penting yaitu menangani risiko.
Menurut Lam 2003, ada beberapa alasan mengapa manajemen risiko sangat penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, yakni karena mengelola risiko
adalah tugas manajemen, manajemen risiko dapat memaksimalkan nilai aset pemegang saham dan dapat memperbesar peluang kerja dan jaminan finansial.
Menurut Darmawi 1997, manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan
perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Ada lima manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan
manajemen risiko, manfaat tersebut adalah : Return
Risk Risk neutral
Risk aversion
Risk taker
26 a.
Mencegah perusahaan dari kegagalan, b.
Mengurangi pengeluaran perusahaan, c.
Menunjang peningkatan perolehan laba, d.
Memberi ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko, dan
e. Secara tidak langsung menolong public image, karena manajemen risiko
melindungi perusahan dari hal-hal buruk yang dapat merugikan perusahaan. Menurut Kountur 2008, manajemen risiko perusahaan adalah cara
bagaimana menangani semua risiko yang ada di dalam perusahaan tanpa memilih risiko-risiko tertentu saja. Manajemen risiko merupakan cara atau langkah yang
dapat dilakukan pengambil keputusan untuk menghadapi risiko dengan cara meminimalkan kerugian yang terjadi. Tujuan manajemen risiko adalah untuk
mengelola risiko dengan membuat pelaku usaha sadar akan risiko, sehingga laju organisasi bisa dikendalikan. Strategi pengelolaan risiko merupakan suatu proses
yang berulang pada setiap periode produksi Gambar 5.
Keterangan gambar : garis proses garis hasil output
Gambar 5. Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan
Sumber : Kountur,2008
Pengidentifikassian risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan secara berkesinambungan risiko kerugian yang
potensial yang menantang perusahaan. Sesudah manajer risiko mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang dihadapi usaha, maka selanjutnya risiko itu harus
diukur. Perlunya diukur adalah untuk menentukan relatif pentingnya dan untuk
IDENTIFIKASI RISIKO
PENGUKURAN RISIKO
PENANGANAN RISIKO
EVALUASI Daftar Risiko
OUTPUT
Expected Return Usulan
strategi pengelolaan risiko
PROSES
27 memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi
peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya. Strategi pengelolaan risiko yang dapat dijadikan usaha sebagai alternatif
penanganan, yaitu strategi Preventif. Strategi preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Preventif dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya : a.
Membuat memperbaiki sistem dan prosedur. b.
Mengembangkan sumberdaya manusia. c.
Memasang atau memperbaiki fasilitas fisik
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional