27 memperoleh informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi
peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya. Strategi pengelolaan risiko yang dapat dijadikan usaha sebagai alternatif
penanganan, yaitu strategi Preventif. Strategi preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Preventif dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya : a.
Membuat memperbaiki sistem dan prosedur. b.
Mengembangkan sumberdaya manusia. c.
Memasang atau memperbaiki fasilitas fisik
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Usaha Cempaka Baru memiliki lahan seluas 4.000 m
2
yang digunakan untuk memproduksi tanaman jamur tiram putih. Jamur tiram tersebut
dibudidayakan dalam tiga buah kumbung yang dimiliki usaha. Cempaka Baru dalam mengusahakan bisnisnya menghadapi kendala yakni risiko produksi.
Sumber utama yang menjadi faktor penyebab terjadinya risiko produksi dalam bidudaya jamur tiram putih tersebut antara lain adalah kondisi cuaca dan iklim
yang sulit diprediksi serta serangan hama dan penyakit tanaman yang sulit dikendalikan. Selain itu, tingkat keterampilan yang dimiliki tenaga kerja pada
usaha ini masih belum memadai dalam melaksanakan kegiatan proses produksi, khususnya pada saat penyuntikan bibit jamur tiram putih ke dalam substrat media
tanam. Kerugian akibat risiko produksi yang dialami antara lain adalah jumlah produksi yang rendah dan kualitas hasil panen juga menurun. Rendahnya produksi
tersebut berdampak terhadap pendapatan yang diterima petani. Dalam hal ini perlu adanya upaya untuk mengatasi risiko produksi.
Alternatif strategi yang dilakukan untuk mengatasi risiko produksi adalah dengan melakukan manajemen risiko produksi yaitu melakukan strategi preventif
yang bertujuan untuk menghindari terjadinya risiko. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
28
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian
Sumber risiko : - Cuaca dan Iklim
- Hama dan Penyakit
- Keterampilan SDM rendah
Fluktuasivariasi Produksi
Pendapatan Cempaka Baru
Strategi Preventif ‘merupakan strategi penanganan
risiko
yang bertujuan untuk menghindari terjadinya risiko’
Risiko Produksi
Jamur Tiram Putih ‘Cempaka Baru’
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada budidaya jamur tiram putih usaha Cempaka Baru, yang berlokasi di Pondok Caringin Rt. 02 Rw. 04 Desa Tugu Utara
Kecamatan Cisarua Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa kondisi iklim Kecamatan Cisarua baik
untuk pertumbuhan jamur, selain itu Kecamatan Cisarua merupakan salah satu daerah penghasil jamur di Bogor selain daerah Ciapus. Pemilihan usaha Cempaka
Baru dilakukan dengan pertimbangan bahwa usaha tersebut melakukan budidaya jamur tiram putih dan dari hasil panen yang diperoleh usaha mengalami variasi
dalam jumlah produksi yang berakibat pada fluktuasi produktivitas jamur tiram putih. Alasan lain adalah karena pada daerah Desa Tugu Utara, dari 20 petani
jamur yang masuk dalam Kelompok Tani Kaliwung Kalimuncar, usaha Cempaka Baru adalah salah satu dari delapan petani jamur yang masih aktif sampai saat ini
dan merupakan penghasil jamur terbanyak dengan kondisi usaha yang paling besar diantara lainnya di daerah tersebut. Pelaksanaan penelitian dan
pengumpulan data di lapangan dimulai pada bulan Desember 2008 sampai Januari 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data Berdasarkan sifat data yang diperoleh, jenis data yang digunakaan adalah
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data-data non-angka non-numerik berupa keterangan-keterangan mengenai perkembangan usaha
jamur tiram putih, kondisi usaha, peralatan yang digunakan, teknis pelaksanaan kegiatan usaha, dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian. Data
kuantitatif merupakan data angka atau numerik, seperti omzet usaha, jumlah produksi per periode, jumlah bahan baku, harga jual dan harga input, dan semua
keterangan yang berupa angka. Berdasarkan sumber perolehan data, maka jenis data yang digunakan dalam
penulisan penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian.
melalui : 1 pengamatan langsung, untuk mengetahui kondisi fisik usaha, proses