22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan
penelitian yang menghasilkan data tulisan dan tingkah laku yang didapat dan diamati dalam subjek penelitian. Sehingga yang menjadi tujuan dalam penelitian
kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas melalui wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokan
antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode studi kasus.
“Bogman mendefenisikan studi kasus adalah sebuah kajian yang rinci atas suatu latar atau peristiwa tertentu. Jadi penelitian ini mempelajari
secara intensif latar belakang keadaan dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, atau lembaga masyarakat Idrus,2009”.
Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena analisis data yang dilakukan tidak untuk menerima atau menolak hipotesis melainkan berupa
deskripsi atas gejala-gejala yang diamati, yang tidak harus selalu berbentuk angka-angka atau koefisien antar variabel Wiratha. Pelaksanaan tidak terbatas
kepada pengumpulan data melainkan juga meliputi analisa dan interpretasi dari data itu. Dengan demikian penelitian ini berusaha mengurutkan dan menganalisis,
mengklasifikasi, memperbandingkan dan sebagainya.
23
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Purwosari Atas Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun. Alasan peneliti memilih Desa Purwosari Atas
untuk di jadikan daerah penelitian karenakan desa ini merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi yang besar dalam usaha peternakan yang ada di
Kabupaten Simalungun. Selain itu Desa Purwosari Atas memiliki tingkat populasi ternak sapi yang cukup tingggi di bandingkan wilayah lain yang ada di Kabupaten
Simalungun. Dalam lokasi penelitian kali ini juga terdapat masyarakat yang memiliki sapi dengan menerapkan sistem bagi hasil karena yang ia miliki bukan
milik sendiri melaikan milik teman atau saudara terdekat mereka.
3.3.Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis
Unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian atau unsur yang menjadi fokus dalam penelitian Bungin:2007. Ada
dua jumlah unit analisis yang lazim digunakan dalam penelitian sosial yaitu individu, kolompok sosial. Sementara itu yang menjadi unit analisis dalam
penelitian kali ini adalah penggaduh sapi, pemilik sapi dan juga tokoh masyarakat yang ada di Desa Purwosari Atas Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten
Simalungun.
3.3.2 .Informan
Informan merupakan subjek yang memahami permasalahan penelitian sebagai perilaku, dan selain itu juga orang – orang yang menjadi sumber informasi
yang aktual dan dapat dipercaya kebenarannya tentang permasalahan penelitian
24
yang sedang diangkat. Pemilihan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan subjek penelitian. Teknik ini digunakan
jika dalam pemilihan informan peneliti menggunakan pertimbangan– pertimbangan tertentu. Sehingga peneliti menggunakan beberapa kriteria informan
Idrus, 2009 . Adapun yang menjadi informan sebagai sumber data dalam penelitian kali ini adalah:
1. Pemelihara sapi yang telah memiliki sapi dari hasil gaduhan. 2. Pemilik sapi yang telah memiliki sapi dari hasil gaduhan.
3. Tokoh masyarakat yang mengetahui warganya telah menjalankan sistem gaduh sapi.
3.4.Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi dalam penelitian dilapangan nanti, maka diperlukan alat pengumpulan data seperti obserfasi wawancara, serta
mencatat dokumen-dokumen yang mendukung proses pnelitian ini. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dapat menjelaskan semua
permasalahan-permasalahan yang akan muncul dilapangan yang bersangkutan dengan penelitian ini. Dalam proses pengumpulan data peneliti menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data agar mendapatkan kesesuaian dengan kebutuhan penelitian dalam mengolah data informasi yang telah diperoleh
dilangan. Dalam penelitian kali ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan
25
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada
setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Apabila observasi itu akan dilakukan pada sejumlah orang, dan hasil observasi itu akan
digunakan untuk mengadakan perbandingan antar orang-orang tersebut, maka hendaknya observasi terhadap masing-masing orang dilakukan dalam satu situasi
yang relatif sama. Dalam hal ini peneliti dapat lebih mengetahui bentuk dalam pembagian hasil ternak usaha sapi dalam gaduh sapi yang dilakukan antara
peternak dan pemilik modal. Selain observasi, wawancara juga dugunakan sebagai sumber data lain
dalam penelitian kali ini. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab kepada informan dilokasi penelitian dengan menggunakan alat bantu rekaman berupa tape
recorde. Wawancara terhadap informan ditujukan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap tentang sistem bagi hasil dalam beternak sapi pada
Masyarakat Desa Purwosari Atas. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial yang dapat berupa dokumen-dokumen, majalah, jurnal. Namun data yang
diperoleh harus berkaitan dengan dengan sistem bagi hasil beternak sapi dengan cara menggaduh.
26
3.5 Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan suatu tahap pengolahan data, setelah data terkumpul dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.
Maka akan dilakukan pengolahan, analisis, dan penafsiran data yang diperlukan dari lapangan tadi berupa hasil observasi dan hasil wawancara. Kemudian peneliti
akan menyederhanakan dan mengedit agar lebih mudah dipahami. Data yang telah terkumpul kemudian akan disusun lagi sedemikian rupa kemudian data tersebut
akan diinterpretasikan secara kualitatif. Hal ini dilakukan agar peneliti lebih jelas memperoleh hasil yang lebih
mendalam dan meluas sesuai teori yang relefan. Pada akhirnya peneliti akan menyusun sebagai laporan akhir penelitian ini. Proses ini sudah dilakukan sejak
proposal penelitian dibuat, hingga akhir penelitian. Akan menjadi sebuah laporan penelitian yang memiliki ciri kualitatif. Bogman dan Biklen Moleong, 2006:248
menjelaskan interpretasi data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerjanya data, mengorganisasikan data. Memilahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
3.6. Keterbatasan Penelitian